BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian
Menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk dapat menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis akan bermanfaat untuk membuat program pengembangan sumber daya manusia.
2. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengalaman untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja karyawan dan meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menggunakan teori yang telah diteliti.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian akan menjadi salah satu sumber informasi dan menjadi referensi bagi Universitas.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah PT. Bank Sumut
Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan call name BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah Tingkat II se- Sumatera Utara.
Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daearah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan call name Bank Sumut. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp.400 miliar. Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No.31 modal dasar ditingkatkan menjadi miliar.
PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2006, Bank telah menambah I kantor cabang pembantu, 4 kantor kas, 9 unit ATM dan 12 kantor kas yang mengalami
Peningkatan status menjadi kantor cabang sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah sehingga per 31 Desember 2006, Bank telah memiliki 20 kantor cabang konvensional, 21 kantor cabang pembantu, 30 kantor kas, 15 kas mobil, I payment point, dan 29 unit ATM. Dalam tahun 2004, Bank membuka Unit Usaha Syariah yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No. 6/ 142/ DPIP/ Prz/ Mdn tanggal 18 Oktober 2004. Dalam tahun 2006, Bank juga menambah I cabang pembantu syariah sehingga per 31 Desember 2007, Bank telah memiliki 3 cabang syariah, 20 cabang konvensional, serta 60 kantor cabang. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 2995 masing-masing berjumlah 1.218 dan 1.044 orang.
B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Pengorganisasian adalah suatu aktivitas yang menghasilkan suatu struktur organisasi. Organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh orang – orang yang bekerja di dalamnya. Struktur adalah susunan dari suatu bidang pekerjaan yang akan di duduki sesuai dengan keahlian masing – masing.
Jadi struktur organisasi adalah susunan, fungsi departemen dan posisi mereka dalam organisasi seta hubungan antara bagian – bagian yang satu dengan bagian yang lainnya sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang baik dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan perusahaan (Alma, 2000 : 87).
8
Pelaksana pelaksana
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT Bank Sumut KCP Marendal Sumber Gambar : PT Bank Sumut KCP Marendal
C. Uraian Tugas
1. Tugas Pemimpin Cabang Pembantu Kelas III
1. Memimpin, mengkordinir, mengarahkan, membimbing, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi :
HARIYONO
a. Kegiatan menghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja bank b. Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas penyelesaian
kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.
d. Pelaksanaan tata kelola perusahaan, Good Corporate Governance (GCG) oleh pejabat dan pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.
e. Pelaksanaan standar Pelayanan Bank Sumut oleh pejabat dan pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.
f. Penggunaan teknologi informasi oleh pejabat dan pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris Kantor Cabang Pembantu untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank.
3. Menyusun program Kerja Kantor Cabang Pembantu sehubunbgan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.
4. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern/Satuan pemeriksaan Internal (SPI)/ Pemeriksa Ekternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pemimpin Cabang Induk.
10
5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risiko-risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.
6. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan Kantor Cabang kepada Direksi.
7. Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Kantor Cabang Kepala direksi.
8. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan ( suspecious transaction)
9. Melakukan evaluasi atas kinerja Kantor Cabang pembantu.
10. Mengelola dana pemerintah Daerah ( untuk Kantor Cabang pembantu yang ada rekening kas daerah ) dan menjaga agar tidak beralih ke Bank lain.
11. Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga / surat baraang agunan kredit.
12. Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus kredit atas permohonan kredit yabg diajukannya.
13. Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.
14. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah- langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
15. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di akntor cabang induk maupun unit kerja pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.
16. Mewakili Pemimpin Cabang induk dalam mengadakan hubungan/
kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.
17. Membuat laporan terkait operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku.
18. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang.
2. Tugas Wakil pemimpin Cabang Pembantu Kelas III 1. Membantu Pemimpin Cabang Pembantu dalam :
a. Kegiatan penghimpunan dana, penyaluaran kredit, pemasaran jasa-jasa Bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja Bank
b. Kegiatan administarsi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Memantau kepatuhan pegawai melaksanaan Standar Operasional Prosedur dilingkungan Kantor Cabang pembantu.
d. Memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan, Good Corporate Governance (GCG) oleh pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.
12
e. Memantau pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai di lingkungan Kantor dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.
f. Memantau penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan Kantor Cabang Pembantu.
g. Melaksanakan Program Kerja Kantor Cabang pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.
h. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol Intern/ satuan pemeriksa internal (SPI) / pemeriksa Ekternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada peamimpin Cabang Pembantu.
i. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan risiko lainnya.
j. Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Kantor Cabang pembantu kepada Pemimpin Cabang Induk.
k. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang di katagorikan transaksi keuangan tunai (transaction cash) dan transaksi keuangan mencurigakan ( suspecious transaction).
2. Memeriksa kebenaran posting transaksi yang di input ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Menyesuaikan cetakan Hasil Rekapitulasi Mutasi Harian Kas dengan penerimaan setoran/pembayaran tunai oleh teller.
4. Memeriksa kebenaraan, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mesyahkanya.
5. Menerima dan memeriksa bukti/ advice / informasi sehubungan dengan transfer/ inkaso/ Letter of credit.
6. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening- rekening nasabah.
7. Memeriksa warkat-warkat yang akan dikliringkan dan Daftar Warkat Kliring .
8. Mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan dikliringkan dan daftar warkat- warkat pemindahbukuan.
9. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.
10. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat- warkat kliring ke komputer.
11. Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara Buku Register Nasabah dan Daftar Hitam (black list) 12. Mengawasi dan memeriksa tindak lanjut surat- surat masuk dan keluar ,
baik dari ekstern maupun intern.
13. Memeriksa Nota selisih / Rekonsiliasi dan menyelesaikan transaksi yang belum dilakukan.
14. Melakukan verifikasi atas seluruh transaksi.
15. Mencetak rekap mutasi gabungan, posisi Neraca dan Laba Rugi beserta lampirannya serta mencocokannya dengan Neraca.
14
16. Melakukan proses tutup harian transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokannya dengan Neraca.
17. Melakukan kontrol rincian lampiran pos buku besar terhadap Neraca.
18. Mencetak rekening giro/ kredit, sub-sub rekening untuk keperluan laporan, pengarsipan dan lainnya.
19. Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahunbuku.
20. Mengatur pengadaan dan penyediaan alat tulis kantor dan barang-barang cetakan, materai dan alat-alat logistik yang diperlukan untuk operasional Bank serta manata usahakannya dengan baik.
21. Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, perawatan, kebersihan gedung/ inventaris dan keamanan kantor.
22. Mengatur pemakaian kendaraan dinas serta mengawasi kegiatan keluar dan masuk, izin mempersiapkan pengajian, upah, cuti, pinjaman, angsuran dan lain-lain keperluan pegawai.
23. Mengatur penyelidikan nota- nota dan dokumen serta menatausahakannya penyimpanannya.
24. Menata dan mengarsipkan file yang berhubungan dengan biodata pegawai di lingkungan Kantor Cabang pembantu.
25. Melakukan administarasi dan pemdistribusian surat menyurat dan mengawasi, memeliharaserta mengatur ruang arsip Kantor Cabang Pembantu.
26. Menata usahakan peraturan Bank Sumut , Surat Keputusan, Surat Edaran, Surat Intruksi danNota Dinas Direksi serta peraturan lainnya.
27. Memantau dan melaksanakan pengiriman surat melalui tromol, pos maupun pengantar surat.
28. Membuat Daftar Aktiva Tetap dan Inventaris serta mengirim laporannya ke Kantor Cabang Induk.
29. Menerima, menyimpan dan menata usahakan seluruh dokumen dan surat-surat barang agunan yang berkenaan dengan pencairan kredit.
30. Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib di pertanggungjawabkan.
31. Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit / perjanjian lainnya yang dibuat Notaris, yang berkenaan dengsn pencairan kredit.
32. Membuat berita Acara dan surat-surat yang berkaitan dengan pengembalian agunan.
33. Membuat nota-nota pembebanan yang berkaitan dengan pencairan kredit.
34. Melayani penjualan blanko Cek dan blanko Giro serta membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukaan dan penutupan rekening.
35. Membentuk Referensi Bank, Bank Garansi, Giro Blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan yang berlaku.
16
36. Memeriksa kebenaran perhitungan dan nota pembayaran bunga deposito, sertifikat deposito, tabungan dan jasa giro yang akan dibayarkan serta memeriksa kebenaran pembukuannya.
37. Memeriksa perhitungan PPh bunga jasa giro,PPh bunga deposito dan PPh bunga tabungan.
38. Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan perincian kas serta mencocokkannya dengan jumlah uang yang kluis.
39. Menjaga dan memelihara agar uang yang ada di khas sana cukup untuk operasi sehari-hari.
40. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggu dan dapat mengoptimumkan rentabilitas.
41. Memastikan agar jumlah dan tunai yang dikuasai para Teller masih dalam batas yang diizinkan oleah ketentuan yang berlaku.
42. Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru
secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.
43. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
44. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor cabang induk maupun unit kerja di bawah kantor cabang lainnya.
45. Mewakili Bank dalam mengadakan hubungan / kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.
46. Membuat lapran terkait operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku.
47. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktifitas kantor cabang.
3. Tugas Seksi Pemasaran
1. Melakukan transaksi / retaksasi serta pemeriksaan atas laporan barang agunan yang dilakukan oleh petugas transaksi.
2. Memeriksa kembali keabsenan dan kelengkapan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permohonan kredit.
3. Memeriksa analisa permohonan kredit yang dilakukan oleh anlisa kredit.
4. Mengajukan memorandum kepada Pimpinan Cabang / Wakil Pimpinan untuk mengajukan daftar komite pemutus kredit.
5. Meneliti laporan hasil pemantauan usaha debitur dan mengantisipasi tindak lanjutnya
6. Melakukan pemeliharaan atas performance portofolio yang direalisir.
7. Mengatur penataan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar, serta berkas/nota yang berhubungan dengan seksi pemasaran.
8. Mempersiapkan nilai pengajuan permohonan izin memberikan kredit ke kantor pusat apabila jumlah plafond kredit melebihi wewnang pemimpin cabang setelah mendapat persetujuan komite pemutus kredit.
9. Membuat surat panggilan / teguran kepada debitur yang menunggak pelunasan atau pembayaran angsuran pokok dan bunga kredit.
10. Mempergunakan seluruh menu OLIB’S yang terdapat pada fungsi pemasaran kredit.
18
4. Tugas Customer Service (CS)
1. Melayani nasabah dalam membuat tabungan.
2. Mengarahkan nasabah dalam mengisi formulir pembukaan rekening.
3. Merekap formulir pembukaan rekening.
4. Memberi informasi dan menjual produk BankSUMUT.
5. Menjaga hubungan dengan nasabah.
5. Tugas Teller
Tugas sebagai teller adalah melayani mitra/nasabah dalam hal setoran simpanan, penarikan simpanan, pembayaran angsuran dan pemidah- bukuan.
6. Tugas Operasional
1. Melakukan tutup buku hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokannya dengan neraca.
2. Mencetak rekening giro kredit dan seluruh data yang dibutuhkan untuk keperluan laporan, pengarspan dan lainnya serta mendistribusikannya keseluruh unit yang memerlukan.
3. Mengkordinir pembukuan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.
4. Menyusun laporan-laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan untuk kepentingan intern dan eksteren.
5. Mengatur pengadaan dan penyediaan ATK, BBC, materai dan alat-alat logistik yang diperlukan untuk operasional bank serta menatausahanya dengan baik.
6. Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan antar cabang.
7. Mengawasi kegiatan keluar dan masuk izin, untuk mempersiapkan pengajian, upah, cuti, pinjaman, angsuran dan lain-lain keperluan pegawai kantor cabang.
8. Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan penyimpanan.
9. Menata dan mengarsipkan file-file yang berhubungan dengan biodata karyawan dilingkungan kantor cabang.
D. Kinerja Terkini
Kinerja usaha dapat dijadikan suatu alat ukur untuk melihat kesuksesan dan pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan efektif dan efisien serta kemampuan perusahaan untuk memeroleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan.
Adapun kinerja yang dilakukan oleh PT Bank Sumut KCP Marendal bila dilihat dari struktur organisasinya sudah cukup baik. Struktur organisasi perusahaan ini pada pokoknya mengandung penetapan batas – batas tugas, wewenang dan tangguing jawab dari masing – masing karyawan perusahaan bank juga sudah baik dalam hal pelayanan terhadap nasabah yakni dalam memberikan produk dana seperti simpanan giro, tabungan dan lain – lain serta jasa – jasa bank lainnya sehubungan dengan itu, PT Bank Sumut KCP Marendal dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan yakni dari penyaluran kredit sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jenis kredit yang diberikan bank pada masyarakat atau nasabah termasuk kredit angsuran lainnya. Pemberian kredit yang ada selama ini
20
berjalan dengan baik karena bank selama ini berusaha untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat atau nasabah yang membutuhkan kredit tesebut. Bank juga tidak membeda – bedakan setiap nasabah yang datang. Artinya dalam memberikan pelayanan kepada masyaratakat atau nasabah terutama dalam penyaluran kredit bank sudah baik. Sehingga bank dalam menyalurkan kredit selalu bertindak sesuai dengan peraturan ataupun ketentuan – ketentuan yang berlaku yang ada di bank tersebut sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemberian kredit tidak boleh terlepas dari tujuan perbankan dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Dapat dikatakan bahwa hal ini telah dicapai PT Bank Sumut KCP Marendal dimana bank selalu berusaha menyalurkan krteditnya kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan kredit dengan tidak membeda – bedakan antara pemohon, pengusaha dan tidak pengusaha dalam memberikan kredit, selama masih sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan tidak merugikan pihak perbankan. Ini terlihat dari banyaknya jenis kredit yang diberikan oleh bank.
A. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja karyawan
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance).
Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2005 : 32) bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2005 : 34).
Menurut Gibson (1996 : 11) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi.
Wibowo (2011 : 5) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
22
konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Menurut Suwatno (2011 : 24) kinerja merupakan performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. Selanjutnya, Edwin (2007 : 17) mengatakan kinerja karyawan adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang harus diperhatikan dan kemampuan kerja yang harus dimiliki.
Berdasarkan hal tersebut, maka kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakannya. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Selain itu, kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman kerja, dan motivasi karyawan. Hasil kerja seseorang akan memberikan umpan balik terhadap orang itu sendiri untuk selalu aktif melakukan pekerjaannya secara baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula. Pendidikan mempengaruhi kinerja seseorang karena dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan berinovasi dan selanjutnya berpengaruh terhadap kinerjanya.
Dari pendapat di atas kinerja merupakan bentuk dari hasil kerja yang diproses melalui gagasan sikap dan perilaku, serta memahami pekerjaan, mempunyai keterampilan, pengetahuan, tanggungjawab, kecakapan, tanggap
dan dapat diandalkan dalam menerapkan kemampuannya sesuai dengan profesi yang dimilikinya, sehingga diharapkan mampu untuk memberikan kontribusi terhadap lembaga tempat dia bekerja dan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja yang baik, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
2. Indikator – indikator Kinerja Karyawan
Menurut Wibowo (2011 : 6) indikator – indikator kinerja karyawan adalah sebagai berikut :
a. Tujuan, maksudnya adalah keadaan yang berbeda secara aktif dicari oleh seorang individu dan organisasi untuk dicapai.
b. Standar, merupakan suatu ukuran apakah tujuan dapat diacapai, karena standar tidak dapat dilakukan kapan suatu tujuan akan tercapai.
c. Umpan balik, merupakan laporan kemajuan baik kualitas maupun kuantitas yang ingin dicapai oleh suatu tujuan yang didefinisikan oleh standar.
d. Kompetensi, maksudnya persyaratan utama dalam kinerja, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik.
e. Alat atau sarana sumber daya yang dipergunakan untuk membantu mencapai tujuan yang sukses.
Soedjono (2005 : 87) menyebutkan 6 (enam) kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan secara individu yaitu :
a. Kualitas, yaitu hasil kerja yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.
24
b. Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan.
c. Ketepatan waktu, yaitu kemampuan dalam menyelasaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
d. Efektivitas, yaitu pemanfaatan sevara maksimal dumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian.
e. Kemandirian, yaitu kemampuan dalam melaksanakan kerja tanpa bantuan guna menghindari hasil yang merugikan.
f. Komitmen kerja, merupakan komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya dan tanggungjawab pegawai terhadap organisasinya.
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan a. Kualitas Kerja
Menurut Fahmi (2012 : 32) Kualitas Kerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.
Menurut Mangkunegara (2005 : 31) Mengartikan kualitas kerja adalah hasil kerja secara kualitas ataupun kuantitas yang ingin dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Wibowo (2012 : 8) kualitas kerja adalah suatu organisasi yang proffesional tidak akan mampu mewujudkan suatu manajemen
kualitas kerja yang baik tanpa ada dukungan yang kuat dari seluruh komponen manajemen perusahaan dan juga tentunya para pemegang saham.
Menurut Mangkunegara (2005 : 31) kualitas berarti sesuatu yang akan terus berkembang bersama perubahan. Kualitas terbaik hanya mampu dihasilkan dari peningkatan kualitas kerja, mutu kerja, dan penguatan budaya organisasi. Termasuk, kecerdasan individu untuk tumbuh dan berkembang bersama wawasan, pengetahuan, teknologi, cara kerja, dan kepribadian yang kreatif dalam produktivitas kerja.
Menurut Mangkunegara (2005 : 31) kualitas berarti sesuatu yang akan terus berkembang bersama perubahan. Kualitas terbaik hanya mampu dihasilkan dari peningkatan kualitas kerja, mutu kerja, dan penguatan budaya organisasi. Termasuk, kecerdasan individu untuk tumbuh dan berkembang bersama wawasan, pengetahuan, teknologi, cara kerja, dan kepribadian yang kreatif dalam produktivitas kerja.