Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar, dengan mendefinisikan risiko sebagai berikut:
Risiko Kredit: Kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian bagi Perusahaan
Risiko Likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha seperti dijelaskan diatas sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.
Risiko Pasar: Pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dan usaha.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
Berikut disajikan nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:
2012 2011
Rp Rp
Aset Keua ngan
Kas dan Setara Kas 26 8.378.196.650 400.236.840.673
Piutang Usa ha 11 4.729.719.479 162.987.511.296
Piutang Lain-lain 624.490.951 3.005.428.872
Jumlah 38 3.732.407.080 566.229.780.841
Liabilitas Keuangan
Utang Usaha dan Lain-lain 10 2.081.264.572 133.804.119.907 Biaya Masih Harus Dibayar 5 3.019.031.989 72.087.867.623 Pendapatan Diterima di Muka dan Uang Muka Pelan ggan 4 7.367.395.275 54.348.856.782
Utang Obligasi - 119.866.109.303
Pinjaman Ba nk 15 0.000.000.000 50.000.000.000
Jumlah 35 2.467.691.836 430.106.953.615
Kebijakan Manajemen Risiko
Bisnis Perusahaan dan Entitas Anak mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak adalah mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
Perusahaan dan Entitas Anak mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.
Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, tagihan bruto, piutang retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Berikut ini tabel yang merangkum analisis umur aset keuangan:
ASET Belum Jatuh Tempo 1 s/d 30 hari / days 31 s/d 60 hari /days 61 s/d 90 hari / days > 90 hari / days Jumlah / Total
Kas dan Setara Kas -- 268.378.196.650 -- -- -- 268.378.196.650
Piutang Usaha 99.439.228.471 5.863.063.412 2.232.032.156 1.739.842.554 8.411.821.513 117.685.988.106
Piutang Lain-lain -- 624.490.951 -- -- -- 624.490.951
Jumlah 99.439.228.471 274.865.751.013 2.232.032.156 1.739.842.554 8.411.821.513 386.688.675.707
2012
ASET Belum Jatuh Tempo 1 s/d 30 hari / days 31 s/d 60 hari /days 61 s/d 90 hari / days > 90 hari / days Jumlah / Total
Kas dan Setara Kas -- 400.236.840.673 -- -- -- 400.236.840.673
Piutang Usaha 144.016.726.605 8.799.016.982 2.556.811.578 2.099.920.949 8.342.761.918 165.815.238.032
Piutang Lain-lain -- 3.005.428.872 -- -- -- 3.005.428.872
Jumlah 144.016.726.605 412.041.286.527 2.556.811.578 2.099.920.949 8.342.761.918 569.057.507.577
2011
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 piutang usaha Perusahaan tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Risiko Suku Bunga
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki pinjaman jangka panjang dengan bunga tetap dan bunga mengambang. Tingkat suku bunga tidak cukup signifikan untuk mengubah laba rugi perusahaan karena selalu di monitor dan direncanakan sejak awal pengaruh atas pinjaman tersebut.
Berikut ini merupakan rincian dari liabilitas keuangan berdasarkan jenis tingkat suku bunga:
2012 2011
Rp Rp
L iabilita s Keuang an
Suku Bunga Te tap -- 120.000.000.000
Suku Bunga Mengambang 150 .000 .000 .000 50.000.000.000
J umlah 150 .000 .000 .000 170.000.000.000
Dampak dari pergerakan suku bunga di pasar tidak signifikan mengubah risiko suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek mencukupi untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Risiko likuiditas Perusahaan merupakan kemampuan memenuhi liabilitas keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. Perusahaan mengharapkan dapat membayar seluruh liabilitasnya sesuai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Untuk memenuhi liabilitas tersebut, maka Perusahaan harus menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Berikut ini merupakan liabilitas keuangan non-derivatif berdasarkan nilai sisa jatuh tempo yang tidak didiskonto:
Nilai Tercatat
Liabilitas Tidak ditentuka n < 1 Tahun > 1 - 2 tahun Biaya Emisi 30 Juni 2012
Rp Rp Rp Rp Rp
Utang Usah a dan Lain-lain 102.081.26 4.572 -- -- -- 102 .081.264.572 Biaya yang Masih Harus Dibayar 53.019.03 1.989 -- -- -- 53 .019.031.989
47.367.39 5.275 -- -- -- 47 .367.395.275
Pinjaman Bank -- 3 0.000.000.000 120.000.000.000 - 150 .000.000.000 J umlah 202.467.69 1.836 3 0.000.000.000 120.000.000.000 - 352 .467.691.836
Nilai Tercatat
Liabilitas Tidak ditentuka n < 1 Tahun > 1 - 2 tahun Biaya Emisi 31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp
Utang Usah a dan Lain-lain 133.804.11 9.907 -- -- -- 133 .804.119.907 Biaya yang Masih Harus Dibayar 72.087.86 7.623 -- -- -- 72 .087.867.623
54.348.85 6.782 -- -- -- 54 .348.856.782
Pinjaman Bank - -- 50.000.000.000 -- 50 .000.000.000 Utang Oblig asi -- 12 0.000.000.000 -- 133 .890.697 119 .866.109.303 J umlah 260.240.84 4.312 12 0.000.000.000 50.000.000.000 133 .890.697 430 .106.953.615
2012
2011 Pendapatan Diterima di Mu ka dan
Uang Muka Pelanggan
Pendapatan Diterima di Mu ka dan Uang Muka Pelanggan
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal, rencana investasi dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Perusahaan dan Entitas Anak tidak secara signifikan melakukan transaksi normal dengan mata uang asing. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak dengan menggunakan mata uang Rupiah minimal menggunakan mata uang USD. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
Tabel berikut menyajikan aset keuangan tercatat pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasar mata uang rupiah :
2012 2011
Rp Rp
Aset Keua ngan
Kas dan Setara K as 268.37 8.196.650 400.236.840.673
Piutang Usaha 114.72 9.719.479 162.987.511.296
Piutang Lain-lain 62 4.490.951 3.005.428.872
Jumlah 383.73 2.407.080 566.229.780.841
Liabilitas Keuangan
Utang Usaha dan Lain-lain 102.08 1.264.572 133.804.119.907 Biaya Masih Harus Dibayar 53.01 9.031.989 72.087.867.623 Pendapatan Diterima di Muka d an Uang Muka Pelanggan 47.36 7.395.275 54.348.856.782 Utang Obligasi - 119.866.109.303
Pinjaman Ba nk 150.00 0.000.000 50.000.000.000
Jumlah 352.46 7.691.836 430.106.953.615
Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah, Kondisi Ekonomi dan Sosial Politik
Kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial dan politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Hal ini dapat mengakibatkan tertundanya proyek-proyek yang telah maupun akan diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak. Risiko ini merupakan risiko yang bersifat sistemik (Systematic Risk) dimana bila risiko ini terjadi maka akan mempengaruhi secara negatif seluruh variable yang terlibat, sehingga membuat kinerja Perusahaan dan Entitas Anak menurun risiko ini bahkan diversifikasi pun belum mampu menghilangkan risiko ini.
Manajemen Permodalan
Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perusahaan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba.
Rasio utang terhadap modal yang disesuaikan pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
201 2 2011
Rp Rp
Total Utang 466.748 .278 .113 557.806.657.048
Dikurangi Kas dan Setara Kas 268.378 .196 .650 400.236.840.673
Utang Bers ih 198.370 .081 .463 157.569.816.375
Total Ekuitas 1.193.459 .124 .251 1.179.225.249.736
Rasio Utang terhadap Ekuitas 16,62% 13,36%