• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Dalam dokumen PT Mitrausaha Indonesia Grup (Halaman 61-64)

RELATED PARTIES Dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko pasar - mata uang asing c. Market risk - foreign currency

Perusahaan tidak menghadapi risiko mata uang asing yang signifikan kecuali untuk kas di bank. piutang dan pinjaman pihak berelasi dan utang. Perusahaan memiliki pedoman investasi yang

mengemukakan strategi bisnis secara

keseluruhan. toleransi terhadap risiko dan filosofi manajemen risiko secara umum. Perusahaan telah menentukan proses untuk memonitor dan mengontrol berbagai transaksi perdagangan secara tepat waktu.

The Company does not expose to significant foreign currency risk except for cash in bank. receivables and loan from related parties and accounts payable. The Company has investment guidelines that set out its overall business strategies. its tolerance for risk and its general risk management philosophy. It has established processes to monitor and control various trading transactions in a timely manner.

Analisa sensitivitas terhadap risiko mata uang asing

Sensitivity Analysis for foreign currency risk

Risiko mata uang terhadap mata uang asing yang dihadapi oleh Perusahaan pada akhir periode adalah sebagai berikut:

The Company’s currency exposure to foreign currency at end of the reporting period are as follows: 31 Desember/December 31, 2020 Jumlah nosional mata uang asing/Notional

Mata uang/ amount in foreign Ekuivalen/

Currency currencies Equivalent Rupiah

Aset Assets

Kas dan setara kas USD 15.485 217.036.140 Cash and cash equivalent

Total Aset 217.036.140 Total Assets

Total Liabilitas - Total Liabilities

Aset - Neto 217.036.140 Net Assets

31 Desember/December 31, 2019 Jumlah nosional mata uang asing/Notional

Mata uang/ amount in foreign Ekuivalen/

Currency currencies Equivalent Rupiah

Aset Assets

Kas dan setara kas USD 38.342,44 532.001.888 Cash and cash equivalent

Total Aset 532.001.888 Total Assets

Total Liabilitas - Total Liabilities

Aset - Neto 532.001.888 Net Assets

Seluruh aset dan liabilitas Perusahaan akan jatuh tempo dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

The Company’s assets and liability will be due within 1 (one) year.

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko pasar - mata uang asing (lanjutan) c. Market risk - foreign currency (continued)

Tabel berikut menampilkan sensitivitas

perubahan kurs mata uang asing pada akhir

periode pelaporan terhadap laba/(rugi)

Perusahaan, dengan seluruh variabel dianggap konstan (tidak diaudit):

The following table demonstrates the sensitivity at the end of the reporting period to a reasonably possible change in the foreign currencies' exchange rates, with all other variables held constant, of the Company's profit/(loss) (unaudited):

31 Desember/ December 31, 2020

Perubahan Pengaruh ke

persentase laporan laba rugi

nilai tukar dan penghasilan

mata uang komprehensif lain/

asing/ Change in the

Percentage statement of profit

change in or loss and other

foreign comprehensive

currency rate income

Dolar Amerika Serikat +10% 21.703.618 United States Dollar

Dolar Amerika Serikat -10% (21.703.618) United States Dollar

31 Desember/ December 31, 2019

Perubahan Pengaruh ke

persentase laporan laba rugi

nilai tukar dan penghasilan

mata uang komprehensif lain/

asing/ Change in the

Percentage statement of profit

change in or loss and other

foreign comprehensive

currency rate income

Dolar Amerika Serikat +10% 53.200.136 United States Dollar

Dolar Amerika Serikat -10% (53.200.136) United States Dollar

d. Risiko operasional d. Operational risk

Manajemen risiko Covid-19 Covid-19 Risk Management

Pada tahun 2020, tingkat risiko Perusahaan terpengaruh oleh pandemi Covid-19, walaupun tidak signifikan. Hal tersebut dapat terlihat dari penjabaran atas empat parameter penilaian tingkat kesehatan sebagai berikut:

In 2020, the risk level of the Company was affected by the Covid-19 pandemic, albeit insignificant. This can be seen from the elaboration of the four parameters used to assess the level of health, which are as follows:

1. Profil Risiko

Hasil penilaian profil risiko Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 berada pada Risiko Rendah. Risiko yang terkena dampak pandemi Covid-19 adalah Risiko Strategi, dimana pencapaian target profit tidak sesuai dengan proyeksi awal.

2. Rentabilitas

Terjadi peningkatan tren risiko pada parameter rentabilitas yang disebabkan oleh pencapaian profitabilitas yang tidak sesuai dengan proyeksi awal.

1. Risk Profile

The Company’s risk profile assessment for the year ended as of 31 December 2020 is Low Risk. The risk that was affected by the Covid-19 pandemic was Strategic Risk, where the actual profit was unable to reach the target set at initial projection.

2. Rentability

The Rentability risk trend increased due to the profitability was not achieved as per target that has previously been projected.

25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko operasional (lanjutan) d. Operational risk (lanjutan)

Manajemen risiko Covid-19 (lanjutan) Covid-19 Risk Management (lanjutan)

3. Permodalan

Terjadi peningkatan tren risiko pada parameter permodalan yang disebabkan oleh menurunnya laba ditahan, yang didorong oleh penurunan pendapatan dari debitur yang terdampak pandemi Covid-19. 4. Tata Kelola

Tata kelola Perusahaan pada posisi 31 Desember 2020 tidak terkena pengaruh dari pandemi Covid-19, sehingga dinilai relatif stabil.

3. Capital

An increase of Capital risk trend was caused by the decrease in retained earnings, which was due to revenue decrease from debtors affected by Covid-19 pandemic.

4. Governance

The Company’s governance as of 31 December 2020 was not affected by the Covid-19 pandemic, as it is considered as relatively stable.

Dampak langsung dan tidak langsung atas pandemik Covid-19 mempengaruhi perekonomian global, pasar, pihak lawan maupun konsumen dari Perusahaan. Covid-19 diperkirakan merupakan krisis jangka pendek dan manajemen telah melakukan langkah-langkah untuk memitigasi dampak terhadap bisnis Perusahaan sebagai berikut:

Direct and indirect effects of the Covid-19 outbreak are impacting the global economy, markets, the counterparties and customer of the Company. Covid-19 is expected to be short term crisis and management has taking actions to mitigate the impacts on the Company’s business as follow:

· Melakukan penyaluran kredit yang diberikan secara selektif dengan menerapkan prinsip kehati-hatian

· Provide loans to customers selectively with

prudent principles

· Melakukan efisiensi biaya operasional · Manage operational expenses efficiently

· Menerapkan manajemen risiko likuiditas secara optimum untuk menjaga posisi likuiditas Perusahaan.

· Implement liquidity risk management optimally

to secure the Company’s liquidity position.

Sehubungan dengan hal tersebut, pihak regulator juga telah mengeluarkan beberapa peraturan baru yaitu, antara lain:

In relation to these, the regulator has also issued several new regulations as follows:

POJK No.14/POJK.05/2020 tanggal 14 April 2020 yang kemudian telah diubah dengan POJK No.58/POJK.05/2020 tanggal 10 Desember 2020

tentang Kebijakan Countercyclical Dampak

Penyebaran Coronavirus Disease 2019 Bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank yang bertujuan untuk mendorong optimalisasi kinerja lembaga nonbank khususnya fungsi intermediasi, menjaga

stabilitas sistem keuangan,dan mendukung

pertumbuhan ekonomi.

POJK No.14/POJK.05/2020 dated 14 April 2020 which has been ammended with POJK No. 58/POJK.05/2020 dated 10 December 2020 regarding Countercyclical Policy for impacts of Coronavirus Disease 2019 spread for non-bank financial service institutions with the objective to push the optimization of non-bank institution’s performance specifically for the intermediation function, manage the stability of the financial system, and support the economic growth.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan,

Perusahaan tidak melihat adanya dampak yang

signifikan terhadap kelangsungan usaha

Perusahaan dalam jangka pendek. Perusahaan mengetahui adanya penurunan pencairan pinjaman dan pendapatan pada Q2 2020 sebagai dampak dari penguatan kebijakan kredit Perusahaan untuk menjaga tingkat gagal bayar. Sejalan dengan perbaikan ekonomi nasional, tingkat pencairan

perusahaan kembali pulih secara bertahap,

sehingga pencarian pinjaman kembali normal pada Q4 2020.

Up to the date of these financial statements, the Company has not foreseen a significant impact to the Company’s going concern of the business in short-term. The Company noted that disbursement and revenue drop in Q2 2020 as the impact of credit policy strengthening to maintain default rate. Inline with national economic recovery, loan disbursement has gradually recovered and has reached normal disbursement level, in Q4 2020.

Dalam dokumen PT Mitrausaha Indonesia Grup (Halaman 61-64)