BAB III. METODE PENELITIAN
E. Materi Penelitian
1. Populasi
Populasi yang menjadi obyek kajian adalah sungai bawah tanah dan gua yang tercakup dalam daerah tangkapan SBT Bribin. Selanjutnya sampel yang akan mewakili populasi adalah gua yang dilewati oleh SBT Bribin saja dari hulu ke hilir.
2. Sampel
Sampel utama yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel air yang mencakup air sungai bawah tanah dan air tetesan ornamen gua-gua yang dilewati oleh SBT Bribin dan memungkinkan untuk dijangkau (spesifik). Kerangka sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel sungai bawah tanah pada gua-gua yang dilewati SBT Bribin dibagi lagi menjadi dua kriteria, yaitu gua-gua-gua-gua dengan
sungai bawah tanah yang memungkinkan untuk dipasang alat pencatat tinggi muka air dan gua-gua yang tidak memungkinkan untuk dipasang alat pencatat tinggi muka air. Sementara itu, sampel tetesan dilakukan pada gua-gua yang mempunyai tetesan yang dapat diambil sampelnya. Pada Tabel 3.1 ditunjukkan lokasi dan kriteria sampling di daerah penelitian yang dilewati oleh SBT Bribin, dan Gambar 3.1. menunjukkan ilustrasi lokasi persebaran sampling dan peralatan pengukur lainnya.
Tabel 3.1. Kondisi Lokasi Pengambilan Sampel di Daerah Penelitian
No Nama Gua Koordinat lokasi Alat Pencatat
Tinggi muka air
Sampling hidrogeokimia
Sampling
tetesan Keterangan
1 Inlet Sungai Pentung 49 M 472674;9122165 Tidak Ya Tidak
2 Luweng Jomblangan 49 M 472076;9122244 Tidak Ya Tidak
Tidak memungkinkan alat pencatat TMA dan tidak ada air tetesan
3 Gua Gilap 49 M 472076;9119137 Ya Ya Ya
Dapat dipasang alat pencatat TMA, sampling hidrogeokimia tetesan dan SBT
4 Luweng Jomblangbanyu 49 M 473272;9116826 Tidak Tidak Tidak
5 Luweng Jurangjero 49 M 466857;9111128 Tidak Tidak Tidak
Sangat sulit dijangkau dan tidak memungkinkan membawa peralatan mencapai sungai bawah tanah
6 Gua Bribin 49 M 464666;9111646 Ya Ya Ya
Dapat dipasang alat pencatat TMA, sampling hidrogeokimia tetesan dan SBT
7 Gua Ngreneng 49 M 463590;9112961 Ya Ya Tidak Dapat dipasang alat pencatat TMA, sampling hidrogeokimia
SBT
Selanjutnya, jumlah sampel air sungai dan tetesan pada masing-masing lokasi diambil tiap bulan sekali kecuali pada saat musim hujan dilakukan beberapa kali pada lokasi sampling yang mempunyai alat pencatat tinggi muka air dengan mengikuti kenaikan tinggi muka air (level base) sungai bawah tanah.
3. Bahan Penelitian
Bahan utama penelitian ini adalah sampel air pada sungai bawah tanah dan tetesan ornamen gua yang lokasi dan kondisinya sudah dijelaskan pada Tabel 3.1. Selain itu, bahan utama lain adalah sampel air hujan pada waktu-waktu tertentu. Selain itu, bahan penunjang lain yang diperlukan adalah Peta Rupa Bumi (RBI)
daerah penelitian skala 1:25.000 tahun 1998 daerah Semanu dan Ponjong, lembar 1407-633, 1408-311, 1408-312, 1407-634, dan 1407-635, untuk pembatasan daerah penelitian dan survai di lapangan, foto udara B/W daerah Ponjong, Semanu dan Eromoko tahun 1999, untuk delineasi batas topografi karst daerah penelitian, serta peta tematik sungai bawah tanah dan sebaran gua oleh MacDonald dan Partners (1984), untuk penentuan lokasi sampling dan pemasangan alat ukur. Sementara itu, materi penelitian disajikan pada Tabel 3.2.
4. Alat Penelitian
Pada penelitian ini, peralatan yang digunakan dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu (1) peralatan yang digunakan untuk pra-lapangan yang umumnya menggunakan alat-alat untuk interpretasi peta, delineasi, serta interpretasi foto udara daerah penelitian. Alat-alat tersebut diantaranya adalah: stereoskop cermin, komputer, kurvimeter dan planimeter; (2) peralatan yang dipakai untuk pengukuran dan pengambilan data di lapangan yaitu :
a)stereoskop cermin untuk interpretasi foto udara;
b)notebook/komputer untuk mengolah data dan men-download data hujan dan aliran di lapangan);
c)perangkat lunak untuk pemodelan hidrogeokimia (AQUACHEM);
d)Hobo Water Level Data Logger (3 buah), untuk mencatat fluktuasi tinggi muka air sungai bawah tanah;
e)Automatic Water Level Recorder (1 buah), untuk mencatat fluktuasi tinggi muka air sungai bawah tanah;
f)Mini Station Data Logger untuk mencatat data hujan, suhu, kelembaban, dan tekanan udara;
g)kompas Brunton dan Silva (2 buah), untuk orientasi di lapangan; h)Single Rope Techniques (SRT) set untuk masuk ke gua vertikal;
i) Global Positioning System (GPS) (1 buah), untuk menentukan posisi di
lapangan;
j) botol sampel (20 buah), untuk mengambil sampel air sungai bawah tanah,
tetesan, dan hujan;
k)Electrical Conductivity meter (1 buah), untuk mengukur daya hantar listrik air; l) pH meter (1 buah), untuk mengukur derajat keasaman air;
m) penakar hujan manual (2 buah), untuk mencatat data hujan; n)penakar hujan otomatis (2 buah), untuk mencatat data hujan; o)alat sampling mineralogi (1 set), untuk mengambil sampel mineral; p)kamera digital ( 1 buah), untuk dokumentasi;
q)meteran (2 buah), untuk mengaukur tinggi muka air sungai bawah tanah; r)current meter untuk menghitung kecepatan aliran (1 buah);
Tabel 3.2. Data Primer Penelitian
No Jenis Data Parameter Sumber dan Cara
Pengambilan Data 1 Hidrokimia Air Sungai Bawah Tanah 1
tahun
Ca2+, Mg2+, Na+, K+, Cl-, SO42-, dan HCO3-. pH, DHL, Suhu
Pengukuran lapangan dan laboratorium
2 Hidrokimia Air Tetesan Ornamen Gua 1 tahun
Ca2+, Mg2+, Na+, K+, Cl-, SO42-, dan HCO3
-. pH, DHL, Suhu
Pengukuran lapangan dan laboratorium
3 Data curah hujan 1 tahun Tebal hujan, durasi, intensitas Pemasangan alat dan pencatatan data hujan
4 Data Iklim 1 tahun Kelembaban, suhu, tekanan udara Pemasangan alat dan pencatatan data
4 Hidrokimia Air Hujan Ca
2+
, Mg2+, Na+, K+, Cl-, SO4
2-, dan HCO3-. pH, DHL, Suhu
Pengukuran lapangan dan laboratorium
5 Fluktuasi 1 tahun tinggi muka airtanah dan debit Sungai Bawah Tanah
Tinggi muka air dalam satuan meter (m), dan debit aliran dalam satuan lt/dt
Pengukuran dan pencatatan lapangan
6 Fluktuasi 1 tahun intesitas tetesan
ornamen gua Intensitas dalam ml/menit
Pengukuran dan pencatatan lapangan
Kemudian, (3) peralatan yang digunakan untuk kegiatan analisis dan pasca lapangan adalah peralatan-peralatan yang terdapat di Laboratorium Hidrologi dan Kualitas Air Fakultas Geografi UGM, serta seperangkat komputer yang dibantu dengan perangkat lunak untuk analisis hidrogeokimia airtanah di antaranya adalah program Rockworks 99, dan Aquachem.