Mengapa aluminium digunakan untuk bahan pembuatan pesawat terbang?
Mengapa polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir? Tahukah kamu alasannya? Aluminium bersifat kuat dan memiliki massa yang kecil sehingga ringan tidak seperti logam-logam lainnya misalnya, besi.
Polystyrene memiliki massa yang cukup rendah dan massa jenis rendah. Hal ini mengandung makna polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir yang menempati ruangan luas tetapi massanya cukup rendah.
Penggunaan Konsep Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-Hari sewaktu tenggelam massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut.
Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.
2. Balon Gas
Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas.
3. Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.
J. Unsur
Unsur adalah suatu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Unsure merupakan zat murni.
Berdasarkan sifatnya-sifatnya, unsur dibedakan menjadi unsure logam, unsur metaloid (semilogam), dan unsur non logam (bukan logam).
1. Unsur Logam
Unsur logam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : a. Mengilap
b. Dapat direntang menjadi kawat atau ditempa menjadi lempengan c. Bersifat konduktor (penghantar listrik dan panas yang baik)
d. Pada suhu kamar berwujud padat, kecuali logam raksa, sesium, fransium, dan gallium yang berwujud cair.
Beberapa contoh unsur logam, di antaranya litium, natrium, kalium, rubidium, magnesium, kalsium, barium, besi, tembaga, emas, dan perak 2. Unsur Metaloid
Unsur Metaloid mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Lebih rapuh dari logam, tetapi kurang rapuh dibandingkan nonlogam b. Bersifat semikonduktor (penghantar panas yang lebih baik daripada
nonlogam, tetapi kurang baik daripada logam) c. Beberapa metaloid berkilauan seperti logam
Beberapa contoh unsur metaloid, di antaranya boron, silicon, germanium, arsen, dan antimon.
3. Unsur Nonlogam
Unsur nonlogam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Pada suhu kamar umumnya berwujud gas, namun ada pula yang berwujud padat atau cair.
b. Bersifat isolator (tidak dapat menghantarkan panas dan listrik), kecuali beberapa unsur nonlogam, seperti karbon yang bersifat konduktor
c. Umumnya tidak mengilap d. Tidak dapat ditempa
K. Lambang Unsur
Untuk membedakan antara unsur yang satu dengan unsur lainnya, setiap unsur diberi nama yang berbeda dengan nama unsur lainnya. Akan tetapi, untuk lebih mempermudah penulisan masing-masing unsur, dibuat suatu lambang tertentu untuk setiap unsur. Lambang ini disebut lambang unsur.
Lambang unsur yang satu akan berbeda dengan lambang unsur lainnya.
Lambang unsur yang sampai sekarang kita gunakan, ditemukan atau diciptakan oleh Jons Jakob Berzelius,seorang ahli kimia yang berasal dari Swedia. Menurut Berzelius, suatu unsur di beri nama dengan mengambil huruf pertama nama Latin unsur tersebut yang ditulis dengan huruf besar.
Sebagai contoh, unsur nitrogen memiliki nama Latin nitrogenium, maka lambang unsurnya adalah N. Unsur hydrogen memiliki nama Latin hidrogenium, maka lambang unsurnya adalah H. karena jumlah unsur yang ditemukan lebih banyak dari jumlah huruf abjad yang hanya 26 huruf dan terdapat unsur-unsur yang dimulai dengan huruf pertama yang sama, maka beberapa unsur dilambangkan menggunakan huruf pertama (huruf besar) dan salah satu huruf (huruf kecil) yang ada pada nama unsur tersebut.
Contoh :
✓ Perak memiliki nama Latin argentum, maka lambang unsurnya adalah Ag.
✓ Emas memiliki nama Latin aurum, maka lambang unsurnya adalah Au.
✓ Besi memiliki nama Latin ferrum, maka lambang unsurnya adalah Fe.
✓ Klorin memiliki nama Latin chlorium, maka lambang unsurnya adalah Cl.
Berikut adalah Beberapa contoh lambang unsur penting dan Lambang Unsurnya
H. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih unsur yang berbeda. Senyawa dapat diuraikan secara kimia menjadi unsur-unsurnya.
Ciri-ciri senyawa adalah sebagai berikut : 1. Merupakan zat tunggal.
2. Terbentuk dari dua unsur atau lebih yang berbeda jenis dengan perbandingan tertentu dan tetap.
3. Sifat senyawa berbeda dengan sifat-sifat unsur penyusunnya.
4. Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya melalui proses kimia.
Contoh beberapa senyawa sebagai berikut:
1. Gula, terbentuk dari unsur karbon, unsur hydrogen, dan unsur oksigen.
2. Asam klorida, terbentuk dari unsur hydrogen dan unsur klorin.
3. Karbon dioksida, terbentuk dari unsur karbon dan unsur oksigen.
I. Asam
Jika kita makan buah yang masih muda maka panca indera kita (lidah) akan terasa asam. Rasa tersebut disebabkan karena tidak terlepas dari kandungan zat kimia yang ada di dalam buah yang masih muda tersebut.
Kandungan tersebut dinamakan zat asam. Pengertian asam adalah zat yang dalam air bisa menghasilkan ion hidrogen (H+).
Contoh asam yang terkenal
J. Basa
Pengertian basa adalah zat yang dalam air bisa menghasilkan ion hidroksida (OH–). Mengapa dapat terbentuknya ion ion hidroksida? Hal ini karena senyawa hidroksida tersebut bisa mengikat satu elektron pada waktu dimasukkan ke dalam air (H2O). Basa bisa menetralisir asam (H+) oleh karenanya dihasilkan air (H2O). Contoh yang bersifat basa adalah sabun.
Contoh basa yang terkenal
Apa perbedaan sifat asam dan sifat basa? Berikut ini adalah perbedaan antara asam dan basa.
K. Garam
Terdapat beberapa contoh garam, misalnya saja NaCl, NaNO2, CaCl2, ZnSO4 dan sebagainya. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Teman-teman semua pastinya tidak asing lagi dengan garam dapur (NaCl) kan? Garam yang ada di dapur merupakan salah satu contoh garm yang dimanfaatkan untuk memasak. Tahukah teman-teman semua dari mana garam dapur tersebut didapatkan? Garam dapur bisa didapatkan dari air laut. Bagi para petani garam dalam proses membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam yang didapatkan lalu diproses
iodisasi (garam kalium, KI), oleh karenanya didapatkan garam beriodium.
Garam dapur bisa juga didapatkan dengan cara mencampur antara zat asam dan basa. Mengapa hal tersebut bisa demikian? Asam bereaksi dengan basa akan membentuk zat netral, ini berarti bahwa sifatnya tidak asam dan tidak basa. Sedangkan reaksi antara asam dan basa disebut reaksi netralisasi. Sebagai contohnya adalah asam klorida jika bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan terbentuk garam dapur dan air.
Apabila dalam pembuatan garam memakai proses penguapan, maka air akan mengalami penguapan dan yang tersisa adalah garam dapurnya saja. Logam besi yang terkena garam akan mengalami perubahan benda karena adanya perkaratan.
Berikut reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, yaitu:
• Asam + basa --> garam + air
• Basa + oksida asam --> garam + air
• Asam + oksida basa --> garam + air
• Oksida asam + oksida basa --> garam
• Logam + asam --> garam + H2
Contoh garam yang terkenal
Manfaat reaksi penetralan bagi manusia misalnya pada produksi asam lambung (HCl) yang terlalu banyak bisa dinetralkan dengan memanfaatkan senyawa basa Mg(OH)2. Proses penetralan bagi para petani supaya tanah
yang terlalu asam dan tidak baik untuk tanaman bisa menjadi netral dengan cara menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air kapur. Pada pasta gigi yang biasa kita pakai terdapat kandungan basa yang mempunyai fungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang mana pada kondisi asam bisa merusak gigi kita dan bisa menyebabkan terjadinya bau mulut.
L. Indikator Asam-Basa
Tingkat Keasaman suatu larutan (derajat keasaman) dapat dinyatakan dengan ukuran pH. Skala pH berkisar antara 0-14.
1. Jika pH larutan < 7, berarti larutan bersifat asam, 2. Jika pH larutan > 7, berarti larutan bersifat basa 3. Jika pH larutan = 7, berarti larutan bersifat netral,
4. Semakin kecil nilai pH, berarti semakin kuat sifat asam dan semakin lemah sifat basa,
5. Semakin besar nilai pH, berarti semakin lemah sifat asam dan semakin kuat sifat basa.
Penggolongan larutan berdasarkan sifat asam dan basa dapat dibedakan menjadi macam, antara lain : asam, basa, dan netral. Sifat dari larutan tersebut bisa dilihat dengan memakai indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.
Warna lakmus dalam larutan yang mempunyai sifat asam, basa, dan netral
7 14
1
Lakmus dipakai sebagai indikator asam-basa. Lakmus mempunyai beberapa keunggulan antara lain:
1. Lakmus dapat secara cepat mengaami perubahanna pada waktu bereaksi dengan asam atau dengan basa.
2. Lamus tidak mudah bereaksi denfan iksigen di udara sehingga bisa tahan lama.
3. Lakmus gampang diserap oleh kertas, sehingga dipakai dalam bentuk lakmus kertas.
Selain dengan indikator buatan, dapat juga dipakai indikator yang alami misalnya bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna.
Perhatikan tabel warna ekstrak kubis ungu di bawah ini dalam larutan asam, basa, dan netral.
M. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan
Semakin suatu zat tersebut mempunyai keasaman yang tinggi, maka semakin banyak ion H+ di dalam air. Sedangkan semakin tinggi tingkat kebasaan zat tersebut, maka semakin banyak ion OH– dalam air. Untuk
mengetahui harga pH dan pOH dapat dipakai suatu indikator universal yang bisa menunjukkan warna bermacam-macam untuk setiap pH.
Indikator universal dilengkapi dengan cakram warna, dengan demikian warna dan hasil reaksi bisa ditentukan pHnya dengan cara mencocokkan warna tersebut. pH meter juga bisa dipaki untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. Indikator universal adalah campuran dari berbagai macam indikator asam dan basa yang bisa berubah warna setiap satuan pH. Ada dua macam indikator universal yang dipakai, yaitu berupa larutan dan yang berupa kertas. Pada yang berupa larutan, jika dicelupkan pada larutan yang bersifat asam, basa atau garam yang mempunyai pH berbeda-beda akan menunjukkan warna-warna yang berbeda juga.
MODUL
ILMU PENGETAHUAN ALAM