• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Masa Mengajar Saat Ini

Masa mengajar sekarang merupakan periode waktu mengajar subjek setelah masa observasi hingga sekarang, yaitu 8 tahun masa kerja. Berbagai usaha dilakukan oleh subjek untuk bisa melewati masa awal mengajar dan memasuki dunia pengajaran yang sesungguhnya yaitu dengan mendapatkan kelas sendiri. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian terhadap subjek berdasarkan aspek penyesuaian diri di masa awal mengajar.

a. Aspek Pribadi

1) Tanda fisiologis

Masa awal mengajar bisa dengan baik dilewati oleh subjek, meskipun sempat merasakan tanda fisik seperti keringat dingin dan jantung berdebar kencang serta menangis. Namun, setelah melewati 3 bulan pertama tersebut subjek tidak lagi mengalaminya (kd.201). Secara umum, kesehatan subjek juga baik, tidak ada penyakit yang diderita dari masa awal mengajar sampai dengan sekarang. Adanya pengetahuan tentang diri yang sehat ini menunjukkan bahwa subjek memliki wawasan tentang diri yang baik.

2) Gejala psikis

Setelah melewati masa awal mengajar, subjek mulai merasakan kenyamanan di sekolah tersebut (mkd.287). Ungkapan subjek akan kepuasan dirinya adalah ketika subjek mengatakan merasa nyaman dan betah bekerja di sekolah, subjek juga memperjelas pernyataannya dengan kata “manteb” (mkd.225). Kepuasan diri subjek ini juga dipengaruhi oleh usaha subjek untuk bisa mengatasi masalah di awal masa mengajar. Dimulai dengan mempelajari karateristik siswa yang di kelasnya sendiri, lalu rekan kerja yang lebih senior dan lingkungan keluarga subjek. Berdasarkan hasil wawancara, subjek mulai bangkit dari rasa cemasnya ketika sedang di posisi terendah dalam hidupnya, rekan kerja yang senior memberinya semangat. Subjek seperti diberi suntikan, terlebih lagi melihat siswa di kelas yang setiap harinya berusaha untuk belajar. Subjek merasa tertantang dengan melihat kondisi siswa yang setiap hari semakin berkembang. Subjek mulai mengamati cara mengajar guru senior di kelas, cara mengatasi anak pada guru senior, bertanya dengan rekan kerja, mencari buku-buku penunjang pendidikan di kelas dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada. Hal ini semata dilakukan demi perkembangan dirinya dan kemajuan anak didiknya.

b. Aspek Sosial

1) Relasi interpersonal yang dekat dan akrab

Relasi subjek dengan berbagai pihak di sekolah, seperti rekan kerja, siswa dan wali murid semakin akrab setelah masa awal mengajar terlewati. Relasi tersebut menurut subjek sudah jauh lebih dekat, seperti relasi dengan rekan kerja dimana mereka bisa saling bertukar informasi, bisa saling mengarahkan satu sama lain dan bertukar pengalaman (rid.275). Adanya keterbukaan dengan rekan kerja juga membuat subjek merasa senang. Misalnya, subjek melakukan kesalahan dalam mengajar maka akan langsung mendapatkan teguran dan sekaligus informasi mengenai bagaimana pengajaran yang benar (rid.385). Saat ini, subjek telah menjadi guru kelas dan memiliki guru pendamping yang membantunya. Dalam relasi tersebut subjek juga mengungkapkan bahwa tidak ada hambatan, seperti yang dicontohkan subjek, guru pendamping diberitahu untuk mengarahkan anak-anak supaya bisa fokus (rid.275-279). Penerimaan oleh rekan kerja ini menjadi salah satu hal yang membuat subjek merasa nyaman bekerja di sekolah tersebut.

Relasi dengan siswa juga semakin lama semakin akrab. Subjek sudah bisa memahami karateristik anak secara lebih mendalam. Subjek mengungkapakan bahwa untuk saat ini, subjek sudah hafal dengan anak-anak (rid.177). Meskipun demikian,

subjek juga terkadang masih kesulitan untuk menghadapi beberapa anak yang karakternya berbeda dengan yang lain (rid.257). Berkumpul dengan anak-anak setiap hari, berdinamika bersama membuat subjek sebagai guru pada akhirnya mengetahui bagaimana karakter masing-masing anak (rid.94-97). Setiap tahun berganti siswa dan disinilah peran guru sangat penting karena di kelas kecil, pendampingan guru adalah mutlak. Adanya relasi yang dekat dengan siswa juga berpengaruh pada relasi subjek dengan orangtua mereka. Hubungan yang khusus memang terjalin diantara guru dengan wali murid ini karena di sekolah sendiri setiap bulan ada pertemuan dengan mereka dalam rangka memberikan laporan perkembangan anak.

2) Kelancaran dalam berkomunikasi dengan siswa

Di masa awal mengajar, subjek sempat merasakan kesulitan dalam berkomunikasi dengan siswa. Subjek merasa cemas jika tidak bisa mengajar dengan baik karena adanya hambatan tersebut. Pada saat mengalami hal tersebut, subjek tidak lantas berhenti dan putus asa. Subjek mencoba untuk mempelajari cara berkomunikasi dengan siswanya. Pembelajaran tersebut dimulai dengan mengamati rekan kerja ketika berkomunikasi dengan siswa, membaca buku, melihat video pengajaran dan mencoba sering berdinamika dengan siswanya. Subjek mengungkapkan bahwa

sudah tidak ada lagi kesulitan dalam hal berkomunikasi dengan siswa (klbs.254).

3) Kepercayaan keluarga terhadap karir subjek

Salah satu relasi yang dijalani oleh subjek adalah relasi dengan keluarga. Di awal masa mengajar, keluarga subjek sempat merasa terkejut dan ragu akan kelanjutan karir subjek di bidang pengajaran. Setelah melewati masa awal mengajar, subjek mulai terbiasa dengan cara pengajaran di sekolah. Subjek mendapatkan kelas sendiri setelah masa observasi selesai. Subjek dipercaya untuk memegang kelas kecil sampai dengan saat ini. Tanggungjawab inilah yang akahirnya bisa menjawab keraguan keluarga subjek akan karirnya. Masa awal mengajar telah terlewati oleh subjek dan mendapatkan posisi baru di sekolah. Di awal mengajar, subjek bertanggungjawab sebagai guru pendamping, setelah itu subjek memegang kelas sendiri dan berganti status menjadi guru kelas. Kepercayaan dari keluarga tersebut diwujudkan dengan mendukung penuh pekerjaan subjek saat ini, yaitu sebagai guru pengajar di SLB-B (kpk.331).

c. Tugas Sekolah (Pemenuhan Tugas Sekolah Secara Maksimal) Subjek yang telah melewati masa awal mengajar mengungkapkan bahwa sebagai warga sekolah tidak bisa lepas dari tuntutan dan tanggungjawab. Namun, di masa awal tersebut, subjek

masih mengalami kesulitan untuk memenuhi tugas dari sekolah. Subjek berusaha untuk mempelajari berbagai hal terkait dengan pemenuhan tugas tersebut. Subjek semakin dekat dengan siswa dan mampu memahami bagaimana mengajar di kelas serta mendampingi di luar kelas (ptm.177).

Subjek mengungkapkan bahwa tugas yang dirasa sulit dicoba untuk dikomunikasikan dengan rekan kerja (ptm.383). Selain itu, subjek juga mencari referensi bahan untuk menambah pengetahuannya tentang dunia pengajaran anak tunarungu. Kelancaran dalam berkomunikasi dengan siswa juga membantu terwujudnya pemenuhan tugas dari sekolah tersebut. Tidak terlepas dari peran rekan kerja yang membantu subjek untuk terus belajar dan melanjutkan karirnya di dunia pendidikan anak tunarungu.

3. Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri Subjek