• Tidak ada hasil yang ditemukan

23Maret 2002 dan KMK-120/KMK.03/2002 tentang pajak

Dalam dokumen Adhi Karya Persero Tbk 2013 (Halaman 193-195)

1.c Subsidiaries’ Structure

23Maret 2002 dan KMK-120/KMK.03/2002 tentang pajak

penghasilan final atas penyewaan tanah dan/atau bangunan

3.x Imbalan Kerja

Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memberbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini dan tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini, maka penerapan awal PSAK 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan selain tambahan pengungkapan. Program Pensiun

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi secara sistematis dengan menggunakan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Unit Credit (PUC) Method.

Program Imbalan Kerja

Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama, Perusahaan juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak membukukan liabilitas atas program imbalan pasca kerja.

Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2010), beban manfaat kesejahteraan karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu (non- vested).

Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang liabilitas manfaat pasti diamortisasi selama sisa masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan diakui langsung karena liabilitas sudah terjadi.

23, 2002 and KMK-120/KMK.0312002 regarding final income tax on rental of land and/or building.

3.x. Employee Benefits

Effective January 1, 2012, the Company follows PSAK

24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised

SAK permit an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains and losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains and losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. Since the Company opted not to apply this method and continue to use the corridor approach in recognizing the actuarial gains and losses as futher describe below, the intial adoption of PSAK 24 (Revised 2010) did not give

significant impact to the Company’s financial statements

aside from additional disclosure.

Pension Program

The Company maintains defined benefit pension plan for all permanent employees.

Current service cost is recognized as an expense in the current period. Past service cost, actuarial adjustments and the impact of changes in assumptions for active retirement participants are systematically amortized using the fixed annuity method over the estimated average working lives of employees as determined by the actuary.

Actuarial valuation method used by the actuary is the Projected Unit Credit (PUC) Method.

Employee Benefits Program

In accordance with the collective labor agreement, the Company will also pay severance pay, service pay and compensation in accordance with Labor Law No. 13/2003 since 2003, so the Company and the Subsidiaries record the liabilities for the post employment benefit program.

Under PSAK 24 (Revised 2010), employee benefits expense is recognized immediately, except for actuarial gains (losses) and past service costs (non-vested).

Accumulated actuarial gains (losses) over 10% of present value of defined benefit liability is amortized over the remaining years of service, but the actuarial gains (losses) of liability for employees who are still active working beyond the normal retirement age will be recognized immediately because the liability has occurred.

PT ADHI KARYA (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Untuk Tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

(Dalam Rupiah Penuh)

PT ADHI KARYA (Persero) Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012

(In Full of Rupiah)

3.y Kepentingan Non-Pengendali

Bagian kepemilikan dari pemegang saham non- pengendali atas ekuitas dari Entitas Anak disajikan

sebagai ”Kepentingan Non-Pengendali” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Apabila akumulasi kerugian yang dibebankan kepada Kepentingan Non Pengendali melebihi bagian pemegang saham non- pengendali dalam ekuitas Entitas Anak, kelebihan dari kerugian tersebut akan dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dan tidak dicatat sebagai aset, kecuali apabila pemegang saham non-pengendali mempunyai liabilitas yang mengikat dan mempunyai kemampuan untuk menanggung kerugian tersebut. Keuntungan yang diperoleh Entitas Anak setelahnya harus dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham mayoritas sampai dengan sama dengan kerugian kepentingan non pengendali yang ditanggung oleh pemegang saham mayoritas.

3.z Informasi Segmen

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi dan Kepala Divisi. Pembuat keputusan operasional adalah Dewan Direksi dan Kepala Divisi. Dewan Direksi dan Kepala Divisi menelaah pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. 3.aa. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan Manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Nilai aset, liabilitas, pendapatan dan beban sebenarnya kemungkinan berbeda.

Estimasi Umur Manfaat

Perusahaan melakukan penelaahan atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor serta kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan akan dipengaruhi atas perubahan estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor tersebut.

Imbalan Pascakerja

Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan

3.y. Non Controlling Interests

The interest of minority shareholders in the equity of

Subsidiaries is presented as “Non Controlling Interest” in

the consolidated statement of financial position. When cumulative loss attributable to Non Controlling interest exceeds the Non Controlling interest in the equity of Subsidiaries, the excess of losses will be borne by the majority shareholders and is not recorded as an asset, unless the minority shareholders have a binding obligation and are able to cover the losses. Profit generated by the Subsidiaries in subsequent period shall be first allocated to the majority shareholders until being equal to the losses of the non controlling interests previously absorbed by the majority shareholders.

3.z. Segment Information

The segment reported operating in a manner consistent with internal reporting provided to operational decision- makers. In this case the operational decision-makers that strategic decisions are the Board of Directors and Head of Divisions.

Operational decision have made by the Board of Directors and Head of Divisions. Board of Directors and

Head of Divisions review of the Company’s internal

reporting to assess performance and allocate resources. Management determines the operating segments based on this report.

3.aa. Use of Estimates

The preparation of consolidated financial statements in

conformity with Indonesia Financial Accounting

Standards requires the Management to make estimates and assumptions that affect the amounts of assets and liabilities at the reporting date and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting year. The actual value of assets, liabilities, revenues and expenses may be different.

Estimation of Useful Life

The Company conducted a review of the useful lives of the assets based on these factors as well as technical conditions and technological developments in the future. The results of future operations will be affected by the change in estimate resulting from the change in these factors.

Post-employment Benefits

The present value of post-employment benefit liabilities depends on several factors that are determined by an actuarial basis based on several assumptions. The

PT ADHI KARYA (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Untuk Tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

(Dalam Rupiah Penuh)

PT ADHI KARYA (Persero) Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012

(In Full of Rupiah)

25

Dalam dokumen Adhi Karya Persero Tbk 2013 (Halaman 193-195)