• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah Ekonomi Mikro

Dalam dokumen sma10eko Ekonomi SriNurMulyani (Halaman 146-166)

Berikut ini terdapat artikel yang membahas salah satu contoh masalah yang dihadapi ekonomi mikro, terutama dari analisis teori distribusi terutama keuntungan pengusaha. Bagaimana tanggapan kalian tentang masalah di bawah ini? Diskusikan secara berkelompok dengan tinjauan beberapa teori!

Pasar Tradisional Butuh Proteksi Regulasi

Kamis, 19 Oktober 2006

BANDUNG: Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat tetap menuntut perlindungan regulasi bagi pasar tradisional dari serbuan pasar modern di wilayah tersebut seiring pembenahan pengelolaan pasar tradisional.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat, Mustofa Djamaluddin mengatakan Pemprov Jawa Barat menjelaskan proteksi pasar tradisional akan membuka kesempatan perkembangan koperasi dan pengusaha kecil karena pedagang di pasar tradisional memasarkan produk mereka.

Berikutnya adalah tuntutan masyarakat berupa pelayanan dan kebersihan, termasuk kenyamanan di pasar tradisional, terlebih di tengah kehadiran pasar modern yang makin marak.

Saat ini pemerintah provinsi Jawa Barat telah melakukan penataan 168 pasar di 25 kota dan kabupaten. Secara keseluruhan, jumlah pasar tradisional di wilayah ini mencapai dari 320 unit.

Pada proses penataan pasar, menurut Mustofa, sangat perlu dilindungi pedagang-pedagang lama dengan memberikan berbagai keringanan, seperti harga jual pasar pada pedagang lama harus lebih murah dibandingkan pedagang baru.

Pada kesempatan yang sama Wali Kota Bandung, Dada Rosada, mengatakan penataan pasar tradisional sangat penting dilakukan, selain untuk memberikan kenyaman pada pengunjung, juga mencegah kesemrawutan akibat pasar tumpah ke jalan.

Terminal Terpadu

Selain penataan pasar tradisional, Pemerintah Kota Bandung telah merencanakan pembangunan terminal terpadu di Gedebage yang sekarang menjadi pasar induk. Saat ini Pemerintah Kota Bandung masih mempelajari proposal dari para calon pengembang.

Dada Rosada mengatakan pembangunan terminal terpadu merupakan salah satu solusi untuk mengatasi terminal Cicaheum yang kurang representatif yang akan ditutup. Peruntukan eks-terminal Cicaheum akan diserahkan kepada pengembang, apakah akan dijadikan lokasi perhotelan atau lokasi restoran atau properti komersial lain.

Sebelumnya, GKBI Investment mengajak kalangan perusahaan modal ventura daerah memperbaiki pasar tradisional agar kalangan pedagang mampu bertahan menghadapi serbuan peritel modern.

Presiden Direktur PT GKBI Investment, Noorbasha Djunaid menyatakan perusahaan siap menjadi penjamin dalam pola kerja sama pembangunan pasar-pasar tradisional itu. Sistemnya BOT (build, operate, and transfer). Pembiayaannya dari masing-masing perusahaan modal ventura di daerah. Ini tidak sulit, ujarnya. Dia mencontohkan bagaimana sebuah kawasan pabrik tekstil yang tidak terpakai di Pekalongan disekat-sekat dan berhasil disulap menjadi tempat penjualan produk- produk perajin yang efektif.

–Hilman Hidayat– Bisnis Indonesia

1. Secara umum subjek dalam ekonomi dibagi menjadi dua cabang, yaitu ekonomi mikro, yang membahas perilaku individu dan perusahaan dalam menghadapi permasalahan ekonomi, dan ekonomi makro, yang mempelajari sistem ekonomi secara keseluruhan baik menyangkut masalah total produksi barang dan jasa, total pendapatan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan berbagai permasalahan sejenis.

2. Ekonomi makro menganalisis keadaan keseluruhan dari kegiatan perekonomian dan tidak membahas kegiatan produsen, konsumen, atau pemilik faktor produksi secara individu tetapi secara total. Dengan demikian permasalahan yang dibahas dalam ekonomi makro berbeda dengan ekonomi mikro.

Evaluasi Bab VI

I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar! 1. Berikut ini merupakan permasalahan ekonomi mikro, yaitu ....

a. pendapatan nasional b. inflasi

c. perilaku produsen d. pengangguran

e. pertumbuhan ekonomi

2. Harga barang-barang naik secara terus-menerus dan berlangsung lama. Kondisi ini menggambarkan permasalahan yang dihadapi ....

a. ekonomi makro b. ekonomi mikro c. ekonomi terapan d. ekonomi rakyat

e. bukan permasalahan ekonomi 3. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar.

Pernyataan tersebut merupakan masalah yang dibahas dalam .... a. ekonomi makro

b. ekonomi mikro c. ekonomi terapan d. ekonomi rakyat

e. bukan permasalahan ekonomi

4. Ahli ekonomi berikut yang merupakan pelopor ekonomi makro adalah .... a. J.S. Mill b. Adam Smith c. Pigou d. Marshall e. J.M. Keynes

5. Pelopor ekonomi mikro adalah ....

6. Peristiwa kegagalan panen kelapa sawit akibat terjadinya pemogokan karyawan PT Perkebunan Nusantara termasuk masalah ....

a. ekonomi makro b. ekonomi mikro c. ekonomi rakyat

d. ekonomi makro dan mikro e. bukan permasalahan ekonomi

7. Peristiwa khawatirnya pengamat ekonomi atas meningkatnya inflasi akibat pesatnya pertumbuhan ekonomi termasuk masalah ....

a. ekonomi rakyat b. ekonomi makro

c. ekonomi makro dan mikro d. bukan permasalahan ekonomi e. ekonomi mikro

8. Peristiwa jatuhnya angka indeks harga produsen termasuk masalah .... a. ekonomi mikro

b. ekonomi rakyat

c. bukan permasalahan ekonomi d. ekonomi makro dan mikro e. ekonomi makro

9. Peristiwa naiknya tarif angkutan umum di DKI Jakarta akibat dikuranginya subsidi BBM termasuk masalah ....

a. ekonomi makro b. ekonomi mikro c. ekonomi rakyat

d. ekonomi makro dan mikro e. bukan permasalahan ekonomi

10. Peristiwa meningkatnya pengangguran akibat resesi ekonomi di Indonesia termasuk masalah ....

a. ekonomi terapan b. ekonomi mikro

c. bukan permasalahan ekonomi d. ekonomi makro

11. Peristiwa pesatnya kemampuan teknologi yang membuat harga komputer semakin murah termasuk masalah ....

a. ekonomi makro b. ekonomi rakyat

c. ekonomi makro dan mikro d. bukan permasalahan ekonomi e. ekonomi mikro

12. Peristiwa naiknya harga bahan baku impor yang membuat produsen lokal menaikkan harga termasuk masalah ....

a. ekonomi mikro b. ekonomi makro c. ekonomi rakyat

d. ekonomi makro dan mikro e. bukan permasalahan ekonomi

13. Peristiwa krisis ekonomi Asia 1997–1998 yang menjatuhkan perusahaan Indonesia termasuk masalah ....

a. ekonomi rakyat b. ekonomi makro c. ekonomi mikro

d. bukan permasalahan ekonomi e. ekonomi makro dan mikro

14. Berapa batas maksimal tingkat pengangguran yang masih dapat digolongkan sebagai full emplo ment?

a. 6%

b. 8%

c. 4%

d. 10%

e. 7%

15. Berikut ini yang bukan ahli ekonomi mikro adalah .... a. Adam Smith

b. David Ricardo c. Marshall d. J.M. Keynes e. Pigou

Unjuk Sikap

Lima Tahun Lagi Ada 116,5 Juta Orang di Negeri Ini Serbu Pasar Kerja SERAM! Kondisi sebagaimana judul di atas akan melanda negeri ini tahun 2009. Ketika itu dari perkiraan jumlah penduduk 228,9 juta orang, sebanyak 168,9 juta jiwa atau 73,7 persen di antaranya merupakan penduduk usia kerja. Dari jumlah ini, 116,5 juta orang atau 69 persen dari penduduk usia kerja dipastikan menyerbu pasar kerja sehingga sangat menakutkan karena pertumbuhan ekonomi belum jelas besarannya.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Dorodjatun Kuntjoro Jakti, pada Sosialisasi dan Penyerahan Buku Rencana Tenaga Kerja Nasional (RTKN) 2004-2009 di Jakarta, Rabu (23/6), situasi ketenagakerjaan yang menakutkan itu harus bisa dikikis. Paling tidak, kata dia, Indonesia harus memosisikan tenaga kerjanya dalam konteks global untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi menjadi 6–7 persen. Sebab, kata Dorodjatun, berbagai faktor, baik ekonomi maupun nonekonomi, sangat memengaruhi masalah ketenagakerjaan di Indonesia sehingga membutuhkan penyelesaian yang multidimensi. Artinya, penanggulangan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu departemen, tetapi harus melibatkan semua institusi pemerintah dan swasta. Dengan memosisikan tenaga kerja masuk pasar internasional dengan kualitas relatif tinggi, maka pertumbuhan ekonomi bisa membaik karena secara

II. Selesaikanlah soal-soal berikut ini!

1. Sebutkan pengertian dari ekonomi mikro dan ekonomi makro! 2. Apa yang membedakan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro? 3. Harga dapat ditinjau secara makro dan mikro. Pada situasi seperti

apakah hal tersebut terjadi?

4. Masalah-masalah ekonomi apa yang dihadapi Indonesia sekarang ini? 5. Jika harga suatu barang naik menurut tinjauan mikro, mekanisme harga

akan menyelesaikannya. Bagaimana hal tersebut terjadi? 6. Sebutkan permasalahan dari ekonomi makro!

7. Apa saja yang dipelajari dalam ekonomi mikro? 8. Apa saja yang dipelajari dalam ekonomi makro? 9. Apa yang dimaksud dengan inflasi?

10. Sebutkan bagaimana cara mengatasi masalah pengangguran di Indonesia!

maju atas ekspor negara berkembang, serta berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pengembangan usaha adalah faktor yang memengaruhi masalah tenaga kerja.

Kondisi tersebut diperparah dengan persoalan lain di dalam negeri, seperti pelaksanaan otonomi daerah, yang dalam banyak hal sering tidak mendukung penciptaan lapangan kerja. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4 persen belum cukup mampu menyerap pertambahan jumlah pengangguran. Faktor stabilitas politik dan keamanan juga ikut memperparah.

–Agnes Swetta Pandia–

Dikutip dengan pengubahan dari Harian Umum Kompas, 24 Juni 2004 Sumber:www.nakertrans.go.id

Setelah membaca wacana di atas, jawablah pertanyaan berikut! 1. Apa pendapatmu tentang situasi tersebut?

2. Apa yang akan kalian lakukan untuk menghadapi situasi tersebut mengingat suatu hari nanti kalian termasuk tenaga kerja yang menyerbu pasar tenaga kerja?

3. Apa yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi hal tersebut?

Unjuk Kerja

Dengan memerhatikan lingkungan sekitarmu, permasalahan apa sajakah yang termasuk bahasan ekonomi makro dan ekonomi mikro?

Peta Konsep

Bab

VII

Bab

VII

Pengertian Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional Konsep Pendapatan Nasional Inflasi dan Indeks Harga Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan Manfaat Penghitungan Pendapatan Pendapatan Per Kapita (Income Per Capita/IPC) Pengertian Pendapatan Per Kapita Pendekatan/ Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB) Pendekatan/ Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB) Pendekatan/ Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN) Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk, dan Pendapatan Per Kapita Perbandingan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain Koefisien Gini (Gini Ratio) Menurut Bank Dunia Cara Menghitung Laju Inflasi Peran Bank Sentral Dampak Inflasi Pengertian Inflasi Penyebab Inflasi Teori-teori Inflasi Penggolongan Inflasi Laporan Inflasi Cara-cara Mengatasi

Kata Kunci

Indeks Harga Pajak Perseroan

Inflasi Pendapatan Nasional

Laba ditahan Rasio Paritas

Tujuan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan konsep PDB, PNB, PNN, PI, dan Pendapatan Bebas (Disposable Income).

2. Menghitung pendapatan per kapita.

3. Mengidentifikasi manfaat penghitungan pendapatan nasional.

4. Menghitung pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. 5. Membedakan metode penghitungan pendapatan nasional

dengan pendekatan pendapatan, produksi, dan pengeluaran.

6. Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain.

7. Mendeskripsikan pengertian inflasi.

8. Mengidentifikasi sebab-sebab inflasi dan cara mengatasinya.

9. Mengumpulkan informasi terhadap pegawai negeri dan swasta untuk mengetahui dampak inflasi.

10. Mendeskripsikan indeks harga konsumen dan produsen. 11. Menghitung inflasi dengan indeks harga produsen dan

Pendapatan

Nasional

Warta Ekonomi

Kemiskinan dan Kesejahteraan Bangsa

Selasa, 18 Januari 2005

Di Indonesia, masalah kemiskinan sudah sangat melekat dan telah menjadi determinan utama di dalam kehidupan bangsa hari ini dan masa akan datang. Lihat saja data penduduk miskin tahun 2000 sudah mencapai 19,14% meskipun menurun sedikit menjadi 17,42% di tahun 2003. Akan tetapi, tahukah kita kalau angka persentase penduduk miskin itu ternyata sama dengan 37,4 juta penduduk miskin. Artinya, di antara kita terdapat 37,4 juta orang dari total populasi penduduk Indone- sia yang masih hidup dalam kondisi miskin. Sementara itu, pendapatan per kapita rata-rata per tahun diperkirakan baru mencapai 1.000 dolar AS.

Kalau diasumsikan satu dolar AS adalah Rp9.000,00, pendapatan per kapita rata-rata per tahun orang Indonesia hanya sebesar Rp9.000.000,00 atau sebesar Rp750.000,00 per bulan. Dengan kata lain setiap orang katakanlah seorang kepala keluarga setiap hari hanya membawa pulang uang mata pencahariannya ke rumah sebesar Rp25.000,00 per hari, dan ia harus menanggung biaya untuk empat orang yang terdiri dari dirinya, istri, dan dua anaknya maka setiap orang Indonesia hanya memiliki uang sebesar Rp6.250,00.

Tentu mencengangkan, apa bisa dengan uang Rp6.250,00 setiap anggota keluarga dapat mengalokasikan pengeluarannya sehari-hari terutama untuk pengeluaran kebutuhan pokok atau primer. Inilah realitas hidup hari ini kalau ditinjau dari sisi pendapatan per kapita rata-rata per tahun. Demikian miskinkah kita? Tunggu dulu. Kemiskinan seringkali bermakna ganda, yaitu apakah miskin yang dikenal merupakan kemiskinan absolut atau kemiskinan relatif. Michael P. Todaro dalam

Economic Development in the Third World (1989) menyatakan, Biasanya gejala kemiskinan absolut pada suatu lokasi dapat diukur dari proporsi penduduk yang

Bab

VII

Bab

maka sesungguhnya pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp750.000,00. Itu sebenarnya tidak digolongkan sebagai miskin jika diukur dengan pendekatan upah minimum regional (UMR) yang kini disebut UMP (upah minimum provinsi) atau UMK (upah minimum kabupaten/kota) yang rata-rata berada pada kisaran Rp650.000,00-Rp800.000,00 per bulan.

Pada isu yang sama, Webster juga menyatakan, Kemiskinan dapat didasarkan pada perkiraan pendapatan (income)yang dibutuhkan untuk membeli makanan yang cukup guna memenuhi rata-rata kebutuhan gizi bagi setiap orang dewasa dan anak- anak dalam suatu keluarga.

Dengan begitu ukuran pendapatan dapat menjadi standar apakah seseorang digolongkan miskin atau tidak sebab dengan pendapatan tertentu jika ia mampu mengonsumsi sejumlah 2.500 kalori yang berasal dari makanan yang dikonsumsinya, ia pun tidak digolongkan sebagai orang miskin.

Jadi, apa sesungguhnya yang menjadi dasar pertimbangan menggolongkan orang miskin atau tidak? Sebaiknya, sebagai perbandingan kita menengok ke belakang ketika krisis ekonomi melanda perekonomian bangsa. Di mana-mana terjadi pemutusan hubungan kerja, banyak pengangguran, banyak anak putus sekolah, anak kekurangan gizi, akan terjadi ero generationpada masa akan datang. Berikutnya sebagian besar orang yang mengatakan kita sekarang sudah menjadi negara miskin

(poor countries).

Sebenarnya faktor apa yang menjadi penyebab orang tidak mampu mendapatkan kesejahteraan sehingga ia harus miskin? Seorang sosiolog UGM, Dr. Lukman Soetrisno, menyatakan, Dalam pandangan agrarian populist, negara menjadi penyebab utama kemiskinan, sedangkan berdasarkan pandangan masalah budaya di mana orang menjadi miskin karena mereka tidak memiliki etos kerja yang tinggi, jiwa wiraswasta, dan rendahnya pendidikan ( Prisma No. 10/1995).

–Coki Ahmad Syahwier–

Dikutip dengan pengubahan dari www.pikiranrak at.com

A

Pengertian Pendapatan Nasional

Pengertian dan penghitungan pendapatan nasional (National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu

1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB); 2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB); 3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN).

1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/

PDB)

Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu.

Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added)proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negara- negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau

Gross Domestic Product(GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan asing.

Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut.

a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. b. Pertambangan dan penggalian.

c. Industri pengolahan. d. Listrik, gas, dan air minum. e. Bangunan.

f. Perdagangan, hotel, dan restoran. g. Pengangkutan dan komunkasi. h. Bank dan lembaga keuangan lainnya. i. Sewa rumah.

j. Pemerintahan dan pertahanan. k. Jasa-jasa.

Hasil produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:

Keterangan:

Y = Pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto) Q = Jumlah barang

P = Harga barang

2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional

Bruto/PNB)

Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat diartikan jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu periode, biasanya satu tahun.

Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebutProduk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product(GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product(GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.

Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Dari tabel tersebut akan tampak rumus berikut.

Jika PNB (GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per kapita.

3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/

PN)

Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.

Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-komponen pendapatan nasional menurut metode pendapatan pada tabel berikut.

No. Pelaku Ekonomi Pengeluaran Lambang

1. Rumah tangga Konsumsi (Consumption) C

2. Perusahaan Investasi (Investment) I

3. Pemerintah Pengeluaran Pemerintah

G (Government Expenditure)

4. Masyarakat luar negeri Ekspor – Impor

X – M (Export – Import)

No. Faktor Produksi Pendapatan (Balas Jasa) Lambang

1. Alam Sewa (Rent) r

2. Tenaga kerja Upah/gaji (Wage) w

3. Modal Bunga (Interest) i

4. Skill Kewirausahaan Laba (Profit) p

(Entrepreneurship)

Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut.

Hasil penghitungan dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atauNational Income (NI).

B

Konsep Pendapatan Nasional

Agar lebih memahami pendapatan nasional, dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa konsep pendapatan nasional.

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara pada periode tertentu.

2. Produk Nasional Bruto (PNB)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang berada di negara tersebut tidak termasuk GNP.

3. Produk Nasional Neto (PNN)

Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara.

4. Pendapatan Nasional Neto (Bersih)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (NNP) dikurangi pajak tidak langsung.

PN/Y = r + w + i + p

NNI = NNP Pajak Tidak Langsung GNP = GDP Produk Neto terhadap Luar Negeri

5. Pendapatan Perseorangan

Pendapatan perseorangan (Personal Income/PI) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi.

Pendapatan perseorangan (Personal Income)ini dapat diperhitungkan dari NNI dikurangi:

a. pajak perseroan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan usaha kepada pemerintah;

b. laba ditahan, yaitu jumlah laba yang tetap ditahan (tidak dibagi) di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu, misalnya untuk keperluan perluasan perusahaan;

c. iuran jaminan sosial dan iuran asuransi;

d. dalam personal income ini harus kita tambahkan dengan transfer pa mentadalah pembayaran-pembayaran dari negara yang dibayarkan kepada orang-orang tertentu, dan pembayaran tersebut bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi tahun sekarang, melainkan sebagai balas jasa untuk tahun-tahun sebelumnya atau pembayaran pada seseorang yang sebenarnya berasal dari pendapatan orang lain.

Contohtransfer pa ment adalah:

a. pembayaran kepada orang yang sudah pensiun, b. tunjangan para veteran, dan

c. dana-dana sosial (pembayaran untuk para penganggur).

6. Pendapatan Bebas

Pendapatan bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan persorangan dikurangi pajak langsung.

7. Pendapatan Dibawa Pulang

PI = (NNI + Transfer Pa ment) (Iuran Jaminan Sosial + Iuran Asuransi + Laba ditahan + Pajak Perseroan)

Pendapatan ini memengaruhi permintaan efektif sebab menggambarkan daya beli masyarakat. THP diperoleh dari pendapatan bebas (Disposable Income)

dikurangi kewajiban kepada pihak lain, seperti untuk membayar utang. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penghitungan di bawah ini. Diketahui (dalam miliar rupiah)

GDP suatu negara Rp 2.000

Pendapatan neto terhadap luar negeri Rp 100

Penyusutan barang modal Rp 50

Pajak tak langsung Rp 40

Pajak perseroan Rp 35 Laba ditahan Rp 50 Iuran asuransi Rp 2 Transfer pa ment Rp 20 Pajak langsung Rp 15 Hitunglah: a. Personal Income b. Disposable Income Jawab: GDP Rp 2.000

Pendapatan neto terhadap luar negeri (Rp 100)

GNP Rp 1.900

Penyusutan barang modal (Rp 50)

NNP Rp 1.850

Pajak tak langsung (Rp 40)

NNI Rp 1.810 Pajak perseroan (Rp 35) Laba ditahan (Rp 50) Iuran asuransi (Rp 2) (Rp 87) Rp 1.723 Transfer pa ment Rp 20 Personal income Rp 1.743 Pajak langsung (Rp 15)

C

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Penghitungan pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun. Manfaat-manfaat dilakukannya penghitungan pendapatan nasional itu, antara lain sebagai berikut.

1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah

a. Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran masyarakat suatu negara.

b. Kecenderungan(trend)perkembangan pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk membeli lebih banyak mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi akan menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan program pelebaran jalan lebih dini.

2. Mengetahui struktur perekonomian

Dalam dokumen sma10eko Ekonomi SriNurMulyani (Halaman 146-166)

Dokumen terkait