• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO

Dalam dokumen PT BANK AGRONIAGA Tbk (Halaman 54-69)

25. (PEMBALIKAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN - NETO

31. MANAJEMEN RISIKO

Meningkatnya kebutuhan pengelolaan Bank yang sehat dan terpadu (Good Corporate Governance) memerlukan penerapan manajemen risiko yang terpadu dan komprehensif. Dalam rangka mencapai manajemen risiko yang mendukung pencapaian target kinerja dan mampu menjaga kelangsungan usaha, diperlukan strategi manajemen risiko yang proaktif yang dapat meningkatkan efektivitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (return on equity/ROE) sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, mengantisipasi ketentuan baru yang mengarah pada best practice, meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya serta meningkatkan bisnis pada tingkat optimal.

Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 mengenai Perubahan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober

2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal

29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, perlu dibangun kesadaran dan budaya manajemen risiko terpadu (integrated risk culture) dan difokuskan pada efektivitas penerapan tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko meliputi pengawasan aktif manajemen bank, kecukupan kebijakan dan

prosedur serta penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko bank serta integrasinya sistem informasi di Bank.

Penerapan manajemen risiko di Bank telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR). KUMR berperan sebagai aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank, dimulai dari kebijakan, strategi, organisasi, sistem informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru dan Business Continuity Plan (BCP). Proses penerapan manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengelolaan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko strategi, risiko hukum dan risiko reputasi.

Penilaian Profil Risiko sesuai dengan PBI No.13/1/PBI/2011 tanggal 05 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dilakukan terhadap risiko yang melekat (inherent risk) dan kualitas penerapan manajemen risiko melalui proses self asessment pada seluruh aktivitas bisnis bank yang mencakup 8 (delapan) risiko.

Manajemen Risiko Kredit

Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan dengan upaya:

• Pemisahan pejabat kredit Relationship Management (RM) dan Credit Risk Management (CRM) serta pemisahan pengelolaan kredit lancar (performing) dengan pengelolaan kredit bermasalah sebagai penerapan four eyes principles dan dimaksudkan agar pengelolaan risiko dalam aktivitas perkreditan dapat dilaksanakan secara lebih baik tanpa menganggu proses bisnis yang berorientasi pertumbuhan bisnis yang sehat. Pejabat kredit lini diberikan batas kewenangan memutus kredit yang dituangkan dalam surat keputusan dimana kewenangannya ditetapkan berdasarkan integritas, kemampuan dan kompetensi serta pengalaman di bidang perkreditan dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sehingga proses pemberian kredit akan dilaksanakan lebih obyektif dan komprehensif dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.

• Penerapan Credit Risk Rating (CRR) dan Credit Risk Scoring (CRS) sebagai alat untuk mengukur tingkat risiko dalam proses pemberian kredit dan mitigasi risiko kredit.

• Penetapan prosedur perkreditan yang sehat melalui penetapan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko yang Dapat Diterima (KRD).

• Pengendalian risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan eksposur dan tindakan perbaikan sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.

• Menerapkan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (credit monitoring) dengan cara mendeteksi secara lebih awal debitur yang berpotensi cidera janji (default).

(i) Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2012 31 Desember 2011

Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 193,385,982

Giro pada bank lain 19,921,122 27,690,141

Penempatan pada Bank Indonesia 1,064,902,635 1,170,853,680

Efek-efek

Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51,856,557 43,250,000

Tersedia untuk dijual 131,788,895 163,519,820

Dimiliki hingga jatuh tempo -

-Tagihan wesel ekspor - 31,038,850

Kredit yang diberikan 1,605,690,441 1,740,062,515

Tagihan akseptasi 20,595,800 34,815,573 Penyertaan saham 297,658 297,658 Aset lain-lain *) 13,996,301 22,100,373 Total 3,109,872,657 3,427,014,592 Eksposur Maksimum Keterangan

*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2012 31 Desember 2011 L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih

berjalan rangka impor 13,085,458 12,795,427

Garansi yang diterbitkan 5,184,283 6,089,315

Kelonggaran tarik 26,159,078 18,820,133

Total 44,428,819 37,704,875

Eksposur Maksimum Keterangan

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Untuk aset keuangan laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat neto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.

(ii) Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan

Tabel berikut menunjukkan kualitas kredit berdasarkan golongan aset untuk semua aset keuangan yang terekspos risiko kredit, nilai yang disajikan adalah gross.

‘) Penyertaan saham merupakan penyertaan saham dengan metode biaya **) Aset lain-lain terdiri atas piutang bunga dan piutang lain-lain

Tabel berikut menunjukkan aging analysis terhadap kredit yang diberikan, piutang dan pembiayaan syariah yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.

Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami

Penurunan Nilai

Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak

Mengalami

Penurunan Nilai Impairmen Total Giro pada Bank Indonesia 200.823.248 - - 200.823.248 Giro pada bank lain 19.921.122 - - 19.921.122 1.064.902.635 - - 1.064.902.635 Efek-efek

Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51.856.557 - - 51.856.557 Tersedia untuk dijual 131.788.895 - - 131.788.895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - Tagihan wesel ekspor - - - - Kredit yang diberikan 1.604.714.452 33.891.521 61.354.239 1.699.960.212 Tagihan akseptasi 20.595.800 - - 20.595.800 Penyertaan saham 297.658 - - 297.658 Aset lain-lain *) 13.996.301 - - 13.996.301 Total 3.108.896.668 33.891.521 61.354.239 3.204.142.428 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain

31 Maret 2012

Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami

Penurunan Nilai

Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak

Mengalami

Penurunan Nilai Impairmen Total Giro pada Bank Indonesia 193.385.982 - - 193.385.982 Giro pada bank lain 27.690.141 - - 27.690.141 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.170.853.680 - - 1.170.853.680

Efek-efek - -

-Nilai wajar melalui laporan laba rugi 43.250.000 - - 43.250.000 Tersedia untuk dijual 163.519.820 - - 163.519.820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - -Tagihan wesel ekspor 31.038.850 - - 31.038.850 Kredit yang diberikan 1.705.976.601 52.568.571 64.512.173 1.823.057.345 Tagihan akseptasi 34.815.573 - - 34.815.573 Penyertaan saham 297.658 - - 297.658

22.100.373 -

Total 52.568.571 3.510.009.422

Kurang dari 30 hari 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari Total

Kredit yang diberikan 31.253.631 1.791.861 846.242 33.891.734

Total 31.253.630,51 1.791.861,49 846.242 33.891.734

Kurang dari 30 hari 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari Total

Kredit yang diberikan 42.603.213 9.306.970 658.389 52.568.572

Total 42.603.213,00 9.306.970,00 658.389 52.568.572

31 Desember 2011 31 Maret 2012

(iii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit. (a) Sektor geografis

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit yang dikategorikan berdasarkan wilayah geografis pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Pengelompokan wilayah geografis berdasarkan tempat beroperasinya bisnis Bank yang sekaligus menggambarkan potensial bisnis wilayah masing-masing:

Jabodetabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sumatera Indonesia Tengah Total

Aset

Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 - - - - - 200,823,248 Giro pada bank lain 14,487,376 550,898 1,019,739 500,472 2,378,952 983,685 19,921,122 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1,064,902,635 - - - - - 1,064,902,635 Efek-efek

Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51,856,557 - - - - - 51,856,557 Tersedia untuk dijual 131,788,895 - - - - - 131,788,895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - - - -Tagihan wesel ekspor - - - - - - -Kredit yang diberikan 496,514,484 98,840,262 31,468,460 133,190,656 913,311,057 26,635,294 1,699,960,212 Tagihan akseptasi 20,595,800 - - - - - 20,595,800 Penyertaan saham 297,658 - - - - - 297,658 Aset lain-lain *) 12,254,039 - 12,684 500 1,726,263 2,815 13,996,301

Total 1,993,520,692 99,391,160 32,500,883 133,691,629 917,416,271 27,621,794 3,204,142,428

Penyisihan kerugian penurunan nilai (94,269,771)

Neto 3,109,872,657

Rekening Administratif

13,085,458

- - - - - 13,085,458 Garansi yang diterbitkan 1,100,000 9,977 - 250,000 3,824,306 - 5,184,283 Kelonggaran tarik 15,335,067 310,242 450,000 4,788,724 4,766,530 508,515 26,159,078

29,520,525

320,219 450,000 5,038,724 8,590,837 508,515 44,428,819 31 Maret 2012

L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor

Jabodetabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sumatera Indonesia Tengah Total Aset

Giro pada Bank Indonesia 193,385,982 - - - 193,385,982 Giro pada bank lain 21,558,717 7,239 1,568,671 253,020 3,607,066 695,427 27,690,141 Penempatan pada Bank Indonesia 1,170,853,680 - - - 1,170,853,680 Efek-efek

Nilai wajar melalui laporan laba rugi 43,250,000 - - - 43,250,000 Tersedia untuk dijual 163,519,820 - - - 163,519,820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - -Tagihan wesel ekspor 31,038,850 - - - 31,038,850 Kredit yang diberikan 621,445,723 94,788,551 37,879,490 149,143,794 891,214,165 28,585,548 1,823,057,271 Tagihan akseptasi 34,815,573 - - - 34,815,573 Penyertaan saham 297,658 - - - 297,658 Aset lain-lain *) 20,362,192 - 12,493 500 1,722,373 2,815 22,100,373

Total 2,300,528,195 94,795,790 39,460,654 149,397,314 896,543,604 29,283,790 3,510,009,348

Penyisihan kerugian penurunan nilai (82,994,756)

Neto 3,427,014,592

Rekening Administratif

4,545,427

- - - 8,250,000 - 12,795,427 Garansi yang diterbitkan 1,100,000 9,977 - 255,000 4,724,338 - 6,089,315 Kelonggaran tarik 6,954,164 429,154 700,000 4,921,842 4,751,417 1,063,555 18,820,133

12,599,591

439,131 700,000 5,176,842 17,725,755 1,063,555 37,704,875

L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor

31 Desember 2011

*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain. (b) Sektor industri

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:

Pemerintah (termasuk Bank Indonesia

Bank dan lembaga

keuangan lainnya Perusahaan lainnya Perseorangan Total

Aset

Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 - - - 200,823,248 Giro pada bank lain - 19,921,122 - - 19,921,122 Penempatan pada Bank Indonesia 934,902,635 130,000,000 - - 1,064,902,635 Efek-efek

Nilai wajar melalui laporan laba rugi 51,856,557 - - - 51,856,557 Tersedia untuk dijual 129,167,645 - 2,621,250 - 131,788,895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - -Tagihan wesel ekspor - - - - -Kredit yang diberikan - 3,412,252 1,033,209,552 663,338,408 1,699,960,212 Tagihan akseptasi - - 20,595,800 - 20,595,800 Penyertaan saham - 277,659 20,000 - 297,659 Aset lain-lain *) 3,336,790 54,744 9,909,934 694,833 13,996,301

Total 1,320,086,874 153,665,777 1,066,356,536 664,033,241 3,204,142,428

Penyisihan kerugian penurunan nilai (94,269,771)

Neto 3,109,872,657

31 Maret 2012

Pemerintah (termasuk Bank Indonesia

Bank dan lembaga

keuangan lainnya Perusahaan lainnya Perseorangan Total

Aset

Giro pada Bank Indonesia 193,385,982 - - - 193,385,982 Giro pada bank lain - 27,690,141 - - 27,690,141 Penempatan pada Bank Indonesia 1,170,853,680 - - - 1,170,853,680

Efek-efek

-Nilai wajar melalui laporan laba

rugi 43,250,000 - - - 43,250,000 Tersedia untuk dijual 160,932,320 - 2,587,500 - 163,519,820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - -Tagihan wesel ekspor - - 31,038,850 - 31,038,850 Kredit yang diberikan - 3,126,998 1,103,449,728 716,480,545 1,823,057,271 Tagihan akseptasi - - 6,769,433 28,046,140 34,815,573 Penyertaan saham - 277,658 20,000 - 297,658 Aset lain-lain *) 4,054,065 147,500 17,294,320 604,488 22,100,373

Total 1,572,476,047 31,242,297 1,161,159,831 745,131,173 3,510,009,348

Penyisihan kerugian penurunan nilai (82,994,756)

Neto 3,427,014,592

31 Desember 2011

*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif adalah sebagai berikut:

Pemerintah (termasuk Bank Indonesia Bank dan lembaga keuangan lainnya Perusahaan

lainnya Perseorangan Total

Rekening Administratif

- 13,085,458 - 13,085,458 Garansi yang diterbitkan - - 5,184,283 - 5,184,283 Kelonggaran tarik - - 15,967,627 10,191,451 26,159,078

- 34,237,368 10,191,451 44,428,819 31 Maret 2012

L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam

Pemerintah (termasuk Bank

Indonesia

Bank dan lembaga keuangan lainnya

Perusahaan

lainnya Perseorangan Total

Rekening Administratif

- 12,795,427 - 12,795,427 Garansi yang diterbitkan - - 4,449,295 1,640,020 6,089,315 Kelonggaran tarik - - 9,921,939 8,898,194 18,820,133

- 27,166,661 10,538,214 37,704,874 31 Desember 2011

L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka impor

(iv) Agunan dan peningkatan kredit lainnya

Bank Agro menetapkan jumlah dan tipe agunan yang dijaminkan berdasarkan pada perkiraan tingkat risiko kredit dari counterparty. Pedoman tersebut diterapkan berdasarkan tingkat aksesibilitas dari tipe agunan dan valuasi paramater.

Tipe utama dari agunan terdiri dari :

1. Untuk sekuritas lending dan transaksi repo, kas dan sekuritas

2. Untuk pinjaman komersial, biaya pada property real astate, persediaan dan piutang dagang 3. Untuk pinjaman ritel, kredit beragun rumah tinggal dan properti.

Manajemen melakukan monitoring nilai pasar dari agunan, meminta tambahan agunan berdasarkan perjanjian dan memonitor dalam rangka mereview kecukupan cadangan penurunan nilai. Bank Agro memiliki prosedur untuk mengambil alih agunan yang dikuasai sesuai ketentuan.

(v) Pengukuran Penurunan Nilai

Untuk tujuan akuntansi, bank menggunakan model kerugian yang timbul untuk pengakuan kerugian atas penurunan nilai aset keuangan . Ini berarti bahwa kerugian hanya dapat diakui jika bukti obyektif atas kejadian kerugian tertentu telah dipantau.

Pemicu kejadian tersebut meliputi sebagai berikut: 1. Kesulitan keuangan nasabah yang signifikan

2. pelanggaran kontrak seperti default pembayaran bank dapat membantu nasabah dengan jatuh tempo yang disepakati untuk nasabah yang mengalami kesulitan keuangan

3. Kemungkinan bahwa nasabah dapat dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya 4. Data yang menunjukkan bahwa ada penurunan dalam arus kas berikutnya yang diperkirakan dari

pinjaman

Pendekatan ini berbeda dengan model expected loss yang dipergunakan sesuai tujuan peraturan permodalan sesuai Basel II.

(a) Cadangan Penilaian Individual

Bank Agro menetapkan penyisihan cadangan untuk masing-masing pinjaman individual yang signifikan atau dasar persekot internal, termasuk tunggakan pembayaran bunga, downgrade rating pinjaman, atau pelanggaran atas jangka waktu sesuai perjanjian awal. Butir-butir perjanjian yang dianggap saat penetapan jumlah cadangan meliputi kelangsungan atas rencana bisnis counterparty, kemampuan untuk perbaikan kinerja saat terjadi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan pembayaran yang dapat diharapkan ketika terjadi kebangkrutan, ketersediaan penunjang keuangan lainnya, nilai collateral yang dapat direalisasi dan jangka waktu arus kas yang diharapkan. Cadangan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali keadaan tak terduga menuntut perhatian lebih.

(a) Cadangan Penilaian Kolektif

Penilaian cadangan kolektif untuk kerugian pinjaman dan persekot dan hutang investasi yang dimiliki hingga saat jatuh tempo yang bukan pinjaman individu (termasuk kredit konsumer yang unsecured) dan untuk kredit perorangan dan persekot yang telah dilakukan penilaian individu dan tidak dapat dilakukan penurunan nilai.

Penilaian kolektif dibuat untuk kelompok aset yang memiliki risiko dengan karakteristik yang sama, untuk menentukan apakah pengukuran harus dilakukan karena dampak kerugian yang timbul dengan adanya bukti obyektif, tetapi dampak tersebut tidak dapat dibuktikan dalam penilaian pinjaman perorangan. Penilaian kolektif memperhitungkan data dari portofolio pinjaman (seperti portofolio kerugian historis, tingkat tunggakan, penggunaan kredit, rasio jaminan agunan pinjaman dan pemasukan yang diharapkan dan pelunasan atas penurunan nilai) atau data ekonomi (seperti kondisi perekonomian saat ini, tingkat pengangguran dan industri lokal atau industri dengan masalah yang spesifik). Pendekatan penundaan jangka waktu kerugian yang telah terjadi dan pertimbangan waktu tersebut juga diambil sebagai persyaratan identifikasi penyisihan penurunan nilai

aktiva yang dinilai secara individual. Manajemen bank bertanggung jawab

untuk menentukan jangka waktu tersebut yang dapat memperpanjang selama satu

tahun. Penyisihan penurunan nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan manajemen kredit demi memastikan prioritas terhadap kebijakan bank secara menyeluruh. Penyusunan ketentuan dan pengukuran garansi keuangan dan letter of credit dibuat serupa dengan pinjaman.

(vi)Penurunan nilai aset keuangan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011: (a) Giro pada bank lain

Per tanggal 31 Maret 2012, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).

(b) Penempatan pada Bank Indonesia

Per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif sesuai ketentuan Bank Indones ia.

(c) Efek-efek

Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).

(d) Tagihan wesel ekspor

Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).

(e) Kredit yang diberikan

Per tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit yang tidak mengalami penurunan nilai dan yang mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Tidak mengalami

penurunan nilai Individual Kolektif Total

Pertanian 530,927,058 66,899,574 3,941,004 601,767,636

Pertambangan - - -

-Industri Pengolahan 69,257,705 10,941,000 696,771 80,895,476

Listrik,gas dan air 130,260 - 130,260

Konstruksi 23,641,518 - 23,641,518

Perdagangan 90,004,190 719,443 90,723,632

Pengangkutan 10,783,231 447,293 11,230,524

Jasa-jasa dunia usaha 189,379,798 1,356,437 190,736,235

Jasa-jasa sosial/masyarakat 171,499,029 - 171,499,029

Lain-lain 524,307,810 5,028,091 529,335,901

Total 1,609,930,599 77,840,574 12,189,039 1,699,960,212

Penyisihan kerugian penurunan nilai (94,269,771)

Neto 1,605,690,441

31 Maret 2012 Mengalami penurunan nilai

Tidak mengalami

penurunan nilai Individual Kolektif Total

Pertanian 501,433,266 68,495,727 3,967,531 573,896,524 Perindustrian 26,638,633 9,961,000 1,696,771 38,296,404 Listrik, gas dan air 4,917,963 - - 4,917,963 Konstruksi 24,839,678 - - 24,839,678 Perdagangan 189,910,474 - 719,443 190,629,917 Pengangkutan 11,875,070 - 4,748,696 16,623,766 Jasa dunia usaha 245,868,056 - 178,892 246,046,948 Jasa pelayanan sosial 178,223,190 - 50,000 178,273,190 Lain-lain 545,219,620 - 4,313,261 549,532,881

Total 1,728,925,950 78,456,727 15,674,594 1,823,057,271

Penyisihan kerugian penurunan nilai (82,994,756)

Neto 1,740,062,515

31 Desember 2011 Mengalami penurunan nilai

(f) Tagihan Akseptasi

Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).

(g) Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi

Per tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif (Catatan 2d).

(vii)Kredit yang telah dinegosiasi ulang

Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat kredit yang telah dilakukan negosiasi ulang.

2012 2011

Kredit yang diberikan dan piutang dan pembiayan syariah -

-Mikro - -Retail 20.870.982.077 -Korporasi 73.959.008.302 90.252.915.574 Lainnya - 20.364.267.159 94.829.992.391 110.617.184.744 Total

Manajemen Risiko Likuiditas

Pengelolaan likuiditas Bank telah ditetapkan dalam kebijakan penerapan manajemen risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko likuiditas mencakup manajemen likuiditas, penetapan strategi pendanaan, sistem peringatan dini, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas termasuk pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan rencana pendanaan darurat (contingency plan). Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan kecukupan dana harian dalam memenuhi kewajiban pada kondisi normal maupun kondisi krisis secara tepat waktu dari berbagai sumber dana tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi.

Pengendalian eksposur dan konsentrasi likuiditas, disampaikan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) dan rapat Risk Management Committee (RMC) dengan limit risiko konsentrasi 25 deposan inti, konsentrasi deposan besar, Primary Reserve, Secondary Reserve, LDR dan PDN. Potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank dimasa mendatang diukur melalui analisa Liquidity Gap Analysis dan Repricing Gap, yang merupakan proyeksi kelebihan/kekurangan likuiditas atas dasar jatuh tempo aset/liabilitas, setelah memperhitungkan kebutuhan untuk ekspansi bisnis. Informasi ini menjadi pertimbangan Bank dalam perencanaan dan pengelolaan likuiditas Bank, termasuk juga kebutuhan ekspansi bisnis Bank yang diharapkan dapat meminimalkan risiko likuiditas di Bank.

Berikut adalah tabel mengenai pemetaan aset dan kewajiban keuangan dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo (remaining maturity) pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:

Total

Sampai dengan 1 bulan

Lebih dari 1 bulan sampai dengan 3

bulan

Lebih dari 3 bulan sampai dengan 1

tahun

Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun Aset Kas 24,498,423 24,498,423 - - -

-Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 200,823,248 - - -

-Giro pada bank lain 19,921,122 19,921,122 - - -

-Penempatan pada Bank Indonesia 1,064,902,635 1,064,902,635 - - -

-Efek-efek 183,645,452 - - - 3,949,626 179,695,826 Tagihan wesel ekspor - - - - -

-Kredit yang diberikan 1,699,960,212 210,122,540 9,013,079 237,102,718 878,589,396 365,132,480 Penyisihan kerugian (94,269,771) (94,269,771) - - - -Tagihan akseptasi 20,595,800 - 20,595,800 - - -Penyertaan saham 297,658 - - - - 297,658 Aset lain-lain *) 13,892,188 4,101,992 7,579,000 2,211,196 - -Total 3,134,266,967 1,430,100,189 37,187,879 239,313,914 882,539,022 545,125,964 Liabilitas Liabilitas segera 13,776,372 13,776,372 - - - -Simpanan nasabah 2,321,417,200 2,135,702,469 133,421,817 52,292,914 -

-Simpanan dari bank lain 200,065,089 200,065,089 - - -

-Liabilitas akseptasi 20,595,800 - 20,595,800 - -

-Pinjaman yang diterima 214,094,737 100,089,853 49,679,571 64,325,312 -

-Liabilitas lain-lain **) 5,381,806 5,330,856 - 50,950 -

-Total 2,775,331,005 2,454,964,639 203,697,189 116,669,176 - -Perbedaan jatuh tempo 358,935,962 (1,024,864,451) (166,509,310) 122,644,737 882,539,022 545,125,964

31 Maret 2012

Total

Sampai dengan 1 bulan

Lebih dari 1 bulan sampai dengan 3

bulan

Lebih dari 3 bulan sampai dengan 1

tahun

Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5

tahun Lebih dari 5 tahun Aset

Kas 20,906,438 20,906,438 - - -

-Giro pada Bank Indonesia 193,385,982 193,385,982 - - -

-Giro pada bank lain 27,690,141 27,690,141 - - -

-Penempatan pada Bank Indonesia 1,170,853,680 1,170,853,680 - - -

-Efek-efek 206,769,820 32,775,000 10,475,000 - 3,944,820 159,575,000 Tagihan wesel ekspor 31,038,850 17,420,850 13,618,000 - -

-Kredit yang diberikan 1,823,057,271 46,237,323 33,192,368 389,535,620 1,037,092,074 316,999,886 Penyisihan kerugian (82,994,756) (82,994,756) - - - -Tagihan akseptasi 34,815,573 8,180,773 26,634,800 - - -Penyertaan saham 297,658 - - - - 297,658 Aset lain-lain *) 22,100,373 147,500 4,069,690 17,883,183 - -Total 3,447,921,030 1,434,602,931 87,989,858 407,418,803 1,041,036,894 476,872,544 Liabilitas Liabilitas segera 7,291,848 7,291,848 - - - -Simpanan nasabah 2,766,325,916 2,464,966,354 195,866,162 105,493,400 -

-Simpanan dari bank lain 35,713,048 35,713,048 - - -

-Liabilitas akseptasi 34,815,573 8,180,773 26,634,800 - -

-Pinjaman yang diterima 241,458,205 - - 167,857,404 73,600,801

-Liabilitas lain-lain **) 7,629,716 7,430,879 - - 198,837

-Total 3,093,234,306 2,523,582,902 222,500,962 273,350,804 73,799,638 -31 Desember 2011

*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.

Manajemen Risiko Pasar

Pengelolaan manajemen risiko pasar dilakukan melalui rapat Asset and Liability Committee (ALCO) yang membahas manajemen risiko pasar, strategi Asset and Liability Management (ALMA) dan pengukuran risiko pasar melalui analisis terhadap pemicu munculnya risiko (risk driver), yaitu suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga dan risiko nilai tukar dapat berasal dari posisi trading book maupun posisi banking book. Cakupan posisi banking book dan posisi trading book mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum (CAR).

Dalam pengelolaan risiko pasar trading book, Bank menetapkan prinsip segregation of duties. Terdapat pemisahan fungsi antara pihak yang melakukan transaksi, yang melakukan pencatatan transaksi, verifikasi, unit pembuat kebijakan, prosedur dan penetapan limit serta pengukuran risiko pasarnya termasuk perhitungan CAR. Bank melakukan perhitungan CAR risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan CAR.

Risiko pasar banking book, terdiri dari risiko suku bunga yang diakibatkan oleh aktivitas perbankan (aset dan liabilitas) dan risiko nilai tukar. Risiko pasar banking book dikelola dengan tujuan agar laporan posisi keuangan Bank dapat bertahan pada perubahan suku bunga dan nilai tukar, sehingga dapat mencapai NII (Net Interest Income) yang dapat dikendalikan sesuai dengan toleransi risiko Bank.

(a) Risiko Tingkat Suku Bunga

Instrumen keuangan yang berbasis suku bunga memiliki risiko karena terdapat potensi perubahan suku bunga yang akan membawa dampak kepada arus kas dimasa depan.

Risiko suku bunga terutama terjadi karena terjadi gap suku bunga (repricing gap). Repricing GAP terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam schedule maturity atau waktu repricing antar aset, kewajiban dan komponen rekening administratif yang dimiliki oleh Bank.

Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku bunga rata-rata tertimbang per tahun untuk posisi aset dan liabilitas keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.

Rupiah Valas Rupiah Valas

Aset

Penempatan pada Bank Indonesia 3.82% - 6.18%

-Efek-efek 9.36% - 8.96%

-Tagihan wesel ekspor - 7.5% 10.99% 7.11%

Kredit yang diberikan 16.43% - 17.32%

-Liabilitas

Simpanan nasabah 5.97% 0.19% 7.01% 0.59%

Simpanan dari bank lain 2.38% - 7.41%

-Pinjaman yang diterima 7.79% - 7.70%

Tabel berikut ini mengikhtisarkan eksposur aset dan liabilitas terhadap risiko tingkat suku bunga (Gross).

Tidak lebih dari 3 bulan

Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih dari 1

tahun Lebih dari 1 tahun

Suku bunga tetap Tidak dikenakan bunga Total Aset Kas - - - - 24,498,423 24,498,423 Giro pada Bank Indonesia 200,823,248 - - - - 200,823,248 Giro pada bank lain 19,921,122 - - - - 19,921,122 Penempatan pada Bank Indonesia - - - 1,064,902,635 - 1,064,902,635

Efek-efek

-Nilai wajar melalui laporan laba rugi - - - 51,856,557 - 51,856,557 Tersedia untuk dijual - - - 131,788,895 - 131,788,895 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - - -Tagihan wesel ekspor - - - - - -Kredit yang diberikan 219,135,618 237,102,718 1,243,721,875 - - 1,699,960,212 Tagihan akseptasi 20,595,800 - - - - 20,595,800 Penyertaan saham - - - - 297,658 297,658 Aset lain-lain *) - - - - 13,996,301 13,996,301 Total 460,475,788 237,102,718 1,243,721,875 1,248,548,087 38,792,382 3,228,640,850 Liabilitas Liabilitas segera 13,776,372 13,776,372 Simpanan nasabah -Giro 335,284,260 335,284,260 Tabungan 164,246,106 164,246,106 Deposito 1,769,593,920 52,292,914 1,821,886,834 Simpanan dari bank lain 65,089 200,000,000 200,065,089 Liabilitas akseptasi 20,595,800 20,595,800 Pinjaman yang diterima 149,769,425 64,325,312 214,094,737 Liabilitas lain-lain **) 5,381,806 5,381,806

Total 2,439,554,600 116,618,226 - 200,000,000 19,158,178 2,775,331,005

(1,979,078,812)

120,484,492 1,243,721,875 1,048,548,087 19,634,204 453,309,845

31 Maret 2012

Suku bunga mengambang

Perbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan

Tidak lebih dari 3 bulan

Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih dari

1 tahun Lebih dari 1 tahun Suku bunga tetap

Tidak dikenakan

bunga Total

Aset

Kas - - - - 20,906,438 20,906,438 Giro pada Bank Indonesia 193,385,982 - - - - 193,385,982 Giro pada bank lain 27,690,141 - - - - 27,690,141 Penempatan pada Bank Indonesia - - - 1,170,853,680 - 1,170,853,680

Efek-efek

-Nilai wajar melalui laporan laba rugi - - - 43,250,000 - 43,250,000 Tersedia untuk dijual - - - 163,519,820 - 163,519,820 Dimiliki hingga jatuh tempo - - - - - -Tagihan wesel ekspor 31,038,850 - - - - 31,038,850 Kredit yang diberikan 79,429,691 389,535,620 1,354,091,960 - - 1,823,057,271 Tagihan akseptasi 34,815,573 - - - - 34,815,573 Penyertaan saham - - - - 297,658 297,658 Aset lain-lain *) - - - - 22,100,373 22,100,373 Total 366,360,237 389,535,620 1,354,091,960 1,377,623,500 43,304,469 3,530,915,786 Liabilitas Liabilitas segera 7,291,848 - - - - 7,291,848 Simpanan nasabah Giro 685,188,951 - - - - 685,188,951 Tabungan 169,340,115 - - - - 169,340,115 Deposito 1,806,303,450 105,493,400 - - - 1,911,796,850 Simpanan dari bank lain - - - 35,713,048 - 35,713,048 Liabilitas akseptasi 34,815,573 - - - - 34,815,573 Pinjaman yang diterima - 167,857,404 73,600,801 - - 241,458,205 Liabilitas lain-lain **) - - - - 7,629,716 7,629,716

Total 2,702,939,937 273,350,804 73,600,801 35,713,048 7,629,716 3,093,234,306

(2,336,579,700)

116,184,816 1,280,491,159 1,341,910,452 35,674,753 437,681,480

31 Desember 2011

Suku bunga mengambang

Perbedaan (gap) repricing suku bunga antara aset dan liabilitas keuangan

*) Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga dan piutang lain-lain.

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar dan setoran jaminan.

(b) Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul karena adanya gap posisi valuta asing yang dimiliki Bank yang tercermin dalam Posisi Devisa Netto (PDN) baik secara individual maupun secara keseluruhan.

Dalam dokumen PT BANK AGRONIAGA Tbk (Halaman 54-69)

Dokumen terkait