• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matriks Adjacency

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 44-0)

BAB II LANDASAN TEORI

2.6 Matriks Adjacency

Jenis matriks yang biasa digunakan dalam analisa jaringan sosial adalah matriks adjacency. Nilai yang ada di tiap cell menunjukkan informasi atas hubungan atau relasi antar aktor atau individu. Matriks adjacency sangat berguna untuk melihat kedekatan antar aktor atau individu berdasarkan nilai yang ada di tiap cell. Pada penelitian ini skala pengukuran akan menggunakan binary yang hanya memiliki nilai 0 dan 1. Nilai 0 akan merepresentasikan tidak adanya hubungan, sedangkan nilai 1 merepresentasikan adanya hubungan antar aktor atau individu tertentu. Ada 2 tipe matriks adjacency, yaitu symmetric dan asymmetric. Sebuah jaringan sosial dapat terdiri dari 2 tipe ini. Jika terdapat relasi pertemanan antara Bob, Carol, Alice dan Ted, digambarkan bahwa Bob menjalin relasi dengan Carol, tetapi Carol tidak.

Maka dari itu, matriks Xij tidak mungkin sama dengan matriks Xji, inilah

Keluaran: scale-free multigraph G=({0,….,N-1}, E).

1) Tambahkan nodes m0 ke G.

2) Hubungkan setiap node dalam G ke setiap node lain dalam G, buat grafik lengkap.

3) Buat node baru i.

4) Ambil node j seragam secara acak dari grafik G. Set P = (k (j) / k_tot) ^ a.

5) Ambil bilangan real R seragam secara acak antara 0 dan 1.

6) Jika P > R kemudian tambahkan j ke i daftar adjacency.

7) Ulangi langkah 4 - 6 sampai i memiliki node m dalam daftar adjacencynya.

8) Tambahkan i ke daftar adjacency dari setiap node dalam daftar adjacencynya.

9) Tambahkan i ke grafik.

10) Ulangi langkah 3-9 sampai ada N node dalam grafik.

BAB III

PERANCANGAN MODEL

Pada bab ini akan dijelaskan perancangan model dan algoritma dalam mengubah graf ke dalam bentuk adjacency matriks.

3.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data berupa graf yang diubah menjadi matriks adjacency, jika memiliki relasi maka bernilai 1, jika tidak maka bernilai 0. Data diambil dari social network facebook penulis dengan menggunakan bantuan aplikasi touchgraph.

Touchgraph adalah software manipulasi dan grafik visualisasi yang digunakan untuk mempelajari jaringan aktor (sosial media). Perangkat lunak ini menampilkan hubungan antar individu. Individu akan diwakili oleh "node", kemudian hubungan antara individu akan menjadi sebuah "link". Aplikasi ini dapat memvisualisasikan jaringan pertemanan di facebook, sedangkan untuk random graph dan scale-free network graph didapat dengan menggunakan algoritma Erdos Renyi dan Barabassi-Albert.

3.2 Perancangan Model

Perancangan model untuk merepresentasikan centrality pada jaringan manusia, random graph, dan scale-free network graph secara umum dapat

Data yang dipakai untuk melakukan perhitungan centrality pada jaringan manusia riil adalah dataset yang diperoleh dari facebook dengan menggunakan aplikasi touchgraph yaitu berupa graf yang diubah menjadi

matriks adjacency. Dataset yang diambil terdiri dari nama-nama pengguna facebook dan relasi antara pengguna. Untuk data random graph dan scale-free network graph menggunakan dataset yang dibangkitkan dengan algoritma Erdos Renyi dan Barabassi-Albert. Setelah dataset diperoleh, selanjutnya akan dilakukan preprocessing terhadap data tersebut. Data set tersebut direpresentasikan ke dalam bentuk matriks nxn, dengan n merupakan jumlah node yang terambil. Pada tugas akhir ini akan dilakukan perhitungan centrality yang meliputi betweenness centrality, closeness centrality, dan degree centrality pada jaringan manusia riil (nyata), random graph, dan scale-free network graph yang bertujuan untuk mengetahui individu yang paling penting (popular) dalam sebuah jaringan relasi manusia, serta membandingkan ketiga jaringan tersebut. Hasil perhitungan tersebut akan menampilkan nilai dari betweenness, closeness, dan degree centrality dari setiap graf.

3.3 Preprocessing

Data yang digunakan merupakan dataset yang diperoleh dari social network facebook yang diambil menggunakan aplikasi touchgraph. Dataset terdiri dari nama-nama pengguna facebook dan relasi antar pengguna, sedangkan random graph dan scale-free network graph merupakan dataset yang diperoleh dengan menggunakan algoritma Erdos Renyi dan Barabassi-Albert.

Preprocessing dilakukan sebelum dataset memasuki proses inti.

Berdasarkan Gambar 3.2 dapat dilihat alur yang terjadi saat preprocessing.

Preprocessing yang dilakukan adalah pembuatan matriks dari dataset tersebut dengan cara merepresentasikannya ke dalam matriks nxn dengan n adalah jumlah node yang terambil.

3.3.1 Pembuatan Matriks

Dari dataset tersebut kemudian direpresentasikan ke dalam bentuk matriks nxn dengan n adalah jumlah node yang terambil untuk dianalisis.

Gambar 3.4 menunjukkan tabel berisi daftar pengguna yang terambil serta relasi yang terjadi. Relasi dipresentasikan dengan bilangan biner, yang artinya apabila memiliki relasi maka kolom tersebut bernilai 1, sedangkan jika tidak maka bernilai 0.

Gambar 3.3 Real Graf Facebook

Gambar 3.4 Representasi Matriks nxn Social Network Facebook dengan n=50

Gambar 3.5 Random Graph

Gambar 3.6 Representasi Matriks nxn Random Graph

Gambar 3.7 Scale-free graph

Gambar 3.8 Representasi Matriks nxn Scale-Free Graph

3.4 Parameter Simulasi

Pada penelitian ini menggunakan beberapa parameter yang akan digunakan pada skenario simulasi pembentukan matriks di random graph dan scale-free graph.

Parameter Random Graph

Parameter Nilai

Jumlah node 50

Probabilitas 0.1

Tabel 3.1 Parameter simulasi random graph Parameter Scale-free Graph

Parameter Nilai

Jumlah node 50

mlinks 4

Seed [1 0 0 1 ; 1 1 0 0 ; 1 0 1 0 ; 0 0 0 1]

Tabel 3.2 Parameter simulasi scale-free graph 3.5 Skenario Simulasi

Percobaan dilakukan terhadap 50 node dari jaringan manusia riil(facebook), random network, dan scale free-network. Node tersebut diubah ke dalam bentuk matriks adjacency yang bernilai 0 dan 1 yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metrik centrality. Pada random graph menggunakan parameter seperti tabel 3.1 di atas yaitu jumlah node dan probabilitas untuk menghasilkan sebuah matriks nxn, sedangkan pada scale-free graph menggunakan parameter mlinks dan seed. Berikut adalah tahap-tahap pembentukan matriks adjacency pada jaringan manusia riil (nyata), random network, dan scale-free network.

3.5.1 Real Human Network

Algoritma:

1. Masukkan data facebook ke dalam touchgraph.

2. Ubah graf secara manual menjadi bilangan biner 0 dan 1, yang artinya jika berteman maka 1, jika tidak maka 0.

3. Selesai

3.5.2 Random Graph Algoritma:

1. Buat variabel A=erdos_reyni(n,p)

2. Nilai n diisi dengan jumlah node yang akan dimasukkan yaitu 50 dan nilai p diisi dengan probabilitas dari setiap node yaitu 0.1

3. Kemudian buat variabel x=full(A) 4. Selesai

3.5.3 Scale-free Graph Algoritma:

1. Buat variabel seed= [1 0 0 1 ; 1 1 0 0 ; 1 0 1 0 ; 0 0 0 1]

2. Buat variabel SFNet=SFNG(Nodes,mlinks,seed)

3. Nilai Nodes diisi dengan jumlah node yang akan dimasukkan yaitu 50, nilai mlinks diisi dengan jumlah link setiap node yaitu 4, dan seed merupakan variabel yang berisi bilangan biner 0 dan 1.

4. Selesai

37 BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Perhitungan Centrality

Pada bagian ini dilakukan perhitungan dengan menggunakan metrik centrality pada jaringan manusia riil, random network, dan scale-free network.. Dari hasil perhitungan kemudian akan dianalisis hasil dari proses perhitungan yang dilakukan. Setidaknya terdapat 3 buah metode dasar untuk dapat menghitung bobot centrality dari setiap node dalam suatu graf, yaitu: betweenness centrality, closeness centrality, dan degree centrality.

Betweenness centrality adalah cara untuk menentukan bobot setiap node berdasar jalur terpendek yang dilewati oleh node lainnya. Closeness centrality adalah cara untuk mengukur kedekatan satu individu dengan individu lainnya, dan degree centrality adalah cara untuk mengukur popularitas individu dalam sebuah jaringan sosial. Adapun rumus untuk menghitung betweenness centrality, closeness centrality, dan degree centrality adalah:

Betweenness Centrality:

CB (i) =

Keterangan:

σ_st (v) = jumlah shortest paths dari node s ke t yang melewati node v σ_st = jumlah shortest paths dari node s ke t

Keterangan:

C(i) = Menghitung bobot suatu node ke i

(simple_dijkstra(adj,i)) = Jumlah jarak terpendek antara node i dengan node lainnya

Closeness Centrality:

C(i) = 1 / sum (simple_dijkstra(adj,i))

Keterangan:

CD = Menghitung bobot suatu node sum = Perintah penjumlahan

adj = Jumlah edge/link yang terbentuk pada node i dengan node lain pada matriks adjacency

4.2 Real Human Network 4.2.1 Betweenness Centrality

Gambar 4.1 Grafik hasil betweenness centrality pada Real Human Network

Berdasarkan rumus, betweenness centrality adalah metode untuk menghitung bobot setiap node berdasar seberapa banyak node i dilalui oleh dua node lain dalam graf berdasar jalur terpendeknya. Nilai betweenness centrality 0-600 pada gambar 4.1 grafik di atas merupakan jarak terpendek suatu node yang dilalui oleh node lainnya. Berdasarkan grafik betweenness

Degree Centrality:

CD = sum (adj)

centrality real graph (facebook) di atas nilai betweenness tertinggi ada di node 1, karena node 1 merupakan pusat (central) dalam real human network.

Node 1 memiliki nilai betweenness sebesar 595,3566 yang artinya node tersebut berperan sebagai jembatan (penghubung) antara satu node dengan node yang lainnya ketika node tersebut ingin bertemu dan node 1 juga terhubung dengan semua node yang ada. Jika dibandingkan dengan yang lainnya node 1 memiliki hasil yang paling signifikan, karena node 2-50 memiliki hasil yang lebih rendah dan memiliki nilai betweenness yang hampir sama. Jika dilihat dari grafik di atas, maka node 1 merupakan node yang menghubungkan satu node dengan node lainnya, karena semakin besar nilai betweenness suatu node maka semakin besar pula node tersebut dilewati oleh node lainnya berdasarkan jarak terpendek.

4.2.2 Closeness Centrality

Gambar 4.2 Grafik hasil closeness centrality pada Real Human Network

Berdasarkan rumus, closeness centrality adalah salah satu cara untuk mengukur centrality dalam suatu jaringan sosial yang fokus terhadap seberapa dekat suatu aktor dengan semua aktor lainnya. Closeness centrality akan menghitung bobot centrality sebuah node berdasar jumlah jarak terpendek

antara node i dengan node lainnya. Angka 0-0.025 pada gambar 4.2 grafik di paling signifikan dibandingkan dengan node lainnya. Dapat dikatakan demikian karena semakin besar nilai closeness sebuah node, maka semakin besar juga kedekatan node tersebut dengan node yang lainnya.

4.2.3 Degree Centrality

Gambar 4.3 Grafik hasil degree centrality pada Real Human Network

Berdasarkan rumus, degree centrality adalah cara untuk mengukur popularitas individu berdasarkan jumlah relasi yang dimiliki. Angka 0-50 pada sumbu y gambar 4.3 grafik di atas merupakan relasi/hubungan yang dimiliki suatu node dengan node lainnya. Pada degree centrality node 1 memiliki jumlah hubungan/relasi sebanyak 49. Jika dilihat dari grafik di atas ada beberapa node yang populer seperti node 15, 20, 24, 28, 32, 34, 40, dan

y

46, namun relasi yang dimiliki tidak sebanyak (sepopuler) node 1. Dapat dikatakan node 1 adalah individu yang paling populer, karena node 1 merupakan pusat diantara node yang lainnya dan memiliki hubungan langsung dengan semua node yang ada. Jadi semakin besar nilai degree suatu node maka semakin penting (populer) pula node tersebut dalam real human network.

4.2.4 Hubungan Betweenness, Closeness, dan Degree Centrality

Dari ketiga grafik real human network di atas dapat dilihat bahwa node 1 merupakan node yang populer (penting) yang diukur dengan betweenness, closeness, dan degree centality. Nilai betweenness dari node 1 sebesar 595,3566 yang mana node 1 menjadi jalur terpendek antar node. Pada closeness node 1 memiliki nilai sebesar 0,0204 yang berarti node 1 memiliki hubungan yang dekat dengan node lainnya. Kemudian pada degree node 1 memiliki hasil sebesar 49 yang menunjukkan jumlah hubungan/relasi langsung dengan node lainnya. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa hubungan node 1 terhadap betweenness, closeness, dan degree adalah node 1 memberikan pengaruh lebih besar kepada node lainnya dan menjadi node yang paling penting dalam sebuah jaringan relasi manusia dilihat dari ketiga metrik centrality. Analoginya adalah tipe orang populer yang kenal dengan semua orang akan memiliki pengaruh yang lebih besar karena dapat menyebarkan informasi lebih cepat tanpa perlu perantara pihak ketiga. Ini menunjukkan bahwa sifat karakteristik hubungan manusia itu terjadi berdasarkan hubungan sekitarnya.

4.3 Random Graph (Erdos Reyni)

Gambar 4.4 Grafik hasil betweenness centrality pada Random Graph

Berdasarkan rumus yang ada, betweenness centrality adalah cara untuk mengukur bobot node berdasarkan jalur terpendek (shortest path). Angka 0-400 pada gambar 4.4 grafik di atas merupakan jarak terpendek sebuah node ketika dilewati oleh node lainnya. Pada betweenness centrality random graph, node yang memiliki nilai betweenness tertinggi adalah node 25 yaitu 325,6295.

Jika melihat grafik di atas, ada beberapa node yang memiliki nilai betweenness yang cukup tinggi seperti node 7, 9, 10, 33, 44, 45, dan 46, sedangkan di real human network hanya ada satu node yang memiliki nilai betweenness paling tinggi. Perbedaan yang sangat mencolok terlihat dari grafik real human network dan random graph, karena nilai betweenness di random graph lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai betweenness di real human network. Ini menunjukkan bahwa ketika betweenness direpresentasikan pada setiap node di random graph hampir setiap node

mempunyai kecenderungan sebagai penghubung antar satu node dengan node

Gambar 4.5 Grafik hasil closeness centrality pada Random Graph

Berdasarkan gambar 4.5 grafik di atas, closeness centrality merupakan cara untuk mengukur kedekatan sebuah individu dengan individu lainnya.

Angka 0-0.01 pada grafik di atas adalah nilai kedekatan dari sebuah node terhadap node lainnya. Pada closeness centrality di random graph, setiap node memiliki nilai kedekatan yang hampir sama contohnya seperti node 3, 7, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 23, 28, 30, 31, 33, 34, 36, 41, 44, 45, 46, dan 48, namun ada satu node yang memiliki nilai closeness tertinggi sebesar 0.0096 yaitu node 25. Beberapa node tersebut pun memiliki perbedaan hasil yang tidak jauh dengan node 25. Ini menunjukkan bahwa setiap node di random graph memiliki hubungan/relasi kedekatan yang sama kuat.

4.3.3 Degree Centrality

Gambar 4.6 Grafik hasil degree centrality pada Random Graph

Berdasarkan gambar 4.6 grafik di atas, degree centrality adalah cara untuk menentukan individu yang paling populer (penting) dalam sebuah jaringan sosial. Angka 0-10 pada gambar 4.6 grafik di atas merupakan jumlah koneksi suatu node terhadap node lainnya. Jika dibandingkan dengan real human network, pada random graph node yang paling populer adalah node 25 dan 46, hal ini dikarenakan kedua node ini memiliki jumlah koneksi yang sama yaitu 9. Jika diamati ada beberapa node juga yang memiliki hasil hampir sama seperti node 3, 7, 9, 10, 16, 17, 23, 28, 30, 33, dan 44. Dari grafik di atas terlihat jelas perbedaan degree centrality yaitu di real human network hanya ada satu node yang populer dan memiliki hubungan langsung dengan node lainnya, sedangkan di random graph ada dua node yang memiliki jumlah koneksi yang sama dengan node lainnya. Ini menunjukkan bahwa ketika degree centrality direpresentasikan di random graph maka penyebarannya juga secara acak.

4.3.4 Hubungan Betweenness, Closeness, dan Degree Centrality

Pada random graph terdapat lebih dari satu node yang populer. Jika dilihat dari nilai betweenness, node 25 memiliki nilai sebesar 325,6295 yang mana merupakan node yang berperan sebagai penghubung antara node satu dengan node lainnya. Namun nilai betweenness di random graph lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai betweenness di real human network. Pada closeness node 25 memiliki nilai sebesar 0,0096 yang berarti node 25 memiliki hubungan kedekatan dengan node lainnya. Kemudian pada degree centrality, nilai dari node 25 sebesar 9 yang mana node 25 memiliki jumlah hubungan/relasi sebanyak 9. Jika dilihat dengan seksama pada degree centrality node yang memiliki hasil tertinggi tidak hanya pada node 25, tetapi juga node 46 memiliki nilai degree yang sama dengan node 25 yaitu 9. Dari hasil analisis tersebut, hubungan setiap node terhadap betweenness, closeness, dan degree adalah bersifat acak.

4.4 Scale-Free Network Graph (SFNG) 4.4.1 Betweenness Centrality

Gambar 4.7 Grafik hasil betweenness centrality pada Scale-free graph

Gambar 4.7 grafik di atas menunjukkan bahwa node 1 memiliki nilai betweenness yang paling tinggi di antara node yang lainnya yaitu sebesar 575,3217 yang artinya node 1 merupakan node yang menghubungkan satu node ketika ingin bertemu dengan node lainnya. Jika dibandingkan dengan grafik di real human network dan random graph, scale-free graph memiliki hasil yang hampir sama dengan real human network. Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa hanya ada satu node yang memiliki hasil signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik scale-free graph mirip dengan real human network. Analoginya, anggap persimpangan sebagai node. Semakin banyak jalan yang harus melewati persimpangan itu (misal tidak ada jalan alternatif), maka semakin penting arti persimpangan tersebut.

4.4.2 Closeness Centrality

Gambar 4.8 Grafik hasil closeness centrality pada Scale-free graph

Gambar 4.8 grafik di atas menunjukkan bahwa node 1 memiliki nilai kedekatan yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa node 1 merupakan node yang memiliki hubungan/relasi yang dekat dengan semua node. Node 1 memiliki

nilai closeness sebesar 0.0125. Kemudian node yang memiliki nilai yang hampir sama dengan node 1 adalah node 5 dengan nilai kedekatan 0.0118.

Jika dibandingkan dengan closeness di real human network, nilai setiap node di scale-free graph hampir sama, namun tetap node 1 yang memiliki nilai kedekatan yang paling tinggi dengan node lainnya.

4.4.3 Degree Centrality

Gambar 4.9 Grafik hasil degree centrality pada Scale-free graph

Gambar 4.9 grafik di atas menunjukkan bahwa node 1 memiliki nilai degree paling tinggi yaitu sebesar 45. Node 1 berarti menjadi node yang populer (penting) dibandingkan dengan node lainnya. Sama seperti degree di real human network node 1 menjadi node yang memiliki jumlah hubungan paling banyak dengan node lainnya. Hal ini menunjukkan scale-free graph mempunyai karakteristik yang sama dengan real human network. Jadi, semakin besar nilai degree suatu node maka semakin penting (populer) pula node tersebut.

4.4.4 Hubungan Betweenness, Closeness, dan Degree Centrality

Pada Scale-free graph, node yang memiliki nilai yang paling tinggi adalah node 1. Nilai betweenness dari node 1 sebesar 575,3217, nilai closeness sebesar 0,0125 dan nilai degree sebesar 45. Node 1 menjadi jalur terpendek/jembatan yang yang menghubungkan node satu dengan node lainnya. Node 1 juga memiliki hubungan yang dekat dengan semua node, dan menjadi node yang paling populer dikarenakan memiliki hubungan/relasi yang paling banyak. Dari hasil analisis tersebut, hubungan node 1 terhadap betweenness, closeness, dan degree yaitu node 1 menjadi individu yang paling populer, karena node 1 memberikan pengaruh yang besar daripada node lainnya.

4.5 Rekap Perbandingan Real Human Network dengan Random Graph

Dari hasil analisis dengan menggunakan metrik centrality pada real human network dan random graph, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Dapat dilihat dari perhitungan betweenness centrality pada real human network hanya ada satu node yang menjadi penghubung antara satu node dengan node lainnya dan juga memiliki nilai tertinggi, sedangkan pada random graph ada beberapa node yang menjadi jembatan antar node. Jadi ketika betweenness direpresentasikan pada random graph nilai betweenness lebih kecil dibandingkan dengan real human network. Dari sisi closeness real human network hanya ada satu node yang memiliki hubungan yang dekat dengan node lainnya. Jika dibandingkan di random graph semua node memiliki kedekatan yang sama kuat karena setiap node memiliki perbedaan nilai yang tidak jauh.

Kemudian pada degree real human network, tetap hanya ada satu node yang menjadi node yang paling populer (penting) karena memiliki jumlah relasi yang banyak terhadap node lainnya, tetapi ketika melihat di random graph ada dua node yang memiliki jumlah relasi yang sama dan menjadi node yang populer dalam jaringan tersebut. Dari perbandingan tersebut

menunjukkan bahwa jaringan manusia riil hanya memiliki satu node yang populer, node tersebut menjadi penghubung antar node dan memiliki kedekatan dengan node lainnya dalam jaringan tersebut, sedangkan random graph sebaliknya memiliki lebih dari satu node yang populer hal ini dikarenakan random graph memiliki karakteristik acak.

4.6 Rekap Perbandingan Real Human Network dengan Scale-free Network Graph

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada real human network dan scale-free network graph dengan menggunakan metrik centrality yaitu keduanya memiliki nilai yang hampir sama. Kita dapat melihat dari perhitungan betweenness, pada real human network ada satu node yang menjadi jembatan (hub node) antara satu node dengan node lainnya yaitu node 1 karena node 1 merupakan pusat (central) dalam jaringan tersebut, sedangkan pada scale-free graph node 1 juga menjadi jalur terpendek antar node. Dari sisi closeness, node 1 di real human network memiliki hubungan yang dekat dengan semua node yang ada. Jika dibandingkan dengan real human network, nilai setiap node di scale-free graph hampir sama, namun tetap node 1 yang memiliki kedekatan yang paling tinggi dengan node lainnya. Kemudian pada degree, di real human network node yang memiliki relasi yang kuat dengan node lainnya adalah node 1, demikian pula pada scale-free graph node 1 pun menjadi node yang paling populer karena memiliki relasi hampir maksimum.

Jadi dari perbandingan tersebut menunjukkan bahwa node 1 menjadi pusat dari semua node yang ada, node 1 merupakan penghubung antar node. Node 1 juga memiliki kedekatan dengan node lainnya, serta memiliki hubungan relasi paling banyak dibanding node lainnya. Jadi, ketika melihat hasil analisis yang dilakukan, jaringan manusia riil memiliki karakteristik yang sama dengan scale-free network graph.

50 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang diperoleh dari perhitungan dan análisis yang dilakukan dengan menggunakan metrik centrality terhadap Jaringan Manusia Rill, Random Network, dan Scale-free Network adalah:

1) Perhitungan centrality di Jaringan Manusia Riil dilihat dari betweenness, closeness, dan degree centrality dalam penentuan central dari suatu jaringan.

Dimana hanya ada satu node yang menjadi jembatan (hub node) antar satu node dengan node lainnya dilihat dari betweenness centrality, memiliki hubungan yang dekat dengan node lainnya dilihat dari closeness centrality, dan memiliki relasi/hubungan langsung dengan node lainnya dilihat dari degree centrality.

Dimana hanya ada satu node yang menjadi jembatan (hub node) antar satu node dengan node lainnya dilihat dari betweenness centrality, memiliki hubungan yang dekat dengan node lainnya dilihat dari closeness centrality, dan memiliki relasi/hubungan langsung dengan node lainnya dilihat dari degree centrality.

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 44-0)

Dokumen terkait