C. Laporan Keuangan Perusahaan 1. Pengertian Laporan Keuangan
3. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Tujuan dan manfaat utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan ekonomi. Para pemakai laporan keuangan tersebut akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan yang diambilnya dengan tepat agar tidak terjadi kesalahan pada penganalisaan (Ahmad 1994 ; 49)
Agar tujuan laporan keuangan tersebut dapat dicapai, maka laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan sebagai berikut :
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Dan informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai.
b. Relevan
Maksudnya adalah informasi laporan keuangan perusahaan harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
c. Keandalan
Informasi laporan keuangan harus memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk megidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan ataupun perkembangan suatu perusahaan antara lain :
• Pemilik modal
Untuk menilai sukset tidaknya manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. • Manajemen
Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan perusahaan yang dipimpinnya, agar dapat dibuat atau disusun perencanaan untuk masa yang akan datang.
• Karyawan
Karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan karena mereka ingin menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, pensiun, dan kesempatan kerja.
• Para Investor (Penanam modal)
Dari laporan keuangan yang disajikan, investor akan memutuskan apakah mereka menanamkan modal kepada perusahaan atau tidak.
Kreditur tertarik dengan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo dan apakah kredit yang diberikan cukup mendapat jaminan perusahaan.
• Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan.
4. Jenis-jenis Laporan Keuangan a. Neraca ( Balance Sheet )
Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, ekuitas. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Pengelompokan yang jelas akan mudah dimengerti yang mana bagian dari aktiva dan mana yang termasuk passiva.
Adapun bagian dari neraca dapat dijabarkan sebagai berikut : • Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaa. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan uang, diurutkan berdasarkan lamanya waktu likuid atau kecepatan berubah kembali menjadi uang kas. • Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Hutang adalah semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur.
Hutang dapat dibedakan menjadi hutang lancar dan hutang jangka panjang. 1. Hutang lancar
Hutang lancar meliputi :
a. Hutang dagang yaitu hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
b. Hutang wesel adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu yang akan datang.
c. Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
d. Hutang pajak adalah hutang yang disetorkan kepada negara.
e. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian tahu seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayarannya.
f. Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan uang atas penjualan barang / jasa yang belum terealisasi.
2. Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang ini meliputi : a. Hutang obligasi
b. Hutang hipotek
c. Pinjaman jangka panjang lainnya. • Ekuitas ( Modal )
Ekuitas merupakan bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, surplus dari laba yang ditahan atau selisih antara aktiva dan kewajiban. Pada
dasarnya modal berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Unsur modal perusahaan terdiri dari :
a. Modal saham b. Cadangan-cadangan
c. Laba ditahan (Retairned earninning) b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar dari pada pendapatan, biaya-biaya dan laba / rugi dari suatu operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Tujuan dari penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengukur kewajiban atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya (Lukman Safarudin 2000 : 69)
Laporan laba rugi disusun dalam 2 (dua) bentuk, yaitu : 1. Multiple Step
Yaitu laporan laba rugi yang mana pos penghasilan dan biaya disajikan menurut pengelompokannya untuk memperoleh pengukuran mengenai pendapatan / laba.
2. Single Step
Yaitu laporan laba rugi yang penyajiannya memerlukan dua tahap tujuan. Tahap pertama terdiri dari pendapatan dan tahapan kedua meliputi pengeluaran-pengeluaran / beban.
Merupakan laporan tentang arus kas atau arus dana yang biasanya diartikan sebagai modal kerja dan pos-pos penggunaan dana tersebut selama jangka waktu tertentu. Didalamnya ada tiga aktivitas antara lain :
1. Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas dari kegiatan operasi berkaitan dengan transaksi kas yang masuk dalam penentuan laba bersih. Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan.
2. Arus kas dari aktivitas investasi
Mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan investasi yang timbul dari penjualan investasi, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud, arus kas keluar dari investasi mencakup pembayaran untuk memperoleh investas, aktiva tetap, dan aktiva tetap tidak berwujud.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan
Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan yang berguna untuk memprediksikan klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan mencakup hasil dari penerbitan surat berharga, seperti saham preference dan saham biasa, arus kas keluar dari pendanaan mencakup pembayaran dividen tunai dan pembayaran kembali jumlah yang dipinjam.