• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

4. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

a. Pengertian Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Mata pelajaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah di pelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar. Aqidah akhlak merupakan mata pelajaran yang terdiri dari dua kata yaitu “aqidah” dan “akhlak”. Aqidah menurut Rosihan Anwar (2008:13) berasal dari bahasa arab ‘aqaday-ya’qidu-uqudatan-wa’aqidatan yang artinya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi

tempat bagi hati dan hati nurani terikat padanya. Dalam pengertian ini bahwa aqidah merupakan landasan yang mengikat, yaitu keimanan (Abu Ahmadi, 1994: 255). Sedangkan menurut Muhaimin (2003:242) akidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aqidah merupakan sesuatu perjanjian yang terikat padanya dan seharusnya hati yang membenarkannya sehingga dapat memberi ketenangan jiwa dan menjadikan kepercayaan yang bersih.

Akhlak adalah perbuatan maupun tingkah laku seseorang yang mempunyai nilai-nilai positif maupun negatif sehingga dapat ditangkap oleh penglihatan. Kemudian apa yang dimaksud dengan akhlak yang sebenarnya, yang pertama menurut Erwati Aziz (2003: 100) akhlak berasal dari bahasa arab akhalaqun jamak dari khuluqum yang berarti perangai, tabiat, adat, dan system perilaku yang dibuat. Sedangkan menurut Rancham (2011: 42) akhlak adalah sifat yang tertanam jiwa manusia, sehingga ia akan muncul secara spontanitas bila mana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan gerak jiwa yang mendorong ke arah untuk melakukan perbuatan maupun budi pekerti yang baik tanpa memerlukan pikiran serta tidak memerlukan dorongan dari luar.

Menurut Deden Makhbuloh (2012: 144) implemetasi akhlak Islam dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu:

1) Akhlak terhadap Allah SWT

Allah telah mengatur hidup manusia dengan adanya hokum perintah dan larangan. Hokum ini tidak lain untuk menegakkan keteraturan dan kelancaran hidup manusia itu sendiri. Dalam plaksanaan hokum tersebut terkandung nilai-nilai akhlak terhadap Allah, adapun akhlak terhadap Allah seperti ikhlas, khusu‟, sabar, syukur, tawakkal, dan berdoa kepadaNya.

2) Akhlak terhadap diri sendiri

Islam mengajarkan agar manusia menjadi dirinya, meliputi jasmani maupun rohani. Organ tubuh kita harus dipelihara dengan memberikan konsumsi makanan yang halal dan yang baik. Apabila kita memakan makanan yang tidak halal dan tiak baik, berarti telah merusak tubuh kita. Akal kita juga perlu dijaga dan dipelihara agar tidak tertutup oleh pikiran-pikiran kotor. Jiwa harus disucikan agar menjadi orang yang beruntung dan sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Q.S. As-Syam: 9-10)











Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. (as- syam: 9) . (Al-Qur’an Terjemah, Departemen Agama, 2007, 595)

3) Akhlak terhadap keluarga

Akhlak terhadap kelurga meliputi ayah, ibuk, anak dan keturunannya. Kita harus berbuat baik kepada kedua orangtua, terutama ibu, karena beliaulah salah satu orang yang berkorban demi kita dalam proses melahirkan, menyusui dan mengasuh. 4) Akhlak terhadap masyarakat

Islam mengajarkan agar seseorang tidak boleh memasuki rumah oranglain sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, jika tidak ada orangnya janganlah masuk. Ini merupkn ajaran yang luhur, mempunyai dampak yang mendalam untuk tata kehidupan manusia. Akhlak seperti ini jika diaplikasikan, maka terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam bermasyarakat. Selain itu islam juga mengajarkan agar tidak menyebarkan berita bohong atau fitnah, karena perilaku ini akan menimbulkan pecahnya hubungan tali persaudaraan dalam masyarakat.

5) Akhlak terhadap lingkungan

Akhlak terhadap lingkungan ini mencakup lingkungan alam sekitar dan makhluk hidup lainnya, termasuk air, udara,

tumbuhan dan hewan. Sebagaimana Firman Allah dalam QS Al-Baqoroh: 11.

























Artinya: Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan perbaikan. (Al-Qur’an Terjemah, Departemen Agama, 2007, 3)

Berdasarkan ayat diatas sudah dijelaskan bahwa kerusakan dibumi merupakan ulah manusia yang harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

b. Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Berdasarkan kurikulum KTSP pada jenjang Madrasah Tsanawiyah, pembelajaran mata pelajaran akidah akhlak mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:

1. Siswa memiliki pengetahuan penghayatan dan keyakinan akan hal-hal yang harus di imani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari.

2. Siswa memiliki pengetahuan, penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik serta menjauhi yang buruk. Baik hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, sesame manusia maupun dengan lingkumgannya.

3. Siswa memperoleh bekal tentang akidah dan akhlak untuk melanjutkan jenjeng pendidikan selanjutnya.

(Depag, 2008: 24-25).

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Ruang lingkup mata pelajatan Aqidah Akhlak yang ada di kurikulum KTSP tingkat MTs mencakup materi tentang akidah dan akhlak. Materi mata pelajaran akidah akhlak yang diajarkan di MTs kelas VIII menurut silabus meliputi:

1. Aspek akidah terdiri atas iman kepada rasul-rasul Allah, memahami mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya ( karomah. Ma‟unah, dan irhas)

2. Aspek akhkak terpuji terhadap sesame ( kedua orang tua, lingkungan masyarakat, dan teman) yang terdiri atas tawadhu’, husnudzon, tasamuh, dan ta’awun.

3. Aspek akhlak tercela terhadap sesame (kedua orang tua , lingkungan masyarakat dan teman) meliputi hasad, dendam, ghibah, fitnah,dan amimah.

(Depag, 2008: 26-27) B. Kajian Penelitian Terdahulu

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak terhadap Perilaku Siswa Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanon Sragen Tahun Ajaran 2013/2014”, atas nama Rois Arizal. Hasil penelitian ini yaitu (1) hasil belajar siswa mata pelajaran

akidah akhlak di MTsN Tanon Sragen ada pada kategori tinggi sebanyak 92 siswaatau 52,72%, rendah sebanyak 84 siswa atau 47, 37%. Median 90,39 ,modus 89,82. (2) perilaku siswa kelas VIII di MTsN Tanon Sragen ada pada kategori tinggi sebanyak 48 siswa atau 52,17%, sedangkan rendah 44 atau 47,83%. Rata-rata yang diperoleh adalah 90,72 , median 91,05 ,modus 89,825 dan standar deviasi 5,57. (3) Hasil korelasi product moment dengan nilai tabel n=176, dengan signifikasi 5% diperoleh sebagai berikut; 17, 14 > 1,660 maka ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan perilaku siswa kelas VIII di MTs N Tanon Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. Maka, hipotesis yang diajukan terbukti.

Skripsi yang berjudul “Hubungan antara kecerdasan Emosional degan Kedisiplinan di Sekolah Siswa Kelas VIII di SMP Nurul Islam Ngemplak Tahun Ajaran 2013/2014” atas nama Jamilatun Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional pada siswa kelas VIII di SMP Nurul Islam Ngemplak dalam kategori sedang sebanyak 35 siswa dengan persentase 58, 33%. Kedisiplinan di sekolah pada siswa kelas VIII di SMP Nurul Islam Ngemplak dalam kategori sedang sebanyak 31 siswa dengan persentase 51, 71%. Hasil analisis korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5% diperoleh hasilRhitung (0,675) >Rtabel(0,254). Maka, hipotesis yang diajukan terbukti. Berarti ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kedisiplinan di sekolah

siswa kelas VIII di SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

Thesis yang berjudul “Hubungan Antara Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Konsep Kebidanan di AKBID Sakinah Pasuruan” atas nama Lia Bhakti Pertiwi. Hasil penilitian ini yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional (X1) dengan prestasi belajar (Y); tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan spiritual (X2) dengan prestasi belajar (Y); tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar (X3) dengan prestasi belajar (Y) serta kecerdasan emosional (X1), kecerdasan spiritual (X2) dan motivasi belajar (X3) dengan prestasi belajar (Y) mempunyai nilai hubungan yang rendah sesuai dengan ketetapan interpretasi koefisien korelasi Arikunto.

Dari ketiga acuan penelitian di atas terdapat relevansi yaitu sama-sama menggunakan metode kuantatif yang mana masing-masing penelitian di atas memiliki variabel yang sama dengan penelitian yang akan di teliti oleh penulis dalam skripsi ini. Sedangkan perbedaan dari ketiga penelitian diatas dengan penelitian skripsi ini yaitu pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan motivasi berprestasi pada mata pelajaran aqidah akhlak di MTsN Gondangrejo.

Dokumen terkait