1. Manajemen risiko keuangan (lanjutan) a. Risiko nilai tukar mata uang asing
Perusahaan dan entitas anak rentan terhadap resiko nilai tukar mata uang asing atas transaksi penjualan, pembelian, dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing. Transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing terutama dalam Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang. Eksposur resiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan dan entitas anak tidak material.
Risiko kenaikan nilai tukar mata uang asing terhadap liabilitas Perusahaan dan entitas anak diharapkan dapat disalinghapus dengan deposito berjangka dan piutang dalam mata uang asing yang ditetapkan minimal 25% dari liabilitas terutang.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko nilai tukar mata uang:
31 Maret 2012
Dolar A.S. Yen Jepang
(dalam miliar) (dalam miliar)
Aset keuangan 0,31 0,00
Liabilitas keuangan (0,70) (10,10)
Eksposur bersih (0,39) (10,10)
Analisa sensitifitas
Penguatan Dolar A.S. dan Yen Jepang, sebagaimana diindikasikan dibawah, terhadap Rupiah pada 31 Maret 2012 akan menurunkan ekuitas dan laba atau rugi sebesar jumlah yang ditunjukkan dibawah. Analisa ini didasarkan pada varian nilai tukar mata uang asing yang Perusahaan dan entitas anak pertimbangkan sebagai sangat mungkin terjadi pada tanggal pelaporan. Analisa mengasumsikan bahwa seluruh variabel lain, pada khususnya tingkat bunga, tetap tidak berubah.
Ekuitas/
laba (rugi)
31 Maret 2012
Dolar A.S. (penguatan 1%) (36)
Yen Jepang (penguatan 5%) (56)
Pelemahan Dolar A.S. dan Yen Jepang terhadap Rupiah pada 31 Maret 2012 akan mempunyai dampak yang setara tetapi berlawanan terhadap jumlah yang ditunjukkan diatas, pada dasar seluruh variabel lain tetap tidak berubah.
43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
1. Manajemen risiko keuangan (lanjutan) b. Risiko harga pasar
Perusahaan dan entitas anak rentan terhadap pada perubahan dalam harga pasar utang dan ekuitas terkait penyertaan tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar penyertaan tersedia untuk dijual diakui pada ekuitas.
Kinerja penyertaan tersedia untuk dijual Perusahaan dan entitas anak dimonitor secara berkala, bersama dengan penilaian secara teratur mengenai keterkaitannya dengan rencana strategis jangka panjang Perusahaan dan entitas anak.
Pada tanggal 31 Maret 2012, manajemen mempertimbangkan risiko harga untuk penyertaan tersedia untuk dijualnya adalah tidak material dalam hal dampak yang mungkin terjadi pada laba rugi dan total ekuitas dari perubahan dalam nilai wajar yang kemungkinan besar terjadi.
c. Risiko tingkat suku bunga
Pergerakan tingkat suku bunga diawasi untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap posisi keuangan. Pinjaman dalam berbagai tingkat suku bunga menyebabkan Perusahaan dan entitas anak terpapar risiko tingkat suku bunga (Catatan 15, 16, 17,18, dan 19). Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Perusahaan dan entitas anak melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan jadwal perubahan suku bunga.
Pada tanggal pelaporan, profil risiko tingkat bunga pinjaman yang dikenakan bunga milik Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012
Pinjaman bunga tetap 5.336
Pinjaman bunga mengambang 10.534
Analisa sensitifitas untuk pinjaman bunga mengambang
Pada 31 Maret 2012, perubahan 25 poin dasar pada tingkat bunga pinjaman bunga mengambang akan meningkatkan (menurunkan) ekuitas dan laba atau rugi masing-masing sebesar Rp26 miliar. Analisa mengasumsikan bahwa seluruh variabel lain, pada khususnya nilai tukar mata uang asing, tetap tidak berubah.
43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
1. Manajemen risiko keuangan (lanjutan) d. Risiko kredit
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan Perusahaan dan entitas anak
31 Maret 2012
Kas dan setara kas 11.163
Aset keuangan tersedia untuk dijual 373
Piutang usaha dan piutang lain-lain, bersih 5.718
Aset lancar lainnya 6
Penyertaan jangka panjang 21
Uang muka dan aset tidak lancar lainnya 267
Jumlah 17.548
Perusahaan dan entitas anak rentan terhadap risiko kredit terutama dari piutang usaha dan piutang lain-lain. Risiko kredit dikendalikan dengan pengawasan terus menerus atas saldo dan penagihan piutang usaha dan piutang lain-lain.
Piutang usaha dan piutang lain-lain tidak memiliki suatu konsentrasi utama risiko kredit berdasarkan saldo dari tiga pelanggan utama masing-masing kurang dari 1% dari piutang usaha pada tanggal 31 Maret 2012.
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk mengawasi dan mempertahankan eksposur risiko kredit yang minimal, dimana Perusahaan dan entitas anak telah menyediakan provisi yang memadai untuk menutupi kerugian yang timbul dari piutang yang tidak tertagih berdasarkan data kerugian historis.
e. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas timbul apabila Perusahaan dan entitas anak mengalami kesulitan untuk memenuhi liabilitas keuangan ketika liabilitas keuangan tersebut jatuh tempo.
Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas dalam upaya pemenuhan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak secara terus menerus melakukan analisa untuk mengawasi rasio-rasio likuiditas laporan posisi keuangan, seperti antara lain, rasio likuiditas, rasio debt equity terhadap persyaratan-persyaratan yang diharuskan perjanjian utang.
Berikut adalah analisa jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak:
Nilai Arus kas 2016 dan
buku wajib 2012 2013 2014 2015 selanjutnya
31 Maret 2012
Utang usaha dan lain-lain 7.254 (7.254) (7.254) - - - -
Beban yang masih
harus dibayar 5.344 (5.344) (5.344) - - - -
Pinjaman
Utang bank 9.169 (9.235) (3.884) (2.325) (1.476) (1.168) (382)
Utang sewa pembiayaan 508 (632) (252) (172) (102) (43) (63)
Pinjaman penerusan
(two-step loans) 2.171 (2.727) (326) (249) (273) (266) (1.613)
Obligasi dan wesel bayar 3.851 (5.939) (767) (508) (470) (1.280) (2.914)
Jumlah 28.297 (31.131) (17.827) (3.254) (2.321) (2.757) (4.972)
43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
2. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan a. Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan transaksi arms-length.
Perusahaan dan entitas anak menentukan pengukuran nilai wajar untuk tujuan pelaporan dari tiap kelas aset dan liabilitas keuangan berdasarkan metode dan asumsi sebagai berikut:
(i) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar lainnya, utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, beban yang masih harus dibayar, uang muka pelanggan dan pemasok, dan utang bank jangka pendek) dipertimbangkan mendekati nilai bukunya sebagai hasil dari pendiskontoan yang tidak signifikan.
(ii) Aset tersedia untuk dijual terutama terdiri dari saham, reksadana, dan obligasi korporasi dan Pemerintah. Saham dan reksadana yang aktif diperdagangkan di pasar yang tersedia dinyatakan pada nilai wajarnya dengan menggunakan kuotasi harga pasar atau jika tidak dikuotasi, ditentukan menggunakan teknik valuasi. Obligasi korporasi dan Pemerintah dinyatakan pada nilai wajar dengan referensi harga dari surat berharga yang sejenis pada tanggal pelaporan.
(iii) Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang diestimasikan dengan mendiskontokan arus kas kontraktual masa depan dari tiap liabilitas pada tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada Perusahaan dan entitas anak untuk liabilitas sejenis yang jatuh temponya bisa diperbandingkan oleh para pelaku bank Perusahaan dan entitas anak, kecuali untuk obligasi yang didasarkan pada harga pasar.
Estimasi nilai wajar bersifat judgemental dan melibatkan batasan-batasan yang beragam, termasuk:
a. Nilai wajar disajikan tidak mempertimbangkan dampak fluktuasi mata uang di masa depan. b. Estimasi nilai wajar tidak selalu mengindikasikan nilai yang Perusahaan dan entitas anak
43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
2. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) b. Klasifikasi dan nilai wajar
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:
31 Maret 2012
Liabilitas Jumlah
Utang dan Tersedia keuangan nilai Nilai
Diperdagangkan piutang untuk dijual lainnya tercatat wajar
Kas dan setara kas - 11.163 - - 11.163 11.163
Aset keuangan tersedia
untuk dijual - - 373 - 373 373
Piutang usaha dan
piutang lain-lain, bersih - 5.718 - - 5.718 5.718
Aset lancar lainnya - 6 - - 6 6
Penyertaan jangka panjang - - 21 - 21 21
Uang muka dan aset tidak
lancar lainnya - 267 - - 267 267
Jumlah aset keuangan - 17.154 394 - 17.548 17.548
Utang usaha dan lain-lain (-) (-) (-) (7.254) (7.254) (7.254)
Beban yang masih
harus dibayar (-) (-) (-) (5.344) (5.344) (5.344)
Pinjaman
Utang bank jangka pendek (-) (-) (-) (170) (170) (170)
Utang sewa pembiayaan (-) (-) (-) (508) (508) (508)
Pinjaman penerusan
(two-step loans) (-) (-) (-) (2.171) (2.171) (2.270)
Obligasi dan wesel bayar (-) (-) (-) (3.851) (3.851) (4.217)
Utang bank (-) (-) (-) (9.169) (9.169) (9.374)
Jumlah liabilitas keuangan (-) (-) (-) (28.467) (28.467) (29.137)
c. Hirarki nilai wajar
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dan unit penyertaan reksadana terbatas untuk utang yang didasari surat berharga dimana Nilai Aset Bersih (“NAB”) per saham dari informasi invetasi tidak dipublikasikan, dijelaskan sebagai berikut:
31 Maret 2012
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan
menggunakan
Harga pasar Input Input
aset atau signifikan signifikan
liabilitas yang yang tidak
sejenis pada dapat dapat
pasar aktif diobservasi diobservasi
Saldo (level 1) (level 2) (level 3)
Aset keuangan
Surat berharga tersedia
43. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
2. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
c. Hirarki nilai wajar (lanjutan)
Aset tersedia untuk dijual terutama terdiri dari saham, reksadana, dan obligasi korporasi dan Pemerintah. Obligasi korporasi dan Pemerintah dinyatakan pada nilai wajar dengan referensi terhadap harga surat berharga sejenis pada tanggal pelaporan. Karena tidak diperdagangkan secara aktif di pasar tersedia, surat berharga ini diklasifikasikan sebagai level 2.
Saham dan reksadana secara aktif diperdagangkan pada pasar tersedia dinyatakan pada nilai wajar menggunakan harga pasar dikuotasi dan diklasifikasikan dalam level 1. Penilaian reksadana yang diinvestasikan pada obligasi korporasi dan Pemerintah mempersyaratkan penilaian signifikan dari manajemen karena tidak adanya harga pasar dikuotasi, tidak adanya likuiditas dan sifat jangka panjang dari aset tersebut. Karena investasi ini dibatasi pencairannya (seperti larangan pemindahan dan periode penguncian awal) dan aktifitas observasi atas investasi dibatasi, investasi ini karenanya diklasifikasikan dalam level 3 pada hirarki nilai wajar. Manajemen mempertimbangkan antara lain asumsi, penilaian dan harga kuotasi pengaturan reksadana.
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir untuk invetasi yang nilai wajarnya diukur dengan input signifikan yang tidak dapat diobesrvasi (level 3) pada 31 Maret 2012, adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012
Reksadana
Saldo 1 Januari 2012 64
Pemindahan kepada (dari) level 3
Unit penyertaan reksadana terbatas untuk
utang yang didasari surat berharga
Pembelian 8
Termasuk dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Rugi direalisasi-diakui pada laba rugi (0)
Rugi belum direalisasi-diakui pada pendapatan komprehensif lainnya 0
Penjualan (2)
Saldo 31 Maret 2012 70