• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah Sosial Penting

Dalam dokumen Sosiologi 002 (Halaman 31-42)

D. Hubungan Masyarakat dan Lingkungan

4.3. Masalah Sosial Penting

Terdapat beberapa masalah sosial penting yang muncul karena hubungan antara manusia atau masyarakat dan lingkungannya. Beberapa masalah sosial ini merupakan kajian dalam sosiologi, seperti berikut ini.

a. Kemiskinan

Dewasa ini, perbedaan kedudukan ekonomi masyarakat ditentukan secara jelas karena berkembangnya nilai-nilai sosial baru tentang kedudukan yang berkenaan dengan pemilikan benda-benda bernilai ekonomi. Nilai-nilai baru ini berkembang sejak dimulainya perdagangan ke seluruh dunia, nilai-nilai yang berkembang di masyarakat lain cenderung diakui pula sebagai nilai oleh suatu masyarakat, terutama apabila berasal dari kelompok masyarakat yang tingkat peradabannya diyakini lebih tinggi daripada masyarakat setempat. Oleh sebab itu, tingkat kepemilikan harta menimbulkan masalah sosial baru, yaitu kemiskinan.

Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental ataupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan primer (sandang dan pangan). Inilah yang menyebabkan kemiskinan menjadi masalah sosial. Kemiskinan menyebabkan orang-orang tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak sehingga kualitas hidupnya rendah. Selain itu, kemiskinan menyebabkan orang-orang melakukan tindakan yang

melanggar norma dan nilai, misalnya mencuri, melacur, atau korupsi. Ini semua disebabkan kurang berfungsinya lembaga-lembaga ekonomi sehingga taraf kehidupan ekonomis masyarakat tidak dapat diangkat ke taraf yang lebih baik.

b. Kejahatan

Kondisi-kondisi dan proses-proses sosial menghasilkan berbagai perilaku sosial di masyarakat, termasuk perilaku kejahatan. Kejahatan dianggap sebagai masalah sosial sebab dapat merugikan anggota masyarakat lainnya. Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, diferensiasi, kompensasi, identifikasi dan kekecewaan yang agresif. Perilaku jahat itu dipelajari melalui pergaulan yang dekat dengan pelaku kejahatan sebelumnya, ditambah pengaruh media komunikasi, seperti buku, koran, radio, dan film yang juga mendorong orang untuk berperilaku jahat atau sebaliknya menjauhinya.

c. Peperangan

Peperangan dipandang sebagai bentuk pertentangan yang dahsyat sehingga merugikan dan menimbulkan disorganisasi, baik di pihak yang menang maupun di pihak yang kalah. Peperangan dapat dipandang sebagai lembaga kemasyarakatan sebab setelah peperangan biasanya diikuti dengan akomodasi yang melahirkan bentuk-bentuk kerja sama baru antarnegara atau masyarakat yang terlibat konflik.

d. Masalah Kependudukan

Penduduk merupakan sumber daya bagi keberadaan suatu negara. Negara yang penduduknya banyak berarti memiliki sumber daya yang besar untuk membangun. Akan tetapi, jika jumlah banyak tersebut tidak diimbangi dengan kualitas yang baik tentu akan menjadi beban atau masalah dalam meningkatkan taraf ekonominya. Selain itu, pertumbuhan yang cepat dan persebaran yang tidak merata juga dapat menjadi masalah sosial.

Terdapat pula jenis permasalahan sosial yang muncul dalam konteks lingkungan masyarakat dan cakupan yang berbeda, di antaranya:

1. Disorganisasi Keluarga

Keluarga adalah unit kelompok terkecil di dalam masyarakat sehingga segala permasalahan yang terjadi dalam keluarga akan memengaruhi masyarakat secara umum. Sebaliknya, keharmonisan hubungan dalam keluarga akan menjadi modal terbentuknya suatu masyarakat yang stabil. Namun, disorganisasi (keretakan) keluarga sebagai unit terkecil di tengah-tengah masyarakat sulit dihindari karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya.

Adapun bentuk-bentuk keretakan keluarga (broken home) tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Keluarga yang tidak lengkap muncul akibat dari hubungan di luar nikah. Misalnya, anak tanpa ayah, anak tidak mengetahui ayahnya, atau istri tanpa suami. Dengan demikian, dalam hal ini ayah kandung gagal dalam mengisi peran sosialnya, begitu pula keluarga pihak ayah dan ibu anak yang bersangkutan.

2. Keluarga yang mengalami pisah ranjang atau perceraian.

3. Buruknya komunikasi di dalam keluarga.

4. Hilangnya pimpinan rumah tangga atau orang yang berkedudukan sebagai pimpinan karena meninggal, dihukum, atau bertugas ke luar kota dalam jangka waktu lama.

5. Terganggunya keseimbangan jiwa (gila) salah satu anggota keluarga, terutama jika menimpa ayah dan ibu.

2. Masalah Remaja

Di dalam masyarakat modern sekalipun, selalu dijumpai pertentangan antara pemuda dan orang tua. Pemuda umumnya merasa telah dewasa secara fisik (biologis). Akan tetapi, para orang tua selalu menganggap mereka belum dewasa sehingga tidak boleh memikul peran-peran orang dewasa. Hal ini dapat dimengerti sebab banyak peran-peran yang tidak hanya memerlukan syarat kematangan fisik (usia), tetapi juga memerlukan syarat pengalaman pendidikan, dan keahlian tertentu.

Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa labil/transisi karena pada periode itu seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak menuju tahap kedewasaan. Pada masa ini, remaja dianggap sedang mencari jati diri dengan mencoba hal-hal baru. Dengan demikian, peran serta orangtua dan institusi pendidikan menjadi faktor pendorong terbentuknya kepribadian remaja. Metode pendidikan yang tepat diharapkan mampu mencetak remaja-remaja yang berkepribadian baik.

3. Pelanggaran terhadap Norma

Pelanggaran terhadap norma dapat dimengerti melalui dua contoh, yaitu pelacuran dan penyimpangan seksual.

1. Pelacuran adalah suatu pekerjaan menyerah kan diri secara fisik kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mengharapkan imbalan uang/harta benda. Pelacuran merupakan warisan dari masyarakat lama sebab kegiatan melanggar norma ini telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu.

2. Penyimpangan seksual adalah satu tindakan/hasrat seksual yang dilampiaskan dengan cara-cara paksaan, kekerasan, dan pelanggaran terhadap nilai-nilai. Bentuk penyimpangan ini seperti pencabulan yang dilakukan orang dewasa terhadap anak (ayah terhadap anak perempuannya atau paman terhadap keponakannya).

Contoh Soal (SPMB 2003) :

Untuk menanggulangi kemiskinan, pemerintah melaksanakan program “Raskin” (beras untuk keluarga miskin), tetapi belum juga berhasil menghilangkan kemiskinan karena ....

a. sering terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap bantuan tersebut b. sikap masyarakat tidak tahu berterima kasih

c. sikap ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah d. penggunaan bantuan yang kurang tepat

Jawaban: a

Kemiskinan muncul di seluruh bidang kehidupan. Miskin materi, atau ketidakmampuan di bidang ekonomi menjadi faktor utama yang menyebabkan miskinnya faktor dalam diri manusia. Karena miskin material, manusia menjadi miskin moral. Hal ini yang menyebabkan banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan.

Rangkuman :

1. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Objek sosiologi adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul akibat

3. dari hubungan tersebut.

4. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan daya atau kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Melalui pengembangan pengetahuan mengenai gejala-gejala kemasyarakatan yang dapat dimanfaatkan secara efektif, diupayakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial (problem solving).

5. Sosiologi memiliki cara kerja atau metode yang terbagi atas dua jenis, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

6. Sosiologi mempelajari pola-pola hubungan dalam masyarakat dan lingkungannya serta mencari pengertian-pengertian umum secara rasional dan empiris.

7. Realitas sosial budaya adalah isi dasar sosiologi, yaitu kenyataan kehidupan sosial seperti adanya masyarakat, kelompok, dan para individu.

8. Ada banyak faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat dan lingkungannya, antara lain adalah faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan kebudayaan setempat.

B a b I I P E R A N A N S O S I O L O G I T E R H A D A P D U N I A P E N D I D I K A N D ala m p e n g ertia n se d erh a n a, sosiolo gi p e n didik a n m e m u at a n alisis-a n alisis ilmia h te nta n g proses intera ksi sosial y a n g terk ait d e n g a

n a ktivitas p e n didik a n b aik d ari lin g k u p k elu arg a, k e hid u p a n sosio-k ultur m asy ara k at m a u p u n p a d a taraf k o nstelasi di tin g k at n asio n al. S e hin g g a d ari sini bisa di d a p at se b u a h g a mb ara n o bje ktif te nta n g relasi-relasi sosial y a n g m e n y usu n k o nstru ksi total re alitas p e n didik a n di n e g ara kita. S a m p ai p a d a p e m a h a m a n terse b ut se g ala b e ntu k w a w asa n d a n p e n g eta h u a n sosiolo gis g u n a m e m b e d a h tu b u h p e n didik a n kita m e nja di p erlu u ntu k dib a h as a g ar proses-proses p e n g ajara n tid a k bias k e ara h y a n g k ura n g rele v a n d e n g a n k e b utu h a n b a n gsa. Di sisi lain, jik a p erh atia n kita tertuju p a d a le m b ara n sejara h p erk e m b a n g a n p e n didik a n m asy ara k at In d o n esia, pro d u k k e m a-ju a n sosial, m e nin g k atn y a taraf hid u p ra k y at, a kselerasi p erk e m- b a n g a n ilm u p e n g eta h u a n d a n p e n era p a n in o v asi te k n olo gi m erup a k a n b a gia n d ari prestasi g e mila n g h asil jerih p a y a h le m b a g a p e n didik a n kita d ala m u p a y a m e m aju k a n k e hid u p a n b a n gsa In d o- n esia. M e nin g k atn y a ju mla h k a u m terp elajar tela h m e nja di b a h a n b a k ar laju n y a lo k o m otif k e m aju a n d a n k eseja htera a n ra k y at In d o- n esia. A k a n teta pi, b e b era p a k e n d ala y a n g m elin g k ari d u nia p e n- didik a n d ala m k aita n d e n g a n m e n uru n n y a k u alitas outp ut p e n didik a n kita m e nja di b u kti b a h w a w aja h p erse k ola h a n kita m e m erlu k a n b a n y a k p erb aik a n. M elih at k e b era d a a n se k ola h b e gitu p e ntin g b a gi e ksiste nsi d a n k e b erla n gsu n g a n p e n didik a n di n e g ara kita m a k a to pik ini a k a n m e n g ara h k a n lin g k u p k ajia n sosiolo gisn y a k e p a d a h a kik at p era n d a n fu n gsi le m b a g a se k ola h se b a g ai le mb a g a p e n didik a n. Tig a su b-ju d ul b erik utn y a a k a n m e nin d a kla njuti fo k us p e mb a- h asa n d e n g a n titik te k a n y a n g le bih sp esifik. P a d a su b-ju d ul p erta m a, b a n y a k dig ali te nta n g h u b u n g a n-h u b u n g a n sosial di d u nia p e n didik a n d ala m w a d a h org a nisasi form al. Di sini kriteria se k ola h se b a g ai sala h satu w uju d org a nisasi form al ditinja u d ari k aita n u nsur-u nsur sosial p e n d u k u n g n y a d ala m proses m e nca p ai tuju a n p e n didik a n. P a d a su b ju d ul k e d u a le bih m e n y oroti k o nte ks tra nsa ksi p e n didik a n di ru a n g k elas. H al ini dite k a n k a n, se b a b ru a n g k elas m eru p a k a n re prese ntasi d ari proses-proses p e n didik a n y a n g sesu n g g u h n y a, k are n a di d ala m n y a tela h m elib atk a n k o m p o n e n-k o m p o n e n b elajar m e n g ajar secara la n gsu n g. S e d a n g- k a n p a d a su b ju d ul y a n g k etig a, tinja u a n n y a b ertola k d ari k e n y a- ta a n b a h w a se k ola h tid a k bisa le p as d ari h u b u n g a n w a d a h e kstern aln y a. K o n disi sosio-k ultur m asy ara k at tid a k bisa tid a k m erup a k a n sala h satu fa ktor p e ntin g y a n g b erp e n g aru h terh a d a p proses-proses p e n didik a n di se k ola h. Tig a b atasa n tinja u a n di atas a k a n dip a p ark a n se b a g ai u p a y a u ntu k m e n y ajik a n b e b era p a m a nfa at a n alisis sosiolo gis terh a d a p d u nia p e n didik a n. A. S e k ola h se b a g ai Org a nisasi T e m p o d ulu m asy ara k at se d erh a n a b elu m m e n g e n al le m- b a g a-le m b a g a resmi y a n g m e n g atur p e n y alura n k e b utu h a n- k e b utu h a n hid u p m ere k a. C o nto h n y a m asy ara k at In dia n y a n g tid a k p erlu m e minta b a ntu a n le mb a g a se k ola h u ntu k m e n g ajark a n k e p a n d aia n m e m a n a h k e p a d a g e n erasi p e n erusn y a. B a gi m ere k a, cu k u p d e n g a n ulura n ta n g a n d ari p ara a y a h d a n sa u d ara tu a n y a m a k a bisa dip astik a n h a m pir seluru h re m aja-re m aja m u d a m a m- p u m e n g u asai te k nik m e m a n a h d ari tin g k at d asar sa m p ai k ate g ori m a hir (H orto n d a n H u nt, 19 9 9: 3 3 3). S eirin g d e n g a n b erg ulirn y a ro d a sejara

h k e hid u p a n, m a k a prestasi p e n g eta h u a n d a n k etera m pila n y a n g dip erole h m a n usia m e nja di se d e mikia n k o m ple ks, se hin g g a p a d a fase inila h k o nse p p e n g eta h u a n d a n k e m a m p u a n – k e m a m p u a n g e mila n g n y a tela h m e nja di p e n e ntu ara h k e hid u p a n di m asa y a n g a k a n d ata n g. B e b era p a fa ktor tela h m elatar b elak a n gi terb e ntu k n y a le mb a g a-le m b a g a terte ntu u ntu k m e n g elola alo k asi p e m e n u h a n k e b utu h a n di a ntara n y a, (1) p ertu m b u h a n ju mla h p o p ulasi m a n usia y a n g m e m p e n g aru hi tin g k at p e n g u asaa n d a n k eterse dia a n su m b er d a y a ala m, (2) k o m ple ksn y a pra n ata k e b u d a y a a n d a n m e k a nism e p e n g eta h u a n b eserta te k n olo gi tera p a n, d a n (3) im plik asi tin g k at a k al b u di d a n m e ntalitas m a n u- sia y a n g kia n rasio n al. S ecara sin g k at, terb e ntu k n y a le m b a g a p e n didik a n m eru p a k a n k o nse k u e nsi lo gis d ari taraf p erk e m b a n g a n m asy ara k at y a n g 4 su d a h k o m ple ks. S e hin g g a u ntu k m e n g org a nisasik a n p era n g k atp era n g k at p e n g eta h u a n d a n k etera m pila n tid a k m e m u n g kin k a n dita n g a ni secara la n gsu n g ole h m asin g-m asin g k elu arg a. P erlu n y a pih a k lain y a n g secara k h usus m e n g urusi org a nisasi d a n a presiasi p e n g eta h u a n serta m e n g u p a y a k a n u ntu k ditra nsform asik a n k e p a- d a p ara g e n erasi m u d a a g ar terja min k elestaria a n n y a m eru p a k a n ceta k biru k e k u ata n y a n g m elatarb ela k a n gi b erdirin y a se k ola h se b a g ai le m b a g a p e n didik a n. W ala u p u n w uju d n y a b erb e d a-b e d a d ala m tia p-tia p n e g ara, k e b era d a a n se k ola h m eru p a k a n sala h satu in dik asi terw uju d n y a m asy ara k at m o d ern. D ala m h al ini p ara sosiolo g tela h m ela k u k a n ik htiar ilmia h u ntu k m e n e ntu k a n taraf e v olusi p erk e m b a n g a n m asy ara k at m a n usia. Dim ulai d ari A u g uste C o mte (17 9 8-18 5 7) d e n g a n k ary a n y a y a n g b erju d ul Course de p hilosop hie Positive (18 4 4). B elia u m e n e k a n k a n h u k u m p erk e m b a n g a n m asy ara k at y a n g terdiri d ari tig a je nja n g, y aitu je nja n g te olo gi di m a n a m a n u- sia m e nco b a m e njelask a n g ejala di se kitarn y a d e n g a n m e n g acu p a d a h al y a n g b ersifat a dik o drati. T araf p erk e m b a n g a n sela njutn y a disusul p e nca p aia n m a nifestasi k e m a m p u a n m a n usia u ntu k m e n a n g k a p fe n o m e n a lin g k u n g a n d e n g a n m e n y a n d ark a n p a d a k e k u ata n-k e k u ata n m etafisik ata u a bstra k. Hin g g a p a d a le v el tertin g gi, taraf p ositif. Iklim k e hid u p a n d e mikia n dita n d ai d e n g a n prestasi k e m a m p u a n m a n usia u ntu k m e njelask a n g ejala ala m m a u p u n sosial b erd asar p a d a d eskripsi ilmia h m elalui p e m a- h a m a n k e k u asa a n h u k u m o bje ktif (S u n arto, 2 0 0 0 : 3). D ari p e n g ertia n terse b ut p erw uju d a n m a n usia p ositivis h a n y a m a m p u dito p a n g ole h orie ntasi p e n didik a n y a n g su d a h terle m b a g a secara m a nta p m elalui a plik asi fu n gsi se k ola h-se k ola h m o d ern. Di lain pih a k, ta k k ala h p e ntin g n y a b u a h pikira n E mile D urk h eim (18 5 8-1912) b eru p a b u k u y a n g b erju d ul The Division of Labour in Society (19 6 8) ju g a m e n g a n alisis k ece n d eru n g a n m asy a- ra k at m aju y a n g di d ala m n y a terd a p at p e m b a gia n k erja d ala m p e m eta a n bid a n g-bid a n g e k o n o mi, h u k u m, p olitik p e n didik a n, k ese nia n d a n b a h k a n k elu arg a. G ejala terse b ut m eru p a k a n d a m- p a k d ari p e n era p a n siste m e k o n o mi in d ustri y a n g di d ala m n y a m e m erlu k a n m e m erlu k a n sp esialisasi p era n u ntu k m e n g usu n g k e b erh asila n d ala m m e m e n u hi k e b utu h a n hid u p p ara a n g g ota n y a (Jo hso n, 19 8 6 : 181-18 4). S e k ali la gi ilustrasi di atas h a n y a d a p at tercermin p a d a k o nte ks org a nisasi le m b a

g a p e n didik a n y a n g tela h m a m p u m e m pro d u k m a n usia profesio n al d e n g a n sp esifik asi k e a hlia n. S e d a n g k a n u ntu k m e w uju d k a n fig ur-fig ur m a n usia itu h a n y a m a m p u dila k u k a n ole h le m b a g a-le mb a g a p e n didik a n m o d ern. D ari k e d u a p ern y ata a n ilmia h p ara to k o h sosiolo gi di atas d a p at ditarik k esim p ula n b a h w a k e b era d a a n se k ola h y a n g m e w arn ai d u nia k e hid u p a n m a n usia sa at ini m eru p a k a n se b u a h k e niscay a a n p era d a b a n m o d ern y a n g le k at d e n g a n re nik-re nik p erg ulata n ilm u p e n g eta h u a n d a n a plik asi te k n olo gi m uta k hir. S e m e ntara m elih at k o nte ks sosial y a n g terb e ntu k d a p at dija w a b p ula se k ola h ju g a m asu k d ala m k ate g ori-k ate g ori org a nisasi p a d a u m u m n y a y a n g m e n g e m b a n k o nse k u e nsi-k o nse k u e nsi org a nisatoris. Ole h k are n a itu k e b era d a a n se k ola h p atut dim asu k k a n se b a- g ai sala h satu org a nisasi y a n g m e m a nfa atk a n m e k a nism e birokratis d ala m m e n g elola k erja-k erja institusin y a. B e b era p a prinsip p e n era p a n biro krasi ju g a terd a p at d ala m le mb a g a se k ola h a ntara lain: 1. Atura n d a n prose d ur y a n g k etat m elalui biro krasi, 2. M e miliki hierarki ja b ata n d e n g a n stru ktur pim pin a n y a n g m e m p u n y ai h a k d a n k e w ajib a n y a n g b erb e d a-b e d a, 3. P ela ksa n a a n a d minstrasi secara professio n al, 4. M e k a nism e p ere kruta n staf d a n p e m bin a a n secara b erta n g- g u n g ja w a b, 5. Stru ktur k arier y a n g d a p at diid e ntifik asik a n, d a n 6. P e n g e m b a n g a n h u b u n g a n y a n g b ersifa form al d a n im p erso n al (R o binso n, 19 81: 2 41). S e k ola h m e m a n g tid a k m e n g g u n a k a n se m u a k ete ntu a n- k ete ntu a n di atas secara k etat d a n lin e ar. K aita n d e n g a n h al terse b ut, Bid w ell ,19 6 5 (d ala m R o binso n, 19 81). b erp e n d a p at b a h w a se k ola h m e m p u n y ai ciri “stru ktur y a n g lo n g g ar”. Y a n g dim a ksu d d e n g a n k elo n g g ara n stru ktural ole h Bid w ell a d ala h prasy aratprasy arat m utla k d ari k e k u ata n-k e k u ata n stru ktural tid a k h arus dila ksa n a k a n se p e n u h n y a ole h g uru d ala m m e n era p k a n m eto d e b elajar-m e n g ajar k e p a d a p ara sisw a n y a. Tia p g uru m e m p u n y ai k e b e b asa n terte ntu u ntu k m e n e ntu k a n b a g aim a n a ia m e n g ajar di k elas, w ala u p u n p era n g k at-p era n g k at m aterin y a tela h dite ntu k a n ole h k urik ulu m di atasn y a 5 M asih d ala m lin g k u p se k ola h se b a g ai org a nisasi form al, b e b era p a a hli tela h m e n y ajik a n pra n ata-pra n ata m a n aje m e n y a n g b erb e d a-b e d a d ala m m e n era p k a n fu n gsi m a n aje m e n di se k ola h (R o binso n, 19 81). Di a ntara n y a a d ala h se b a g ai b erik ut. 1. M a n aje m e n Ilmia h P o k o k-p o k o k d ari m a n aje m e n ilimia h a ntara lain: - M e n g g u n a k a n alat u k ur d a n p erb a n din g a n y a n g jelas d a n te p at, - M e n g a n alisis d a n m e m b a n din g k a n proses-proses y a n g tela h dica p ai, d a n - M e n erim a hip otesis terk u at y a n g lulus d ari v erifik asi serta m e n g g u n a k a n n y a se b a g ai kriteria tu n g g al Im plik asin y a jelas, p e n era p a n kriteria tu n g g al b a gi se k ola h d e mi m e nca p ai m a ksim alisasi h asil-h asil b elajar secara efisie n d a n efe ktif. T a m p a k jelas je nis m a n aje m e n ini b erk ara kter m e k a nistis, k etat, m e n g uta m a k a n h asil k u a ntitatif, serta ce n d eru n g m e n g esa m pin g k a n u nsur-u nsur m a n usia wi di d ala m prosesn y a. 2. Siste m S osio-te k nis S e b a g ai siste m sosio-te k nis, se k ola h m e nca k u p b a n y a k h al y a n g m e nja di in p ut org a nisasi, n a m u n stafn y a a k a n “m e n g eta h ui” sifat in p ut-in p utn y a. D e n g a n b e gitu se k ola h d a p at m e n e ntu k a n instru m e n-instru m e n p e n g ola h a n d e mi m e nja min h asil y a n g o ptim al. S a m p ai di sini d efinisi sosio-te k nis m e m b erik a n titik te k a n p a d a p

e n g a m ata n d a n p e n g elo m p o k a n je nis-je nis m asu k a n d ala m se k ola h lalu ditin d a kla njuti d e n g a n cara-cara y a n g rele v a n d e n g a n “b a h a n m e nta h” terse b ut. M a n aje m e n sosio-te k nis m asih m e n g g u n a k a n prinsip m a n aje m e n form al, se hin g g a b e b era p a u nsur y a n g m ele k at p a d a prinsip m a n aje m e n ilmia h ju g a dimiliki ole h siste m sosio-te k nis. 3. P e n d e k ata n Sissosio-te mik M o d el p e n g elola a n y a n g p alin g b a n y a k dig u n a k a n a d ala h b e ntu k te ori siste m. Ciri k a hs p e n d e k ata n ini a d ala h p e n g a k u a n a d a n y a b a gia n-b a gia n su atu siste m y a n g terk ait erat p a d a k eseluru h a n. H u b u n g a n tim b al b alik itu m e n gisy aratk a n d etail b a gia n y a n g cu k u p k o m ple ks d a n proses intera ksi secara k eseluru h a n d ala m se b u a h org a nisasi. Im plik asi lain, b atas-b atas a ntarb a gia n h arus dik eta h ui d e n g a n te g as d ala m m e n gid e ntifik asi k o m p o n e n-k o m p o n e n le m b a g a se k ola h . S ecara intern al m o d el te ori siste m, m e n g a d o psi p e n a n g a n a n le m b a g a form al p a d a u m u m n y a u ntu k m e n g g era k k a n ro d a org a nisasi. A k a n teta pi p e n d e k ata n ini ju g a m e m p erh atik a n siste m sosial y a n g b e k erja di lu ar se k ola h. Tia p se k ola h b erusa h a p ula m e n a m p u n g tu ntuta n-tu nn-tuta n d ari p ara ora n g n-tu a sisw a, in d ustri sete m p at, p e n d a p at profesio n al d a n k e bija ksa n a a n p e n didik a n. 4. P e n d e k ata n In divid u al B aik p e n d e k ata n m a n aje m e n m a u p u n p e n d e k ata n siste m ce n d eru n g “m e m b e n d a k a n” org a nisasi. Org a nisasi dip a n d a n g se a k a n-a k a n se p erti m a k hlu k b esar y a n g m e n g atasi d a n m e n g e-cilk a n p era n a n g g ota-a n g g ota n y a (teruta m a p ara m urid). S e b a g ai a ntitesisn y a, m a k a p e n d e k ata n in divid u al m e n g a k o m o d asi nilainilai k e m a n usia a n d ala m org a nisasi. A k a n teta pi p a d a p erk e m-b a n g a n n y a p e n d e k ata n in divid u al m e miliki d u a k e o m p o k p a n-d a n g a n y a k ni: a. T e ori P asif P a n n-d a n g a n y a n g m e n e k a n k a n p e n g a m ata n in p ut p e n didik a n secara k ole ktif. Di m a n a su d ut terp e ntin g y a n g h arus dip erh atik a n ole h se k ola h a d ala h proses k e m ata n g a n prib a di p ara sisw a y a n g h arus difasilitasi, dia k o m o d asi k e b utu h a n n y a d a n dibim bin g m e n uju k e d e w asa a n. Ole h k are n a itu, pro p orsi org a nisasi se k ola h y a n g ce n d eru n g m e k a nistis h arus dip ola m e nja di flksib el a g ar p ara a n g g ota n y a bisa b ere kspresi d e n g a n o ptim al (R o binso n, 19 81: 2 5 2). b. T e ori A ktif K o nstru ksi p e n d e k ata n y a n g m e n g uta m a k a n k e m a m p u a n a ktif p ara sisw a u ntu k m e n ginterpretasik a n m a k n a-m a k n a n orm a- tif d a n tin d a k a n-tin d a k a n y a n g dih ara p k a n b erd asark a n iklim k esa d ara n m ere k a. M e n urut Silv erm a n (19 7 0) proses sosialisasi di se k ola h b u k a nla h im p eratif-im p eratif m oral y a n g m e m a ksa a k a n teta pi justru se k ola h m e nja di “p e mb a ntu” p ara sisw a d ala m m e n d o k u m e ntasi d a n m e m a nta p k a n m a k n a-m a k n a k e hid u p a n y a n g did a p at ole h m ere k a se n diri. P e n d e k ata n ini sa n g at k e ntal d e n g a n p e n g aru h alira n fe n o m e n olo gis d ala m sosiolo gi. Ole h 6 k are n a itu te ori a ktif b erm a ksu d m e n e k a n k a n m a k n a-m a k n a tafsira n b u d a y a y a n g did a p at ole h in divid u-in divid u di d ala m m e m p erse psik a n fu n gsi se k ola h b a gi m ere k a (R o binso n, 19 81 : 2 5 4). B erb a g ai p a n d a n g a n di atas tela h m e n a n d ask a n asp e k-asp e k p e ntin g y a n g b erp era n d a n b erintera ksi di d ala m se k ola h. P a d a k e n y ata a n n y a seluru h k o nse p m a n aje m e n y a n g dite k a n k a n ole h m asin g-m asin g a hli terse b ut selalu terca ntu m di d ala m se k ola h. T e ntu n y a fu n gsio n alisasi m asin g-m asin g m o d el m a n aje

m e n di atas terg a ntu n g p a d a k o nte ks p a n d a n g a n m a n usia y a n g m e n g- a m atin y a. A p a bila p a d a asp e k m a kro m a k a d o min asi g a b u n g a n fu n gsi m a n aje m e n siste m, sosio-te k nis d a n ilmia h le bih b erp era n p e ntin g d ala m m e mb a ntu k erja p e n glih ata n intele ktu al kita. B erb e d a p a d a dim e nsi y a n g le bih mikro, m a k a tip e id e al p e n- d e k ata n in divid u al a d ala h asp e k y a n g h arus dip erh atik a n d ala m m e n ela h u nsur-u nsur y a n g b erm ain di d ala m se k ola h. D ala m h al ini kita a k a n le bih co n d o n g m e n g a m ati org a nisasi se k ola h d ala m sk ala m a kro n y a. A n alisis sosial y a n g m u ncul se p u- tar se k ola h b a n y a k m e n g u p as k o nflik-k o nflik a ntar p era n a n y a n g terja di di le m b a g a se k ola h. S e p erti y a n g diu n g k a p k a n ole h D a vies, 19 7 3 ( d ala m R o binso n, 19 81 : 2 5 0) b a h w a le mb a g a p e n didik a n serin g dirasu ki ole h nilai-nilai y a n g terk a d a n g b erte nta n g a n a ntarpih a k b aik d ari p ara g uru, ora n g tu a, staf biro krat, sisw a, m a u p u n pih a k a p arat pim pin a n se k ola h. D ari sini a n alisis y a n g bisa disajik a n u ntu k m e n g a m ati k e b e- ra d a a n se k ola h se b a g ai le m b a g a form al d ala m a ktivitas p e n didik a n n y a terb a gi m e nja di d u a la h a n p erso ala n y a k ni: 1. P e n afisira n m ulti-k o nse p te nta n g tuju a n org a nisasi b eserta alo k asi p era n y a n g sin ergis S u d a h m e nja di k o nse k u e nsi b a gi setia p org a nisasi u ntu k m e- n eta p k a n tuju a n le m b a g a. B erb e d a d e n g a n org a nisasi p a d a u m u m n y a, se k ola h m e miliki ciri k h as y a n g a g a k u nik, k h ususn y a d ari o bje k y a n g m e nja di tuju a n n y a. D e n g a n m e n eta p k a n p osisi p era n k ele m b a g a a n y a n g b ertu g as u ntu k m e m b e k ali p eserta didik se p era n g k at p e n g eta h u a n d a n k etera m pila n m a k a se k ola h tela h m e n g u m a n d a n g k a n je nis tuju a n y a n g b ersifat a bstra k. H al ini te ntu saja b erb e d a d e n g a n le m b a g a lain y a n g jelas-jelas m e miliki o bje k tuju a n k o n krit. C o nto h n y a le m b a g a p erusa h a a n, te ntu n y a b a gi sia p a saja a k a n jelas m e m a h a mi arti “m e ncari k e u ntu n g a n m a ksim al” b a

Dalam dokumen Sosiologi 002 (Halaman 31-42)

Dokumen terkait