• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matriks Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT)

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.3.5. Matriks Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT)

Analisis selanjutnya adalah dengan menggunakan alat matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor strategis suatu perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana perusahaan memiliki peluang dan ancaman eksternal. Matriks ini menghasilkan empat kemungkinan strategi alternatif. Pada Tabel 3.4 menunjukan hasil dari matriks SWOT pada bisnis INKAIN.

Tabel 3.4 Matriks SWOT INKAIN

IFAS

EFAS

STRENGTH (S)

 Harga masker terjangkau

 Ramah lingkungan

 Dapat dicuci dan digunakan kembali

 Melindungi diri dari paparan asap, debu, dan virus

WEAKNESS (W)

 Kurangnya Sumber Daya Manusia

 Produksi beberapa meng- gunakan tenaga manual

 Harga bahan baku produk berbeda-beda di setiap supplier

OPPORTUNITIES (P)

 Memiliki kantong filter

 Tali masker terdapat earloop dan headloop

 Bahan kain yang

digunakan berkualitas dan ramah lingkungan

 Motif pada masker menggunakan teknik printing

STRATEGI SO

 Mengutamakan kualitas kain yang digunakan untuk memproduksi masker

 Mempertahankan kualitas produk dan harga karena saat ini masker menjadi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat

STRATEGI WO

 Mengunggulkan kualitas produk agar tidak kalah dengan pesaing sehingga produk diminati oleh banyak masyarakat dan menambah Sumber Daya Manusia serta mesin dalam kegiatan produksi

THREATS (T)

 Mudah di tiru

 Adanya produk masker yang lebih terkenal

 Adanya pesaing yang memiliki harga yang lebih murah

 Pesaing memproduksi model atau motif masker yang lebih menarik

STRATEGI ST

 Mengutamakan kualitas kain yang digunakan untuk memproduksi masker agar lebih unggul dari para pesaing

 Harga produk masker yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik agar dapat lebih unggul dari para pesaing

STRATEGI WT

 Meningkatkan/membuat motif yang lebih menarik lagi agar konsumen lebih tertarik untuk membeli produk masker kain di INKAIN

 Menambah Sumber Saya Manusia dan Mesin agar produk yang di hasilkan lebih banyak dan lebih berkualitas

Berdasarkan hasil dari analisis matriks SWOT, bahwa INKAIN memiliki faktor-faktor yang dapat di kombinasikan antara faktor internal dan ekternal. Adapun kombinasi yang dihasilkan dari kedua faktor tersebut sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strength -Opportunity)

Strategi SO merupakan gabungan antara faktor internal (strength) dan faktor eksternal (opportunity), strategi ini didasarkan pada pola pikir perusahaan dengan melakukan yang terbaik untuk merebut dan menggunakan kesempatan sebanyak mungkin. Strategi SO (Strength-Opportunity) yang dilakukan oleh INKAIN yaitu:

a. Mengutamakan kualitas kain yang digunakan untuk memproduksi masker. b. Mempertahankan kualitas produk dan harga karena saat ini masker menjadi

barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Strategi ST (Strength-Threat)

Strategi ST merupakan gabungan antara faktor internal (strength) dan faktor Eksternal (threat), strategi ini dirancang untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menangani ancaman. Strategi ST (Strength-Threat) yang dilakukan oleh INKAIN yaitu:

a. Mengutamakan kualitas kain yang digunakan untuk memproduksi masker agar lebih unggul dari para pesaing.

b. Harga produk masker yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik agar dapat lebih unggul dari para pesaing.

3. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi WO adalah gabungan antara faktor internal (weakness) dan faktor eksternal (opportunity), strategi ini dilaksanakan berdasarkan pemanfaatan

peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO (Weakness-Opportunity) yang dilakukan oleh INKAIN dengan mengunggulkan kualitas produk agar tidak kalah dengan pesaing sehingga produk diminati oleh banyak masyarakat dan menambah Sumber Daya Manusia serta mesin dalam kegiatan produksi.

4. Strategi WT (Weakness-Threat)

Strategi ini merupakan kombinasi dari faktor internal (weakness) dan faktor eksternal (threat), strategi ini didasarkan pada tindakan-tindakan yang ada defensif dan mencoba meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindarinya bahaya. Strategi WT (Weakness-Threat) yang dilakukan oleh INKAIN yaitu:

a. Meningkatkan/membuat motif yang lebih menarik lagi agar konsumen lebih tertarik untuk membeli produk masker kain di INKAIN.

b. Menambah Sumber Daya Manusia dan Mesin agar produk yang di hasilkan lebih banyak dan lebih berkualitas.

Saat menggabungkan kekuatan dengan peluang atau strategi SO, faktor kekuatan diperoleh untuk dipertahankan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Sedangkan hubungan strategi ST, perusahaan harus memaksimalkan kekuatannya untuk mengatasi ancaman yang ada. Strategi WO, manfaatkan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan dari perusahaan. Strategi WT yang diperlukan perusahaan untuk dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. 3.4. Studi Kelayakan Bisnis

1. Tahap Pengumpulan Data

Pengembangan bisnis masker kain motif ini terdapat pengumpulan data yang dilakukan sebelum mengembangkan sebuah bisnis. Dari hasil pengumpulan

data, bisnis masker kain motif ini memiliki kekuatan, kelemahan, keunggulan dan ancaman. Hasil tersebut kemudian dikelompokkan sebagai analisis lingkungan internal bisnis dan analisis lingkungan eksternal bisnis. Adapun hasil dari analisis lingkungan internal dari INKAIN dapat dilihat pada Gambar 3.3.

2. Tahap Analisis Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, tahap selanjutnya analisis data. Setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, keunggulan dan ancaman dari masker kain motif tersebut, maka dilakukan analisis data dengan menghitung matriks

Internal Factor Evalution (IFE) dan Eksternal Factor Evalution (EFE). Pada bisnis

INKAIN memiliki hasil analisis IFE sebesar 3,15. Karena skor total lebih tinggi dari 2,5 maka menunjukkan posisi internal pada INKAIN sangat kuat. Sedangkan hasil analisis EFE memiliki skor total sebesar 3,15. Karena skor berada diatas rata- rata 2,5 yang artinya perusahaan merespons peluang dengan cara yang berbeda dan hindari ancaman terhadap pasar industrinya. Pada diagram cartesius bahwa INKAIN berada dalam kuadran pertumbuhan, kuadran ini adalah situasi yang saling menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Selain itu dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal terdapat analisis matriks SWOT, bahwa INKAIN memiliki faktor- faktor yang dapat di kombinasikan antara faktor internal dan eksternal.

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Pada tahap pengambilan keputusan dalam mengembangkan produk masker kain motif, hasil analisis data yang di dapatkan oleh INKAIN, menentukan bahwa bisnis masker kain motif ini suatu hasil studi kelayakan dinyatakan layak untuk dijalankan.

4. Tahap Rekomendasi

Untuk dapat mengembangkan bisnis, langkah selanjutnya bisnis INKAIN melakukan peracangan bisnis dengan menggunakan model Business Model Canvas (BMC) dengan 9 pendekatan pada bisnis INKAIN yang terdiri dari

Customer Segment, Value Proposition, Customer Relationship, Channel, Revenue Stream, Key Activities, Key Resources, Key Partner, dan Cost Structure.

3.5. Business Model Canvas (BMC)

Gambar 3.5 Business Model Canvas (BMC) INKAIN

Berdasarkan pada Gambar 3.5 Business Model Canvas (BMC) INKAIN, berikut penjelasan Business Model Canvas (BMC) dari INKAIN.

1. Customer Segments

Customer segments menjadi salah satu elemen yang digunakan untuk

menentukan target konsumen dalam usaha atau bisnis. Customer segment dalam usaha atau bisnis INKAIN yaitu wanita dan laki-laki baik remaja atau dewasa.

2. Value Proposition

Value proposition digunakan untuk menjelaskan keunggulan produk

yang ditawarkan, pelanggan akan memilih produk yang telah disediakan dan keuntungan apa yang akan mereka dapatkan. Hal ini juga membutuhkan kreativitas wirausahawan untuk menghasilkan sebuah inovasi produk. Value proposition dalam usaha atau bisnis masker ini yaitu produk masker yang digunakan dapat menghindari diri dari virus dan asap, produk masker kain yang di produksi berkualitas, produk masker ini juga dapat membantu mengurangi limbah dari masker sekali pakai dan masker ini ini memiliki banyak motif yang tentunya tetap fashionable jika digunakan.

3. Customer Relationship

Customer relationship menjadi elemen yang digunakan untuk

membangun hubungan dengan pelanggan. Membangun hubungan dengan pelanggan dapat mencegah pelanggan beralih menggunakan produk dari pesaing. Hubungan dengan pelanggan dibuat melalui media sosial Instagram @inkain.co dan melalui shopee. Untuk kegiatan mengikat hubungan antara INKAIN dengan pelanggan yaitu dengan memberikan promo package, promo yang dimana terdapat sebuah paket masker beserta box yang dapat digunakan untuk sebuah bingkisan kado untuk kerabat. Isi dari box tersebut terdapat 3 masker, hand sanitizer, dan gift card. Lalu dengan memberi free gift seperti strap mask atau face shield, memberi

4. Channel

Channel menjadi suatu media yang digunakan untuk menghubungkan

antara perusahaan dengan pelanggan. INKAIN tersedia dan dapat di order melalui media sosial Instagram dan e-marketplace Shopee.

5. Revenue Stream

Revenue stream merupakan elemen yang paling penting, dalam revenue stream ini usaha atau bisnis menerima pendapatan dari pelanggan. Seluruh

pendapatan INKAIN berasal dari penjualan produk masker kain motif, baik melalui Instagram atau Shopee.

6. Key Activities

Key activities merupakan aktivitas yang terkait dengan kegiatan bisnis

terkait dengan produk dengan memperoleh nilai. Terdapat 4 aktivitas yang dilakukan yaitu dengan pembelian bahan baku, melakukan proses produksi masker, melakukan operasional toko online atau melayani pelanggan melalui Instagram atau Shopee, dan melakukan pemasaran produk melalui media social Instagram dan e- marketplace Shopee.

7. Key Resources

Key resources atau sumber daya utama perusahaan yang terdiri dari

bahan baku produk, sarana serta prasarana dalam produksi. Sumber daya utama yang digunakan INKAIN yaitu yang pertama tenaga kerja yang membantu dalam proses produksi, operasional serta marketing. Yang kedua peralatan jahit seperti mesin jahit, gunting kain, gunting benang, jarum. Lalu ketiga, bahan baku seperti kain motif, kain hitam toyobo, kain viselin, dan benang. Terakhir terdapat packaging dengan menggunakan plastik dan kertas artpaper.

8. Key Partner

Dalam usaha atau bisnis tentu saja diperlukan menjalin hubungan kemitraan untuk mengembangkan sebuah bisnis. INKAIN memiliki hubungan dengan beberapa toko dalam pengelolaan bahan baku, seperti toko textile atau toko kain, toko perlengkapan jahit untuk membeli peralatan atau perlengkapan jahit seperti benang dan jarum, toko percetakan untuk mencetak stiker dan artpaper untuk kemasan masker, dan toko plastik.

9. Cost Structure

Cost structure merupakan pengelolaan manajemen biaya yang efektif

agar usaha atau bisnis yang dijalani dalam berjalan secara efisien dan dapat meminimalisir risiko kerugian. Dalam cost structure tentu saja membutuhkan laporan keuangan secara menyeluruh. Adapun cost structure atau struktur biaya dari INKAIN meliputi biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya bahan baku, biaya kemasan atau packaging, dan biaya listrik.

3.6. Business Plan