• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah ahli tafsir untuk melakukan pengelompokan surah dan ayat tema beriman kepada kitab-kitab.

2. Membantu peneliti selanjutnya untuk memperoleh kamus data tentang pengelompokan sebuah tematik Al-Qur’an tema beriman kepada kitab-kitab.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Studi Kepustakaan

Dalam sebuah penelian yang dilakukan oleh (Wicaksono & Irawan, 2014) dengan penelitian yang berjudul “Sistem Deteksi Kemiripan Antar Dokumen Teks Menggunakan Model Bayesian Pada Term Latent Semantic Analysis (LSA)”. Pada penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pengguna menemukan beberapa tindakan yang berpotensi melakukan penjiplakan atau plagiat dengan cara melakukan pemeriksaan kemiripan antar dokumen tersebut dengan menggunakan metode LSA (Latent Semantic Analysis) dengan memanfaatkan frekuensi kemunculan dari beberapa term yang di hasilkannya.

Penelitian kedua dilakukan oleh (Ismail, 2018) dengan penelitian yang membahas tentang “Analisis Semantik Pada Kata Ahzab dan Berivasinya dalam Al-Qur’an”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memudahkan pengguna dalam memahami pemaknaan yang tepat terhadap kata Ahzab dalam Al-Qur’an. Metode yang digunakan peneliti dalam pembahasan kali ini adalah menggunakan metode analisis komponen semantik dan analisis kombinasi semantik ahzab. Yang bertujuan untuk mengetahui konsep ahzab dalam al-qur’an berdasarkan tinjauan semantik.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh (Luthfiarta, Zeniarja, & Salam, 2013), dengan penelitian berjudul “Algoritma Latent Semantic Analysis (LSA) pada Peringkat Dokumen Otomatis Untuk Proses Clustering Dokumen”, penelitian ini

6 6

memiliki peranan yang sangat signifikan dalam kemajuan teknologi informasi, bertujuan untuk memudahkan dan menampilkan informasi, diantaranya memiliki peranan penting dalam pengembangan web dibidang akurasi kategorisasi keyword otomatis pada sebuah search engine.

2.2 Dasar Teori 2.2.1 Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah “bacaan” sedangkan asal kata Al-Quran berbentuk masdar dengan arti isim maful, yaitu marfu’ (dibaca). Adapun pengertian Al-Qur’an secara terminologis adalah Kallam Allah SWT yang merupakan sebuah mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepadan nabi Muhammad SAW yang dituliskan di mushaf dan diriwayatkan secara muttawatir dan membacanya adalah sebuah ibadah (Setiaji, 2014). Ada juga yang mengatakan Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, dengan bahasa Arab, yang sampai kepada kita secara mutawatir, yang ditulis di dalam mushaf, dimulai dari surah al-fatihah dan diakhiri dengan surah an-nas, membacanya berfungsi sebagai ibadah, sebagai mukjizat bagi nabi Muhammad dan sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat manusia untuk dijadikan petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap umat Islam yang ada di muka bumi.

2.2.2 Tematik

Metode Tematik Al-Qur’an adalah sebuah metode memahami makna dai keagamaan ataupun sebuah term-term dalam Al-Qur’an dengan cara menganalisis

keseluruhan ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki kesamaan. (Rahmat,2015) Menurut Zahir bin Awadh, Tafsir Maudhu’i yaitu : suatu metode pengumpulan ayat-ayat Al-Quran yang terpisah-pisah dari berbagai surat dalam Al-Al-Quran yang berhubungan dengan topik (tema) yang sama baik secara lafas maupun hukum, dan menafsirkannya sesuai dengan tujuan-tujuan Al-Quran. Sementara itu ulama Baqir Al-Sadr memberikan pengertian, bahwa Tafsir Maudhu’i yaitu : suatu metode Tafsir yang berupaya menghimpun ayat-ayat Al-Quran dari berbagai surat dan yang berkaiatan pula dengan persoalan atau tema yang ditetapkan sebelumnya, kemudian membahas dan mengnalisa kandungan ayat-ayat tersebut sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh.

Dari berbagai pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Tafsir Maudhu’i yaitu suatu metode penafsiran Al-Quran dimana para mufassir berupaya mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai surat yang memiliki kesamaan tema, sehingga mengarah kepada suatu pengertian dan tujuan yang sama pula.

2.2.3 Beriman Kepada Kitab-Kitab

Diantara keenam rukum-rukun iman yang wajib di yakini oleh seorang mukmin ialah beriman kepada kitab-kitab yang telah Allah turunkan kepada rasulnya. Dimana Allah berfirman :

ُر َو ِهِبُتُك َو ِهِتَكِئ َلََم َو ِ َّللَّاِب َنَمآ ٌّلُك ۚ َنوُنِم ْؤُمْلا َو ِهِ ب َر ْنِم ِهْيَلِإ َل ِزْنُأ اَمِب ُلوُس َّرلا َنَمآ ِهُِِس

َأ َو اَنْعِمَس اوُلاَق َو ۚ ِهُِِس ُر ْنِم ٍدَحَأ نْيَب ُق ِ رَفُن َلَ

ري ِصَمْلا َكْيَلِإ َو اَنَّب َر َكَنا َرْفُغ ۖ اَنْعَط

"Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat -Nya, kitab-kitab -Nya dan rasul-rasul -Nya". (QS al-Baqarah: 285).

Demikian pula ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

اِب َباَتِكْلا ُمُهَعَم َل َزْنَأ َو َني ِرِذْنُم َو َني ِرِ شَبُم َنيِ يِبَّنلا ُ َّللَّا َثَعَبَف ًةَد ِحا َو ًةَّمُأ ُساَّنلا َناَك ِ قَحْل

َّنلا َنْيَب َمُكْحَيِل ۚ ِهيِف اوُفََِتْخا اَميِف ِسا

"Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan". (QS al-Baqarah: 213).

Imam Ibnu Abil Izz Al-Hanafi dalam bukunya Syarh Thahawiyah menjelaskan,

"Adapun beriman kepada kitab-kitab suci 5 yang diturunkan kepada para rasul, maka kami mengimani nama-nama yang telah Allah ta'ala berikan dalam Al-Qur'an seperti Taurat, Injil dan Zabur. Adapun beriman pada Al-Qur'an maka hal itu dengan cara menetapkan Al-Qur'an, serta mengikuti petunjuknya, yang mana dua perkara ini merupakan kelebihan Al-Qur'an dari pada keimanan kepada kitab-kitab suci lainnya.

Maka wajib atas kita untuk beriman bahwa kitab-kitab yang diturunkan pada para

rasul (dahulu) semuanya datang dari sisi Allah dengan benar, membawa petunjuk, cahaya, penjelas, serta penawar hati".

Adapun berian kepada kitab-kitab suci yang telah diturunkan oleh rasul, maka kami mengimani nama-nama yang telah Allah berikan dala Al-Qur’an seperti : Taurat, Injil, Zabur. Beriman kepada kitab-kitab Allah rasal dari bahasa arab yaitu Jannah dengan akar katanya yaitu Janna. Kata tersebut berasal dari kata Janana pada asalnya berarti tertutup, yaitu tidak dapat dijangkau oleh panca indera manusia.

2.2.4 Nama Kitab-Kitab Allah SWT

1. Taurat yaitu kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil. Firman Allah SWT (QS.Al-Isra [17]:2).

ًلَ ۡيِك َو ۡىِن ۡوُد ۡنِم ا ۡوُذ ِخَّتَت َّلََا َلۡيِءٓا َر ۡسِا ۡۤۡىِنَبِ ل ىًدُه ُهٰنَِۡعَج َو َبٰتِكـۡلا ىَس ۡوُم اَنۡيَتٰا َو

“Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.”(QS.Al-Isra [17]:2)

Adapun isi pokok Kitab Taurāt adalah: (1) jangan ada padamu Tuhan lain dihadirat-Ku. (2) Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allāh mu. (3) Jangan kamu menyebut Tuhan Allāh mu dengan sia-sia. (4) Ingatlah akan hari sabat (sabtu), supaya kamu sucikan dia. (5) Berilah hormat kepada bapak ibumu. (6) Jangan membunuh sesama manusia. (7) Jangan berzina. (8) Jangan mencuri. (9) Jangan menjadi saksi palsu. (10) Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain.

2. Zabur yaitu kitab yang diturunkan kepada Daud AS sebagai pedoman hidup bagi kaumnya. Firman Allah SWT (QS.Al-Isra [17]:55).

َنيِ يِبَّنلا َضْعَب اَنَِّْضَف ْدَقَل َو ۗ ِض ْرَ ْلْا َو ِتا َواَمَّسلا يِف ْنَمِب ُمَِْعَأ َكُّب َر َو ۖ ٍضْعَب ٰىََِع

ا ًروُب َز َدو ُواَد اَنْيَتآ َو

“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”(QS.Al-Isra [17]:55)

3. Injil yaitu kitab yang diturunkan kepada Isa AS sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil. Firman Allah SWT (QS.Al-Maidah [5]:46).

َنْيَتآ َو ۖ ِةا َر ْوَّتلا َنِم ِهْيَدَي َنْيَب اَمِل اًقِ دَصُم َمَي ْرَم ِنْبا ىَسيِعِب ْمِه ِراَثآ ٰىََِع اَنْيَّفَق َو ِهيِف َلي ِجْنِ ْلْا ُها

يِقَّتُمِِْل ًةَظِع ْوَم َو ىًدُه َو ِةا َر ْوَّتلا َنِم ِهْيَدَي َنْيَب اَمِل اًقِ دَصُم َو ٌروُن َو ىًدُه

"

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera

Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”.

Isi pokok Kitab Injil adalah ajaran untuk hidup dengan lebih mencintai akhiat (zuhud) dan menjauhi kerakusan dan ketamakan dunia. Ini dimaksudkan untuk meluruskan kehidupan orang-orang Yahudi yang materialistis.

4. Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan Kepada Nabi, Muhammad SAW sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, Al-Qurān tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat. Firman Allah SWT (QS.Yusuf [12]:2).

َن ۡوُِِق ۡعَت ۡمُکََِّعَّل اًّيِب َرَع اًن ٰء ۡرُق ُہٰنۡل َزۡنَا ۡۤاَّنِا

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qurān dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yūsuf [12]:2)

2.2.5 Subtema Kitab – Kitab

Berdasarkan sumber yang terdapat pada Al-Qur’an Cordoba Amazing (Tafsir Qur’an lengkap) terdapat 299 surat dan ayat serta 6 subtema (terlampir). Berikut adalah subtema beriman kepada kitab-kitab :

Tabel 2.1 Kategori Jumlah Ayat, Surat dan Sub Tema Kitab-Kitab

No Sub Tema Surah & Ayat

1 Kewajiban dan Keutamaan Beriman pada Kitab-Kitab. 27 2 Pengakuan antara satu kitab dengan lainnya 29 3 Adanya perubahan dalam beberapa kitab samawi 6

4 Al-Qur’an terpelihara dari penyelewengan. 5

5 Hikmah penurunan kitab-kitab samawai. 98

6 Sikap manusia terhadap sikap samawi 135

TOTAL 300 Surah dan Ayat

2.2.6 Text Mining

Menurut (Luh, Sri, Ginantra, & Wardani, 2019) Text Mining merupakan sebuah proses pengamilan data dalam berupa text dari sumber berupa sebuah dokumen. Dengan text mining kita dapat mencari kata kunci yang dapat mewakili konten dokumen kemudian melakukan dianalisis dan melakukan pencocokan antara dokumen dan kata kunci yang telah dibuat.

2.2.7 Preprocessing

Preproccesing adalah tahap awal sebelum sebelum kumpulan dokumen diklasterisasi. Pada tahap ini, persiapan proses untuk dokumen dan data dilakukan demikian bahwa dokumen / data siap diproses dengan benar. Dengan kata lain tujuan dari preprocessing adalah menyeragamkan dataset yang ada agar mudah diolah.

(Amalia, Lydia, Fadilla, & Huda, 2018). Adapun juga tahapan dalam preprocessing teks yaitu :

1. Tokenizing tahap pemecahan dokumen menjadi sebuah kata per kata.

Sebagai contoh: "dengan menyebut nama allah", itu akan menjadi dipecah menjadi: ‘dengan’,’menyebut’,’nama’,’allah’.

2. Stemming tahapan dimana proses untuk mendapatkan sebuah kata-kata dasar dari sebuah kata lalu menghilangkan akhiran dari keduua awalan, dan akhiran. Contoh “mendustakan” menjadi “dusta”.

3. Case Folding tahap menyeragamkan semua jenis huruf pada dokumen.

semua karakter dalam teks diproses lalu diubah menjadi huruf kecil.

Misalnya: ‘DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH’ akan diubah menjadi ‘dengan menyebut nama allah’.

4. Puctuation tahapan untuk menghapus semua karakter non alphabet misalnya simbol, spasi, titik dan lain-lain.

5. Stopword tahapan menghapus kata-kata dimana kata-kata tersebut sering muncul dan yang tidak penting akan dihapus atau dibuang. Contoh kata yang dipertanyakan adalah kata depan, kata sambung, kata keterangan dan kata pengganti, seperti: "yang", "ke", "di", "sebuah", "pada", "oleh", "ini",

"dari".

2.2.8 Bag Of Words

Bag Of Words merupakan sebuah metode untuk untuk merepresentasikan data set yang berbasis teks seperti dokumen, dan artikel ke dalam suatu matriks. Bag of word menyimpan informasi frekuensi kemunculan suatu kata dalam suatu dokumen dalam bentuk matriks 2 dimensi. Bow mengansumsikan tidak adanya hubungan antar kata yang terjadi, jadi cara kita melihat letergantungan kata dengan model linier berbasis fitur. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah struktur dokumen diabaikan dalam representasi bag of word, tetapi dilihat dalam pencarian web. Kedua, dilihat dari representasi terstruktur yang digunakan dalam sistem database dalam sebuah mesin pencarian. Hal yang ketiga lihat bagaimana struktur query yang digunakan untuk menjawab beberapa pertanyaan dan akhirnya bag of words didasarkan pada sebuah kata dan banyaknya aplikasi.(Mardiana & Nyoto, 2015)

2.2.9 Latent Semantic Analysis (LSA)

Latent Semantic Analysis adalah sebuah metode yang berguna untuk menemukan hubungan, keterkaitan, dan kemiripan atar beberapa dokumen-dokumen yang penggalan dari dokumen dan kata-kata yang muncul pada tiap dokumen dimanfaatkan komputasi statistik untuk merepresentasikan yang digunakan sebagai sebagai arti kata untuk sebuah corpus yang besar. Corpus itu sendiri memiliki arti kumpulan beberapa teks yang memiliki kesamaan dari tema dan subjek. LSA itu sendiri dapat diterapkan kesemua kumpulan dokumen yang dibersihkan dari beberapa sintaksis dan gramatikal. Prinsip kinerja Latent Semantic Analysis dengan cara melakukan pendekatan dari peringkat terendah ke matriks dokumen-dokumen untuk melakukan penghapusan beberapa informasi yang tidak relevan. (Wicaksono &

Irawan, 2014).

2.2.10 Term Frequency dan Inverse Documents Frequency (TF-IDF)

TF-IDF merupakan sebuah metode untuk memberikan bobot dari suatu kata (term) terhadap dari sebuah dokumen. Metode ini penggabungan dua konsep untuk perhitungan bobot yaitu, frekuensi kemunculan kata dalam sebuah dokumen dan inverse frekuensi dokumen yang mengandung kata tersebut. Frekuensi kemunculan kata didalam dokumen yang diberikan menunjukkan seberapa penting kata tersebut didalam dokumen tersebut. Frekuensi dokumen yang mengandung kata tersebut menunjukkan seberapa umum kata tersebut. Sehingga bobot hubungan antara sebuah kata dan sebuah dokumen akan tinggi apabila frekuensi kata tersebt tinggi didalam

dokumen dan frekuensi keseluruhan dokumen yang mengandung kata tersebut yang rendah pada kumpulan dokumen.(Intan & Defeng, 2006).

1. Term Frequency (TF) menyatakan banyaknya jumlah kemunculan sebuah term (TF Tinggi) dalam dokumen yang saling bersangkutan. Semakin besar jumlah kemunculan suatu term dalam dokumen, semakin besar pula bobot menghasilkan nilai kesesuaian yang semakin besar. Berikut ini Jenis-jenis formula untuk melakukan pembobotan Term frequency (TF) :

Tabel 2.2 Contoh Pembobotan Term Frequency

Skema Pembobotan TF

Binary 0,1

Raw Count ft,d

Term Frequency ft, d ∑ ft′, d

𝑡′∈𝑑

Log Normalization Log(1+ Ft, d)

Double Normalization 0.5 0,5+0,5* ft,d

max {t′∈,d} ft, d Sumber : (Polettini, 2004)

Keterangan :

(ft,d) : jumlah kata kunci yang muncul dalam satu dokumen t : kata kunci

d : dokumen

max{t’∈,d} : Jumlah kata kunci yang paling sering muncul pada satu dokumen 2. Invers Document Frequency (IDF) berfungsi untuk mengurangi dominasi dari

term yang sering muncul diberbagai dokumen. Hal tersebut dibutuhkan karena term banyak yang muncul diberbagai dokumen yang dapat dianggap sebagai common term shingga menjadikan dia tidak penting nilainya (term umum).

Tetapi sebaliknya factor dari jarang munculnya term tersebut harus diperhatikan dalam pemberian bobot. Berikut ini Jenis-jenis formula untuk melakukan pembobotan Invers Document Frequency (IDF) :

Tebel 2.3 Pembobotan Term Invers Document Frequency

Skema Pembobotan IDF

Binary 1

Inverse Document Frequency log𝑁

𝑛𝑡 = - log𝑛𝑡

𝑁

Inverse Document Frequency Smooth log( 𝑁

1+𝑛𝑡) Inverse Document Frequency max log(max {t′∈,d}𝑛𝑡′

1+𝑛𝑡 )

Probabilistic Inverse Document Frequency log𝑁−𝑛𝑡

𝑛𝑡

Sumber : (Polettini, 2004) Keterangan :

N : Jumlah seluruh dokumen

Nt : Jumlah kata yang muncul pada seluruh dokumen

max {t′ ∈, d}𝑛𝑡′ : Jumlah kata yang paling banyak muncul pada seluruh dokumen.

2.2.11 Singuar Value Decomposition (SVD)

Singuar Value Decomposition (SVD) merupakan sebuah metode saat ini yang dipergunakan untuk mendeteksi objek dalam image processing. SVD dimulai dari sebuah faktorisasi pada sebuah matriks tak nol sehingga menghasilkan tiga buah matriks tak nol. Satu diantara tiga buah matriks tersebut akan mengandung nilai-nilai singuar dari matriks awalnya.(Ghina et al., 2019)

SVD memiliki tiga sifat yaitu matriks hanger (matriks U), aligner (matriks V) dan stretcher (matriks S). Pada matriks U dan V jika dikalikan maka bentuk dari matriks tidak akan berubah, karena sifat kedua matriks tersebut menjaga bentuk objek. Sedangkan pada matriks Stretcher (S) merupakan matriks diagonal, hasil yang didapatkan jika sumbu matriks dikalikan dengan matriks (S) terhamparnya semua nilai pada kurva sepanjang sumbu x dan y.

Adapun rumus dari SVD adalah sebagai berikut :

Atd ≈ Utm Smm VTmd ... (2.1) Keterangan :

A : matriks asal

U : matriks eigenvector dari AAT S : matriks diagonal

VT : transpose dari matriks V t : jumlah baris matriks

d : jumlah kolom matriks

m : rank, dimana rank(<min(t,d))

2.2.12 Evaluation Measure

Menurut (Santoso, Virginia, & Lukito, 2017) Evaluasi dilakukan untuk menguji hasil klasifikasi dengan mengukur nilai kebenaran dari sistem. Parameter yang digunakan untuk mengukur nilai kebenaran adalah precission, recall, dan F-Meansure. Precission berfungsi untuk mengidentifikasi sebuah kualitas dari pengelompokan sistem, Recall mengidentifikasi kualitas dari sistem, sedangkan F-Meansure adalah pengukuran kualitas dari akurasi sebuah pengelompokan. Adapun rumus perhitungan evaluasi sebagai berikut :

Preccsion = 𝑇𝑃

𝑇𝑃+𝐹𝑃 ... (2.2) Recall = 𝑇𝑃

𝑇𝑃+𝐹𝑁 ... (2.3) F-1 = 2 ∗𝑃𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑠𝑖𝑜𝑛 𝑥 𝑟𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙

𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑠𝑖𝑜𝑛+𝑟𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙 ... (2.4) Keterangan :

True Positive (TP) = suatu kondisi dimana sistem mendeteksi kelas positif dan faktanya pun positif.

True Negative (TN) = suatu kondisi dimana sistem mendeteksi kelas negatif dan faktanya pun negatif.

False Positive (FP) = suatu kondisi dimana sistem mendeteksi kelas positif dan faktanya pun negatif.

False Negative (FN) = suatu kondisi dimana sistem mendeteksi kelas negatif dan faktanya pun positif.

2.2.13 Python

Python adalah sebuah bahasa pemograman yang bersifat open source. Python dioptimalisasikan untuk software quality, developer productivity, program portability, dan component integration. Python dipercaya untuk mengembangkan berbagai macam perangkat lunak, seperti internet scripting, systems programming, user interfaces, product customization, numberic programming. Python itu sendiri telah menduduki peringkat 4 atau 5 unutk sofware yang sering digunakan diseluruh dunia.(Harismawan, Kharisma, & Afirianto, 2018)

2.2.14 Flowchart

Flowchart adalah Bagian yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Simbol flowchart dan fungsinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut (Syarif & Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri, 2016).

Tabel 2.4 Simbol dan Fungsi Flowchart

No Simbol Nama Fungsi

1 Terminator Permulaan / pengakhiran

program

2 Flow Line Arah aliran program

3 Preparation Prosesinisialisasi/pemberian

nilai awal

4 Process Proses pengolahan data

5 Input/Ouput Data Proses input/output

data,parameter, informasi

6 PredefinedProcess Permulaan sub program / proses

menjalankan sub program

No Simbol Nama Fungsi

7 Decision

Perbandingan, pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya

8 On Page

Connector

Penghubung pada bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman

9 Off page

Connector

Penghubung,bagianagian flowchartyang berada pada halaman berbeda

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.1.1 Teknik pengumpulan data

Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang akan dilalui peneliti untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penelitin, maka penyusun metodologi penelitian sebagai berikut :

a. Data Collecting

Data yang dikumpulkan yaitu semua kumpulan surat, ayat dan terjemahan yang tertera didalam Tafsir Al-Qur’an yang kemudian di sortir kembali berdasarkan tema beriman kepada kitab-kitab. Data tersebut diperoleh dengan melakukan pengambilan data terhadap Al-Qur’an Cordoba Amazing yang terpercaya.

b. Studi Literatur

Studi literatur dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan serta mempelajari segala macam informasi yang berhubungan dengan Pengelompokan Tematik Al-Qur’an Menggunakan Metode LSA dan Pembobotan Raw Count dan IDF-Smooth.

c. Penyusunan Laporan Penelitian

Penyusunan laporan dilakukan pada tahap sebagai dokumentasi yang bertujuan untuk menjelaskan alur dari Pengelompokan Tematik Al-Qur’an Menggunakan Metode LSA dengan Pembobotan Raw Count dan IDF-Smooth agar memudahkan pengimplementasian kepada peneliti selanjutnya.

3.1.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Personal komputer atau laptop digunakan untuk perancangan sistem dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

1. Processor : Intel Core i3-4030U 2. Ram : 2,00 GB

3. Hardisk : 500 GB

4. Sysitem Type : 64-bit Operating System

3.1.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Softwate)

Perangkat lunak (software) yangdigunakan dalam pembuatan pengelompokan tematik Al-Qur’an menggunakan metode LSA dengan pembobotan Raw Count dan IDF-Smooth ini adalah sebagai berikut :

1. Microsoft Windows 10 Professional (64-bit) 2. Python 3.7 (64-bit)

3. Jupyter Notebook

4. Microsoft Office Visio 2013

3.2 Gambaran Alur Penelitian

Alur pengelompokan Tematik Al-Qur’an dapat digambarkan melalui rancangan yang akan dibuat pada gambar 3.1 dibawah ini ;

Baca Isi

Gambar 3.1 Alur Perancangan Sistem Pada alur perencanaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Data terjemahan Al-Qur’an tema beriman kepada kitab – kitab menjadi inputan dasar sistem sudah berupa format csv.

2. Kemudian data yang telah di baca oleh sistem akan dilakukan tahap preprocessing hingga menghasilkan bag of word.

3. Hasil dari tahap preprocessing berupa bag of word akan diproses mengguakan metode LSA sampai menghasilkan pengelompokan bag of word, surah dan ayat.

4. Pada tahapan latent semantic analysis akan dilakukan pembobotan bag of word dari dokumen hasil preprocessing. Kemudian akan dilakukan pengelompokan dari masing-masing hasil nilai bag of word terhadap

dokumen. Nilai tersebut yang akan menjadi acuan dalam proses pengelompokan atau singular value decomposition (SVD).

5. Pada Tahap akhir, dilakukan evaluasi terhadap data ayat, surah yang sudah sesuai dengan subtema yang di ambil dari Al-Qur’an Cordoba Amazing, sehingga data dapat di akurasi kecocokan dari evaluasi yang dilakukan. Pada tahapan ini juga menghasilkan surah dan ayat yang ada didalam hasil SVD tetapi tidak terdapat didalam Al-Qur’an Cordoba, yang kemudian akan di evalusi kembali oleh seorang ahli pakar tematik Al-Qur’an. Pada penelitian ini penulis menggunakan kuisioner sebagai alat mediasi untuk kemudian diisi oleh pakar tematik tersebut. Adapun pakar yang digunakan untuk menilai hasil evaluasi pengelompokan terdiri dari 2 orang yaitu bapak Dr.

Hamzah, M.Ag selaku dosen dan wakil dekan II di prodi pendidikan agama islam (Universitas Islam Riau) dan bapak Musaddad Harahap, M.Pdi yang merupakan dosen serta sekretaris prodi agama islam serta dosen di (Universitas Islam Riau).

3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Tahapan Preprocessing

Tahapan dimana sebuah proses preprocessing melakukan seleksi data atau pembersihan yang akan diproses pada terjemahan Al-Qur’an dengan tema beriman kepada kitab – kitab. Adapun tahapan preprocessing adalah sebagai berikut aplikasi dengan cara :

Gambar 3.2 Flowchart Preprocessing Dari alur flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa :

1. Tokenizing tahapan dimana melakukan pemotongan string inputan berdasarkan tiap kata dan penyusunannya. Tahap ini sangat dibutuhkan untuk pencarian bag of word dengan dokumen yang sedang di proses. Contoh tahap tokenizing dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Start

Data terjemahan Al-Quran beriman

kepada kitab - kitab

Melakukan Preprocessing

Dokumen Hasil Preprocessing

End

Tabel 3.1 Contoh Proses Tokenizing

2. Stemming tahapan dimana untuk memperkecil jumlah indeks yang berbeda dari suatu dokumen menjadi kata dasar (root word), juga untuk melakukan pengelompokan kata-kata yang memiliki kata dasar dan arti yang berbeda namun memiliki arti yang serupa.Contoh tahap stemming dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2 Contoh Proses Stemming

Tabel 3.2 Contoh Proses Stemming

Dokumen terkait