BAB II KAJIAN PUSTAKA
H. Materi Trigonometri
Materi pelajaran ini dibatasi sesuai dengan kisi-kisi pada soal tes hasil
belajar (terlampir di L.3).
Standar Kompetensi: 5. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan
identitas trigonometri dalam pemecahan masalah
Kemampuan dasar: 5.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan
identitas trigonometri, dan penafsirannya.
Indikator:
1. Mampu menentukan nilai sinus, kosinus, dan tangen dari perbandingan
trigonometri segitiga siku-siku.
3. Mampu membuktikan identitas trigonometri sederhana.
4. Mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan sinus,
dan kosinus.
5. Mampu menghitung luas segitiga jika komponennya diketahui.
Berikut materi yang akan diuraikan:
1. Perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku
Perhatikan segitiga siku-siku π΄π΅πΆ dengan titik sudut siku-siku di
π΅ pada gambar dibawah:
Gambar 2.2 Segitiga π΄π΅πΆ π₯disebut proyeksi (sisi siku-siku di samping sudut πΌ)
π¦ disebut proyektor (sisi siku-siku di depan sudut πΌ)
π disebut proyektum (sisi miring/hipotenusa)
Dari tiga besaran panjang sisi segitiga siku-siku π΄π΅πΆ di atas yaitu
π₯,π¦,π, dapat ditentukan beberapa perbandingan, yaitu sebagai berikut: a) sinπΌΒ° =π¦ π b) cosπΌΒ° =π₯π c) tanπΌΒ° =π¦π₯ d) cotπΌΒ° = π₯ π¦ e) secπΌΒ° = π π₯ f) cscπΌΒ° =π π¦ A B C πΌ π π¦ π₯
2. Identitas trigonometri
Identitas trigonometri merupakan pernyataan suatu bentuk
trigonometri yang dinyatakan dalam bentuk trigonometri yang lain.
Berdasarkan definisi pada perbandingan trigonometri di atas dapat
diturunkan hubungan-hubungan matematika yang disebut rumus
perbandingan, yaitu sebagai berikut:
1) Identitas trigonometri dasar yang merupakan hubungan
kebalikan a) sinπΌΒ° = 1 cscπΌΒ° b) cosπΌΒ° = 1 secπΌΒ° c) tanπΌΒ° = 1 cotπΌΒ° d) cotπΌΒ° = 1 tanπΌΒ° e) secπΌΒ° = 1 cos πΌΒ° f) cscπΌΒ° = 1 sinπΌΒ°
2) Identitas trigonometri dasar yang merupakan hubungan
perbandingan
a) tanπΌΒ° = sinπΌΒ° cosπΌΒ°
b) cotπΌΒ° =cosπΌΒ° sinπΌΒ°
3) Identitas trigonometri dasar yang diperoleh dari hubungan
teorema Phytagoras
a) sin2π₯+ cos2π₯= 1
b) 1 + tan2π₯= sec2π₯
3. Penyelesaian persamaan trigonometri
ο· Persamaan sinπ₯Β° = sinπΌΒ°(π₯ β β)
Penyelesian persamaan bentuk di atas dapat ditentukan dengan
menggunakan hubungan-hubungan yang berlaku pada
perbandingan trigonometri sudut berelasi berikut:
sin 180Β°β πΌΒ° = sinπΌΒ° sin πΌΒ° +π β360Β° = sinπΌΒ°
Dengan menggunakan hubungan-hubungan di atas, maka
penyelesaian persamaan trigonometri sinπ₯Β° = sinπΌΒ° dapat ditentukan sebagai berikut:
π₯=πΌΒ° +π β360Β° atau π₯= 180Β°β πΌΒ° + π β360Β° dengan
π β β€
ο· Persamaan cosπ₯Β° = cosπΌΒ° π₯ β β
Penyelesian persamaan bentuk di atas dapat ditentukan dengan
menggunakan hubungan-hubungan yang berlaku pada
perbandingan trigonometri sudut berelasi berikut:
cos βπΌΒ° = cosπΌΒ° cos (πΌΒ° +π β360Β°) = cosπΌΒ°
Dengan menggunakan hubungan-hubungan di atas, maka
penyelesaian persamaan trigonometri cosπ₯Β° = cosπΌΒ° dapat ditentukan sebagai berikut:
ο· Persamaan tanπ₯Β° = tanπΌΒ° (π₯ β β)
Penyelesian persamaan bentuk di atas dapat ditentukan dengan
menggunakan hubungan-hubungan yang berlaku pada
perbandingan trigonometri sudut berelasi berikut:
tan(180Β° +πΌΒ°) = tanπΌΒ° tan πΌΒ° +π β360Β° = tanπΌΒ°
Dengan menggunakan hubungan-hubungan di atas, maka
penyelesaian persamaan trigonometri tanπ₯Β° = tanπΌΒ° dapat ditentukan sebagai berikut:
π₯= (πΌΒ° +π β180Β°) dengan π β β€
ο· Persamaan sinπ₯Β° = π, cosπ₯Β° =π, dan tanπ₯Β° =π
Penyelesaian persamaan trigonometri sinπ₯Β° = π, cosπ₯Β° = π, dan tanπ₯Β° =π dapat ditentukan dengan cara mengubah konstanta π (yang berada di ruas kanan) dalam bentuk perbandingan trigonometri suatu sudut πΌΒ° sehingga ruas kanan sama dengan perbandingan trigonometri di ruas kiri.
o sinπ₯Β° =π diubah terlebih dahulu menjadi sinπ₯Β° = sinπΌΒ°,
o cosπ₯Β° = π diubah terlebih dahulu menjadi cosπ₯Β° = cosπΌΒ°, dan
o tanπ₯Β° =π diubah terlebih dahulu menjadi tanπ₯Β° = tanπΌΒ°
Setelah persamaan sinπ₯Β° =π, cosπ₯Β° =π, dan tanπ₯Β° =π
diubah menjadi persamaan bentuk di atas, langkah selanjutnya
adalah menggunakan penyelesaian yang telah ditulis
sebelumnya.
4. Aturan sinus dan aturan kosinus
a) Aturan sinus
Perhatikan βπ΄π΅πΆ pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.3 βπ΄π΅πΆ
Garis π΄π·,π΅πΈ,πΆπΉ merupakan garis tinggi pada sisi π,π,π.
i. Pada βπ΄πΆπΉ diperoleh:
sinπ΄ =πΆπΉ
π β πΆπΉ =πsinπ΄
ii. Pada βπ΅πΆπΉ diperoleh:
sinπ΅ =πΆπΉ
π β πΆπΉ =πsinπ΅
Dari i. dan ii. diperoleh:
πsinπ΄ =πsinπ΅ π sinπ΄ = π sinπ΅β¦β¦ 1) B A C E F D π π π
iii. Pada βπ΅π΄π· diperoleh:
sinπ΅ =π΄π·
π β π΄π·= πsinπ΅
iv. Pada βπΆπ΄π· diperoleh:
sinπΆ =π΄π·
π β π΄π· =πsinπΆ
Dari iii. dan iv. Diperoleh:
πsinπ΅ =πsinπΆ
π
sinπ΅ = π
sinπΆβ¦β¦β¦ 2)
Sehingga dari persamaan 1) dan 2), diperoleh:
π sinπ΄= π sinπ΅= π sinπΆ
Sehingga rumus aturan sinus adalah:
π sinπ΄= π sinπ΅ = π sinπΆ b) Aturan kosinus
Perhatikan βπ΄π΅πΆ di bawah ini:
Gambar 2.4 βπ΄π΅πΆ Gambar 2.4 βπ΄π΅πΆ π΅ πΆ π΄ π π π π‘ π·
Pada βπ΄π·πΆ diperoleh perbandingan trigonometri sebagai berikut: cosπ΄ =π΄π· π΄πΆ β π΄π· =π΄πΆcosπ΄ β πcosπ΄ πΆπ· 2 = π΄πΆ 2β π΄π· 2 = π2β πcosπ΄ 2 β π2β π2cos2π΄ Pada βπ΅π·πΆberlaku: π΅πΆ 2= π΅π· 2+ πΆπ· 2 = π΄π΅ β π΄π· 2+π2β π2cos2π΄ = π β πcosπ΄ 2+π2β π2cos2π΄
= π2β2ππcosπ΄+π2cos2π΄+π2β π2cos2π΄ = π2β2ππcosπ΄+π2
π2 =π2 +π2β2ππcosπ΄
Dengan cara yang sama diperoleh:
π2 =π2 +π2β2ππcosπ΅ π2 =π2 +π2β2ππcosπΆ
Sehingga dapat disimpulkan bahwa aturan kosinus adalah:
π2 =π2 +π2β2ππcosπ΄
π2 =π2 +π2β2ππcosπ΅
5. Luas segitiga
Luas segitiga dapat ditentukan jika panjang alas dan tinggi
segitiga itu diketahui, jika panjang alas dan tinggi diketahui
maka luas segitiga tersebut adalah πΏ= 1 2ππ‘. Misal terdapat βπ΄π΅πΆ di bawah ini:
Gambar 2.5 βπ΄π΅πΆ
a) Luas segitiga dengan dua sisi dan satu sudut diketahui
Perhatikan segitiga Gambar 2.4.
Garis π΄π· =π‘ adalah garis tinggi dari titik A ke sisi C.
i. Dalam βπ΄πΆπ·, sinπΆ= ππ‘ β π‘= πsinπΆ. Kemudian substitusi nilai π‘ ke πΏ= 1
2ππ‘, diperoleh:
πΏ= 1
2π πsinπΆ =1
2ππsinπΆ
ii. Dalam βπ΄π΅π·, sinπ΅=ππ‘ β π‘ =πsinπ΅. Kemudian substitusi nilai π‘ ke πΏ= 1
2ππ‘, diperoleh:
πΏ= 1
2π πsinπ΅ β12ππsinπ΅
Aturan sinus pada βπ΄π΅πΆ: π sinπ΄ =
π
sinπ΅ βsinπ΅=ππsinπ΄. Kemudian substitusi ke πΏ= 1 2ππsinπ΅, diperoleh: π΅ π΄ πΆ π π π π‘ π·
πΏ=1
2ππ β ππsinπ΄ β12ππsinπ΄
Sehingga dapat disimpulkan bahwa luas βπ΄π΅πΆ jika diketahui panjang dua sisi dan besar sudut apitnya adalah:
πΏ=1 2ππsinπ΄ πΏ=1 2ππsinπ΅ πΏ=1 2ππsinπΆ
b) Luas segitiga dengan ketiga sisinya diketahui
Diketahui identitas trigonometri sin2π΄+ cos2π΄ = 1.
sin2π΄= 1βcos2π΄
sin2π΄= 1 + cosπ΄ 1βcosπ΄ β¦.. i)
Diketahui pula aturan kosinus cosπ΄= π2+π2βπ2
2ππ disubstitusi ke persamaan 1), diperoleh: sin2π΄ = 1 +π2+π2βπ2 2ππ 1βπ2+2πππ2βπ2 sin2π΄ = 2ππ+π2+π2βπ2 2ππ 2ππ βπ22ππ+π2βπ2 sin2π΄= π+π 2βπ2 2ππ π2β πβπ 2ππ 2 sin2π΄ = π+π+π π+πβπ π+πβπ πβπ+π 2ππ 2 sinπ΄= 1 2ππ π+π+π π+π β π π+π β π π β π+π ..*) Setengah keliling βπ΄π΅πΆ adalah π =1
2 π+π+π
Dari π =1
π+π+π = 2π β¦β¦β¦ i)
π+π β π = π+π+π β2π= 2π β2π = 2 π β π β¦ ii)
π β π+π = π+π+π β2π= 2π β2π= 2 π β π β¦. iii)
π+π β π = π+π+π β2π = 2π β2π = 2(π β π)β¦.. iv) Substitusi persamaan i), ii), iii) dan iv) ke dalam persamaan *),
diperoleh:
sinπ΄= 1
2ππ 2π β2 π β π β2 π β π β2 π β π sinπ΄ = ππ2 π π β π π β π π β π β¦β¦ **)
Substitusikan persamaan **) ke rumus luas βπ΄π΅πΆ,πΏ= 1
2ππsinπ΄, diperoleh:
πΏ=1
2ππ ππ2 π π β π π β π π β π πΏ= π π β π π β π π β π
Luas βπ΄π΅πΆ jika diketahui panjang ketiga sisinya (sisi π, sisi π, dan sisi π) dapat ditentukan dengan rumus:
πΏ=π π β π π β π (π β π)
dengan π =1
2 π+π+π = setengah keliling βπ΄π΅πΆ. c) Luas segitiga jika diketahui satu sisi dan ketiga sudutnya
Diketahui terdapat rumus πΏ= 1
2ππsinπ΅ ..*) Menurut aturan sinus diperoleh π= πsinπ΄
sinπ΅ ..**)
Substitusikan persamaan **) ke dalam persamaan *) sehingga
πΏ=1 2 πsinπ΄ sinπ΅ πsinπ΅ β πΏ =1 2π2 sinπ΄sinπ΅ sinπΆ
Dengan cara yang sama diperoleh:
πΏ=1 2π2sinπ΅sinπΆ sinπ΄ πΏ= 1 2π2sinπ΄sinπΆ sinπ΅
Sehingga dapat disimpulkan bahwa luas βπ΄π΅πΆ jika diketahui panjang satu sisi dan besar ketiga sudutnya adalah:
πΏ=1 2π2sinπ΅sinπΆ sinπ΄ πΏ= 1 2π2sinπ΄sinπΆ sinπ΅ πΏ= 1 2π2sinπ΄sinπ΅ sinπΆ I. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan contohnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian serupa dilakukan oleh Ratna Wulandari mahasiswa PGSD
Universitas Sanata Dharma angkatan 2009 dengan judul: βHubungan
antara Motivasi Belajar dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
dalam Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Kanisius Gamping Semester I
Tahun Pelajaran 2012/2013β. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan
hasil belajar siswa (π= 2,03). Terdapat hubungan yang positif pula antara minat belajar dengan hasil belajar siswa (π= 1,71).
2. Penelitian yang relevan lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Uly Ulya mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga angkatan 2008 dengan judul: βPengaruh Minat Belajar dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika
Siswa Kelas IV dan V pada MI Riyadlotul Ulum Kunir Kecamatan
Dempet Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2011/2012β. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara minat belajar dan
prestasi belajar matematika (π= 0,53). Terdapat pengaruh yang signifikan pula antara motivasi belajar dan prestasi belajar (π= 0,45).