• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

2.4.4 Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Manfaat pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat

Dengan adanya energi listrik untuk penerangan di malam hari, akan meningkatkan taraf hidup masyarakat, karena dengan penerangan tersebut dapat meningkatkan kerja masyarakat desa dalam meningkatkan pendapatan. Disamping itu juga akan menambah waktu belajar anak sekolah di malam hari. Informasi dari media televisi akan menambah pengetahuan bagi masyarakat dan dengan pengetahuan yang beguna dapat mengubah cara hidup yang lebih baik sesuai dengan pemanfaatan masyarakat itu sendiri.

2. Pengembangan potensi wilayah

Energi listrik yang mencukupi untuk terbentuknya suatu industri pengelola hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan kerajinan tangan, merupakan sasaran utama bagi peningkatan sumber daya manusia. Sehingga dengan bertumbuhnya industri seperti tersebut di atas sekaligus juga akan menambah keterampilan masyarakat tersebut dalam bidang yang ditekuninya, yang pada akhirnya akan menjadikan daerah industri yang berwawasan potensi daerah. Dengan potensi daerah yang sudah terbentuk akan dapat mengembangkan wilayah sesuai dengan potensi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan energi listrik di dalam kehidupan manusia saat ini sangat penting. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya. Namun penyediaan energi listrik oleh pihak penyedia energi listrik masih belum dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Sebagian besar masyarakat di negara kita terutama yang tinggal di daerah pedesaan masih kekurangan pasokan energi listrik. Sementara sumber energi untuk menghasilkan energi listrik terutama yang berbahan bakar fosil lama kelamaan semakin berkurang.

Potensi tenaga air menjadi salah satu solusi untuk mendapat sumber energi baru. Seperti kita ketahui cadangan air di negara kita sangat banyak. Dengan pemanfaatan potensi air sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik, hal ini dapat menjadi alternatif bagi penyediaan energi listrik untuk masyarakat terutama masyarakat yang masih belum menikmati listrik secara maksimal. Selain itu, pemakaian energi air dapat menghemat biaya produksi energi listrik dikarenakan energi air tidak sulit mendapatkannya. Pemanfaatan energi air ini akan digunakan untuk merencanakan suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga pengeraknya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Pembangkit listrik ini mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Namun, untuk mencari lokasi yang berpotensi menjadi tempat dibangunnya suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini perlu diketahui terlebih dahulu seberapa besar potensi yang terdapat di daerah itu.

Secara teknis, pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dengan suatu ketinggian tertentu

menuju rumah pembangkit (rumah turbin). Di rumah pembangkit, air tersebut akan mengenai turbin dimana turbin akan menerima energi air tersebut dan mengubahnya menjadi energi mekanik berupa berputarnya poros turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan ke generator dengan menggunakan kopling. Dari generator akan dihasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan lainnya (beban).

Ditinjau dari aspek ekonomi suatu pembangkit, beberapa hal yang perlu diperhatikan terdiri dari:

1. Biaya modal (capital cost)

2. Biaya operasi dan perawatan (O&M cost) 3. Biaya pembangkitan total

4. Pendapatan per tahun 5. Net present value (NPV) 6. Laba investasi

Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini nantinya perlu mempertimbangkan dampak lingkungan yang akan terjadi. Prakiraan dampak penting dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini memerlukan upaya pemantauan lingkungan untuk kegiatan pembangunan PLTMH ini. Prakiraan dampak yang terjadi akan ditinjau dalam empat tahapan:

1. Tahap Prakonstruksi 2. Tahap Konstruksi 3. Tahap Operasional 4. Tahap Pasca Operasi

Dengan permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Desa Gunung Rintih Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang sehingga potensi energi yang ada di Desa Gunung Rintih dapat dimaksimalkan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah 1. Bagaimanakah prinsip kerja PLTMH.

2. Berapa besarkah potensi air pada Sungai Besamat dan daya yang dapat dibangkitkan untuk perencanaan PLTMH.

3. Bagaimanakah desain bangunan sipil serta desain elektrikal dan mekanikal perencanaan PLTMH.

1.3 Batasan Masalah

Adapun pada penelitian ini penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Membahas secara umum tentang pembangkitan listrik tenaga mikrohidro. 2. Membahas tentang pengukuran potensi dan perencanaan pembangunan

pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Gunung Rintih.

3. Tidak membahas secara detail desain bangunan sipil dan desain elektrikal dan mekanikal.

4. Tidak membahas mengenai transmisi dan distribusi tenaga listrik di desa tersebut.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah

1. Untuk mengetahui berapa besaran parameter debit air dan ketinggian jatuh pada perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

2. Untuk mengetahui berapa besarkah potensi yang didapatkan dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) itu.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) itu terhadap Desa Gunung Rintih.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat berguna bagi kalangan pemerintah setempat apabila berencana untuk membuat pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Gunung Rintih nantinya.

1.6

Metode Penulisan

Untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis menerapkan beberapa metode penulisan diantaranya :

1. Studi literatur yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini, dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet dan lain-lain.

2. Studi bimbingan yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik Tugas Akhir ini dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU.

3. Studi lapangan yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti yaitu dengan cara melakukan pengamatan ke lapangan tentang kendala- kendala yang terjadi.

1.7 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II. DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

Bab ini membahas tentang pembangkit listrik tenaga air (PLTA),

klasifikasi pembangkit listrik tenaga hidro, energi tenaga air, dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

Dokumen terkait