• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Ajar Manusia purba

Perhitungan Alokasi Waktu Mata Pelajaran Sejarah Semester Ganjil

SMAN 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2016/

D. Materi Ajar Manusia purba

1. Perkembangan kebudayaan manusia purba 2. Peralatan dan alat budaya manusia purba 3. Situs peninggalan manusia purba di Indonesia E. Kegiatan Pembelajaran Langkah Pembelajran Sintak Model Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan :  Guru membuka pertemuan dengan salam

 Salah satu siswa memimpin doa  Menanyakan kehadiran siswa  Mempersiapkan kelas agar kodusif untuk memulai pelajaran  Mereview kembali pembahasan sebelumnya sebagai awal untuk melanjutkan pembelajaran Kegiatan Inti : 15 Menit

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X kedalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang  Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya  Guru menyampaikan tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing kelompok  Peserta didik menyiapkan buku, mencari materi dan melakukan pengamatan gambar yang ada.  Siswa mengamati video yang ditampilkan oleh guru, untuk kemudian menjawab pertanyaan seputar (pemberian rangsangan) 2. Identifikasi Masalah

siswa, guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada hubungannya dengan topik

Pada tahapan ini siswa mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan topik pembelajaran, mengenai kehidupan kebudayaan manusia purba, peralatan yang dipakai dan situs peninggalan manusia purba.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X kehidupan

kebudayaan manusia purba, peralatan yang dipakai dan situs peninggalan manusia purba.  Siswa mengumpulkan informasi terkait dengan materi kehidupan kebudayaan manusia purba, peralatan yang dipakai dan situs peninggalan manusia purba.  Setiap anggota kelompok terlibat secara aktif dalam memecahkan permasalahan (diskusi) - Kelompok 1: Masa berburu dan meramu, zaman batu tua (paleolitikum) & situs Sangiran 3. Pengumpulan Data 4. Pengolahan Data

Guru meminta siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi

Guru membimbing siswa berdiskusi, agar siswa mendapatkan data yang valid mengenai materi kehidupan manusia purba

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X Masa berburu dan meramu tingkat lanjut, zaman batu tengah (mesolitkum) & situs Trinil - Kelompok 3: Masa bercocok tanam, zaman batu muda (neolitikum) & situs Wajak dan Ngandong - Kelompok 4:

Masa

perundagian, masa batu besar (megalithikum) & situs Pacitan

 Masing-masing kelompok mempresentasik an hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi  Dengan dibantu guru, peserta didik secara bersama-sama menyimpulkan 5. Pembuktian 6. Menarik kesimpulan

Tiap kelompok membahas hasil pengolahan data dan verifikasi data.

Tiap kelompok

menyimpulkan hasil diskusinya, guru memberikan penguatan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X materi yang telah dibahas. Kegiatan Penutup :  Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang telah selesai dibahas.

 Mengerjakan tugas mandiri sebagai pekerjaan rumah sebagai refleksi dari materi yang telah dibahas

 Peserta didik menulis berbagai macam peralatan yang digunakan oleh manusia purba di Indonesia.

Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam

15 Menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes

Bentuk Test : Uraian dan Lembar Observasi Instrumen :

Soal Uraian : Soal :

1. Sebut dan jelaskan pembagian zaman batu !

2. Apa yang dimaksud Kyokkenmodinger dan Abris Sous Roche ? 3. Jelaskan kebudayaan masyarakat berburu dan meramu !

4. Coba jelaskan salah satu situs manusia purba yang ada di Indonesia !

Kunci Jawaban :

1. a. Zaman Batu Tua ( Paleolitikum)

Zaman ini berlangsung kira-kira selama 600.000 tahun. Pada masa ini alat-alat dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar, tak diasah atau

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X Mereka mencari biji-bijian, umbi serta dedaunan untuk makanan. Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan dari batu seperti flakes (alat penyerpih), chopper (kapak genggam/alat penetak), selain itu juga terdapat alat dari tulang.

Manusia pada zaman Paleolitikum antara lain Megantropus Paleojavanicus, dan Pithecantropus Erectus. Situs yang ditemukan berada di Trinil, Sangiran, Pacitan dan Ngandong.

b. Zaman Batu Tengah ( Mesolitikum)

Bila dibandingkan dengan zaman Paleolitikum, maka kebudayaan pada zaman ini relatif lebih maju. Kebudayaan mesolitikum di Indonesia dapat dilacak keberadaannya di berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi serta Flores. Manusia pada masa ini sudah mengenal sistem bercocok tanam namun masih sangat sederhana. Selain bercocok tanam dalam tingkat sederhana juga masih hidup dari berburu. Dikenal pula dengan sistem food gathering. Bekas-bekas tempat tinggal mereka ditemukan di tepi pantai dengan ditemukannya Kyokenmoddinger dan di dalam gua dengan ditemukanny abris sous roche. Peralatan yang ditemukan seperti pebble/ kapak Sumatera, hache courle/ kapak pendek, ujung panah, flakes, dan batu penggilingan. Hasil kesenian biasanya terdapat di gua-gua berupa lukisan tangan atau lukisan hewan buruan.

c. Zaman Batu Muda (Neolitikum)

Kalau pada masa Paleolitikum dan Mesolitikum kebudayaannya hanya terdapat di beberapa daerah, maka pada masa Neolitikum kebudayaannya sudah menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Neolitikum dapat dikatakan merupakan revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia. Enghidupan dari foodgathering berubah menjadi foodproducing. Orang sudah mengenal menetap, bercocok tanam dan beternak. Hidup mereka sudah berkelompok dan mengenal pembagian kerja, pendek kata manusia sudah mengenal sistem masyarakat. Mengenai alat-alat yang digunakannya ialah di masa ini peralatan sudah dihaluskan. Contohnya seperti kapak persegi, kapak lonjong, kapak bahu, benda-benda dari batu semacam perhiasan, pakaian dan tembikar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X d. Zaman Batu Besar (Megalithikum)

Disebut dengan zaman batu besar karena pada masa ini manusia sudah mengenal dan mampu membuat bangunan-bangunan dari batu besar. Batu- batu tersebut umumnya tidak dihaluskan secara menyeluruh hanya diratakan untuk mendapatkan benuk yang diperlukan. Adapun hasil budayanya antara lain adalah menhir, dolmen, sarcophagus, kubur batu, punden-berundak-undak, dan bermacam-macam arca.

2. a. Kyokenmodinger

Merupakan sampah dapur berupa tumpukan kulit kerang yang membatu menjadi fosil. Fosil ini ditemukan di sepanjang pinggir pantai. Kulit-kulit kerang ini menunjukkan aktivitas manusia selama ratusan atau ribuan tahun yang lalu, akhirnya menjelmakan bukit kerang yang beberapa meter tinggi dan lebarnya. Bukit-bukit inilah yang dinamakan Kyokkenmodinger.

b. Abris Sous Roche

Abris saus roche adalah tempat tinggal manusia purba terutama dari zaman mezolitikum. Tempt tinggal ini berupa gua, namun gua di sini hanya berupa ceruk-ceruk seperti batu karang. Dan di dasarnya itulah untuk tempat tinggal. Gua ini banyak ditemukan di daerah Sulawesi, Jawa Timur, Timor dan Roti. Manusia pada zaman ini yang mendukung adalah Papua-Melanesoid. Alat-alat yang ditemukan banyak sekali macamnya. Antara lain ujung panah dari batu dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudahdiasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa dan juga ditemukan alat-alat dari besi dan perunggu. Pada gua tempat tinggal atau abris sous roche juga ditemukan tulang-tulang manusia diperkirakan adalah manusia mesolitikum itu sendiri. Dan juga ditemukan tulang- tulang binatang yang kemungkinan adalah sisa dari makanan mereka. 3 Pada masyarakat berburu dan meramu perkembangan masyarakatnya

lamban. Manusia hidup tergantung pada keadaan alam, seperti memperoleh makanan dari berburu dan mengumpulkan umbi-umbian serta menangkap ikan. Sudah membentuk kelompok-kelompok kecil, hal ini untuk memudahkan langkah dan gerak dalam mencai makanannya yang berupa hewan buruan. Masih nomaden dari tempat satu ke tempat yang lainnya. 4. Sangiran

Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E..C Schemuling tahun 1864 dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso bagian dari wilayah Sangiran. Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X penggalian menemukan fosil dari nenek moyang manusia pertama, Pithecanthropus erectus (“Manusia Jawa”). Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus telah ditemukan di situs Sangiran.

Pedoman penilaian

Setiap soal dijawab benar mendapt skor 10 10 x 4 dibagi 4

 Kriteria penilaian

 Nilai akhir = jumlah perolehan skor 100 : Istimewa

90 -85 : Sangat Baik 84-80 : Baik

79-76 : Cukup

Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)

No Nama Peserta didik

Kesungguhan dalam diskusi (10) Partisipasi dalam presentasi (10) Kerja Sama (10) Total score 1 2 3 4 5

Rentang nilai untuk setiap item diskusi : 1- 10 Keterangan Total Score : 10 : kurang

20 : Cukup 30 : Baik

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Power Point, video

2. Alat : Proyektor, Laptop, LCD, Papan Tulis, Spidol. 3. Sumber Belajar:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X  Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (2013),

Sejarah Indonesia Kelas X, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

c) Buku Penunjang yang relevan

 Samsul Farid. (2014), Sejarah untuk SMA/MA Kelas X, Bandung: Penerbit Yrama Widya

 Ririn Darini, dkk. (2013), Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Klaten: Cempaka Putih

 R.Soekmono. (1981), Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, Yogyakarta: Kanisius

d) Internet

Bantul, Juli 2016

Guru Pembimbing Mahasiswa PPL UNY,

Siti Wahyuningsih, S.pd Ardika Kurniandaru NIP. 19680816 200701 2 019 NIM. 13406241029

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X A. Zaman Batu

1. Zaman Batu Tua ( Paleolitikum)

Zaman ini berlangsung kira-kira selama 600.000 tahun. Pada masa ini alat-alat dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar, tak diasah atau dihaluskan. Manusianya belum bertempat tinggal, masih mengembara. Mereka mencari biji-bijian, umbi serta dedaunan untuk makanan. Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan dari batu seperti flakes (alat penyerpih), chopper (kapak genggam/alat penetak), selain itu juga terdapat alat dari tulang.

Manusia pada zaman Paleolitikum antara lain Megantropus Paleojavanicus, dan Pithecantropus Erectus. Situs yang ditemukan berada di Trinil, Sangiran, Pacitan dan Ngandong.

2. Zaman Batu Tengah ( Mesolitikum)

Bila dibandingkan dengan zaman Paleolitikum, maka kebudayaan pada zaman ini relatif lebih maju. Kebudayaan mesolitikum di Indonesia dapat dilacak keberadaannya di berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi serta Flores. Manusia pada masa ini sudah mengenal sistem bercocok tanam namun masih sangat sederhana. Selain bercocok tanam dalam tingkat sederhana juga masih hidup dari berburu. Dikenal pula dengan sistem food gathering. Bekas-bekas tempat tinggal mereka ditemukan di tepi pantai dengan ditemukannya Kyokenmoddinger dan di dalam gua dengan ditemukanny abris sous roche. Peralatan yang ditemukan seperti pebble/ kapak Sumatera, hache courle/ kapak pendek, ujung panah, flakes, dan batu penggilingan. Hasil kesenian biasanya terdapat di gua-gua berupa lukisan tangan atau lukisan hewan buruan.

3. Zaman Batu Muda (Neolitikum)

Kalau pada masa Paleolitikum dan Mesolitikum kebudayaannya hanya terdapat di beberapa daerah, maka pada masa Neolitikum kebudayaannya sudah menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Neolitikum dapat dikatakan merupakan revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia. Enghidupan dari foodgathering berubah menjadi foodproducing. Orang sudah mengenal menetap, bercocok tanam dan beternak. Hidup mereka sudah berkelompok dan mengenal pembagian kerja, pendek kata manusia sudah mengenal sistem masyarakat. Mengenai alat-alat yang digunakannya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X ialah di masa ini peralatan sudah dihaluskan. Contohnya seperti kapak persegi, kapak lonjong, kapak bahu, benda-benda dari batu semacam perhiasan, pakaian dan tembikar.

4. Zaman Batu Besar (Megalithikum)

Disebut dengan zaman batu besar karena pada masa ini manusia sudah mengenal dan mampu membuat bangunan-bangunan dari batu besar. Batu- batu tersebut umumnya tidak dihaluskan secara menyeluruh hanya diratakan untuk mendapatkan benuk yang diperlukan. Adapun hasil budayanya antara lain adalah menhir, dolmen, sarcophagus, kubur batu, punden-berundak-undak, dan bermacam-macam arca.

B. Tahap Kebudayaan Manusia Praaksara 1. Berburu dan Meramu

Pada masyarakat berburu dan meramu perkembangan masyarakatnya lamban. Manusia hidup tergantung pada keadaan alam, seperti memperoleh makanan dari berburu dan mengumpulkan umbi-umbian serta menangkap ikan. Sudah membentuk kelompok-kelompok kecil, hal ini untuk memudahkan langkah dan gerak dalam mencai makanannya yang berupa hewan buruan. Masih nomaden dari tempat satu ke tempat yang lainnya. 2. Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut

Kehidupan masih bergantung pada alam, hanya saja mereka sudah mulai tinggal lama di suatu tempat (semi sedentair) di gua-gua. Karena sudah bertempat tinggal mereka mempunyai waktu untuk membuat lukisan di gua, lukisan yang mereka buat berkaitan dengan kepercayaan terhadap roh, hewan buruan atau hewan yang dianggap suci, dan lukisan telapak tangan.

3. Bercocok Tanam dan Beternak

Masyarakat bercocok tanam dan beternak sudah hidup menetap dan mengenal perkampungan, biasanya dekat dengan sumber air seperti sungai. Pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan sudah dilakukan. Bentuk atau corak bercocok tanam mereka adalah dengan cara berhuma dan ladang berpindah.

4 Perundagian

Perundagian berarti adalah pertukangan, artinya manusia di masa ini sudah mempunyai keterampilan atau kemampuan dalam melakukan pekerjaan tertentu. Peralatan sudah mampu diproduksi seperti perunggu,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X terbuat dari batu-batuan dan kulit kerang. Kehidupan ekonomi sudah mengenal sistem barter.

C. Situs Manusia Purba di Indonesia 1. Sangiran

Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E..C Schemuling tahun 1864 dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso bagian dari wilayah Sangiran. Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area Sangiran. Pada tahun-tahun berikutnya, hasil penggalian menemukan fosil dari nenek moyang manusia pertama, Pithecanthropus erectus (“Manusia Jawa”). Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus telah ditemukan di situs Sangiran.

2. Trinil

Trinil merupakan laboratorium penelitian Paleoatropilogi yang lebih kecil dari Sangiran. Pada tahun 1891 Eugee Dubois, menemukan bekas manusia purba. Pada 1893 Eugene Dubois menemukan fosil Pithecantropis Erectus serta berbagai fosil hewan dan tumbuhan purba.

3. Wajak

Pada tahun 1889 ditemukan sebuah tengkorak di dekat Wajak sebuah desa yang tidak jauh dari Tulungagung Kediri. Tengkorak Homo Wajakensis ini ditemukan oleh Eugene Dubois. Menurut penelitian tengorak yang ditemukan berbeda dengan ras bangsa Indonesia namun mirip dengan penduduk asli Australia. Homo Wajakensis berasal dari lapisan bumi Pleistosen atas.

4. Ngandong

Ngandong terletak di Ngawi Jawa Timur. Temuan yang ada adalah alat-alat dari tulang di samping juga terdapat kapak genggam dari batu. Perbedaan dari situs yang lain adalah perlatan yang ditemukan di Ngandong berada di permukaan tanah. Namun dari penyelidikan dapat dipastikan bahwa alat-alat tersebut berasal dari pleistosen awal. Alat-alat tersebut kemungkinan dipakai oleh Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X Pacitan sebuah kota di Jawa Timur pada 1935 ditemukan sejumlah alat-alat batu oleh von Koenigswald. Alat-alat semacam yang ditemukan dinamakan kapak genggap, yaitu alat serupa kapak tetapi tidak bertangkai. Alat-alat dari Pacitan ini biasa disebut dengan Chopper (alat penetak).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X 1. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap

Jurnal

No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap

Pos/

Neg Tindak Lanjut

2. Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan

No Nama Siswa Jumlah Jawaban

Benar

Nilai

1 2 3

3. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan/ Tugas

NO NAMA Aspek Penilaian Jumlah

Nilai Isi 10 Penyajian 10 Bahasa 10 1. 2. 3.

Nilai =Skor dibagi 3 4. Instrumen Penilaian Diskusi

No Nama Peserta didik

Kesungguhan dalam diskusi (10) Partisipasi dalam presentasi (10) Kerja Sama (10) Total score 1 2 3 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bantul Kelas/Semester : X/ 1

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (wajib) Materi Pokok : Praaksara

 Nenek Moyang Bangsa Indonesia Waktu : 2 x 45 menit (1x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutro Melayu)

4.2 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutro Melayu

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator KD pada KI3

3.3.7 Menjelaskan teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu dan Melanesoid)

3.3.8 Mengklasifikasikan bangsa-bangsa Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X bangsa Indonesia

Indikator KD pada KI4

4.2.3 Menulis dan mempresentasikan tulisan mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutro Melayu) 4.2.3 Menganalisis rute kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia

Materi Ajar

1. Ras Mongoloid dan Negroid

2. Teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan Melanesoid)

3. Bangsa-bangsa Proto melayu, Deutero Melayu dan Melanesoid

4. Keterkaitan antara ras Deutro dan Proto-Melayu dengan ras asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

5. Migrasi dan penyebaran ras asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia 6. Route kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu

7. Hasil budaya D. Kegiatan Pembelajaran Langkah Pembelajran Sintak Model Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan :  Guru membuka pertemuan dengan salam

 Salah satu siswa memimpin doa  Menanyakan kehadiran siswa  Mempersiapkan kelas agar kodusif untuk memulai pelajaran  Mereview 10 Menit

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X kembali pembahasan sebelumnya sebagai awal untuk melanjutkan pembelajaran Kegiatan Inti :  Membagi siswa kedalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang  Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya  Guru menyampaikan tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing kelompok  Peserta didik menyiapkan buku, mencari materi dan melakukan pengamatan gambar yang ada. 1. Stimulasi (pemberian rangsangan)

Untuk memotivasi belajar siswa, guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada hubungannya dengan topik

70 Menit

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X mengamati video yang ditampilkan oleh guru, untuk kemudian menjawab pertanyaan seputar asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia  Siswa mengumpulkan informasi terkait dengan materi asla-usul nenek moyang bangsa Indonesia  Setiap anggota kelompok terlibat secara aktif dalam memecahkan permasalahan (diskusi) - Negrito dan Mongoloid - Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid Masalah 3. Pengumpulan Data 4. Pengolahan Data mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan topik pembelajaran, mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.

Guru meminta siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi

Guru membimbing siswa berdiskusi, agar siswa mendapatkan data yang valid mengenai materi asal- usul nenek moyang bangsa Indonesia

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X - Rute Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu - Hasil Kebudayaan  Masing-masing kelompok mempresentasik an hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi  Dengan dibantu guru, peserta didik secara bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas. Kegiatan Penutup : 5. Pembuktian 6. Menarik kesimpulan

Tiap kelompok membahas hasil pengolahan data dan verifikasi data. Tiap kelompok menyimpulkan hasil diskusinya, guru memberikan penguatan.  Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang telah selesai dibahas.

 Mengerjakan tugas mandiri sebagai pekerjaan rumah sebagai refleksi dari materi yang telah dibahas

10 Menit

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X menggambar peta rute kedatangan bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu

Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes

Bentuk Test : Uraian dan Lembar Observasi Instrumen : Soal Uraian : Soal : N E G R O I D X B F S W E D R R R R R R W R V S A S S F D E M E G A N T H R O P U S E Y E Z E Q V H E N F A G S U A L C L W G B E B D L B M T M A W I T U K K K U E U Y R J N D H O R N E L D O L K O H E F G H Y T R S A J J C M T S C V B T Y N S D A V E E R O O J O B J J O A V I H L G I M E L A Y U T U A U T A T D I T A R A R I S N Y E Y R I G R I A I W Y T I T Q U W D R S M T L Q U R C I A R A I A W N D U E P O U B X K C S S Q Y A B U A N S A C U E A I A O N H H G E J K B I K N A C T T Q C I S U U T N L A P Z O I A X N I G I U M I K A Y P M R Z T A A B U U U U M U F U E U A A S A I I R T U M G R R A K G A T P

1. Perpindahan penduduk dari suatu tempat ketempat yang lain adalah ... 2. Penduduk asli Indonesia adalah ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X 3. Penghuni manusia-manusia purba dengan kebudayaan palaelithikum yaitu 4. Yang menyatakan bahwa nenek bangsa Indonesia berasal dari Asia adalah 5. Yang mengadakan penyelidikan terhadap jenis-jenis perahu di Indonesia dan

di negara-negara disekitarnya, yaitu

6. Bangsa yang mempunyai ciri-ciri berbadan kekar, kulit kehitam-hitaman, berambut keriting, bibir tebal dan hidung mancung adalah ...

7. Berbadan tinggi, ramping, kulit sawo matang, rambut lurus, bentuk mulut dan hidung sedang yaitu ciri-ciri dari bangsa ...

8. Bangsa yang tersebar di kepualauan Indonesia termasuk rumpun bahasa 9. Berdasarkan penemuan artefak di wilayah Indonesia dapat diketahui

persebaran hasil kebudayaan Indonesia melalui dua jalur yaitu

10. Pada gelombang ke 3 kedatangan nenek moyang terjadi pada zaman perundagian ras bangsa datang tergolong ras austranesia yang dikenal dengan sebutan ..

Kunci Jawaban : 1. Migrasi

2. Negroid

3. Paleojavanicus dan Meganthropus 4. Heekern

5. Hornel 6. Melanosoid 7. Melayu Tua 8. Austronesia 9. Barat dan timur 10. Deutro Melayu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X Setiap soal dijawab benar mendapt skor 10

10 x 4 dibagi 4

 Kriteria penilaian

 Nilai akhir = jumlah perolehan skor 100 : Istimewa

90 -85 : Sangat Baik 84-80 : Baik

79-76 : Cukup

Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)

No Nama Peserta didik

Kesungguhan dalam diskusi (10) Partisipasi dalam presentasi (10) Kerja Sama (10) Total score 1 2 3 4 5

Rentang nilai untuk setiap item diskusi : 1- 10 Keterangan Total Score : 10 : kurang

20 : Cukup 30 : Baik

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Power Point, video

2. Alat : Proyektor, Laptop, LCD, Papan Tulis, Spidol. 3. Sumber Belajar:

a) Buku Siswa

 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (2013), Sejarah Indonesia Kelas X, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Wajib Kelas X b) Buku Penunjang yang relevan

 Samsul Farid. (2014), Sejarah untuk SMA/MA Kelas X, Bandung: Penerbit Yrama Widya

 Ririn Darini, dkk. (2013), Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Klaten: Cempaka Putih

 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.