Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui faktor internal dan eksternal dapat diformulasikan alternatif strategi yang diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 28. alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Strategi S-O (Strength-Opportunity)
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O, yaitu:
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk menyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik itu kualitas produk maupun pelayanan yang menjadi kekuatan bagi KFC untuk memperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan KFC seperti strategi harga khusus untuk menu goceng dan promosi agar konsumen mengetahui informasi produk, harga maupun jasa yang ada di KFC. Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, pesatnya pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat serta perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi.
2. Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. Strategi ini berupa pemberian rasa pada ayam goreng, seperti rasa original
(original recipe), pedas (hot crispy), dan lada hitam (black paper) agar konsumen dapat memilih rasa dari ayam goreng tersebut sesuai selera dan tidak merasa bosan. Selain itu, restoran KFC menyediakan berbagai inovasi produk yang terdiri dari spaghetti, KFC bento, dan lain-lain. Tentunya dengan pengembangan produk yang sudah ada maupun yang baru harus tetap meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen merasa puas makan di KFC.
Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi/memperkecil kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Ada beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O, yaitu:
3. Meningkatkan efektivitas promosi melalui website, iklan, dan media masa. Strategi ini berupa mengoptimalkan promosi melalui website bukan hanya di iklan televisi saja, karena website merupakan sarana informasi keseluruhan dari manajemen sampai pemasaran, salah satunya yaitu promosi. Promosi ini dilakukan agar konsumen umum maupun khusus atau karyawan KFC sendiri mengetahui ruang lingkup dari perusahaannya dan untuk konsumen umum agar mengetahui keseluruhan produk KFC yang sudah ada dan produk baru yang dilengkapi dengan harga dari masing-masing produk. Selain itu, apabila ada masyarakat yang ingin melamar di KFC dapat melihat persyaratan apa saja yang harus ada maupun pembukaan lowongan pekerjaan KFC sehingga hal ini harus berupaya agar website dapat berjalan dengan optimal untuk memenuhi keinginan konsumennya.
4. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. Strategi ini dilakukan agar meningkatkan kualitas SDM dalam hal pendidikan berupa pendelegasian yang jelas dan terarah serta memberikan pelatihan dalam mengolah ayam dan penggunaan teknologi.
Strategi S-T (Strength-Threat)
Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal yang ada. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi S-T, yaitu:
5. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat penting sehingga perusahaan harus memberikan yang terbaik untuk konsumen, baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya. Sedangkan menjaga hubungan baik dengan pemasok yaitu pemasok menyediakan kebutuhan barang dan bahan baku yang berkualitas sehingga perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan pemasok agar kualitas bahan baku tetap terjaga dan mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas bahan baku.
Strategi W-T (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Alternatif yang dapat dilakukan pada strategi W-T, yaitu:
6. Menyediakan layanan drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini dilakukan agar memberikan fasilitas kemudahan bagi konsumen yang tidak sempat untuk turun dari kendaraan karena terburu-buru ataupun kesibukan lainnya, sehingga konsumen tidak dapat makan di tempat. Hal ini juga tidak terlepas dari adanya karyawan yang menjaga drive thru dengan pelayanan yang ramah dan kualitas produk tetap terjaga agar konsumen merasa nyaman dan aman untuk setia menjadi konsumen dengan layanan drive thru.
Tabel 28. Hasil Analisis Matriks SWOT Restoran KFC Taman Topi
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S)
1. Citarasa ayam goreng yang gurih dan renyah
2. Lokasi KFC yang strategis 3. Kecepatan dan pelayanan yang
ramah terhadap konsumen 4. Kualitas produk terjaga 5. Inovasi produk
6. Strategi harga khusus untuk menu goceng
7. Harga yang cukup terjangkau bagi semua kalangan masyarakat
8. Memiliki sertifikasi halal dari MUI
9. Memiliki fasilitas birthday
party
10. Sarana pendukung yang sudah lengkap
11. Tenaga kerja terspesialisasi 12. Pelayanan internet corner 13. Promosi cukup dilakukan
Kelemahan (W)
1. Pelayanan website
belum optimal
2. Tidak memiliki layanan drive thru
Peluang (O)
1. Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat
2. Pertumbuhan jumlah penduduk
3. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 4. Cukup tersedia angkatan
kerja
5. Perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi
Strategi S-O
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran (S2,S3,S6,S10,S11,S15,O1,O2, O3,O5) 2. Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa (S1,S4,S5,O1,O5) Strategi W-O 1. Meningkatkan efektifitas promosi melalui website, iklan, dan media masa (W1,O2,O5) 2. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah
(W1,W2,O4,O5)
Ancaman (T)
1. Hambatan masuk industri tinggi
2. Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi
3. Kenaikan harga bahan baku 4. Tingkat persaingan dalam
industri restoran tinggi
Strategi S-T
1. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok
(S1,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9,S10, S11,S12,S13,T1,T2,T3)
Strategi W-T
1. Menyediakan layanan
drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada untuk meningkatkan
penjualan (W2,T4)
5.3.3.3 Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan prioritas strategi terbaik yang akan dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi
yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM).
Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score (AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran. (TAS = 7.33)
b. Meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. (TAS = 8.976)
c. Meningkatkan efektivitas promosi melalui website, iklan, dan media masa. (TAS = 6.669)
d. Meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. (TAS = 5.978) e. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok. (TAS = 6.875)
f. Menyediakan layanan drive thru dengan memanfaatkan area parkir yang ada untuk meningkatkan penjualan. (TAS = 6.108)
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. Strategi ini dilakukan agar konsumen mengenal banyak produk KFC sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli berbagai macam menu yang disediakan dengan harga yang berbeda. Hal ini pun sebagai brand image KFC sebagai makanan siap saji yang menyediakan variasi menu ayam dengan aneka rasa yang berbeda, sehingga konsumen tidak merasa bosan karena dapat memilih rasa sesuai selera.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, strategi yang terkecil yang harus ditingkatkan di KFC Taman Topi adalah meningkatkan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah. Hal tersebut dilakukan agar tenaga kerja sebagai SDM memiliki keterampilan yang baik dalam pengelolaan proses produksi, manajerial maupun
pelayanan, seperti kecepatan pelayanan dan pelayanan yang ramah kepada konsumen.
5.4 Analisis Lingkungan Internal Rahat Cafe di Bogor
Analisis lingkungan internal merupakan tahap dalam untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi persaingan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan manajer Rahat cafe dan juga hasil wawancara dengan pihak konsumen/pelanggan sebanyak 10 responden terhadap faktor-faktor internal diperoleh beberapa faktor strategis internal yang merupakan kekuatan perusahaan dan juga yang akan menjadi kelemahan perusahaan. Konsumen yang diwawancarai sebanyak 10 responden tersebut sebagai konsumen/pelanggan yang pernah makan di Rahat cafe. Faktor-faktor strategis internal ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan pengisian kuesioner sendiri dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan wawancara. Faktor-faktor strategi internal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: