• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Personalia Ujian Nasional Berbasis Komputer atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer Based

2. Manajemen Personalia Ujian Nasional Berbasis Komputer atau

Pada suatu pengelolaan sekolah tentu terdapat banyak komponen yang harus dikelola, salah satu di antaranya yang tidak kalah penting yaitu tenaga pendidik atau yang sering disebut sebagai guru. Sedangkan Rugaiyah dan Atiek Sismiati (2011:79) mendefinisiskan “manajemen tenaga pendidik adalah kegiatan

pengelolaan guru agar dapat melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya secara

efektif”.

Definisi tersebut dapat diperjelas dari pendapat Tim Dosen AP UPI (2011: 231):

Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan merupakan aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian.

Menurut mereka kegiatan dalam manajemen tenaga pendidik yaitu segala suatu hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan sekolah. Jika tujuan sekolah ingin tercapai dengan baik, maka sekolah harus memperlakukan personalia khususnya tenaga pendidik dan kependidikan dengan baik, yang dapat dilakukan dengan cara memberikan hak sesuai dengan kewajiban yang telah mereka jalankan, selain itu juga dapat mengikutkan mereka pada pelatihan atau seminar yang dapat menunjang karirnya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen tenaga pendidik ialah sebuah rangkaian proses mengelola tenaga pendidik mulai dari tenaga pendidik masuk sampai berhenti. Kegiatan yang terjadi dalam manajemen tenaga pendidik ialah perencanaan pengadaan tenaga pendidik, perekrutan, seleksi, training, penempatan, pemberian penghargaan dan hak, pelatihan, evaluasi tugas, dan pemberhentian.

b. Implementasi Manajemen Personalia Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UN CBT

Proses manajemen personalia yang diperhatikan dan diberlakukan pada pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau UN CBT adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan

Langkah pertama dan utama dalam proses manajemen adalah perencanaan (planning). Menurut Mulyono (2009:25) “perencanaan adalah proses kegiatan rasional dan sistemik dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah- langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien“. Selanjutnya menurut Burhanudin (1994:168) “perencanaan merupakan suatu proses kegiatan pemikiran yang sistematis mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, tenaga yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan pencapaian tujuan yang harus dirumuskan secararasional dan logis serta berorientasi ke depan dan masa kini”.

Sawaldjo Puspopranoto (2006:113):

menyatakan proses perencanaan terdiri dari enam langkah sebagai berikut; 1) Menyatakan tujuan organisasi, 2) Membuat daftar alternatif cara untuk mencapai tujuan, 3) menyusun premis sebagai dasar untuk setiap alternatif, 4) memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, 5) menyusun rencana untuk melaksanakan alternatif yang dipilih, 6) mengubah rencana menjadi tindakan.

Selanjutnya perencanaan yang berkaitan dengan manajemen ujian nasional Siti Asiah dan Ainur Rofieq (2011:82)

menyatakan bahwa perencanaan melibatkan orang-orang yang mampu dan terlibat dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu perencanaan ujian nasional perlu melibatkan berbagai pihak, seperti guru, kepala sekolah, MGMP, LPMP, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota, lembaga pelaksana pengujian nasional, dan BSNP.

Pendapat lain dari Depdiknas (dalam Siti Asiah dan Ainur Rofieq, 2011:83) bahwa “perencanaan ujian nasional meliputi hal-hal yang salah satunya adalah rekrutmen pengawas”. Pada hal ini kasusnya adalah perencanaan terhadap pemenuhan tenaga personalia yang mengurusi atau bertanggung jawab pada kegiatan ujian nasional berbasis komputer memang sangat diperlukan. Karena tenaga-tenaga tersebut yang nantinya bertindak penuh dalam proses implementasi ujian nasional berbasis komputer. Agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan optimal.

2) Penetapan/perekrutan

Berdasarkan peraturan BSNP 0031/BNSP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 Pelaksanaan Ujian nasional Computer Based Test sebagai berikut:

a) Bidang Pelaksanaan UN CBT Tingkat Pusat

Bidang Pelaksanaan UN CBT Tingkat Pusat terdiri dari unsur-unsur : BSNP, Puspendik, Pustekkom, direktorat pembinaan teknis, dan unit-unit terkait lainnya.

b) Bidang Pelaksanaan UN CBT Tingkat Provinsi

Bidang Pelaksanaan UN CBT Tingkat Provinsi terdiri dari unsur-unsur : Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP, Perguruan Tinggi, dan unit-unit terkait lainnya. c) Bidang Pelaksanaan UN CBT Tingkat Kabupaten/Kota

Bidang Pelaksanaan UN CBT Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari unsur- unsur: Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, dan unit-unit terkait lainnya.

d) Bidang Pelaksanaan UN CBT Tingkat Satuan Pendidikan

Panitia pelaksana pada tingkat satuan pendidikan terdiri dari Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Proktor, Teknisi dan pengawas. Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan sebagai pengawas pelaksanaan UN CBT di sekolah/madrasah. Proktor adalah orang yang paling memahami dan bertanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan UN CBT dari segi sistem yang digunakan. Teknisi adalah petugas pengelola laboratorium komputer (pranata komputer) di sekolah/madrasah yang melaksanakan UN CBT.

Kriteria proktor dan teknisi yang akan melaksanakan UN CBT adalah:

(1) memiliki kompetensi bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK);

(2) mengikuti dan lulus pelatihan sebagai proktor UN-CBT;

(3) bersedia ditugaskan sebagai proktor di sekolah/madrasah pelaksana UN-CBT;

(4) menandatangani pakta integritas.

Mekanisme penetapan proktor dan teknisi antara lain :

(1) sekolah penyelenggara UN CBT mengusulkan calon proktor dan teknisi yang memenuhi kriteria ke panitia pusat melalui web UN CBT; (2) panitia pusat menyampaikan daftar nama proktor dan teknisi kepada

(3) panitia UN kota/kabupaten menerbitkan surat penetapan proktor dan teknisi dan diteruskan kepada panitia UN provinsi dan panitia UN pusat.

3) Pengorganisasian

Engkoswara & Aan Komariah (2010:95) menerangkan bahwa

“mengorganisasikan adalah proses mengatur, mengalokasikan, dan

mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya di antara

anggotaorganisasi untuk mencapai tujuan organisasi“. Pendapat lain menurut Heidjarachman R dalam Didin K & Imam M (2013:129) “pengorganisasian adalah kegiatan untuk mencapai tujuan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dilakukan dengan membagi tugas, tanggung jawab, dan wewenang di antara mereka, ditentukan siapa yang menjadi pemimpin, serta saling

berintegrasi secara aktif“.

Pengorganisasian adalah penyatuan atau penghimpunan sumber daya manusia dan sumber lainnya dalam organisasi. Pelaksanaan fungsi pengorganisasian yang baik akan menghasilkan suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang bulat dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan (Suharsimi Arikunto, 1993:40).

Menurut Sawaldjo Puspopranoto (2006:124-125):

proses pengorganisasian terdiri atas lima langkah sebagai berikut ; 1) mereflesikan rencana dan tujuan, 2) menetapkan tugas-tugas pokok atau utama (major task), 3) membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, 4) mengalokasikan sumber daya dan arahan-arahan untuk tugas-tugas (subtask), dan 5) mengevaluasihasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang telah dilaksanakan.

Sedangkan untuk pengorganisasian yang berkaitan dengan pelaksanaan ujian nasional disekolah Siti Asiah dan Ainur Rofieq (2011:83) memaparkan

“agar pelaksanaan ujian nasional dapat berjalan dengan tertib dan lancar serta mencapai sasarannya, maka pengorganisasian pelaksanaan ujian nasional di seluruh daerah dari mulai tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi dan pusat perlu ada satu kesatuan sistem dan menggunakan struktur organisasi Diknas”.

3. Manajemen Sarana dan Prasarana Ujian Nasional Berbasis Komputer

Dokumen terkait