• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. MANAJEMEN DANA BANK

3

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Depok: PT. Raja Grapindo Persada, 2014), h. 136-137

b. Untuk menyerap kerugian yang tidak diharapkan guna menjaga kepercayaan masyarakat bahwa bank dapat terus beroperasi.

c. Untuk memperoleh sarana fisik dan kebutuhan dasar lainnya yang diperlukan untuk menawarkan pelayanan bank.

d. Sebagai alat pelaksanaan peraturan pengendalian ekspansi aktiva yang tidak tepat.

C. Kecukupan Modal Bank

Kecukupan modal merupakan hal penting dalam bisnis perbankan, karena bank yang memiliki tingkat kecukupan modal baik menunjukkan indikator sebagai bank yang sehat. Sebab kecukupan modal baik menunjukkan keadaaan yang dinyatakan dengan suatu rasio tertentu yang disebut rasio kecukupan modal atau Capital Equity Ratio (CAR). Tingkat kecukupan modal ini dapat diukur dengan cara :4

1. Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga

Dilihat dari suduut perlindungan kepentingan para deposan, perbandingan antara modal dengan pos-pos pasiva merupakan petunjuk tentang keamanan simpanan masyarakat pada bank. Rasio antara modal dan simpanan masyarakat harus dipadukan dengan memperhitungkan aktiva yang mengandung resiko. Oleh karena itu, modal harus dilengkapi oleh berbagai

4

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006, Cetakan ke-4), h.139-140

cadangan sebagai penyangga modal, sehingga secara umum modal bank sendiri dari modal inti dan modal pelengkap.

2. Membandingkan modal dengan aktiva berisiko.

Ukuran kedua ini menjadi kesepakan BIS (Bank for International Settelments) yaitu organisasi bank sentral dari negara-negara maju. Kesepakatan tentang ketentuan permodalan itu dicapai pada tahun 1988, dengan menetapkan CAR, yaitu rasio minimum yang mendasarkan kepada perbandingan antara modal dengan aktiva berisiko.

Kesepakatan ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan para ahli perbankan negara-negara maju, termasuk para pakar IMF dan Worl Bank, tentang adanya ketimpangan struktur dan sistem perbankan internasional. Hal ini didukung beberapa indikasi sebagai berikut :

a. Krisis pinjaman negara-negara Amerika Latin telat mengganggu kelancaran arus peredaran uang internasional

b. Persaingan yang dianggap unfair antara bank Jepang dengan bank-bank Amerika dan Eropa di Pasar Uang Internasional. Bank-Bank Jepang memberikan pinjaman amat lunak (sangat rendah) karena ketentuan CAR di negara tersebut hanya berkisar 2-3%

c. Terganggunya situasi pinjaman internasional yang berakibat terganggunya perdagangan internasional.

Berdasarkan indikasi-indikasi tersebut, lalu BIS menetapkan ketentuan perhitungan CAR yang harus diikuti oleh bank-bank di seluruh dunia sebagai aturan main dalam kompetisi yang fair di pasar keuangan global, yaitu rasio minimum 8% permodalan terhadap aktiva berisiko.

D. Manajemen Dana Bank

Manajemen dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Kemudian untuk membiayai operasinya, dana dapat pula diperoleh dari modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut, pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung. Oleh karena itu, pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat. Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari:5

1. Dana yang diperoleh dari bank itu sendiri

Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana yng diperoleh dari dalam bank. perolehan ini biasanya digunakan apabila bank mengalami kesulitan untuka memperoleh dana dari luar. Kemudian dana ini dapat pula dicari sesuai dengan tujuan bank itu sendiri.

5

Salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah modal setor dari pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portopel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi, jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru di pasar modal. Di samping itu, dana yang bersumber dari bank itu sendiri dapat pula berupa cadangan laba, atau laba yang belum dibagi.

Keuntungan dari sumber dana itu sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. Keuntungan lainnya adalah mudah untuk memperoleh dana yang diinginkan. Sedangkan kerugiannya adalah untuk jumlah dana yang relatif besar harus melalui berbagai prosedur yang relatif lama. Kemudian perlu diingat bahwa penggunaan dana sendiri harus diseimbangkan dengan dana pinjaman sehingga rasio penggunaan dana pinjaman dan dana sendiri dapat dioptimalkan sedemikian rupa.

2. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya.

Mudah dikarenakan jika dapat memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan dapat memberikan fasilitas menarik.

Untuk memeperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan rekening, yaitu simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. Masing-masing jenis simpanan memiliki keunggulan tersendiri sehingga bank harus pandai dalam mensiasati pemilihan sumber dana.

Kemudian keuntungan dari sumber ini dana yang tersedia di masyarakat tidak terbatas. Sedangkan kerugiannya adalah sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri untuk biaya bunga maupun biaya promosi.

3. Dana yang bersumber dari lembaga lain

Dalam praktiknya, sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain:

a. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.

b. Pinjaman antarbank (call money). Biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi jika dibandingan dengan pinjaman lainnya.

c. Pinjaman dari bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh perbankan dari pihak luar negeri.

d. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SPBU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SPBU diterbitkan dan ditawarkan dengan tingkat sukuk bunga sehingga masyarakat tertarik untuk membelinya.

Dokumen terkait