• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teoretis

2.1.8. Materi Pembelajaran Kelas IV Tema Cita-citaku

guru harus mempelajari terlebih dahulu Buku Guru ketika akan menggunakan Buku Siswa dalam pembelajaran; (2) sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas, yang disajikan dalam tujuan pembelajaran, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, teknik dan instrumen penilaian, dan jenis lembar kerja; serta (3) penjelasan tentang metode dan pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Pemanfaatan Buku Guru dan Buku Siswa merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, artinya jika guru menggunakan Buku Siswa untuk keperluan pembelajaran, maka saat itu pula guru memerlukan Buku Guru yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam memanfaatkan Buku Siswa. Hal itu berarti Buku Guru digunakan sebagai penjelasan dari kegiatan yang harus dilakukan pada Buku Siswa (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013:15). Buku Guru dan Buku Siswa disiapkan Pemerintah, agar implementasi Kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik yang terwujud dalam kegiatan pembelajaran tematik terpadu. Setiap Buku Guru dan Buku Siswa berisi beberapa tema. Setiap tema terdiri dari sejumlah subtema dan diuraikan lagi menjadi sejumlah pembelajaran. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan beberapa kali perbaikan Buku Guru dan Buku Siswa, guna menyediakan sumber belajar yang berkualitas dalam Kurikulum 2013.

2.1.8. Materi Pembelajaran Kelas IV Tema Cita-citaku

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, serta standar pembiayaan. Secara garis besar, ketentuan tentang standar kompetensi lulusan dideskripsikan sebagai berikut: (1) standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan; (2) standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran; serta (3) standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Mulyasa, 2017:24).

30

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang disajikan pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, peduli, bertanggungjawab, pembelajar sejati sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

Keterampilan

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan.

Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara soft skills dan hard skills (Mulyasa, 2017:174). Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya, sehingga memenuhi prinsip belajar yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antarkonten. Kompetensi Dasar

31

satu mata pelajaran dengan isi Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama, sehingga terjadi proses saling memperkuat (Mulyasa, 2017:175).

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, Kompetensi Inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia siswa pada kelas tertentu. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: (1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; (2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; (3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan (4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk kelas IV sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dapat dibaca pada Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2 Kompetensi Inti

No Kompetensi Inti

1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Buku Guru dan Buku Siswa memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Di dalam buku tersebut, terdapat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa. Dengan demikian, buku tersebut memberi arahan mengenai hal-hal yang harus dilakukan guru dan siswa untuk mencapai kompetensi tertentu. Siswa diharapkan mampu memahami dan

32

mempraktikkan materi-materi yang tercantum di dalamnya secara mandiri atau kelompok, bukan hanya dibaca, diisi, ataupun dihafal. Buku Guru dan Buku Siswa tema “Cita-citaku” terdiri dari tiga subtema. Setiap subtema dijabarkan ke dalam enam pembelajaran. Setiap pembelajaran terdapat beberapa mata pelajaran yang diintegrasikan, sehingga setiap pembelajaran memuat beberapa materi pembelajaran. Komposisi subtema dalam Buku Guru dan Buku Siswa tema “citaku” terdiri dari tiga subtema, yaitu (1) Aku dan citaku; (2) Hebatnya Cita-citaku; serta (3) Giat Berusaha Meraih Cita-cita.

2.1.8.1 Subtema 1 (Aku dan Cita-citaku)

Subtema 1 dijabarkan ke dalam enam pembelajaran dan setiap pembelajaran memuat beberapa materi pembelajaran. Berikut uraian mengenai materi yang terdapat dalam setiap pembelajaran: (1) Pembelajaran 1: teks bacaan “Cita-citaku”, dan teks bacaan tentang makhluk hidup; (2) Pembelajaran 2: teks lagu “Kupu-kupu yang Lucu”, teks lagu “Tik Tik Bunyi Hujan”, teks puisi “Cita-citaku”, dan bagan metamorfosis kupu-kupu; (3) Pembelajaran 3: teks bacaan “Peternak Muda yang Malang”, gambar-gambar hewan ternak dan hasil pertanian, dan teks puisi “Hidupku Penuh Warna”; (4) Pembelajaran 4: teks bacaan “Kisah Sukses Mengatasi Kegagalan”, mengamati ciri fisik berbagai ras di Indonesia, dan teks bacaan “Tanah Airku, Tanah yang Beragam”; (5) Pembelajaran 5: teks bacaan “Cita-citaku”, teks lagu “Aku Ingin Jadi Penerbang”, teks puisi “Menari Kupu-kupu”, dan mengamati gambar; serta (6) Pembelajaran 6: mendiskusikan isi dan tempo lagu dari berbagai lagu nasional.

2.1.8.2 Subtema 2 (Hebatnya Cita-citaku)

Subtema 2 dijabarkan ke dalam enam pembelajaran dan setiap pembelajaran memuat beberapa materi pembelajaran. Berikut uraian mengenai materi yang terdapat dalam setiap pembelajaran: (1) Pembelajaran 1: teks bacaan “Kisah Seorang Guru Anak Berkebutuhan Khusus”, teks puisi “Cita-citaku” dan bagan daur hidup berbagai hewan; (2) Pembelajaran 2: teks bacaan “Kisah Seorang Penari Gandrung Banyuwangi”, teks bacaan “Puisi Penari”, mengamati gambar tari daerah, dan teks bacaan “Manfaat Makhluk Hidup di Sekitar Kita”; (3) Pembelajaran 3: teks bacaan “Cita-cita Besar Patih Gajah Mada”, teks puisi “Maha

33

Patih Gajah Mada”, dan kegiatan diskusi tentang kebudayaan daerah siswa; (4)