PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
Komponen pertama dalam Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah Manajemen Perubahan. Manajemen Perubahan ini bertujuan mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir serta budaya kerja individu di Pengadilan Negeri Kisaran.
Indikator dari dilaksanakan menejemen perubahan adalah:
a. Telah disusunnya tim kerja Pembangunan Zona Integritas;
b. Telah disusunnya Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas;
c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona Integritas;
d. Serta telah melaksanakan perubahan pola pikir dan budaya kerja di Pengadilan Negeri Kisaran.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Ketua Pengadilan Negeri Kisaran telah membentuk Tim Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan Negeri Kisaran.
Tim terdiri dari :
Pembina : Dr. Ulina Marbun, S.H., M.H Ketua : Nelson Angkat , S.H., M.H Koordinator Teknikal : Idris, S.H., M.H
Koordinator Operasional : Mediana Br. Tarigan, SE a. Komponen Manajemen Perubahan
Koordinator : Nelly Andriani, S.H.,M.H.
Anggota : 1. Irse Yanda Perima, S.H., M.H.
27
2. Azhar, S.H.
3. Sitiur Mala Sitorus, S.H.
4. Ribka Br. Ginting, S.Kom.
5. Desy Ratnasari Purba, A.Md.A.B.
6. Halimatussa’diyah
a. Komponen Penataan Tatalaksana
Koordinator : Ahmad Adib, S.H, M.H.
Anggota : 1. Diana Romin Harahap, S.H.
2. Imanuel Tarigan, S. Kom.
3. Subakti, S.H
4. Tika Sundari, S.H.
c. Komponen Penataan Sistem Manajemen SDM Koordinator : Miduk Sinaga, S.H.
d. Komponen Penguatan Akuntabilitas
Koordinator : Antoni Trivolta, S.H.
Anggota : 1 Noni Afrianti Damanik, S.H.
2. Yovani Apprillya A.Md 3. Yunita Aquarisa, S.T.
a. Komponen Penguatan Pengawasan
Koordinator : Nelly Rakhmasuri Lubis, S.H.M.H Anggota : 1. Doharni Siregar
2. Mursal Pahri
3. Iin Angelina Pangaribuan, A.Md., A.B.
4. Alex Hamonangan Simbolon e. Komponen Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Koordinator : Boy Aswin Aulia, S.H,. M.H.
Anggota : 1. Buyung Hardi, S.H.
Anggota : 1. Yohana T. Pangaribuan, S.H., M.Hum.
2. Muhammad Reza Lubis, S.H.
3. Apriyanti M. Siahaan, S.Sos.
4. Sarie Wahyuni
28
2. Nida Syafwani, S.H.
3. Novita Siagian, S.H.
4. Meijusri 5. Antoni
2. Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas telah membuat Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas.
3. Sedang dilakukan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona Integritas.
4. Perubahan pola pikir telah dilakukan di Pengadilan Negeri Kisaran dengan adanya tim agen perubahan.
5. Telah ditetapkan agen perubahan yaitu Subakti, SH (Staf Pidana) dan Nida Syafwani Nasution, SH (Staf Pidana).
6. Pengadilan Negeri Kisaran juga telah melaksanakan 5 budaya kerja, hal ini terlihat dari sosialisasi dan pelatihan budaya kerja.
Adapun dokumen yang telah ada di komponen ini adalah : a. Dokumen pembentukan Tim Kerja;
b. Rapat Seleksi anggota Tim Pembangunan Zona Integritas;
c. Daftar hadir rapat seleksi Tim Pembangunan Zona Integritas;
d. Notulen rapat seleksi Tim Pembangunan Zona Integritas;
e. Mekanisme pembentukan tim kerja Pembangunan Zona Integritas;
f. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas;
g. Foto, daftar hadir, notulen sosialisasi pembangunan zona integritas;
h. SK Role Model dan Agen Perubahan;
f. PENATAAN TATALAKSANA
Komponen kedua dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penataan Tata Laksana. Penataan tata laksana ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur.
Indikator dilakukannya penataan tata laksana ini adalah : tersusunnya prosedur operasional tetap/ piranti lunak kegiatan utama, e-office, dan keterbukaan informasi publik.
29
Pengadilan Negeri Kisaran telah mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kisaran pada tahun 2020. SOP Pengadilan Negeri Kisaran memuat tentang SOP Kesekretariatan dan SOP Kepaniteraan.
Pengadilan Negeri Kisaran juga telah mempunyai Standar Pelayanan. Standar pelayanan ini sudah direview dan telah diterapkan di Pengadilan Negeri Kisaran.
Dalam pelaksanaan tupoksi sehari-hari Pengadilan Negeri Kisaran telah menggunakan e-office, seperti SIPP (sistem informasi penelusuran perkara), e-COURT, SIPT (Sistem Informasi Pidana Terpadu), SIKEP (sistem informasi kepegawaian), SIMAK-BMN (sistem informasi manajemen akuntansi barang milik negara), SAIBA (Sistem Akuntasi Internal Berbasis Akrual) Aplikasi RKA-K/L (aplikasi rencana kerja anggaran- kementerian/lembaga), dan aplikasi-aplikasi lainnya untuk mewujudkan pelayanan yang efektif dan efisien.
Gambar 3.1 Halaman depan SIPP
Dalam hal keterbukaan informasi publik, melalui website www.pn-kisaran.go.id, Pengadilan Negeri Kisaran telah melakukan keterbukaan informasi publik. Masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi terkait Pengadilan Negeri Kisaran.
30
Gambar 3.2 Halaman Depan Website PN Kisaran
31
g. PENATAAN MANAJEMEN SISTEM SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Komponen ketiga dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penataan Sistem Manajemen SDM. Penataan Sistem Manajemen SDM ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM di Pengadilan Negeri Kisaran. Dalam penataan SDM, Pengadilan Negeri Kisaran telah melakukan beberapa hal penting yang mendukung terlaksananya pembangunan zona integritas, yakni:
a. Merencanakan kebutuhan pegawai yang mengacu pada kebutuhan;
b. Mengembangkan pola mutasi internal;
c. Melaksanakan pengembangan pegawai berbasis kompetensi;
d. Melakukan penetapan kinerja individu;
e. Menegakkan aturan disiplin/etika;
f. Serta mengembangkan sistem informasi pegawai.
Dalam komponen tiga ini, Pengadilan Negeri Kisaran telah memenuhi beberapa dokumen yakni:
Tabel 3.3
Dokumen Komponen Penataan Sistem Manajemen SDM Pengadilan Negeri Kisaran
No. Perihal Dokumen
1. Merencanakan
kebutuhan a. Analisa beban kerja pegawai yang mengacu
pada b. Mutasi pegawai
kebutuhan; c. Monev mutasi pegawai d. Monev atas mutasi internal 2. Mengembangkan pola
mutasi a. SK Tim Baperjakat
Internal
c. SK Pola Mutasi Internal d. Monev Promosi Mutasi
32 3. Melaksanakan
pengembangan a. Foto, Undangan, Daftar Hadir, Notulen
pegawai berbasis
kompetensi Kebutuhan Diklat
b. Rencana Kompetensi dan Pengembangan Pegawai c. Penggunaan Aplikasi SIKEP d. Surat Pengusulan Diklat
f. Surat Panggilan Diklat g. Monev Pengembangan
Kompetensi
4. Penetapan Kinerja Individu a. Perjanjian Kinerja
b. Sasaran Kinerja Pegawai c. SK Role Model
5. Penegakan Aturan
Disiplin/ a. Kode etik Hakim, Panitera, jurusita dan pegawai
Kode Etik Sosialisai aturan Kedisiplinan b. SK Petugas absensi
c. Daftar Hadir Apel 6. Sistem Informasi
Kepegawaian a. Capture Aplikasi SIKEP
33 h. PENGUATAN AKUNTABILITAS
Komponen keempat dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penguatan Akuntabilitas. Penguatan Akuntabilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Pengadilan Negeri Kisaran.
Untuk menguatkan akuntabilitas, maka pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran terlibat secara langsung dalam penyusunan Perencanaan seperti penyusunan RKA-KL, RKT dan Rencana Strategis.
Pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran juga terlibat secara langsung dalam penyusunan penetapan kinerja. Selanjutnya pimpinan Pengadilan Negeri Kisaran pun memantau pencapaian kinerja secara berkala.
Dalam mengelola akuntabilitas, Pengadilan Negeri Kisaran sudah mempunyai dokumen perencanaan, seperti dokumen RKA-KL Dalam menetapkan perencanaannya, rencana telah disusun dengan berorientasi pada hasil.
Selanjutnya, untuk menguatkan akuntabilitas Pengadilan Negeri Kisaran, telah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang Specific, Measurable, Aggressive, Realistic, and Time Bound (SMART).
Selanjutnya Laporan kinerja disusun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pengelolaan akuntabilitas kinerja di Pengadilan Negeri Kisaran dilakukan oleh orang yang kompeten di bidangnya.
34
Gambar 4.1 Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan LKJIP
Gambar 4.2 Rencana Aksi Kinerja dan Rencana Kinerja
35
Gambar 4.3 Renstra dan IKU
i. PENGUATAN PENGAWASAN
Komponen kelima dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penguatan Pengawasan. Penguatan pengawasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan penilaian pada pelaksanaan pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Kisaran.
Indikator untuk pengukuran pencapaiannya: pengendalian gratifikasi, penerapan SPIP, pengaduan masyarakat, WBS, penanganan benturan kepentingan.
Pembangunan zona integritas Pengadilan Negeri Kisaran dalam hal penguatan pengawasan antara lain dengan beberapa kegiatan berikut ini:
a. Pengendalian Gratifikasi
Untuk mengendalikan gratifikasi Pengadilan Negeri Kisaran telah
36
melakukan public campaign gratifikasi, yakni melalui website Pengadilan Negeri Kisaran di www.pn-kisaran.go.id dan banner.
Gambar 5.1 Banner Pencegahan Gratifikasi
b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah
Pengadilan Negeri Kisaran telah membentuk Satuan Tugas Penyelenggara Sistem Pengawasan Internal Pemerintah dan telah menyosialisasikan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah kepada
37
semua pegawai Pengadilan Negeri Kisaran, serta adanya pemasangan cctv di beberapa titik gedung dan ruang pelayanan.
Gambar 5.2 Kamera pengawas (CCTV)
38
c. Pengaduan Masyarakat dan Whistle Blowing System (WBS) Pengadilan Negeri Kisaran telah melakukan sosialisasi Pengaduan Masyarakat. Pengadilan Negeri Kisaran juga sudah mempunyai akun aplikasi Whistle Blowing System Mahkamah Agung dan aplikasi LAPOR KemenPan-RB.
Gambar 5.3 Aplikasi Siwas (MARI) d. Penanganan Benturan Kepentingan
Pengadilan Negeri Kisaran telah menerapkan kebijakan penanganan benturan kepentingan, dengan cara mensosialisasikannya kepada para Hakim, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pengadilan Negeri Kisaran. Disamping itu Pengadilan Negeri Kisaran terus melakukan monitoring dan evaluasi terkait
dengan benturan kepentingan.
39
Gambar 5.4 Laporan monev benturan kepentingan
j. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Komponen keenam dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada Pengadilan Negeri Kisaran. Untuk itu Pengadilan Negeri Kisaran telah menyusun Standar Pelayanan, Pengadilan Negeri Kisaran juga telah melaksanakan pelayanan yang terintegrasi yang disebut PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dimana para pihak pencari keadilan akan dilayani mulai dari pendaftaran, pembayaran biaya panjar, dan legalisasi bukti persidangan, sehingga dengan adanya PTSP ini para pencari keadilan tanpa harus kesulitan dalam kepengurusan perkaranya di Pengadilan Negeri Kisaran. Di Pengadilan Negeri Kisaran juga dilengkapi fasilitas penunjang pelayanan, seperti ruang mediasi, ruang laktasi (menyusuhi), ruang bermain anak, kursi roda, kamar kecil difabel serta parkir khusus untuk difabel.
40
Gambar 6.1 Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
41
Pengadilan Negeri Kisaran juga memberikan inovasi pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan yang disebut dengan SIPT (Sistem Informasi Pidana Terpadu) yaitu sebuah terobosan Pelayanan Publik bagi Instansi Penegak Hukum lainnya di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Kisaran antara lain Polres Asahan dan Polres Batubara, Kejaksaan Negeri Asahan dan Kejaksaan Negeri Batubara dan LAPAS Labuhan Ruku. Aplikasi ini mengintegrasikan informasi Permohonan Izin Penyitaan, Penggeledahan, Perpanjangan Penahanan, Informasi Putusan dan Jadwal Sidang.
42
Gambar 6.2 Aplikasi SIPT (Sistem Informasi Terpadu) Pengadilan Negeri Kisaran setiap 6 (enam) bulan melakukan survey layanan kepuasan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang disediakan oleh Pengadilan Negeri Kisaran, yang mana hasil dari survey kepuasan tersebut akan dipublish di website Pengadilan Negeri Kisaran.
Gambar 6.3 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat yang dipublish Di Website Pengadilan Negeri Kisaran
43 BAB IV
HASIL PENILAIAN MANDIRI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS