• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

Dalam dokumen FS SAMINDO RESOURCES TBK 30 JUNE 2017 (Halaman 57-59)

TRANSACTIONS Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya adalah

26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar a. Market risk

(i) Risiko nilai tukar mata uang asing (i) Foreign exchange risk

Grup terekspos pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama dari pembelian persediaan, perolehan aset tetap dari

pemasok dalam negeri dan Pajak

Pertambahan Nilai yang dapat dikembalikan

dalam mata uang Rupiah. Grup

mengendalikan keseluruhan risiko tersebut dengan membeli atau menjual valuta asing pada tanggal transaksi, jika diperlukan.

The Group is exposed to foreign exchange rate risk mainly from purchases of inventories, acquisition of fixed assets from local suppliers and refundable Value Added Tax in Rupiah currency. The Group manages the overall risk by buying or selling foreign currencies at spot rates, when necessary.

Pada tanggal 30 Juni 2017, jika Rupiah menguat/melemah sebesar 1% terhadap Dolar AS dengan semua variabel lainnya konstan, laba setelah pajak periode berjalan akan menjadi lebih tinggi atau lebih rendah

AS$256.389 terutama diakibatkan

penjabaran keuntungan/ kerugian translasi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainnya, pajak yang dapat dikembalikan, aset tidak lancar lainnya, utang usaha, utang lainnya, utang pajak, beban akrual dan liabilitas imbalan karyawan dalam mata uang Rupiah.

As at 30 June 2017, if Rupiah had strengthened/weakened by 1% against the US Dollars with all other variables held constant, the post-tax profit for the period would have been US$256,389 higher or lower mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of Rupiah-denominated cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, refundable taxes, other non- current assets, trade payables, other payables, other taxes, accrued expenses and employee benefit liabilities.

(ii) Risiko suku bunga (ii) Interest rate risk

Risiko suku bunga Grup berasal dari pinjaman bank dan fasilitas kredit yang didasarkan pada suku bunga mengambang. Oleh karena itu, Grup terekspos dengan fluktuasi arus kas yang disebabkan oleh perubahan suku bunga.

The interest rate risk of the Group is resulted from bank loans and credit facilities which are based on floating interest rates. Accordingly, the Group is exposed to fluctuation in cash flows due to changes in interest rates.

Kebijakan Grup adalah untuk mendapatkan

suku bunga tersedia yang paling

menguntungkan tanpa meningkatkan risiko mata uang.

favourable interest rates available without increasing its foreign currency exposure.

Pada tanggal 30 Juni 2017, jika tingkat suku bunga atas pinjaman bank adalah 25 basis poin lebih tinggi/lebih rendah, dengan asumsi semua variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih rendah/lebih tinggi sebesar AS$18.635 (30 Juni 2016: AS$50.555). Hal ini diakibatkan beban bunga yang lebih tinggi/lebih rendah atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.

As at 30 June 2017, if interest rates on bank loans had been 25 basis points higher/lower with all other variables held constant, the post-tax profit for the period would have been US$18,635 lower/higher (30 June 2016: US$50,555), mainly as a result of higher/lower interest expenses on floating rate borrowings.

26. MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT(continued)

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit Grup timbul terutama dari risiko kerugian jika pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Pendapatan Grup berasal dari pihak berelasi yang memiliki kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik yang sudah ada lebih dari 12 bulan dan tidak memiliki sejarah wanprestasi. Oleh karena itu, risiko kredit Grup minim.

credit risk mainly arises from risk of loss if customers fail to discharge their come from a related party which has a strong financial condition and good reputation and which has existed for more than 12 months and does not have any default history. Therefore,

Untuk menghindari konsentrasi risiko, kas disimpan di beberapa lembaga keuangan swasta dan Pemerintah Indonesia yang memiliki reputasi yang baik. Sebagian besar kas disimpan pada bank yang memiliki peringkat kredit idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch National.

To avoid concentration of risk, cash is deposited at several financial institutions, both private and Government of Indonesia with good standing. Most cash is deposited in the banks with credit ratings of idAAA from Pefindo and AAA(idn) from Fitch National.

Nilai tercatat aset keuangan mencerminkan

eksposur kredit maksimum. Eksposur

maksimum terhadap risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah:

The carrying amount of financial assets represents the maximum credit exposure. The maximum exposure to credit risk of the reporting dates was as follows:

Nilai tercatat/Carrying amount 30 Juni/ 31 Desember/

June December

2017 2016

Kas di bank dan deposito Cash in banks and

berjangka 35,658,159 21,617,678 time deposits

Piutang usaha 10,698,831 16,806,500 Trade receivables

Piutang lainnya 269,923 257,713 Other receivables

Aset tidak lancar lainnya 1,888,901 3,421,334 Other non-current assets

48,515,814 42,103,225

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup akan

mengalami kesulitan untuk memenuhi

kewajiban yang terkait dengan liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan kas atau aset keuangan lainnya. Grup mengelola risiko likuiditas ini melalui pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara berkesinambungan, serta menjaga kecukupan kas dan fasilitas pinjaman yang tersedia. Risiko ini juga diminimalisir dengan mengelola berbagai

sumber pembiayaan dari para pemberi

pinjaman yang dapat diandalkan.

Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting the obligations associated with its financial liabilities that are settled by delivering cash or another financial assets. The Group manages this liquidity risk by on-going monitoring of the projected and actual cash flows, as well as the adequacy of cash and available credit facilities. This risk is also minimised by managing diversified funding resources from reliable high quality lenders.

Pada tanggal 30 Juni 2017, tidak ada fasilitas pinjaman yang belum digunakan.

As at 30 June 2017, there are no unused credit facilities.

26. MANAJEMEN RISIKO(lanjutan) 26. RISK MANAGEMENT(continued)

Dalam dokumen FS SAMINDO RESOURCES TBK 30 JUNE 2017 (Halaman 57-59)

Dokumen terkait