• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko Keuangan dan Nilai Financial Risks Management and Fair

Wajar Instrumen Keuangan Value of Financial Instrument

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

The main financial risks facing the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk and liquidity risk. Through a risk management approach, the Company has been trying to minimize the potential negative impact of the above risks.

(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party suffered financial losses.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur resiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah:

Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents at the bank, trade receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure is equal to the carrying value of these accounts. Total maximum credit risk exposure at reporting date are as follows:

30 Jun/ 31 Des/ 1 Jan/ Jun 30, Dec 31, Jan 1,

2015 2014 2014

Rp Rp Rp

Kas dan Setara Kas 147,165 317,412 392,453 Cash and Cash Equivalents

Piutang 977,024 916,062 1,202,178 Receivables

Jumlah 1,124,189 1,233,474 1,594,631 Total

Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas dan piutang di berbagai institusi keuangan.

For credit risk associated with banks, only banks with a good predicate are chosen. In addition, Company policy is to not limit the exposure only to one particular institution, so that the Company had cash and cash equivalents and receivables from various financial institutions.

(ii) Risiko Mata Uang (ii) Currency Risk Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen

keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.

Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.

data saham/unit) data shares per unit)

July 31, 2015

90 Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal dan transaksi pinjaman Perusahaan. Sehingga, Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, seperti Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.

Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka tidak terdapat perubahan terhadap komponen ekuitas lainnya sedangkan perubahan terhadap jumlah laba rugi Perusahaan masing-masing periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah kenaikan laba (rugi) sebesar (Rp28.342), (Rp32.040) dan Rp5.787.

Kenaikan rugi bersih akibat penguatan 5% mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah terutama disebabkan oleh pinjaman jangka panjang dalam dolar Amerika Serikat.

The Company conducte transactions using foreign currencies, including the financing of working capital and Company’s loan. Thus, the Company shall convert the amount into foreign currency, such as U.S. dollars, to meet obligations denominated in foreign currencies at maturity. Fluctuations in currency exchange rate of Rupiah against the U.S. Dollar may impact the Company's financial condition.

For the six months period ended June 30, 2015 and years ended December 31, 2014 and 2013, when there was a strengthening exchange rate of the US dollar against the rupiah currency by 5% at the reporting date, and all other variables held constant, then there are no other changes to the equity component, while changes to the Company's profit and loss for each period of six months ended June 30, 2015 and years ended December 31, 2014 and 2013 was the increase in net income (loss) of (Rp28.342), (Rp32.040) and Rp5.787.

The increase in net loss of 5% due to the strengthening US dollar against the rupiah is mainly caused by long-term loans in US dollars.

Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing. Disamping itu Perusahaan melakukan lindung nilai pada pinjaman jangka panjangnya.

The Company manages currency risk by conducting surveillance of fluctuations in currency rates continuously so that it can perform the appropriate action as needed to reduce foreign currency risk. Besides, the company is hedging on long-term loans.

(iii) Risiko Suku Bunga (iii) Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen

keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to the changes in market interest rate. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena

melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

The Company exposures to interest rate risk mainly due to the loans using floating interest rate. The Company monitor the impact of interest rate movement to minimize negative impact on the Company.

Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka rugi bersih periode berjalan akan lebih rendah/tinggi masing-masing sebesar Rp248, Rp856 dan Rp1.041 yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas.

For the six months period ended June 30, 2015 and years ended December 31, 2014 and 2013, if market interest rates rise / fall by 50 basis points and all other variables held constant, the net loss for the year would be lower / higher respectively -masing amounting to Rp248, Rp856 and Rp1.041 that occur as a result of rise / lower interest income on cash and cash equivalents.

Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 15 dan 16.

Information regarding the interest rate of loans bored by the Company was described in Note 15 and 16.

July 31, 2015

(iv) Risiko Likuiditas (iv) Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas

menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

Dibawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:

Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.

Below is a summary of the maturity profile of the Company's financial liabilities:

Nilai Tercatat/ Arus Kas Aktual/ < = 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Carrying Amount Actual Cash Flow < = 1 Year > 1 Year

Rp Rp Rp Rp

30 Juni 2015 June 30, 2015

Utang 729,305 729,305 729,305 -- Payables

Beban Akrual 424,012 424,012 424,012 -- Accrued Expenses

Utang pajak 12,043 12,043 12,043 -- Tax Payables

Pinjaman 2,273,451 2,273,451 800,434 1,473,017 Loans

Utang Sewa Pembiayaan 228,636 228,636 74,584 154,052 Lease Payable Liabilitas Keuangan Lainnya 48,647 48,647 42,516 6,131 Other Financial Liabilities

3,716,094 3,716,094 2,082,894 1,633,200

31 Desember 2014 December 31, 2014

Utang 766,586 766,586 766,586 -- Payables

Beban Akrual 273,089 273,089 273,089 -- Accrued Expenses

Utang Pajak 8,630 8,630 8,630 -- Tax Payables

Pinjaman 1,776,025 1,776,025 298,162 1,477,863 Loans

Utang Sewa Pembiayaan 236,811 236,811 24,436 212,375 Lease Payable Liabilitas keuangan lainnya 77,564 77,564 51,273 26,291 Other Financial Liabilities

3,138,705 3,138,705 1,422,176 1,716,529

31 Desember 2013 December 31, 2013

Utang 382,763 382,763 382,763 -- Payables

Beban Akrual 133,419 133,419 133,419 -- Accrued Expenses

Utang Pajak 33,970 33,970 33,970 -- Tax Payables

Pinjaman 580,705 580,705 317,906 262,799 Loans

Utang Obligasi 736,829 736,829 736,829 -- Bond Payable

Utang Sewa Pembiayaan 181,287 181,287 53,389 127,898 Lease Payable Liabilitas keuangan lainnya 206,295 206,295 198,011 8,284 Other Financial Liabilities

2,255,268 2,255,268 1,856,287 398,981 Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan

mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Company manage their liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalent so the Company are able to meet their commitment for the Company normal operation. Other than that, the Company are also continuously keep watch the projection and actual cash flow and the due date of financial assets and liabilities.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

data saham/unit) data shares per unit)

July 31, 2015

92

nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan. measurement of financial instruments: a) Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset

atau liabilitas yang identik;

a) Level 1: quoted prices in active markets for identical assets or liabilities;

b) Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan

b) Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and

c) Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.

c) Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data.

Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.

Fair value of long-term loans are estimated using discounted cash flow based on effective interest rate charged by the lenders for the last utilization.

37. Pengelolaan Permodalan 37. Capital Management

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

Company's main objectives in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company's future business growth and maximize shareholder value. The Company manages its capital structure and makes adjustments necessary by considering the changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.

Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtaining new loans or repay loans.

38. Laba (Rugi) Per Saham 38. Earning (Loss) Per Shares

Laba per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan:

Earnings per share is calculated by dividing income (loss) attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year: 2015 (6 Bulan/Months) 2014 (6 Bulan/Months) Rp Rp

Laba (Rugi) Per Saham Earnings (Loss) Per Share

Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada Pemilik

Entitas Induk (Jutaan Rupiah) (276,713) 1,782

Income (Loss) Attributable to the Equity Holders of the Parent Entiity (in Million Rupiah)

Jumlah Rata-rata Tertimbang Weighted Average:

Saham Beredar (Lembar) 1,742,167,907 1,742,167,907 Outstanding Shares (share)

Laba (Rugi) Per Saham Dasar Basic Earning (Loss) Per Share

(Dalam Rupiah Penuh) (159) 1 (in Full Rupiah)

Harga pelaksanaan waran pada 30 Juni 2015 dan 2014 lebih besar dari harga pasar saham rata-rata selama tahun tersebut di bursa efek, sehingga laba bersih per saham dilusian per 30 Juni 2015 dan 2014 tidak dihitung.

The exercise price of warrants as of June 30, 2015 and 2014 were higher than average market price of share during the year in stock exchange, therefore the diluted earnings per share was not computed as of June 30, 2015 and 2014.

July 31, 2015

39. Informasi Tambahan untuk Arus Kas 39. Additional Information for Cash Flows

Dokumen terkait