BAB II: DASAR TEORI
2.8. Matlab
Matlab merupakan bahasa pemrograman yang dikhususkan untuk kebutuhan komputasi teknis, visualisasi dan pemrograman seperti komputasi matematik, analisis data, pengembangan algoritma, simulasi dan pemodelan, dan grafik-grafik perhitungan [9]. Pada penelitian ini, matlab yang digunakan yaitu seri R2010a.
13
BAB III
PERANCANGAN
3.1. Gambaran Sistem
Blok sistem untuk pengenalan gambar alat musik tradisional Indonesia dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Gambaran Sistem
Sistem pengenalan gambar alat musik tradisional Indonesia terdiri dari software pada komputer yang berfungsi sebagai user interface dalam proses pengenalan. Software yang dibuat dalam bentuk user interface dengan program matlab yang berperan sebagai pusat pengaturan semua pengenalan gambar alat musik tradisional Indonesia seperti mengambil citra dan mengenali gambar yang sudah di capture. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan webcam dan dengan membutuhkan tambahan dua buah
lampu agar gambar yang dihasilkan dapat fokus tanpa adanya shadow serta interferensi dan setelah semua proses dilakukan maka output yang berupa teks akan muncul pada layar laptop atau komputer.
3.1.1. Fixture
Fixture digunakan sebagai tempat dudukan webcam serta potongan gambar alat musik tradisional. Fixture terbuat dari kayu. Posisi potongan gambar dan webcam tegak lurus sehingga di dapatkan hasil yang simetris.Dalam perancangan ini, untuk mendapatkan hasil yang fokus maka jarak antara webcam dengan posisi objek gambar yaitu ± 33 cm.
3.1.2. Webcam
Webcam yang digunakan adalah webcam merk Logitech seri c170h. Contoh webcam yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.3. Spesifikasi webcam bisa dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Spesifikasi Webcam Logitech c170h
Photo Quality 5 Megapixel
Video Quality VGA
Fokus Type Always Fokused
3.1.3. Potongan Gambar
Potongan gambar yang digunakan yaitu berupa potongan dari poster (lihat Lampiran 1) dan dalam satu potongan gambar hanya menampilkan satu macam gambar alat musik tradisional. Potongan gambar yang digunakan yaitu dengan ukuran template yang beraneka ragam dan ukuran gambar asli alat musik tradisional yang berasal dari poster.
3.1.4. Lampu
Lampu berfungsi untuk memberikan brightness lebih pada gambar alat musik tradisional sehingga gambar yang ditangkap oleh kamera dapat terlihat lebih jelas atau fokus dan untuk menghindari shadow.
3.1.5. Laptop atau komputer
Pada sistem pengenalan ini, laptop atau komputer berfungsi sebagai pengolah software yang termasuk di antaranya matlab ataupun pada preprocessing, serta penyimpanan database. Pengenalan yang ingin ditampilkan dapat dilihat melalui keluaran pada laptop ataupun komputer.
3.2. Proses Pengenalan Potongan Citra Alat Musik Tradisional
Proses pengenalan potongan citra alat musik tradisional adalah proses di mana potongan citra yang di capture akan dikenali bentuknya. Proses ini terdiri pengambilan citra, preprocessing, pengenalan dan keluaran yanag berupa teks. Proses kerja sistem dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Diagram Blok Proses Pengenalan 3.2.1. Pengambilan Citra
Citra yang berbentuk potongan gambar diambil dengan menggunakan webcam yang sudah terhubung dengan komputer. Webcam terlebih dahulu sudah dikenali oleh laptop/komputer. Webcam yang berada tegak lurus dengan potongan citra dan harus mencari jarak terbaik atau fokus. Untuk mendapatkan gambar yang fokus diperlukan juga adanya tambahan lampu agar intensitas cahaya tidak mengganggu untuk pengambilan gambar. Resolusi 640 x 480 yang digunakan pada webcam ini akan membantu untuk mendapatkan tampilan gambar yang lebih baik. Perintah untuk mengambil gambar dengan menggunakan webcam adalah sebagai berikut :
vidobj =
videoinput('winvideo',1,'YUY2_640x480');
preview(vidobj);
pause
frame = getsnapshot(vidobj);
stop(vidobj) delete(vidobj)
gambar=yuy2torgb(frame);
imshow(gambar)
3.2.2. Preprocessing
Preprocessing merupakan tahap untuk mempersiapkan citra sebelum ke tahap ekstraksi ciri sehingga dapat diproses ke tahap selanjutnya. Preprocessing sendiri terdiri dari grayscale, cropping, dan resizing.
1. Grayscale
Grayscale merupakan proses dimana citra asli akan diubah warnanya menjadi keabuan. Perintah yang digunakan untuk mengubah citra RGB menjadi grayscale adalah rgb2gray. Hal ini akan mempermudah proses pengolahan citra selanjutnya yaitu ekstraksi ciri. Contoh citra hasil grayscale dapat dilihat pada gambar 3.3.
(a) (b)
Gambar 3.3. Contoh hasil citra RGB menjadi citra greyscale (a) Citra RGB ; (b) Citra grayscale
dengan program :
I=imread('Gong (Jawa).jpg');
J=double(rgb2gray(I));
K=(J/255);
imshow (K)
2. Cropping
Cropping adalah suatu proses untuk memotong citra pada bagian tertentu atau yang tidak diperlukan sehingga didapatkan hasil yang diinginkan untuk mempermudah data yang akan diolah. Pada percobaan ini, cropping menggunakan bounding box dan bounding box ini akan melakukan automatic cropping. Diagram alir bounding box dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Diagram alir bounding box
Proses bounding box adalah proses dimana citra masukkan akan di cropping sesuai dengan bounding box-nya. Cropping dilakukan dengan cara memotong matrik citra masukkan yang nilainya kurang dari nilai parameter yang sudah ditentukan. Proses cropping dilakukan dengan cara memotong tiap sisi secara bergantian, pertama kali
yaitu sisi sebelah kiri di cropping setelah di-cropping citra diputar sejauh 90° dan kemudian citra sisi sebelah kiri di-cropping kembali. Proses ini dilakukan terus menerus hingga semua sisi citra di cropping semua.
3. Resizing
Proses resizing dilakukan agar citra yang akan diekstrak dari webcam dengan resolusi 640x480 piksel mempunyai ukuran piksel yang sama dengan aturan ekstraksi ciri Discrete Cosine Transform Two Dimension (DCT 2-D), yaitu dengan ukuran variasi piksel 256 x 256, 128 x 128, 64 x 64, 32 x 32, 16x16, dan 8x8 piksel. Pada penelitian ini, adanya variasi piksel dimaksudkan untuk mencari ukuran yang terbaik dari citra tersebut. Hasil citra resizing dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5. Proses citra asli yang di resize dengan ukuran variasi piksel (a) Citra hasil cropping ; (b) Citra yang telah di resize dengan ukuran 32 x 32
dengan program :
I3=imresize(I2,[32 32]);
imshow(I3); axis('on')
3.2.3. Ekstraksi Ciri
Dalam perancangan, ekstraksi ciri yang digunakan yaitu berbasiskan Discrete Cosine Transform 2-D ( DCT 2-D) yang berfungsi untuk membagi citra ke dalam blok-blok kecil dengan ukuran tetap yang kemudian dikonversikan dari domain spasial ke domain DCT dengan cara melakukan evaluasi dari variasi jumlah koefisien DCT dari nilai yang terendah dulu yaitu dari 3, 10, 21, 36, 55, 78, 105, 136. Nilai-nilai koefisien DCT didapatkan dari zigzag scanning dengan matriks 16x16 seperti pada gambar 2.6. Proses Ekstraksi ciri dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Diagram Alir Ekstraksi Ciri
3.2.4. Jarak
Proses pengukuran jarak bertujuan untuk membandingkan citra yang telah di capture dengan menggunakan webcam dengan database. Hasil jarak minimum yang diperoleh akan di gunakan ke dalam proses selanjutnya. Unutk perancangan ini, jarak yang
digunakan adalah jarak Jaccard seperti pada persamaan (2.5). Proses kerja jarak tersebut dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7. Diagram Alir Jarak
3.2.5. Database Potongan Citra
Database digunakan sebagai acuan dalam penentuan pengenalan citra. Untuk membuat database dapat dilakukan dalam beberapa proses yaitu adanya input citra, preprocessing dan Discrete Cosine Transform 2-D dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8. Sistem Pembuatan Database
Citra gambar yang akan dijadikan database yaitu 28 jenis gambar alat musik tradisional yang telah dicapture menggunakan webcam dan gambar yang telah dicapture akan dipotong dengan menggunakan aplikasi Photoshop. Pemotongan dilakukan pada bagian luar dari sisi hitam dan yang akan dijadikan sebagai database adalah gambar yang
berada pada bagian dalam dari sisi hitam serta menerapkan variasi resizing ( 256x256, 128x128, 64x64, 32x32, 16x16, 8x8 piksel ) dan jumlah koefisien DCT ( 3, 10, 21, 36, 55, 78, 105, 136 ). Citra akan diproses melalui preprocessing yang terdiri dari grayscale, cropping, dan resizing. Selanjutnya, citra hasil preprocessing akan dimasukkan ke dalam Disrete Cosine Transform 2-D untuk menghasilkan suatu data matriks. Perlu diketahui bahwa database sudah harus diketahui oleh sistem yang dikarenakan nantinya database akan digunakan sebagai media pembanding.
3.2.6. Penentuan Keluaran
Proses penentuan keluaran adalah subproses terakhir dari proses pengenalan gambar alat musik tradisional. Pada proses ini hasil pengenalan gambar alat musik tradisional ditentukan dengan berdasakan jarak minimum yang diperoleh setelah proses penghitungan jarak. Proses penentuan keluaran direpresentasikan pada gambar 3.9.
Gambar 3.9. Diagram Alir Penentuan Keluaran
3.3. Gambar Uji
Gambar uji diambil setelah user menekan tombol “Capture”. Hasil capture atau sampel diambil dari kepingan gambar yang sudah diatur secara fix dan cahaya yang sudah
diatur intensitasnya agar tidak terdapat shadow yang dapat mengganggu gambar yang ingin di capture. Proses yang berlangsung meliputi citra alat musik tradisional, preprocessing yang terdiri dari grayscale, cropping dan resizing dan Discrete Cosine Transform Two Dimension (DCT 2-D). Hasil proses tersebut kemudian disimpan dan diproses kembali untuk mendapatkan hasil pengenalan gambar alat musik tradisional.
3.4. Perancangan GUI
Grapichal User Interface akan memudahkan user dalam penggunaan software ini sehingga dapat memahami sistem pengenalan gambar beserta cara kerjanya. Tampilan GUI dalam perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Tampilan Utama Jendela Pengenalan
Tabel 3.2. Keterangan Tampilan Utama Program
Nama Bagian Deskripsi
Tombol On Tombol On digunakan untuk mengaktifkan webcam
Tombol Capture Tombol Capture digunakan untuk pengambilan citra gambar alat musik tradisional Indonesia
Untuk menampilkan citra hasil cropping
Axes 3 pada panel Preprocessing
Untuk menampilkan citra hasil resizing
Axes 4 pada Panel Ekstraksi ciri
Untuk menampilkan hasil DCT
Axes 5 pada Panel Ekstraksi ciri
Untuk menampilkan hasil ekstraksi ciri dengan jumlah koefisien zigzag scanning
Pop-up Menu pada panel Preprocessing
Untuk memilih variasi piksel
Pop-up Menu pada panel Ekstraksi ciri
Untuk memilih variasi koefisien DCT yaitu zigzag scanning
Tombol proses Untuk proses cropping dan resizing
Panel Keluaran Untuk menampilkan hasi pengenalan yang berupa teks
Panel Penjelasan Untuk menampilkan penjelasan singkat tentang alat musik yang berupa teks
Tombol Info Tombol info digunakan untuk melihat info tentang alat musik
Tombol Reset Tombol reset digunakan untuk me-reset program untuk melakukan pengenalan yang baru
Tombol Selesai Untuk mengakhiri seluruh proses
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hasil dan pembahasan, akan dibahas tentang rancangan software dan hasil dari pengerjaan software serta sejauh mana program ini dapat berjalan dengan baik.
Pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan citra 28 gambar alat musik tradisional di indonesia dengan berbagai variasi yang telah ditetapkan.
4.1. Pengujian dan tampilan program pengenalan gambar alat musik tradisonal di Indonesia secara Real Time
Pengujian dan tampilan program menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut:
1. Processor INTEL(R) core(TM)i5 CPU M430 @2.27GHZ with Radeon™
HD Graphics 1,75 GHz 2. RAM 2.00 GB
3. Matlab7.10.0 (R2020a)
Program pengenalan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Klik dua kali pada icon matlab seperti pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Icon matlab
b. Setelah klip icon matlab, maka akan muncul tampilan awal matlab seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Tampilan awal matlab
c. Kemudian ganti Current Directory sesuai dengan directory dimana program yang akan dipakai disimpan, setelah itu ketik guide Gui pada Command Window maka akan muncul tampilan jendela utama program pengenalan seperti pada gambar 4.3, klik run untuk menjalankan program.
Gambar 4.3. Tampilan jendela Gui
d. Setelah klik run, maka akan menampilkan tampilan utama program seperti pada gambar 4.4.
Gambar 4.4. Tampilan utama jendela program pengenalan gambar alat musik tradisional di Indonesia
e. Selanjutnya, memilih dan menekan tombol yang sudah tersedia beserta urutannya seperti gambar 4.4. Berikut merupakan fungsi dan penjelasan tentang tombol tersebut :
1. Tombol On
Gambar 4.5. Tampilan saat tombol On ditekan
Tombol On berfungsi untuk mengaktifkan webcam dan gambar yang akan dicapture akan tampil pada “axes 1”. Program untuk menjalankan tombol tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.6.
imaqhwinfo;
info = imaqhwinfo('winvideo');
dev_info = imaqhwinfo('winvideo',2);
vidobj=videoinput('winvideo',2,'YUY2_640X480');
vidobj.FramesPerTrigger = 2;
triggerconfig(vidobj, 'manual');
vidRes = get(vidobj, 'VideoResolution');
imWidth = 640;
imHeight = 480;
nBands = get(vidobj, 'NumberOfBands');
hImage = image(zeros(imHeight, imWidth, nBands), 'parent',handles.axes1);
preview(vidobj, hImage)
Gambar 4.6. Program Tombol On
Pada gambar 4.6, perintah program imaqhwinfo adalah merupakan program mengetahui informasi dari webcam tentang nama device dan format warna hasil dari webcam misal RGB, YUY, dll. Perintah program preview untuk menampilkan video pada saat camera on yang akan ditampilkan pada axes1.
2. Tombol Capture
Gambar 4.7. Tampilan saat tombol Capture ditekan
Tombol Capture berfungsi untuk mengambil/mencuplik gambar dari video yang akan digunakan untuk proses selanjutnya dan hasil dari gambar
yang telah dicuplik akan ditampilkan pada “axes 1”. Format gambar yang sudah dicuplik yaitu grayscale. Untuk menjalankan tombol tersebut, menggunakan program sebagai berikut :
imaqhwinfo;
vidRes = get(vidobj, 'VideoResolution');
imWidth = 640;
imHeight = 480;
nBands = get(vidobj, 'NumberOfBands');
hImage = image(zeros(imHeight, imWidth, nBands), 'parent',handles.axes1);
Gambar 4.8. Program Tombol Capture
Gambar 4.8 hampir sama dengan program gambar 4.6 tetapi tetapi pada gambar 4.8 ditambah dengan perintah grayscale yang berfungsi mengubah warna citra menjadi keabu-abuan. Hasil dari capture webcam memiliki format gambar grayscale sehingga diubah terlebih dahulu ke format gambar YUY dengan cara menggunakan fungsi yuy2_640x480.
Pada fungsi yuy2 digunakan angka 640x480 agar hasil gambar yang telah dicapture memiliki ukuran 640x480. Perintah program getsnapshot adalah perintah untuk meng-capture gambar saat camera telah on. Agar hasil capture bisa dipanggil dan digunakan diprogram lain maka diinisialisasikan menggunakan “handles”.
3. Pop-up menu variasi resizing
Gambar 4.9. Tampilan pop-up menu variasi resizing ketika diklik Pop-up menu berfungsi untuk memilih berbagai ukuran resizing yang akan digunakan untuk mengenali gambar alat musik tradisional Indonesia. Perintah program yang digunakan adalah sebagai berikut :
indeks=get(handles.popupmenu2,'Value');
switch indeks case 2
ukuran=8;
case 3
ukuran=16;
case 4
ukuran=32;
case 5
ukuran=64;
case 6
ukuran=128;
case 7
ukuran=256;
end
handles.ukuran=ukuran;
guidata(hObject,handles);
Gambar 4.10. Program untuk variasi resizing
Pada gambar 4.10 tertulis ukuran=8 maksudnya yaitu ukuran resizing bernilai 8x8 piksel, untuk penjelasan resizing dapat dilihat pada bab III. Resizing diinisialisasikan dengan nama “ukuran”, agar nilai variasi
resizing ini dapat dipanggil diprogram lain maka diubah menjadi
“handles.ukuran”.
4. Pop-up menu variasi zigzag scanning
Gambar 4.11. Tampilan pop-up menu variasi zigzag scanning ketika diklik Pop-up menu selanjutnya berfungsi untuk memilih berbagai ukuran zigzag scanning yang akan digunakan untuk mengenali gambar alat musik tradisional Indonesia. Perintah program yang digunakan adalah sebagai berikut :
indeks=get(handles.popupmenu3,'Value');
switch indeks case 2
jkoef=3;
case 3
jkoef=10;
case 4
jkoef=21;
case 5
jkoef=36;
case 6
jkoef=55;
case 7
jkoef=78;
case 8
jkoef=105;
case 9
jkoef=136;
end
handles.jkoef=jkoef;
guidata(hObject,handles);
Gambar 4.12. Program untuk variasi zigzag scanning
Pada gambar 4.12 tertulis jkoef=3 maksudnya yaitu jumlah koefisien dct dengan menggunakan zigzag scanning bernilai 3, untuk penjelasan ekstraksi ciri dengan zigzag scanning dapat dilihat pada bab III. Jumlah ukuran zigzag scannig diinisialisasikan dengan nama “jkoef”, agar nilai variasi resizing ini dapat dipanggil diprogram lain maka diubah menjadi
“handles.jkoef”.
5. Tombol Proses
Tombol proses berfungsi untuk mengolah dan menjalankan proses pengenalan dari gambar yang telah di capture, preprocessing ( cropping dan resizing ), ekstraksi ciri dan fungsi jarak hingga nantinya menghasilkan jarak minimum dari gambar tersebut dan hasil keluaran yang berupa teks.
Tombol proses dapat berjalan setelah memilih variasi resizing dan variasi zigzag scanning. Berikut merupakan program dari tombol proses :
%Automatic cropping x1=handles.gambar;
x1=(double(x1))/255;
x10=1-x1;
x11=bboxg(x10);
axes(handles.axes2);
imshow(x11) axis on
Gambar 4.13. Program Tombol Proses untuk menampilkan hasil cropping
Pada penelitian ini, cropping dilakukan secara otomatis tanpa menentukan nilai koordinat. Pada gambar 4.13, perintah double berfungsi untuk mengubah nilai pada gambar grayscale karena nilainya masih unsigninteger, sedangkan nilai hasil akhir dibagi 255 sebagai normalisasi agar nilai maksimalnya 1. Kemudian dilakukan pembalikan warna yaitu yang berwarna gelap (bernilai 0) diubah menjadi berwarna terang (bernilai
>0) dengan cara seperti list program “x10”, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam tahap automatic cropping. Tahap selanjutnya adalah tahap automatic cropping dengan menggunakan perintah “bbox” atau bounding box seperti yang telah dijelaskan pada bab III.
%Proses Resizing
Gambar 4.14. Program Tombol Proses untuk menampilkan hasil resizing Gambar 4.14 merupakan proses untuk melakukan resizing setelah hasil cropping. Resizing dapat mengubah ukuran piksel gambar menjadi besar maupun kecil tanpa merubah ukuran gambar. Perintah diatas tertulis ukuran=[8,8] maksudnya adalah mengubah gambar hasil cropping menjadi ukuran 8x8 piksel. List program x3 menggunakan perintah imresize maksudnya adalah untuk mengubah ukuran citra setelah hasil cropping sesuai dengan keinginan user yaitu dengan memilih pop-up menu variasi resizing.
Gambar 4.15. Program Tombol Proses untuk menampilkan hasil DCT dan hasil ekstraksi ciri
elseif jkoef==136
% Ambil yang perlu secara zigzag if ukuran(1)==8
Gambar 4.15. (Lanjutan) Program Tombol Proses untuk menampilkan hasil DCT dan hasil ekstraksi ciri
Gambar 4.15 merupakan proses untuk hasil DCT dan ekstraksi ciri.
Ekstraksi ciri yang digunakan yaitu DCT dan penentuan nilai koefisien dilakukan dengan zigzag scanning. Hasil dari resizing harus menyesuaikan aturan nilai zigzag scanning yang digunakan sehingga tidak melebihi batas matriknya. Fungsi program “dct2” adalah untuk memanggil fungsi ekstraksi ciri DCT 2-D. Input dari program ekstraksi ciri berasal dari hasil proses hasil resizing. List program “x4” berfungsi untuk membuat data yang terdiri dari beberapa kolom menjadi hanya satu kolom.
Gambar 4.16. Program Tombol proses untuk mengeluarkan database
elseif (ukuran==64) &(jkoef==78)
Gambar 4.16. (Lanjutan) Program Tombol proses untuk mengeluarkan database
Gambar 4.16 merupakan program untuk mengeluarkan database yang akan dibandingkan dalam perhitungan jarak. Fungsi load adalah untuk memuat database dari mat-file dari simpanan database.
Perintah program untuk menghitung jarak antara citra masukan dengan citra database dapat dilihat pada Gambar 4.17.
for n=1:28 x4(1)=0;
z(1,n)=0;
r(n)=jarak(x4,z(:,n));
end
Gambar 4.17 Perintah program Tombol Proses untuk perhitungan jarak Perintah program pada Gambar 4.17 adalah untuk memanggil fungsi jarak jaccard yang akan membandingkan antara hasil dari output ekstraksi ciri yaitu x4 dengan hasil dari database yaitu z.
Perintah program untuk mencari nilai minimum dengan perhitungan fungsi jarak jaccard dapat dilihat pada gambar 4.18.
r;
a=find(min(r)==r);
minr=min(r)
Gambar 4.18 Perintah program mencari nilai minimum a merupakan hasil pencarian nilai terkecil dari hasil perhitungan jarak.
%Deskripsi string
s={'Accordion (Sumatera Selatan)','Angklung (Jawa Barat)','Bende (Lampung)',...
'Bonang (Jawa Timur)','Cengceng (Bali)','Doli (Bengkulu)','Fu (Maluku Utara)',...
'Gambus (Jambi)','Gendang (Jawa)','Gendang Dayak (Kalimantan)','Gendang Melayu (Bangka Belitung)',...
'Gong (Jawa)','Kecapi (Jawa Barat)','Kecapi (Sulawesi Selatan)','Kenong (Jawa)',...
'Kolintang (Sulawesi Utara)','Lado-lado (Sulawesi Tenggara)','Marwad (Kepulauan Riau)',...
'Panting (Kalimantan Selatan)','Rebab (Jawa)','Rifai (NAD)','Sasando (Timor)',...
'Serunai (Nusa Tenggara Barat)','Siter (Jawa)','Suling Saluang (Sumatera Barat)',...
'Tifa (Irian Jaya)','Tifa (Maluku)','Tuma (Kalimantan Barat)'};
Gambar 4.19. Program untuk menampilkan hasil pengenalan
Pada Gambar 4.19, variabel s adalah inisialisasi dari 28 gambar.
Nilai yang paling minimum akan dipanggil sesuai nama inisialisasi dan
ditampilkan edit_text 1 dengan menggunakan perintah set. Gambar 4.20 menampilkan hasil pengenalan dari suatu gambar alat musik tradisional di Indonesia setelah menekan tombol proses. Dari Gambar 4.20 dapat dilihat bahwa semua program dapat berjalan dengan baik dan selanjutnya dilakukan percobaan untuk menentukan nilai parameter terbaik untuk pengenalan gambar alat musik tradisional di Indonesia.
Gambar 4.20. Tampilan ketika program telah diproses 6. Tombol info
Tombol info berfungsi untuk menampilkan keterangan singkat dari gambar alat musik tradisional yang berhasil dikenali secara benar ataupun salah. Perintah program pada tombol info dapat dilihat pada Gambar 4.21.
Gambar 4.21. Perintah program Tombol Proses untuk menampilkan info gambar alat musik
function pushbutton8_Callback(hObject, eventdata, handles) u=handles.a;
if (u==1)
set(handles.edit2,'string','Accordion adalah alat musik sejenis organ dan dimainkan dengan cara ditekan.');
elseif (u==2)
set(handles.edit2,'string','Angklung adalah alat musik bernada ganda. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan.');
elseif (u==3)
Gambar 4.21. (Lanjutan) Perintah program Tombol Proses untuk menampilkan info gambar alat musik
set(handles.edit2,'string','Bende adalah sejenis gong kecil dan merupakan alat musik pukul.');
elseif (u==4)
set(handles.edit2,'string','Bonang adalah salah satu alat musik dalam instrumen gamelan Jawa dan cara
memainkannya dengan dipukul.');
elseif (u==5)
set(handles.edit2,'string','Cengceng adalah bagian dari seperangkat gamelan Bali dan cara memainkannya dengan cara dipukul.');
elseif (u==6)
set(handles.edit2,'string','Doli adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul.');
elseif (u==7)
set(handles.edit2,'string','Fu terbuat dari kerang, cara memainkannya dengan ditiup.');
elseif (u==8)
set(handles.edit2,'string','Gambus adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik.');
elseif (u==9)
set(handles.edit2,'string','Gendang dayak merupakan alat musik pukul.');
elseif (u==10)
set(handles.edit2,'string','Gendang jawa merupakan suatu alat musik pukul dan sering digunakan untuk
instrumen gamelan jawa.');
elseif (u==11)
set(handles.edit2,'string','Gendang Melayu memiliki sumber bunyi melalui membraofon dan dimainkan dengan dua telapak tangan.');
elseif (u==12)
set(handles.edit2,'string','Gong merupakan suatu alat musik pukul yang sering digunakan dalam gamelan jawa.');
elseif (u==13)
set(handles.edit2,'string','Kecapi merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik.');
elseif (u==14)
set(handles.edit2,'string','Kecapi Sulawesi
merupakan merupakan alat musik petik dan sering digunakan sebagai pengiring tarian.');
elseif (u==15)
set(handles.edit2,'string','Kenong merupakan alat musik pukul dan salah satu alat musik yang menyusun gamelan Jawa.');
elseif (u==16)
set(handles.edit2,'string','Kolintang merupakan suatu alat musik pukul dan terdiri dari barisan gong kecil.');
elseif (u==17)
set(handles.edit2,'string','Lado-lado merupakan alat musik pukul dan digunakan pada saat acara-acara
tertentu.');
elseif (u==18)
Gambar 4.21. (Lanjutan) Perintah program Tombol Proses untuk menampilkan info gambar alat musik
Gambar 4.21 adalah untuk menampilkan info singkat tentang alat musik tradisional. Selanjutnya info alat musik tradisional akan ditampilkan pada edit_text 2.
7. Tombol reset
Tombol reset berfungsi untuk me-reset ulang jika user ingin
Tombol reset berfungsi untuk me-reset ulang jika user ingin