• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian 1Jenis Penelitian 1Jenis Penelitian

3.1.2 Desain Penelitian

3.1.2.2 Materi Treatment

Pemberian treatment berupa layanan penguasaan konten dengan metode kegiatan kelompok dan diskusi kelompok memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh siswa untuk meningkatkan komunikasi antarpribadinya. Materi-materi layanan penguasaan konten yang diberikan oleh peneliti adalah:

Tabel 3.1

Materi dan Tahapan Treatment

Pertemuan Materi Tahapan Alat

Bantu Pertemuan ke-I Melatih keterbukaan diri 1) Meminta masing-masing siswa untuk mempelajari daftar kata sifat yang diberikan oleh peneliti lalu melingkari enam kata sifat yang dipandangnya paling melukiskan dirinya

2) Meminta siswa membentuk kelompok-kelompok terdiri dari lima orang

3) Meminta masing-masing Kertas berisi daftar kata sifat (25 lembar)

siswa secara bergiliran mengungkapkan kepada kelompok, kata-kata sifat

mana yang telah

dilingkarinya (yang dipandang paling melukiskan dirinya).

4) Meminta siswa lain segera menanggapinya, dengan mengungkapkan enam kata sifat mana yang akan dilingkarinya apabila mereka diminta melukiskan pribadi

siswa yang baru

mengungkapkan diri tadi. Pertemuan

ke-II

Kesamaan derajat manusia

1. Siswa diminta untuk membentuk kelompok terdiri dari lima orang dan mempelajari kertas penugasan mengenai kasus anak rendah diri yang diberikan oleh peneliti

2. Kemudian siswa diminta menjawab pertanyaan sebagai berikut :

(1) Mengapa anak itu dapat menjadi seorang yang rendah diri

(2) Apa yang akan kalian lakukan ketika menjadi anak tersebut?

(3) Apa yang akan kalian lakukan ketika menjadi teman satu kelas anak tersebut?

3. Bila telah selesai, secara bergiliran setiap kelompok diminta memilih salah satu perwakilan kelompok untuk mengungkapkan hasil diskusi dari setiap pernyataan kepada kelompok besar Kertas penugasan diskusi kelompok (5 lembar)

Pertemuan ke-III

Membedakan jenis-jenis umpan

balik

1. Siswa diminta untuk membentuk kelompok terdiri dari lima orang dan mempelajari daftar pernyataan yang diberikan oleh peneliti

2. Kemudian kelompok diminta mengidentifikasikan jenis setiap tanggapan tersebut (apakah jenis tanggapan evaluatif, interpretasi, sportif, menyelidiki, atau memahami) dan memilih jenis tanggapan mana yang paling tepat untuk

merespon sejumlah

pernyataan tersebut.

3. Bila telah selesai, secara bergiliran setiap kelompok diminta memilih salah satu perwakilan kelompok untuk mengungkapkan hasil diskusi kepada kelompok besar

Kertas daftar penyataan dan tanggapan (5 lembar) Pertemuan ke-IV Memberi dan menerima umpan balik

1) Meminta siswa untuk berpasangan masing-masing dua orang

2) Secara bergantian, siswa

diminta saling

mengungkapkan tanggapan berupa kesan, reaksi, dan perasaan tentang pasangannya :

(1) “Kesan saya tentang Anda adalah...”

(2) “Reaksi saya terhadap

tingkah laku Anda

selama ini adalah...”

(3) “Perasaan saya tentang

diri Anda adalah...”

3) Untuk memperjelas

tanggapan tentang

pasangannya, siswa diminta mengasosiasikan

pasangannya dengan lagu, warna, film, makanan, buku, dan sebagainya. Sehingga tanggapannya menjadi jelas.

“Anda ini mengingatkan saya pada...”

4) Setelah menerima tanggapan, pasangan juga diminta untuk menanggapi pernyataan tersebut apakah dapat menerima pernyataan yang diberikan atau tidak. Bila tidak bisa dilakukan sesi klarifikasi.

Pertemuan ke-V

Melatih empati 1) Meminta siswa untuk berpasangan masing-masing dua orang

2) Meminta satu orang berperan sebagai komunikator dan satu siswa lagi berperan sebagai komunikan secara bergantian, masing-masing 10 menit 3) Meminta komunikator untuk

berbicara mengenai peristiwa sedih yang pernah atau sedang ia alami selama hidupnya

4) Sedangkan komunikan diminta untuk mendengarkan dan berlatih merespon dengan kata-kata penenang seperti

“Sabar ya...”, “Saya mengerti perasaanmu...”, “Saya turut bersedih...”

atau kata-kata penenang lain serta memberikan kata-kata penyemangat atau motivasi pada akhir sesi percakapan.

Pertemuan ke-VI

Belajar berpikir positif

1) Meminta siswa berpasangan masing-masing dua orang 2) Meminta satu orang berperan

sebagai komunikator dan satu siswa lagi berperan sebagai komunikan secara bergantian, masing-masing 10 menit 3) Meminta komunikator untuk

berbicara mengenai peristiwa-peristiwa buruk yang sedang/pernah ia alami

4) Sedangkan komunikan diminta untuk menyikapi peristiwa buruk komunikator tersebut ke dalam sudut pandang yang positif.

-

Pertemuan ke-VII

Mendengarkan seksama

1) Siswa diminta untuk berpasangan masing-masing dua orang

2) Secara bergantian satu orang diminta berperan sebagai pembicara aktif dan satu siswa lagi berperan sebagai pendengar

3) Pembicara aktif diminta untuk berbicara mengenai peristiwa yang ia alami selama satu minggu terakhir selama lima menit

4) Sedangkan pendengar diminta untuk mendengarkan perkataan yang disampaikan oleh pembicara aktif secara seksama dan berlatih merespon hanya dengan

kata-kata “Ya...”, “Lalu?”, “Hmmm...” serta bahasa tubuh yang attending (memperhatikan)

5) Setelah selesai, peneliti mengevaluasi sejauh mana pendengar mampu menyerap

informasi dari pernyataan pembicara aktif tadi dengan pertanyaan sebagai berikut :

“Coba ceritakan kembali

mengenai pernyataan teman Anda tadi?” dan mengecek

kebenarannya kepada pembicara aktif Pertemuan ke-VIII Memulai dan mengembangkan percakapan

1) Meminta siswa berpasangan masing-masing dua orang 2) Secara bergantian siswa

diminta untuk berlatih

memulai dan

mengembangkan percakapan kepada orang asing selama 5 menit.

3.1.2.3 Perlakuan (Treatment)

Perlakuan diberikan melalui layanan penguasaan konten dengan metode kegiatan kelompok dan diskusi kelompok. Materi yang diberikan kepada kelompok eksperimen adalah berkaitan dengan komunikasi antarpribadi. Layanan penguasaan konten diberikan sebanyak delapan kali pertemuan dengan durasi masing-masing 40 menit. Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah metode kegiatan kelompok dan diskusi kelompok. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah:

(1) Perencanaan

Perencanaan layanan penguasaan konten meliputi (a) menetapkan subjek atau peserta layanan, (b) menetapkan dan menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci dan kaya, (c) menetapkan proses dan langkah–langkah layanan,

(d) menetapkan dan memfasilitasi layanan, termasuk media dengan perangkat keras dan lemahnya, dan (d) menyiapkan kelengkapan administrasi.

(2) Pelaksanaan

Layanan penguasaan konten dilaksanakan dengan kegiatan berupa (a) melaksanakan kegiatan melalui pengorganisasian proses pembelajaran penguasaan konten dan (b) mengimplementasikan high touch dan high tech dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bersifat eksperimental sehingga dilaksanakan dalam ruangan atau menyesuaikan kondisi sekolah.

(3) Evaluasi

Pelaksanaan kegiatan layanan penguasaan konten memerlukan evaluasi yaitu dengan cara (a) menetapkan materi evaluasi, (b) menetapkan prosedur evaluasi, (c) menyusun instrumen evaluasi, (d) mengaplikasikan instrumen evaluasi, dan (e) mengolah hasil aplikasi evaluasi.

(4) Analisis hasil evaluasi

Setelah evaluasi dilaksanakan, hasilnya perlu dianalisis agar dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Analisi dilakukan dengan (a) menetapkan norma/standar evaluasi, (b) melakukan analisis, dan (c) menafsirkan hasil evaluasi.

(5) Tindak lanjut

Tindak lanjut dari hasil evaluasi dapat dilaksanakan dengan (a) menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, (b) mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada peserta layanan dan pihak–pihak terkait, (c) melaksanakan rencana tindak lanjut.

(6) Laporan

Setelah layanan penguasaan konten selesai dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah (a) menyusun laporan pelaksanaan layanan penguasaan konten , (b) menyampaikan laporan kepada pihak terkait, (c) mendokumentasikan laporan layanan.