C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun. Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
37
KODE UNIT : BKM01/RAD-5/2009/Rev-001
JUDUL UNIT : Melakukan Penatalaksanaan Pemeriksaan CT-Scan Angiografi
Cardiac
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mempersyaratkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap radiografer dalam mengidentifikasi lembar permintaan pemeriksaan, melakukan persiapan pemeriksaan, melakukan penatalaksanaan pemeriksaan Radiografi, melakukanpengolahan gambar radiografi hingga melakukan evaluasi gambar pada film radiografi yang mengacu pada standar prosedur operasional dan etika profesi.
Elemen
Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Metode Penilaian
1. Mengidentifikasi lembar
permintaan pemeriksaan.
1.1 Lembar permintaan pemeriksaan dikenali 1.2 Lembar permintaan pemeriksaan
diperiksa dengan teliti meliputi nama, tanggal lahir, jenis kelamin, pemeriksaan yang diminta, keterangan klinis, nomor foto dan tanggal permintaan.
Observasi Simulasi Observasi Simulasi 2. Melakukan persiapan pemeriksaan CT-Scan Agiografi Cardiac.
2.1 Pasien diinstruksikan untuk mengganti baju dengan baju khusus pemeriksaan. 2.2 Pasien diinformasikan mengenai prosedur
dan penatalaksanaan pemeriksaan CT-Scan Agiografi Cardiac.
2.3 Dilakukan pemasangan ECG triger pada bagian dada pasien.
Uji Praktek/ simulasi Uji Praktek/ simulasi
Uji Praktek/ simulasi 3. Melakukan penatalaksanaa n pemeriksaan CT-Scan Agiografi Cardiac.
3.1 Pasien diposisikan di meja CT-Scan dengan posisi feet first.
3.2 Medial Sagital Plane (MSP) tubuh diatur agar tepat di garis tengah gantry
3.3 Ditentukan batas atas permulaan scanning
3.4 Dilakukan calcium score 3.5 Dilakukan bolus tracking
3.6 Dilakukan pemeriksaan CT-Scan Agiografi Cardiac sesuai dengan Instruksi Kerja.
Uji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi
4. Melakukan rekonstruksi gambaran radiografi dari pemeriksaan radiografi CT-Scan Agiografi Cardiac.
4.1 Dilakukan penghitungan nilai calcium score untuk seluruh pembuluh darah jantung
4.2 Dilakukan rekonstrusi 3D jantung 4.3 Dibuatkan rekonstruksi 3VR ( 3 volume
resolution)
4.4 Dibuatkan rekonstruksi MPR (Multi planar)
Uji praktek/ simulasi
Uji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi 5. Melakukan
pencetakan gambar CT – Scan Agiografi Cardiac.
5.1
Dilakukan pencetakan gambar pada film radiografi dan kertas glosy5.2
Dilakukan penyimpanan raw data pada CDUji praktek/ simulasi Uji praktek/ simulasi
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
38
BATASAN VARIABLE
1. KONTEKS VARIABLE
Dimana unit kompetensi ini berlaku sesuai dengan elemen-elemen tersebut yang meliputi Identifikasi lembar permintaan pemeriksaan, persiapan pemeriksaan, melakukan penatalaksanaan pemeriksaan Ct-Scan Agiografi Cardiac, rekonstruksi gambaran jantung dan pencetakan gambar pada film dan kertas glosy serta penyimpanan raw data pada Compact Disc (CD)
2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Alat-alat yang digunakan adalah:
Pesawat CT_Scan Multislice
Workstation,
Processing film printer,
Film laser.
Printer lasetjet
Kertas glosy
CD
BMHP yang digunakan adalah :
Abocath
Spuit
Kapas swab
Kontras media 370
elektroda
Perlengkapan yang digunakan antara lain:
Apron
3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di sarana Pelayanan Kesehatan.
Keputusan Direktur Utama RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo No. 1424/TU.K/34/I/2011 tentang Pelayanan Departemen Radiologi.
Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-undang no. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
PP No. 33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif
PANDUAN PENILAIAN
1. PROSEDUR PENILAIAN
Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek.
2. PERSYARATAN KOMPETENSI
Lulus minimal DIII teknik radiodiagnostik dan radioterapi
Sehat jasmani dan rohani
Memiliki STR.
Memiliki pengetahuan kesehatan dan keselamatan kerja dengan radiasi
Mampu mengoperasikan pesawat rontgen
Telah mengikuti pelatihan Pemeriksaan CT-Scan Angiografi
Mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun.
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
39
3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
Pengetahuan yang dibutuhkan
Pengetahuan pesawat rontgen
Anatomi fisiologi tubuh manusia
Anatomi radiologi
Teknik pemeriksaan CT-Scan Angografi Cardiac
Keselamatan dan kesehatan kerja dengan radiasi
Kendali dan jaminan kesehatan kerja dengan radiasi Keterampilan yang dibutuhkan:
Keterampilan pengoperasikan pesawat rontgen
Keterampilan menentukan tracking pada jantung
Keterampilan menentukan faktor-faktor eksposi yang meliputi pemilhan kV, mAs, jarak, pemilihan fokus, arah dan pusat sinar.
4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
Harus berpedoman pada prinsip ALARA (As Low As Reasonable Achieveble)
sopan dan ramah
sigap dan cekatan.
5. ASPEK KRITIS
menyelaraskan lembar permintaan pemeriksaan dengan prosedur pemeriksaan.
Menyelaraskan faktor-faktor eksposi dengan keadaan pasien dan objek pemeriksaan.
Kesesuaian radiografi pemeriksaan CT-Scan Angigrafi CArdiac dengan SPO yang berlaku
6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
40
dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
41
semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima.
i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
42
permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan
B. SERTIFIKASI ULANG
a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi
b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap.
Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan.
c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal
d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja.
e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan.
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
43
f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu :
1. Penilaian 1
Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk
mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri
2. Penilaian 2
Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan
atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik
3. Penilaian 3
Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan
informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik
4. Penilaian 4
Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami
informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain
5. Penilaian 5
Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat
analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain
Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
44
untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi.
g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan.
h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya
sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan
C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI
C.1 PERLUASAN SERTIFIKASI
a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu) tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang
b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai dengan proses sertifikasi awal
c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan
_____________________________________________________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Radiografer – LSP Bidang Keteknisian Medik
45
d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.
C. 2 PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI
a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila :
1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis
b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.
7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun. Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi ulang kepada LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring bertujuan untuk mengawasi dan
memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap setahun sekali tenaga kesehatan
melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP