NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024
I
Program Pelayanan Kesehatan & JKN pada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi masyarakat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai standar
46 60 75 90 100 Puskesmas dan klinik pratama yang memenuhi standar akreditasi = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑖𝑛𝑖𝑘 𝑝𝑟𝑎𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑙𝑖𝑛𝑖𝑘 𝑝𝑟𝑎𝑡𝑎𝑚𝑎 (𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛𝑒 = 16.536) 𝑥 100% 1. Menggunakan baseline data tahun 2018 (Jumlah puskesmas 9993, jumlah klinik yang bekerjasama dengan BPJS 6543) 2. Tidak menghitung angka
pertumbuhan Puskesmas maupun klinik Persentase rumah sakit terakreditasi 2818 RS (0%) 80 85 90 95 100 Persentase RS yang terakreditasi oleh Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
Jumlah Kumulatif RS yang terakreditasi / Jumlah seluruh RS yang teregistrasi di
Kementerian Kesehatan x 100%
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
a). Kegiatan Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Meningkatnya kualitas fasilitas pelayanan kesehatan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase FKTP yang memenuhi Sarana, Prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar
41 75 83 90 95 100 Persentase Puskesmas dan Klinik Pratama yang memiliki SPA sesuai standar
Jumlah SPA Puskesmas + Klinik Pratama dengan SPA lebih besar sama dengan 60% sesuai data SAPAK dibagi Jumlah total Puskesmas + Klinik Pratama (dengan data tahun 2020). PKM = 10060 Klinik = 7000
Sistem Informasi Laporan
Persentase RS milik Pemerintah Daerah yang memenuhi Sarana Prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar
75 80 85 90 95 100 Persentase RSUD yang memiliki SPA sesuai standar
perhitungan Persentase jumlah RSUD yang memiliki SPA lebih besar sama dengan 60% kelengkapan ASPAK
-
Jumlah Rumah Sakit UPT Vertikal di kawasan timur Indonesia yang dikembangkan
1 2 2 2 2 2 Jumlah RS UPT Vertikal di Wilayah Timur yang didirikan/dibangun dan di lengkapi peralatan kesehatannya sehingga dapat beroperasional sebagai mestinya
Jumlah RS UPT Vertikal di Wilayah Timur yang didirikan/dibangun (akumulasi) real data Jumlah rencana induk nasional pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan
0 1 1 - - - Jumlah rencana induk
nasional pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan baik untuk pelayanan Primer maupun Rujukan yang telah disusun
Jumlah rencana induk nasional pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disusun - Jumlah RSUD di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, Kepulauan (DTTPK) yang 0 7 14 21 28 35 Jumlah RSUD di Kabupaten/Kota Perbatasan yang dilakukan rehabilitasi/renovasi/pemba ngunan baru sebagian
Jumlah RSUD di Kabupaten/Kota
Perbatasan yang dilakukan rehabilitasi/renovasi/pem bangunan baru sebagian (akumulasi)
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Jumlah puskesmas Daerah Tertinggal, Perbatasan, Kepulauan (DTPK) yang ditingkatkan SPA sesuai standar termasuk pemenuhan 1 puskesmas 1 Kecamatan
564 300 300 300 300 300 Jumlah Puskesmas DTPK yang ditingkatkan SPA nya sesuai standar Jumlah Puskesmas DTPK yan melaksanakan pembangunan Puskesmas Data real Jumlah unit pemeliharaan fasilitas kesehatan regional/regional maintanance center yang dikembangkan dinas kesehatan propinsi/kabupate n/kota
6 17 22 27 32 37 RMC yang dibentuk oleh Dinkes Prop./Kab./Kota
RMC yang dibentuk oleh Dinkes Prop./Kab./Kota (akumulasi) - Persentase RS Rujukan dan RS Vertikal yang ditingkatkan sarana prasarananya 70 100 100 100 100 100 14 RS Rujukan Nasional melalui ketetapan Menkes (Kepmenkes No. HK. 02.02/MENKES/390/2014) dan Rumah sakit UPT Vertikal yang mendapatkan dana APBN /DAK dan ditunjukkan adanya peningkatan kualitas sarana prasarananya (tidak kumulatif)
Perhitungan Presentasi RSU Rujukan Nasional non Vertikal dan RSUPT Vertikal yang telah meningkatkan SPA nya sesuai standar (tidak kumulatif)
- RSU Rujukan Nasional non Vertikal = 4 - RSUPT Vertikal = 34 ASPAK Jumlah RS UPT Vertikal yang mendapatkan peningkatan sarana prasarana
0 6 6 6 6 6 Jumlah Rumah sakit UPT Vertikal yang mendapatkan dana PHLN dan ditunjukkan adanya peningkatan kualitas sarana prasarananya (tidak kumulatif)
Jumlah Rumah sakit UPT Vertikal yang
mendapatkan dana PHLN dan ditunjukkan adanya peningkatan kualitas sarana prasarananya
Laporan Pelaksanaan Kegiatan PHLN
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Jumlah Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan/ Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan yang mampu memberikan pelayanan sesuai standar
21 22 26 30 34 38 BPFK /Institusi Penguji yang memiiki izin operasional dan sertifikasi akreditasi minimal 3 parameter dasar
jumlah BPFK /Institusi Penguji yang memiiki izin operasional dan sertifikasi akreditasi minimal 3 parameter dasar (akumulasi) - Persentase fasyankes lainnya yang memenuhi Sarana Prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar
0 - 45 60 80 100 Persentase Fasyankes lainnya (UTD dan Labkes) milik pemerintah yang memiliki SPA sesuai standar
Jumlah fasyankes lainnya (UTD + Labkes) milik pemerintah yang memiliki kelengkapan SPA lebih besar sama dengan 60% dari standar dibagi dengan jumlah total fasyankes lainnya (UTD + Labkes) milik pemerintah -> UTD = 3 -> Labkes = 245
ASPAK
b). Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Primer Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai standar 0 18 51 84 117 150 Jumlah pelaksanaan PKB sesuai Permenkes Nomor 90 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil, serta Pedoman Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) yaitu:
1. PKB dilaksanakan di wilayah Puskesmas terpencil dan sangat terpencil yang membutuhkan PKB dengan prioritas di kawasan sangat terpencil; dan
2. Frekuensi PKB minimal 4 kali di wilayah yang sama, dalam tahun berjalan.
Jumlah kumulatif PKB yang dilaksanakan sesuai standar di akhir tahun berjalan pada kabupaten/kota
1. Sumber data berasal dari: a. laporan dinas kesehatan kabupaten/kota
b. laporan dinas kesehatan provinsi;
c. SK Bupati/Walikota tentang penetapan kategori Puskesmas di kawasan terpencil/sangat terpencil yang disampaikan kepada Kementerian Kesehatan, periode Januari 2019. 2. Cara pengumpulan data: Dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan PKB kepada Kementerian Kesehatan. Jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga
0 105 200 300 400 514 Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cakupan kunjungan keluarga dan intervensi 100% keluarga di wilayahnya, pada akhir tahun berjalan
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cakupan kunjungan keluarga dan intervensi 100% keluarga di wilayahnya, pada akhir tahun berjalan
1. Data jumlah keluarga yang dikunjungi dan intervensi awal diperoleh dari Aplikasi Keluarga Sehat 2. Data jumlah keluarga
diperoleh dari e monev STBM atau data hasil sensus/survei terbaru 3. Persentase cakupan
kunjungan keluarga diperoleh dari jumlah keluarga yang dikunjungi dan intervensi awal di tiap kabupaten/kota dibagi jumlah keluarga di kabupaten/kota tersebut dikali 100%
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik kurang dari sama dengan 2% 20 40 50 60 80 100 Adalah persentase Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK (Pembiayaan Kapitasi Berbasis Kinerja) dengan Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik ≤ 2% pada akhir tahun berjalan. Yang dimaksud Rasio Rujukan Non Spesialistik adalah Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik, yaitu: Jumlah rujukan rawat jalan kasus non spesialistik yang termasuk kompetensi FKTP dibandingkan dengan total kasus rujukan di rawat jalan x 100% di akhir tahun berjalan. Rujukan kasus non spesialistik dengan kriteria TACC tidak diperhitungkan dalam jumlah rujukan rawat jalan kasus non spesialistik
(Jumlah Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan
melaksanakan PKBK dengan Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik kurang dari sama dengan 2% pada akhir tahun berjalan dibagi dengan Jumlah seluruh Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan
melaksanakan PKBK pada akhir tahun berjalan) dikali 100%
Data Puskesmas di Kementerian Kesehatan Hasil pencatatan rujukan peserta ke FKRTL pada aplikasi P care
Laporan Dinas Kesehatan
kab/Kota/Provinsi Hasil Monitoring evaluasi ke
provinsi/kabupaten/kota
Persentase puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal
30 50 60 70 80 100 Persentase Puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut optimal pada akhir tahun berjalan. Puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal yaitu Puskesmas yang:
1. Memiliki SDM, sarana, prasarana dan alat sesuai standar
2.Melaksanakan Program UKGS sesuai standar di 75% SD/MI dalam wilayah kerja Puskesmas
Jumlah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi & mulut yang optimal pada akhir tahun berjalan dibagi dengan jumlah seluruh Puskesmas diakhir tahun berjalan, dikali 100%
Data Fasyankes Tk.I yang diperoleh dari Dinkes Kab/Kota/Provinsi Hasil Monitoring Evaluasi
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024
UKGM di 60% desa/kelurahan dalam wilayah kerja puskesmas 4. Melaksanakan pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut sesuai standar
Persentase kabupaten/kota yang memiliki puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE) 0 15 30 75 90 100 Persentase kumulatif kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai Percontohan dan telah menerapkan SISRUTE sesuai ketentuan yang berlaku
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai Percontohan yang telah menerapkan SISRUTE dibagi dengan jumlah seluruh
kabupaten/kota, dan dikali 100% persen, di tahun berjalan
Sumber data berasal dari 42ntibiotic monitoring dan evaluasi pembentukan Puskesmas sebagai Percontohan dan dashboard aplikasi SISRUTE. Persentase kabupaten/kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar
19 50 60 70 80 100 Adalah persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan tempat praktik mandiri dokter 42ntibiot dokter gigi dari segi standar SDM, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan, agar dapat sesuai standar, pada akhir tahun berjalan
Jumlah kumulatif Kab/Kota yang melakukan pembinaan tempat praktik mandiri dokter 42ntibiot dokter gigi pada akhir tahun berjalan / dibagi Jumlah seluruh Kab/Kota di Indonesia dikali 100%
Data Kab/Kota yang diperoleh dari Laporan pembinaan di akhir tahun berjalan dan hasil Monitoring Evaluasi di lapangan Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer
29 50 138 225 313 400 Jumlah Puskesmas yang: 1. Memiliki dokter dengan kompetensi kedokteran keluarga layanan primer 2. Memiliki sarana prasarana dan alat kesehatan untuk menunjang pelayanan sesuai kompetensi
Jumlah kumulatif Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer pada akhir tahun berjalan
Data Puskesmas yang diperoleh dari Dinkes Kab/Kota/Provinsi Hasil Monitoring Evaluasi
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar
0 20 50 75 90 100 Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan dan Bimtek terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar pada akhir tahun berjalan
Kabupaten/kota melaksanakan pembinaan dan bimtek secara rutin, sehingga didapat jumlah riil klinik yang ada di wilayah kerjanya, melakukan bimtek agar seluruh klinik tersebut dapat memenuhi standar
Jumlah kumulatif Kab/Kota yang melakukan pembinaan dan Bimtek terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar pada akhir tahun berjalan dikalikan 100%
- Data klinik yang ada di Kab/Kota
- Cara pengumpulan data : Langsung dengan
monev,bimtek,pertemuan,ko ordinasi LS/LP, tidak langsung dengan surat menyurat dan email - workshop
Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan 43ntibioti darah
0 42 126 210 252 294 Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai dengan Permenkes No. 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Jumlah kumulatif UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai dengan standar pelayanan 43ntibioti darah di akhir tahun berjalan
Sumber data berasal dari hasil monitoring dan evaluasi pelayanan darah di UTD, workshop/pertemuan pembinaan, Sistem Informasi Pelayanan Darah (SIPDAH), laporan dari dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota yang melakukan pembinaan pelayanan darah di UTD
c).
Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Rujukan Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan rujukan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Persentase rumah sakit yang menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) terintegrasi 45 RS Rujukan Nasional/ Rujukan Provinsi/ Rujukan Regional (8%)
20 40 60 80 100 Persentase Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Kelas A dan RS Kelas B dan RS Prioritas KIA yang menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) pada minimal 3 dari 6 unit layanan yaitu pendaftaran, rawat jalan, igd, rawat inap, pelayanan penunjang dan farmasi serta tersedianya Resume Medis Elektronik yang terintegrasi dengan SISRUTE, n = 575 RS
Jumlah kumulatif Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Kelas A dan RS Kelas B dan RS Prioritas KIA yang menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) pada minimal 3 dari 6 unit layanan yaitu pendaftaran, rawat jalan, igd, rawat inap, pelayanan penunjang dan farmasi serta tersedianya Resume Medis Elektronik yang
terintegrasi dengan SISRUTE dibagi seluruh jumlah Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Kelas A dan RS Kelas B dan RS Prioritas KIA (N= 575) dikali 100%
Sumber data berasal dari hasil monitoring dan evaluasi, Laporan dari RS pada lokus RME terintegrasi
Jumlah fasyankes yang diampu dalam melaksanakan telemedicine 23% RS Pengampu Telemedic ine (30 RS Rujukan Provinsi dan Rujukan Regional)
67 134 201 268 335 Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan Diampu yang mampu melakukan konsultasi jarak jauh dalam penegakan diagnosis dan/atau tindakan medis melalui fasilitas
telemedicine.
Jumlah kumulatif fasilitas pelayanan kesehatan Diampu yang mampu melakukan konsultasi jarak jauh dalam penegakan diagnosis dan/atau tindakan medis melalui fasilitas
telemedicine pada akhir tahun berjalan.
Sumber data berasal dari hasil monitoring dan evaluasi, Sistem Informasi, Laporan dari Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota tentang pelayanan telemedicine pada lokus yang telah ditetapkan
Jumlah provinsi yang menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
0 34 34 34 34 34 Jumlah kumulatif provinsi yang memiliki lebih dari atau sama dengan 65% kab/kota yang memiliki 60% Fasyankesnya yang telah menerapkan 44ntibi rujukan terintegrasi
Jumlah kumulatif provinsi yang memiliki lebih dari atau sama dengan 65% kab/kota yang memiliki 60% Fasyankesnya yang telah menerapkan 44ntibi rujukan
Sumber data berasal dari hasil monev dan laporan Dinas Kesehatan Provinsi terhadap penerapaan SISRUTE
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024
pada akhir tahun berjalan
Jumlah RS yang Melaksanakan respon time pelayanan operasi 45ntibio sesarea darurat dalam waktu ≤ 30 menit 0 66 132 198 264 331 Jumlah RS yang
melaksanakan operasi Sectio Caesaria darurat dengan waktu tanggap ≤ 30 menit sebesar 60%
dengan kriteria inklusi 1. RS Umum Publik kelas A dan B serta RSIA kelas A, B, C 2. SC darurat dengan status kesehatan fisik pre operasi ASA 1 dan 2
Jumlah kumulatif RS yang melaksanakan operasi Sectio Caesaria darurat dengan waktu tanggap ≤ 30 menit sebesar 60% dengan kriteria inklusi 1. RS Umum Publik kelas A dan B serta RSIA kelas A, B, C
2. SC darurat dengan status kesehatan fisik pre operasi ASA 1 dan 2 pada akhir tahun berjalan
Sumber data berasal dari hasil monitoring dan evaluasi pelayanan operasi SC darurat di RS Umum Publik Kelas A dan B serta RSIA kelas A, B, C. Laporan pelayanan operasi SC darurat dari RS Umum Publik Kelas A dan B serta RSIA kelas A,B,C
Persentase RS
Kelas A dan B yang telah melakukan surveilans AMR sesuai standar
0 20 40 60 80 100 Persentase RS kelas A dan B Pendidikan yang telah melakukan surveilans AMR Sesuai standar.
- RS kelas A adalah RS Umum dan Khusus Ibu anak, paru, infeksi, jantung, kanker, ortopedi kelas A - RS kelas B Pendidikan adalah dan RSU kelas B yang telah ditetapkan menjadi RS Pendidikan utama dari Fakultas Kedokteran oleh Menteri Kesehatan - surveilans AMR sesuai standar adalah surveilans AMR sesuai standar yang
Jumlah kumulatif RS kelas A dan B Pendidikan yang telah melakukan surveilans AMR Sesuai standar dibagi total jumlah RS kelas A dan RS Kelas B Pendidikan dikali 100%
Sumber data berasal dari hasil monev, laporan dan hasil penilaian pada pelaksanaan Surveilans AMR di RS Kelas A dan B Pendidikan
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Kementerian Kesehatan - Denominator 82 RS (Kelas A 34 RS, Kelas B Pendidikan 48 RS) Persentase RS Rujukan dan RS Vertikal dengan pelayanan sesuai standar 40 RS (24%) 70 75 80 85 90 Persentase kumulatif RS Rujukan dan RS Vertikal yang sesuai standar kelas RS, RS Pendidikan, Akreditasi dan layanan unggulan. Rujukan Nasional : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan, akreditasi internasional dan memiliki layanan unggulan Rujukan Provinsi : RS yang sesuai standar kelas A, RS Pendidikan, akreditasi paripurna dan memiliki layanan unggulan Rujukan Regional : RS yang sesuai standar kelas B, RS Pendidikan, akreditasi utama dan memiliki layanan unggulan
RS Vertikal : RS yang sesuai
Jumlah kumulatif RS Rujukan dan RS Vertikal yang sesuai standar kelas RS, RS Pendidikan, Akreditasi dan layanan unggulan pada tahun berjalan dibagi dengan jumlah seluruh RS Rujukan dan RS Vertikal dikali 100%
Sumber data berasal dari RS Online, Monev dan hasil penilaian RS Rujukan dan RS Vertikal yang sesuai standar kelas RS, RS Pendidikan, Akreditasi dan layanan unggulan
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024
Pendidikan, akreditasi paripurna dan memiliki layanan unggulan Denominator : 167 RS (144 RS Rujukan dan 23 RS Vertikal Non Rujukan Nasional) Persentase RS milik Pemerintah dengan pelayanan sesuai standar 0 70 75 80 85 90 Persentase kumulatif RS umum dan khusus milik Pemerintah Daerah Provinsi, PemKab, PemKot dengan standar pelayanan dan SDM yang sesuai kelasnya. Denominator : 760 RS Pemerintah (Kepemilikan Provinsi dan
Kabupaten/Kota)
Jumlah kumulatif RS umum dan khusus milik Pemda dengan standar pelayanan dan SDM yang sesuai kelas pada tahun berjalan dibagi dengan jumlah total 760 RS Pemerintah Daerah dikali 100%
Sumber data berasal dari RS Online, Monev dan hasil penilaian RS umum dan khusus milik Pemda dengan standar pelayanan dan SDM yang sesuai kelas
Jumlah
kabupaten/kota yang
mengimplementasi kan Public Safety Center (PSC) 119
184 250 305 357 409 461 Jumlah Kabupaten/Kota yang mengimplementasikan Public Safety Center (PSC) 119
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang mengimplementasikan PSC 119 di tahun berjalan
Sumber data berasal hasil monev dan laporan dari Dinkes Kab/Kota tentang implementasi PSC 119 di Kab/kota tersebut
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Jumlah RS yang menyelenggarakan pendidikan dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan 51 RS 20 40 60 80 100 RS yang menyelenggarakan pendidikan kedokteran dan ditetapkan statusnya sebagai rs pendidikan
Jumlah kumulatif RS yang menyelenggarakan pendidikan kedokteran dan ditetapkan statusnya sebagai rs pendidikan pada tahun berjalan
Sumber data berasal dari hasil penilaian RS yang mengajukan untuk ditetapkan sebagai RS Pendidikan Jumlah RS kelas A dan B Pendidikan yang memiliki pedoman antibiotic RS dan menerapkan sesuai standar
0 16 32 50 65 82 1. Jumlah RS kelas A dan B Pendidikan yang telah memilki pedoman 48ntibiotic RS dan menerapkan sesuai standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan.
2. RS kelas A adalah RS Umum dan Khusus Ibu anak, paru, infeksi, jantung, kanker, ortopedi kelas A
3. RS kelas B Pendidikan adalah dan RSU kelas B yang telah ditetapkan menjadi RS Pendidikan utama dari Fakultas Kedokteran oleh Menteri Kesehatan
4. Pedoman 48ntibiotic adalah pedoman penggunaan 48ntibiotic sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Target 82 RS (Kelas A 34 RS, Kelas B Pendidikan 48 RS)
Jumlah kumulatif RS kelas A dan B Pendidikan yang telah memilki pedoman 48ntibiotic RS dan menerapkan sesuai standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan pada tahun berjalan.
Sumber data berasal dari hasil monev, laporan dan hasil penilaian pada penerapan Pedoman Antibiotik di RS Kelas A dan B Pendidikan
NO Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Baseline Data (Capaian 2018) Target
Definisi Operasional Formulasi Perhitungan Sumber Data Organisasi Unit Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 Persentase rumah sakit yang terintegrasi pelayanan kegawatdarutanny a dengan NCC/PSC 119 0 20 40 60 80 100 RS yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang sudah terintegrasi dengan pelayanan NCC atau PSC 119
Jumlah kumulatif RS yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang sudah terintegrasi dengan pelayanan NCC atau PSC 119 pada tahun berjalan
Sumber data berasal hasil monev dan laporan dari RS memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang sudah terintegrasi dengan pelayanan PSC 119 Persentase RS yang melakukan pencatatan dan pelaporan kematian Ibu - 40 50 60 80 100 Persentase RSU Kls A, Kls B dan RSIA yang melakukan pelaporan kematian ibu
Jumlah RSU Kelas A, RSU Kelas B, dan RSIA yang melaporkan kematian ibu dibagi Jumlah RSU Kelas A, RSU Kelas B, dan RSIA pada tahun baseline dikali 100%
Tahun baseline = tahun 2019
Jumlah RSU Kelas A, RSU Kelas B, dan RSIA = 750 RS
Sistem Informasi RS
d). Kegiatan Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang memenuhi persyaratan survei akreditasi Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memenuhi persyaratan survei akreditasi
4478 4009 4720 6110 5706 Jumlah Puskesmas dan Klinik
Pratama yang mendapatkan rekomendasi dari Direktorat yang bertanggung jawab pada