• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KOPERASI USP DARUL MUTTAQIEN

H. Manajemen dan Sistem Operasional

1. Manajemen Kopontren USP Darul Muttaqien Bogor

Manajemen sebagai proses khas yang menggerakan organisasi merupakan hal yang penting, karena tanpa manajemen efektif tak akan ada usaha yang akan berhasil cukup lama. Manajemen memberikan efektivitas pada usaha manusia.

Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam organisasi dengan cara sebaik mungkin. Karena dalam pengertian “organisasi” selalu terkandung sekelompok (lebih dari 2 orang) manusia maka manajemenpun biasanya digunakan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok manusia, walaupun manajemen itu dapat pula diterapkan terhadap usaha-usaha secara individu.

Berdasarkan buku terbitan International Labour Organization (ILO) yang berjudul Cooperative Management and Administration, cenderung untuk melihat manajemen koperasi dari segi administrasi dan pembahasan koperasi mengarah ke bidang masalah-masalah ilmu administrasi dan birokrasi.21 Maka penjelasan tentang manajemen Kopontren USP Darul Muttaqien Bogor akan berbicara tentang organisasi dan administrasi.

21

Pandji Anoraga, Manajemen Koperasi, Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995), cet. Ke-1, h.79

a. Kopontren USP Darul Muttaqien merupakan milik bersama warga pondok pesantren Darul Muttaqien dan masyarakat sekitar, terutama yang telah menjadi anggotanya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. b. Hubungan kerja:

1) Hubungan vertikal

a) Dengan Muspika Kecamatan Parung b) Dengan kantor koperasi kabupaten Bogor c) Dengan Dekopinda kabupaten Bogor 2) Hubungan horizontal

a) Dengan koperasi-koperasi primer

b) Dengan instansi pemerintah atau swasta terkait c. Alat perlengkapan organisasi:

1) Rapat anggota 2) Pengurus

3) Badan pengawas

d. Permodalan Kopontren USP Darul Muttaqien didapat dari simpanan anggota yang terdiri dari: simpanan wajib dan simpanan manasuka, serta modal penyertaan dari perorangan dan institusi pemerintah.

2. Sistem Operasional Kopontren USP Darul Muttaqien a. Sumber permodalan koperasi

Menurut UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 41 dinyatakan bahwa “Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman”.

Modal sendiri terdiri dari:

1) Simpanan pokok; Simpanan ini harus dibayar masing-masing anggota, ketika masuk menjadi anggota sebesar Rp.50.000,- dan tidak dapat diminta kembali selama anggota tersebut belum berhenti sebagai anggota koperasi.

2) Simpanan wajib; simpanan ini harus dibayar oleh para anggota sejumlah Rp.20.000,-

3) Dana cadangan; yaitu dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal dan menutup kerugian koperasi bia diperlukan.

Modal pinjamandiperoleh dari:

1) Pinjaman dari pemerintah melalui program P2KER sebesar 15.000.000,- pada tahun 1997

2) Pinjaman dari Bank Syari’ah sebesar Rp.50.000.000,- pada tahun 2000.

b. Aktivitas simpan pinjam

Jenis pinjaman yang diberikan oleh koperasi hanya terbatas pada pinjaman produktif, yang dimaksudkan untuk pengembangan usaha mereka melalui pemberian tambahan modal sesuai dengan tingkat

kebutuhan usaha mereka. Jumlah pinjaman yang bisa mereka terima antara Rp.100.000,- sampai batas maksimal pinjaman adalah sejumlah 4 kali penghasilan pendapatan mereka perbulan. Adapun sistem pembayarannya diangsur perbulan dengan jasa pinjaman yang tetap sebesar 3%.

Praktek simpan pinjam kopontren USP yaitu memberikan layanan kredit. Layanan kredit diberikan kepada anggota yang sudah menjadi anggota dengan syarat sebagai berikut:

1) telah menjadi anggota minimal 5 bulan dan aktif menabung minimal 3 bulan

2) mengisi formulir pinjaman yang telah disediakan pihak koperasi disertai dengan materai sebagai jaminan dari anggota yang dipegang oleh koperasi

3) memenuhi kewajiban sebagai anggota, antara lain:

a) mematuhi anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan-keputusan rapat anggota.

b) membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh rapat anggota.

c) berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

d) mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan.

3. Sisa Hasil Usaha dan Pembagiannya

Sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa USP ini merupakan bagian dari unit usaha kopontren Darul Muttaqien, maka untuk pembagian SHU dilaksanakan oleh kopontren yang didapat dari persentase pendapatan tiap-tiap unit usaha. USP harus menyetor sebesar 35% dari pendapatannya kepada koperasi.22 Adapun perincian persentase pendapatan USP adalah sebagai berikut:

a. 25 % untuk pemupukan modal USP

b.15 % untuk dibagikan kepada anggota yang sebanding dengan nilai bertransaksi dengan USP

c. 25 % untuk membiayai usaha lain yang menunjang USP. d. 35 % untuk diserahkan kepada kopontren.

22

Kopontren Darul Muttaqqien, Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus tahun buku 2007 (Bogor, 2007),h.16

Sedangkan mekanisme pembagian SHU kopontren Darul Muttaqien setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan koperasi, dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut:

a. Cadangan modal : 30%

b. Anggota : 40%

c. Pendidikan : 5% d. Pengurus : 15% e. Sosial : 2,5% f. Pembangunan daerah kerja : 2,5%

D. Fungsi Sosial dan Ekonomi 1. Fungsi Sosial

Kopontren USP Darul Muttaqien adalah koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam yang menjadi sumber tambahan modal bagi anggota. Serta bertujuan mengembangkan usaha anggota-anggotanya.

Mengingat wadah koperasi bukanlah suatu badan usaha yang mencari keuntungan semata, tetapi juga bukan usaha sosial yang memberikan bantuan secara cuma-cuma, maka sasaran utama dari usaha koperasi lebih didasarkan kepada tujuan pengembangan usaha bagi anggotanya. Dengan itu bagi anggota yang membutuhkan modal atau dana yang mendesak dapat merasakan manfaat dari usaha koperasi.

Nilai sosial lainnya adalah bahwa kopontren ini memberikan keringanan bagi anggotanya yaitu dengan jasa pinjaman yang tetap, selain itu koperasi menganggarkan dana sosial dan pembangunan daerah sebesar 5% dari SHU yang dihitung di akhir tahun.

2. Fungsi Ekonomi

Dengan adanya kegiatan usaha sumpan pinjam pada kopontren USP Darul Muttaqien ini maka para anggota dapat merasakan manfaatnya yaitu untuk kemajuan usaha mereka, juga untuk kehidupan perekonomian mereka.

Diantara fungsi ekonomi kopontren USP Darul Muttaqien adalah: a. Terciptanya hubungan perekonomian yang harmonis diantara koperasi

dan anggota, karena koperasi lebih mengedepankan asas kekeluargaan dalam membina anggotanya.

b. Mempersempit ruang gerak para lintah darat yang hanya mementingkan keuntungan semata dalam usahanya.

c. Membantu pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan mengentaskan kemiskinan

BAB IV

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM OPERASIONAL

Dokumen terkait