• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan berbicara merupakan kemampuan yang sangat diperlukan untuk berkomunikasi. Dengan kemampuan berbicara yang baik, maka komunikasi akan berlangsung dengan baik, tidak terjadi diskomunikasi, dan yang lebih menyenangkan, kita akan merasa nyaman terhadap lawan bicara karena dengan kemampuan yang dimiliki untuk berbicara.

Bisa dibayangkan jika kita tidak mempuyai kemampuan yang baik dalam berbicara.komunikasi akan sulit untuk dilakukan dengan baik, pemahaman dari pihak lawan akan sulit, bahkan akan menyebabkan diskomunikasi dalam berbicara antara satu sama lain. jadi Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan langsung jika seseorang terampil berbicara. Musaba menjelaskan beberapa manfaat berbicara yaitu sebagai berikut:

a. Memperlancar Komunikasi Antar Sesama

Komunikasi antar manusia terbanyak dilakukan dengan lisan atau melalui berbicara. Oleh karena itu,secara mendasar bahwa kemampuan berbicara menduduki peranan penting dalam komunikasi antar sesama.

b. Mempermudah Pemberian Berbagai Informasi

Ketepatan dan kecepatan informasi yang diberikan melalui lisan dari seseorang kepada yang lain amat bergantung pada mutu dan kejelasan pembicaraan pemberi informasi. Oleh karena itu, orang yang mampu berbicara

dengan baik kemungkinan besar dapat menyampaikan informasi secara tepat dan cepat kepada lawan bicaranya.

c. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Biasanya pembicara yang baik memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Karena dengan mantap mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya kepada orang lain, tanpa disertai keraguan. Dengan kata lain pembicara yang baik adalah seseorang yang mampu mengungkapkan sesuatu kepada orang lain dengan jelas dan bisa memahami keadaan lawan bicara atau mitra tuturnya.

d. Meningkatkan Kewibawaan Diri

Pembicara yang baik memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Oleh karena itu, secara langsung akan dapat meningkatkan kewibawaan dirinya pada saat dia tampil sebagai pembicara, sekaligus dimungkinkan kewibawaan itu akan akan menyatu atau berpengaruh terhadap keberadaan dirinya secara utuh.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, manfaat dari keterampilan berbicara adalah alat untuk memperlancar komunikasi antar sesama, mempermudah pemberian berbagai informasi, meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan kewibawaan diri.31

____________

31

Dimyati dan Mudjiono. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h.

Belajar yaitu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dengan interaksi dengan lingkungan.32

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak dalam perubahan tingkah laku seperti kebiasaan, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan daya pikir. Keluarga sangat mempengaruhi faktor prestasi belajar siswa, karena keluarga merupakan tempat pertama dia belajar. Melalui belajar seseorang akan dapat merubah tingkah laku melalui proses pendidikan, dan bertindak bijaksana, berdasarkan hasil yang diperoleh dari pendidikan yang dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari dalam lingkungan.

Mengajar merupakan proses membuat orang belajar. “mengajar adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif”. 33

Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan, sehingga peserta didik dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar peserta didik berlangsung optimal. Dalam pembelajaran proses belajar tersebut terjadi secara bertujuan dan terkontrol.Evaluasi atau penilaian pembelajaran biasanya dilaksanakan dengan cara menyelenggarakan ulangan harian dan ulangan umum. Guru bukan harus mengetahui kompetensi peserta didik setelah pembelajaran dan ____________

32

Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), h. 4.

33

pembentukan kompetensi, tetapi harus pula mengetahui bagaimana perubahan dan kemajuan perilaku peserta didik setelah proses mengajar, itulah yang disebut evaluasi hasil belajar peserta didik yang selanjutnya diberi istilah evaluasi atau penilaian.Evaluasi adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajarann yang telah ditetapkan.34

Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, sangat dianjurkan agar guru lebih mengutamakan tes perbuatan dari pada tes tertulis.Peserta didik diamati dan dinilai bagaimana mereka dapat bergaul, bagaimana mereka bersosialisasi di masyarakat, dan bagaimana mereka menerapkan pembelajaran di kelas dalam kehidupan sehari-hari. Apapun bentuk tes yang diberikan kepada peserta didik, tetap harus sesuai dengan persyaratan yang baku, yakni tes itu harus memiliki validitas (mengukur atau menilai apa yang hendak diukur atau dinilai, terutama menyangkut kompetensi dasar dan materi standar yag telah dikaji), mempunyai reabilitas (kajian, artinya, ketetapan hasil yang diperoleh seorang peserta didik, bila dites kembali dengan tes yang sama), menunjukkan objektivitas (dapat mengukur apa yang sedang diukur, di samping perintah pelaksanaanya jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan maksud tes), dan pelaksanaan evaluasi harus efisien dan praktis.35 ____________

34

Hamalik, Oemar, Proses Balajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 67.

35

Munandar, Mengembangkan Bakat dari Kreativitas Anak, (Jakarta: Elangga, 2002), h. 102.

Pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yag merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginpirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan merupakan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran sebelum suatu metode diterapkan. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher contered approach).

Dalam pendekatan CTL proses pembelajaran lebih berpusat pada siswa sedangkan guru berperan sebagai perantara yang membantu mengaitkan antara meteri yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.36Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, buka mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.

____________

36

Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung: tarsito, 2007), h. 30.

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yag berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan. Peran pendidik dan peserta didik dalam CTL setiap peserta didik mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam belajar. Perbedaan yang dimiliki peserta didik tersebut dinamakan sebagai unsur modalitas belajar. Menurut Bobbi Deporter ada tiga tipe gaya belajar peserta didik, yaitu tipe visual, auditorial dan kinestis. Tipe visual adalah gaya belajar dengan caraa melihat, sedangkan tipe auditorial adalah tipe belajar dengan cara menggunakan alat pendengarannya, dan tipe kinestis adalah tipe belajar dengan cara bergerak.37

Sehubungan dengan hal itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi pendidik manakala menggunakan pendekatan CTL: (1) peserta didik harus dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. (2) setiap peserta didik memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh tantangan. (3) belajar bagi peserta didik adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui. (4) balajar bagi peserta didik adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada.38

____________

37

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 54.

38

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 206.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, model pendekatan CTL adalah model pembelajaran berkelompok yang menggunakan pendekatan. Hubungan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan pendekatan CTL yaitu, dengan diterapkannya model pembelajaran Pendekatan CTL pada proses pembelajaran dengan menerapkan keterampilan berbicara dapat membuat siswa lebih aktif dan bertanggung jawab dengan adanya pendekatan tersebut.

Dokumen terkait