• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Bahwa oleh karena Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia tidak digugat sebagai tergugat atau turut tergugat maka Majelis berpendapat bahwa gugatan para penggugat kurang pihak sehingga gugatan Para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima, sesuai Yurisprudensi Mahkamanh Agung Republik Indonesai No. 621 L/SIP/1975 tanggal 25 Mei 1977;

4. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima maka oleh karena itu Majelis Hakim tidak perlu membuktikan bukti-bukti yang diajukan para pihak dan juga mempertimbangkan terhadapat eksepsi dan pokok perkara dalam perkara ini serta gugatan rekonpensi;

5. Bahwa karena gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima, maka Para Penggugat tersebut sebagai pihak yang dikalahkan dalam perkara ini dihukum membayar seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan pemeriksaan perkara ini sebesar Rp 827.000.

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 32/Pdt.G/2017/PN Plk di Palangka Raya tanggal 5 September 2017 telah menjatuhkan putusan antara:

1. Gustin Ruddy Narang, Direktur dan Pemilik Saham PT Takaras Inti Lestari sebagai Penggugat I

2. Budiyanto Karwelo, Komisaris dan Pemilik Saham PT Takaras Inti Lestari sebagai Penggugat II

Melawan:

1. Perseoan sebagai Tergugat

2. Harun Abidin sebagai Turut Tergugat I 3. Irwan Junaidi, S.H., sebagai Turut Tergugat II Menimbang sebagai berikut:

1. Bahwa setelah Majelis Hakim meneliti secara seksama dan melihat fakta di persidangan yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah Tergugat Perseroan tidak melaksanakan perjanjian yang telah disepakati dengan PT Takaras Inti Lestari milik penggugat sebagaimana bunyi Akta No. 54 tanggal 28 Maret 2014 dan Akta No. 15 tanggal 14 Juli 2014 sebagai penegasan atas Akta No. 54 tanggal 28 Maret 2014 sehingga dengan tidak dilaksanakan bunyi perjanjian tersebut maka Tergugat dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat dan disepakati antara para pihak tersebut untuk itu Tergugat dapat dikategorikan telah melakukan wanprestasi;

27. MASALAH HUKUM (Lanjutan)

2. Bahwa dalam dalil gugatan para Penggugat pada pokoknya mendalilkan Tergugat telah melakukan Perbuatan melawan hukum terhadap para Penggugat dengan tidak melakukan pembayaran harga saham kepada para Penggugat yang telah menguasai 55% saham PT Takaras Inti Lestari milik para Penggugat berdasarkan Akta Perubahan Rapat Umum Pemegang Saham PT Takaras Inti Lestari tanggal 28 Maret 2014 No. 54 yang dibuat oleh Notaris Irwan Junaidi, SH yang sesuai perjanjian akan membayar selama 2 (dua) tahun namun sampai gugatan ini diajukan Tergugat tidak membayar sehingga para Penggugat mengalami kerugian;

3. Bahwa berdasarkan pertimbangan fakta hukum diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1875 K/Pdt/1984 tanggal 24 April 1986 dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 879 K/Pdt/1997 tanggal 29 Januari 2001 dijelaskan bahwa penggabungan gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan gugatan Wanprestasi dalam satu gugatan melanggar tata tertib beracara dengan alasan bahwa keduanya merupakan peristiwa hukum yang berbeda untuk itu harus diselesaikan tersendiri;

4. Bahwa berdasarkan pertimbangan fakta tersebut oleh karena gugatan Penggugat merupakan Penggabungan gugatan antara Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi maka gugatan menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur libel);

5. Bahwa terlepas benar tidaknya dalil gugatan Para Penggugat oleh karena tidak sejalan dengan dalil gugatannya dan bertentangan dengan hukum acara sehingga mengandung cacat formil maka harus dinyatakan tidak dapat diterima;

6. Bahwa oleh karena Para Penggugat berada dipihak yang kalah maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 1.736.000.

- Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 623/Pdt.G/2017/PN JKT.SEL

di Jakarta Selatan tanggal 11 Januari 2018 telah menjatuhkan putusan antara:

Rami Sadek M. Kuwatly, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Abdian Wijaya, SH,dkk sebagai Penggugat:

Melawan:

Perseroan sebagai Tergugat Menimbang sebagai berikut:

1. Bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya adalah mengenai pembatalan perjanjian yang telah dilakukan oleh Penggugat dengan Tergugat mengenai Perjanjian Jual Beli Saham Perusahaan Dunestone Development, S.A karena terdapat kelalaian Penggugat telah membuat perjanjian tersebut walaupun sebagai penerima pembayaran dari Tergugat atas penjualan saham bukan Penggugat melainkan pembayaran dilakukan langsung kepada pemilik saham yang sebenarnya yaitu Tuan Omar Saleh Aljawadi, Tuan Abdul Rahman Muhammad Alomari, Tuan Abdullah Abdul Aziz Aljuwiefierm, Tuan Saad Faleh Alsebey dan Tuan Omar Saed Bernawi sehingga dengan adanya perjanjian jual beli saham tersebut yang dilakukan antara Penggugat dengan Tergugat berakibat telah dinilai sebagai pajak penghasilan orang pribadi Penggugat oleh kantor pajak untuk tahun pajak 2013 yang harus disetorkan kepada kantor pajak:

27. MASALAH HUKUM (Lanjutan)

2. Bahwa terjadinya jual beli saham tersebut diatas sehingga terdapat penilaian dari kantor pajak setelah Tergugat mengumumkan pada Laporan Tahunan 2014 yang tidak memasukkan nama-nama pemilik saham yang sebenarnya sebanyak 5 (lima) orang tersebut diatas melainkan memasukkan nama Penggugat sebagaimana yang tercantum dalam peranjian yang tertuang dalam Surat Perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 12 Desember 2013;

3. Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah menjawab pada pokoknya membenarkan adanya perjanjian dimaksud dan Tergugat mengumumkan dalam Laporan Tahunan 2014 memasukkan nama Penggugat yang telah melakukan perjanjian jual beli saham dan tidak memasukkan nama pemilik saham yang sebenarnya yaitu 5 (lima) orang tersebut diatas karena menurut hemat Tergugat hal tersebut tidak diperlukan;

4. Bahwa dari jawab menjawab antara Penggugat dengan Tergugat elah diakui atau setidak-tidaknya tidak disangkal mengenai perjanjian yang dilakukan antara Penggugat dengan Tergugat dan pembayaran dari jual beli saham tersebut telah diakui kedua belah pihak telah diterima pembayarannya oleh pemilik saham sebenarnya sebagaimana nama-nama terurai diatas;

5. Bahwa yang menjadi persengketaan antara kedua belah pihak adalah mengenai pencatuman nama Penggugat dalam Laporan Tahunan 2014 yang telah dumumkan oleh Tergugat dengan mencantumkan nama Penggugat sebagai pihak yang telah menjual saham kepada Tergugat padahal sebenarnya saham tersebut yang menjual adalah pemilik saham yang sebenarnya yaitu 5 (lima) orang tersebut diatas, sedangkan Penggugat hanya sebagai atas nama saja dari pemilik saham yang sebenarnya dimana Pengugat disebutkan sebagai pemegang saham tunggal dari Dunestone Development, SA;

6. Bahwa akibat adanya data telah terjadi jual beli saham antara Penggugat dengan Tergugat tersebut, maka kantor pajak menilai Penggugat harus melaporkan kepada kantor pajak mengenai penghasilan orang pribadi Penggugat untuk tahun pajak 2013 hal ini berakibat Penggugat harus membayar pajak karena adanya transaksi jual beli saham antara Pengugat dengan Tergugat sebagaimana terurai diatas;

7. Bahwa yang menjadi permasalahan dalam perkara a quo apakah Penggugat dapat membatalkan perjanjian tersebut dengan alasan yang berhubungan dengan pajak yang seharusnya dibayar pada tahun pajak 2013, apakah hal yang demikian termasuk suatu kelalaian atau kehilafan yang dapat membatalkan suatu perjanjian sebagaimana didalilkan oleh Penggugat;

8. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat yang telah dicocokkan dengan aslinya dengan diberi tanda P-1A sampai dengan P-6, sedangkan Tergugat untuk membuktikan dalil jawabannya telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda T-1 sampai dengan T-6;

27. MASALAH HUKUM (Lanjutan)

9. Bahwa berdasarkan jawab menjawab yang telah diakui dan bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak Pengadilan berpendapat bahwa perjanjian yang telah dilakukan antara Penggugat dengan Tergugat telah terlaksana sebagaimana isi perjanjian kedua belah pihak antara lain pembayaran telah dilakukan sebagaimana telah disepakati dan mengenai pembayaran dilakukan secara langsung kepada 5 (orang) pemilik saham sebenarnya telah diketahui oleh kedua belah pihak dan Penggugat sebagai pemegang saham hanya sebagai atas nama dari pemilik saham dimaksud juga telah diketahui oleh kedua belah pihak dan diantara kedua belah pihak tersebut tidak terdapat permasalahan terhadap perjanjian itu sendiri;

10. Bahwa permasalahan yang diajukan dalam perkara a quo oleh Penggugat adalah setelah terlaksananya perjanjian jual beli saham yang berakibat terhadap pajak pribadi Penggugat yang dinilai telah menerima pembayaran adanya jual beli saham sehingga terdapat peningkatan jumlah pajak yang harus dibayar oleh Penggugat akibat telah melakukan penjualan saham walaupun sebenarnya yang menerima uang bukan penggugat sendiri melainkan 5 (orang) pemilik saham sebenarnya yaitu Tuan Omar Saleh Aljawadi, Tuan Abdul Rahman Muhammad Alomari, Tuan Abdullah Abdul Aziz Aljuwiefierm, Tuan Saad Faleh Alsebey dan Tuan Omar Saed Bernawi;

11. Bahwa karena yang menjadi permasalahan bukan pada perjanjian yang telah dilakukan antara Penggugat dengan Tergugat sebagaimana telah diakui kedua belah pihak dengan bukti-bukti yang telah diajukan dimuka persidangan maka menurut Pengadilan Perjanjian Jual Beli Saham yang telah dilakukan antara Penggugat dengan Tergugat adalah sah dan mengikat dan tidak dapat dibatalkan mengingat yang menjadi permasalahan bukan pada perjanjian itu sendiri melainkan mengenai pembayaran pajak yang harus ditanggung oleh Penggugat sehingga dengan adanya fakta tersebut diatas bahwa yang menerima pembayaran bukan Penggugat melainkan pemilik saham yang sebenarnya maka seharusnya Penggugat meminta kepada pemilik saham sebenarnya untuk membayar pajak berkenaan dengan perjanjian yang dilakukan oleh Penggugat atas nama dan untuk kepentingan pemilik saham yang sebenarnya, bukannya membatalkan perjanjian yang telah dilakukan antara Penggugat dengan Tergugat karena pihak Tergugat telah membayar sebagaimana yang telah diperjanjikan yang diakui oleh kedua belah pihak; 12. Bahwa mengenai pengumuman yang dilakukan oleh Tergugat dalam Laporan Tahunan

2014 telah benar dilakukan karena secara fomal yang melakukan perjanjian jual beli saham sebagaimana Perjanjian yang telah ditandatangani tanggal 12 Desember 2013 adalah Penggugat;

13. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Pengadilan berpendapat bahwa Penggugat tidak dapat membuktikan dalil gugatannya dan oleh karena itu gugatan Penggugat patut untuk ditolak untuk seluruhnya.

- Pada tanggal 12 Maret 2018, Penggugat mengajukan banding atas Putusan Mahkamah

Agung Republik Indonesia No. 623/Pdt.G/ 2017/PN JKT.SEL. Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian ini diterbitkan, proses banding masih berjalan.

Dokumen terkait