BAB 1 PENDAHULUAN
1.5 Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Energi surya yang disimpan pada baterai akan dapat digunakan secara otomatis sebagai penerangan di malam hari tanpa menggunakan energi listrik dari PLN.
2. Mengotomatiskan lampu hemat energi yang berada di ruangan, sehingga tidak perlu lagi lampu tersebut dimatikan atau di hidupkan secara manual.
3. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang elektronika.
1.6 Sistematika Penulisan
Berikut merupakan sistem penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan judul, batasan masalah, motivasi dan tujuan tugas akhir, sasaran tugas akhir, metode tugas akhir dan sistematika penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir. Teori yang dibahas berhubungan dengan sistem yang akan dibuat dan juga yang akan digunakan untuk kepentingan analisis dan perancangan.
3. BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Bab ini membahas tentang perancangan prototipe alat, pembuatan rangkaian prototipe, blok diagram, pengukuran dan cara kerja rangkaian yang dapat menghasilkan Prototype Sistem Otomatis Lampu Solar Panel Hemat Energi Bertenaga Surya Berbasis Arduino Uno.
4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian, penjelasan mengenai program yang diisikan ke mikrokontroler.
5. BAB IV PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari pengujian dan saran masukan untuk mengembangkan dan melengkapi sistem yang sudah dibangun untuk masa yang mendatang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sensor
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Contoh: Camera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba light dependent resistance (LDR) sebagai sensor cahaya, dan lainnya. Pada proyek ini digunakan sensor light dependent resistance (LDR).
2.1.1 Sensor Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya matahari yang diterimanya. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Nilai hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
Prinsip kerja LDR sangat sederhana yaitu LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
Gambar 2.1.1 Sensor LDR
2.2 Sensor Tegangan DC
Sensor tegangan ini digunakan untuk mengukur tegangan AC atau DC. Prinsip kerja modul sensor tegangan yaitu didasarkan pada prinsip penekanan resistansi, dan dapat membuat tegangan input berkurang hingga 5 kali dari tegangan asli. Dalam alat ini, sensor tegangan DC berfungsi untuk mendeteksi berapa besarnya tegangan dalam baterai dan di tampilkan dalam LCD. Bentuk modul sensor tegangan seperti ditunjukkan pada gambar.
Gambar 2.2 Sensor Tegangan DC
Fitur-fitur dan kelebihannya:
1. Variasi Tegangan masukan: DC 0 - 25 V
2. Deteksi tegangan dengan jangkauan: DC 0.02445 V - 25 V 3. Tegangan resolusi analog: 0,00489 V
4. Tegangan DC masukan antarmuka: terminal positif dengan VCC, negative dengan GND
5. Output Interface: "+" Koneksi 5 / 3.3V, "-" terhubung GND, "s" terhubung Arduino pin A0
6. DC antarmuka masukan: red terminal positif dengan VCC, negatif dengan GND
2.3 Arduino Uno
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat
Arduino karena mudah dipelajari. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler.
Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone arduino dengan menggunakan mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino pada level hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk mem-bypass bootloader dan menggunakan pengunduh untuk memprogram mikrokontroler secara langsung melalui port ISP. Dalam alat ini saya menggunakan Arduino Uno.
Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Arduino UNO adalah sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya.
Tabel 2.3 Indeks dari board Arduino
Mikrokontroler ATmega 328
Tegangan pengoperasian 5 V Batas tegangan input 6-20 V
Jumlah pin I/O digital 14 (diantaranya menyediakan keluaran PWM) Jumlah pin input analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40 mA Arus DC untuk pin 3,3 V 50 mA
Memori Flash 32 KB (ATmega), sekitar 0,5 KB digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Tegangan input yang disarankan
7-12 V
Gambar 2.3 Arduino UNO
2.3.1 Konfigurasi Pin Arduino Uno
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, Berikut Konfigurasi pin Arduino Uno :
1. SPI (Serial Peripheral Interface)
Fungsi dari SPI adalah untuk singkronisasi yang digunakan oleh mikrokontroller untuk berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan cepat dalam jarak pendek
2. SCK (Serial Clock)
SCK berfungsi untuk menseting Clock dari master ke slave 3. MOSI (Master out, Slave In)
MOSI di gunakan pada SPI, dimana data di transfer dari Master Ke Slave 4. MISO (Master In, Slave Out)
MISO digunakan pada SPI, dimana data di transfer dari Slave ke master 5. I2C
Protokol yang menggunakan jalur clock(SCL) dengan (SDA) untuk bertukar informasi
6. SCL
Jalur data yang digunakan oleh I2C untuk mengidentifikasi bahwa data sudah siap di transfer
7. SDA
Jalur data (dua arah) yang digunakan oleh I2C 8. ICSP (In Circuit Serial Programming)
ICSP digunakan untuk memprogram sebuah mikrokontroller seperti Atmega328 menggunakan jalur USB Atmega16U2. ICSP sendiri menggunakan jalur SPI untuk transfer data.
9. VCC
Jalur suplay tegangan biasanya +5V 10. IOREF
Input/Output referensi yang berguna untuk melindungi board agar tidak terjadi overvoltage.
11. Vin
Pin ini berfungsi untuk mensuplay tegangan dari ekseternal misal adapter.
(jangan mensuplay tegangan dari luar bila board anda sudah mendapatkan suplay dari USB)
12. GND
Jalur Ground 13. USB
Digunakan untuk mentrasfer data dari komputer ke board anda 14. PWM (Pulse Width Modulation)
Pin yang di tandai dengan "~" mendukung Signal PWM, PWM sendiri berfungsi untuk mengatur kecepatan motor, atau kecerahan lampu dan lain lain.
15. Analog Pins
A0-A5 merupakan Pin Analog, membaca nilai analog dari 0-1023
2.4 Panel Surya
Solar panel adalah konversi cahaya sinar matahari menjadi listrik, baik secara langsung dengan menggunakan photovoltaic, atau tidak langsung dengan menggunakan tenaga surya terkonsentrasi sehingga menghasilakn tenaga listrik untuk rumah anda atau untuk perusahaan anda. Solar panel tidak hanya hanya digunakan di rumah-rumah, surya panel digunakan dalam kawasan dan daerah terpencil lokasi sekolah yang kekurangan listrik, masyarakat dan peralatan telekomunikasi dan pompa air. Kelebihan solar panel yaitu ramah lingkungan, pemasangan yang mudah, tidak memerlukan bahan bakar minyak, tahan lama, kapasitas daya listrik dapat di tambah sesuai dengan kebutuhan, dan harga solar panel yang masih terjangkau.
Energi radiasi matahari merupakan sumber energi alternatif yang jumlahnya tidak terbatas, terutama untuk negara-negara tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan energi alternatif berbasis tenaga martahari akan sangat menjajikan. Salah satu cara pemanfaatan energi radiasi matahari tersebut dilakukan berdasarkan sistem konversi fotofoltaik melalui suatu piranti optoelektronik yang disebut sel surya. Sel surya merupakan salah satu sumber energi alternatif dan dapat
mengonversi secara langsung energy matahari menjadi energi listrik. Maka Pada siang hari, solar panel yang berada di bagian atas lampu menangkap cahaya atau sinar. Tak hanya sinar matahari yang ditangkap tetapi juga sinar UV pada saat matahari tidak bersinar terang juga bisa ditangkap oleh perangkat solar panel.
Dengan demikian, dalam kondisi cuaca mendung atau berawan, solar panel masih dapat melakukan fungsinya untuk menangkap energi. Hal ini berbeda jika tidak ada sinar matahari seperti pada saat malam, maka solar panel tak bisa mendapatkan energi. Dalam solar panel ini memiliki tegangan sebesar 15-17 Volt dan daya sebesar 1 Watt.
Gambar 2.4 Panel Surya
Gambar 2.4.1 Struktur Panel Surya
\
Tabel 2.4 Spesifikasi Panel Surya 5 V
Spesifikasi Keterangan
Maximum Power 1 W
Production Tolerance ± 10 %
Maximum Power Voltage 6 V
Maximum Power Current 0.17
Solar panel terbuat dari bahan semikonduktor. Dalam satu solar panel terdapat dua lapisan semikonduktor, yakni lapisan semikonduktor positif dan negatif. Pada dasarnya prinsip dari sel surya adalah mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya adalah ketika suatu cahaya matahari yang mengandung energi foton menyinari sel surya yang terbuat dari material yang memiliki celah pita energi. Saat energi foton lebih kecil dari celah pita energi , energi foton tersebut akan diabsorpsi oleh material sel surya sehingga elektron-elektron yang berada pada pita valensi akan tereksitasi ketingkat yang lebih tinggi yaitu pita konduksi dan meninggalkan hole. Pada bagian depan sel surya persambungan p-i-n , pasangan elektron dan hole lebih banyak dibangkitkan. Hal ini terjadi karena foton lebih sukar menembus ke lapisan belakang sel surya yang jaraknya jauh dari permukaan depan
mendapatkan energi. Sinar atau energi ini kemudian diubah menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasilkan oleh solar panel langsung disimpan di dalam baterai. Saat solar panel bekerja, lampu indikator yang berwarna merah akan menyala. Jika proses pengisian energi dari solar panel ke baterai sudah penuh, lampu indikator akan mati secara otomatis.
2.5 Baterai Li-ion (Lithium ion)
Baterai merupakan media penyimpanan energi yang mampu mengkonversi energi kimia menjadi energi listrik, melalui reaksi elektrokimia reduksi-oksidasi atau biasa disebut reaksi redoks. Tidak seperti mesin kalor (yang ada di sepeda motor atau mesin pendingin) yang memiliki batasan efisiensi yang rendah sebagai konsekuensi hukum II termodinamika, baterai memiliki efisiensi yang lebih tinggi karena mekanisme konversi energinya berlangsung secara elektrokimia. Baterai lithium ion (biasa disebut Li-ion atau LIB) termasuk dalam keluarga baterai sekunder atau baterai yang dapat diisi ulang dan merupakan perangkat penyimpanan energi yang paling populer digunakan terutama pada perangkat portable. Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki oleh baterai lithium ion antara lain:
1. Memiliki bobot yang lebih ringan dibanding baterai lainnya untuk ukuran yang sama, karena kedua elektrodanya terbuat dari unsur lithium dan karbon yang memiliki bobot yang ringan. Selain itu, lithium juga merupakan unsur yang amat reaktif, sehingga mampu menyimpan energi dalam jumlah yang lebih banyak.
Energi tersebut disimpan dalam ikatan kimianya. Hal ini yang membuat baterai lithium memiliki karakteristik energi density (rapat energi) yang tinggi.
2. Tidak memiliki efek memori, artinya kita tidak perlu menghabiskan baterai sebelum melakukan isi ulang.
3. Self-discharge yang rendah (1-2% per bulan). Self-discharge merupakan karakteristik dari sebuah baterai, dimana reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai.
4. Siklus charge-discharge yang lebih lama, artinya baterai lithium ion lebih awet meskipun digunakan terus menerus.
Baterai yang di gunakan dalam alat ini mempunyai 3 baterai lithium ion, dimana 1 baterai memiliki tegangan 4 Volt. Jadi kapasitas baterai memiliki tegangan 12 Volt.
Untuk mencukupkan menyalakan lampu 12 Volt.
Gambar 2.5 Baterai Li-ion
Gambar 2.5.1 Rangkaian Elektronika Baterai
2.5.1 Cara Kerja Baterai Li-ion
Mekanisme charge-discharge pada baterai lithium ion ditunjukkan pada gambar di bawah. Proses charge (ketika baterai diisi ulang) dan discharge (ketika baterai sedang digunakan) pada baterai ion lithium terjadi melalui perpindahan ion lithium antara elektroda negatif dengan elektroda positif dan juga perpindahan elektron pada rangkaian di luar baterai. Pada proses charge, katoda mengalami oksidasi, sedangkan anoda mengalami reduksi. Ion lithium terlepas (de-intercalated) dari katoda dan menuju anoda melewati elektrolit. Ion lithium selanjutnya mengalami penyisipan (intercalation) pada anoda. Sebaliknya, pada proses discharge, ion lithium yang semula ada pada anoda terlepas dan bergerak menuju katoda melewati diikuti dengan pelepasan elektron dari anoda menuju katoda yang bergerak melalui rangkaian di luar baterai sebagai arus listrik.
2.6 LCD (Liquid Cristal Display)
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal-alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCDsangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Gambar 2.6 LCD 2x16
Gambar 2.6.1 Rangkaian LCD
Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan.LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya.Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom.Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane), yang
merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan.Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD. Keuntungan dari LCD ini adalah :
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3 bit control.
3. Ukuran modul yang proporsional.
4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.
Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik.Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter (membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PMLCD), hingga Thin-Film Transistor Active Matrix (TFT-AMLCD). Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan warna. LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektroniks lain seperti Global Positioning System (GPS), paragraph display dan multimeter digital.
Tabel 2.6 Konfigurasi Pin LCD Pin
No. Keterangan Konfigurasi Hubung
1 GND Ground
2 VCC Tegangan 5V DC
3 Contrast Ground
4 RS Kendali RS yaitu komunikasi antara Arduino Microcontroller dengan modul clock DS1307.
Artikelnya bisa anda baca disini. Selain itu, pada artikel lain yang akan datang, akan kita buat aplikasi yang lebih kompleks dengan memanfaatkan pengetahuan pada artikeI2C ini. Seperti yang kita tahu, bahwa komunikasi yang paling banyak digunakan dalam system elektronika adalah jenis komunikasi serial. Alasan utamanya adalah komunikasi serial lebih sedikit memerlukan hardware daripada serial sehingga menjadi lebih efisien. Komunikasi serial I2C hanya memerlukan 2 kabel/saluran, sehingga sering juga disebut sebagai TWI/Two Wire Interface. Jika anda menggunakan metode komunikasi dengan I2C, anda tidak perlu repot untuk mengatur baudrate baik pada bagian pengirim data maupun pada bagian penerima data. Kelebihan Utama dari komunikasi I2C antara lain :
1. Hanya memerlukan 2 saluran/bus 2. Tidak diperlukan setting baudrate
3. Komunikasi bisa dilakukan dengan lebih dari 2 perangkat elektronika dalam 2 bus dan untuk membedakan setiap slave digunakan pengalamatan yang berbeda-beda.
4. Terdapat hubungan master dan slave dalam setiap komunikasi. Proses pertukaran data sepenuhnya diatur oleh master.
Komunikasi I2C antara Microcontroller ada kalanya dalam suatu system kita memerlukan lebih dari 1 Microcontroller yang saling bertukar data/berkomunikasi.
Prinsip master dan slave tetap berlaku meski proses komunikasi dilakukan oleh microcontroller. Yakni clock berasal dari master sebagai sinkronisasi data. Kendala utamanya adalah, slave tidak bisa langsung mengirim data, karena slave juga memerlukan waktu untuk kedalam interrupt service routine, menyimpan data kedalam variable, dan menyesuikan alamat data yang diminta oleh master. Bebrapa hal diatas memerlukan waktu, sehingga jika master tetap saja mengirim clock maka data yang diterima dari slave akan error/respon yang diberikan salah. Caranya, slave bisa menahan SCL pada posisi low saat pertama menerima perintah read dari master, kemudian slave menyiapkan data yang diminta, setelah siap maka slave melepas SCL untuk kembali menjadi High.
Gambar 2.6.1 Modul I2C
Gambar 2.6.2 Rangkaian Modul I2C
2.7 Relay
Relay adalah saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Relay arduino mempunyai 3 buah input yang masing masing berfungsi sebagai kontrol untuk menghidupkan relay. Pin tersebut adalah pin GND, VCC, Dan IN. GND untuk ground atau tegangan 0 volt (-), VCC Untuk tegangan positif +5v , Sedangkan IN Untuk masukkan dari sensor yang lainnya yang berfungsi untuk menggerakan sebuah sensor relay tersebut.
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Gambar 2.7 Modul Relay
Gambar 2.7.1 Rangkaian Elektronika Relay
2.7.1 Konfigurasi Kontak Relay
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan
untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya. Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
• Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu • Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu • Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup
Tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain. Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
2.7.2 Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari coil & contact. Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat
Relay terdiri dari coil & contact. Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat