• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matriks SWOT ( Strengths Weaknesses Opportunities Threats ) 

DAFTAR LAMPIRAN

2.  Alat Tangkap Ikan 

2.5  Matriks SWOT ( Strengths Weaknesses Opportunities Threats ) 

Salah  satu  strategi  yang  dapat  digunakan  dalam  pengembangan  penangkapan  ikan dan  rumpon adalah analisis SWOT.  Menurut Rangkuti (2005) analisis SWOT  adalah  identifikasi  berbagai  faktor  secara  sistematis  untuk  merumuskan  strategi  pengembangan  unit  penangkapan  ikan  dan  rumpon.  Analisis  ini  didasarkan  pada  logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),  namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman  (Threats).  Analisis  SWOT  sering  digunakan  karena  memiliki  kelebihan,  yaitu  sederhana,  fleksibel,  menyeluruh,  menyatukan,  dan  berkolaborasi.    Berdasarkan  analisis ini dapat diketahui keterkaitan antara faktor internal dengan faktor eksternal,  sehingga dapat menghasilkan kemungkinan alternatif strategis. 

Gambar 1  Kerangka formulasi strategis. 

Faktor  internal  merupakan  aspek  dari  dalam  yang  mempengaruhi  suatu  organisasi  dalam  pengambilan  suatu  keputusan.    Keunggulan­keunggulan  yang  dimiliki akan dijadikan suatu kekuatan dalam perumusan suatu kebijakan.  Sedangkan 

Analisis Data 

Matriks SWOT  Pengambilan Keputusan  Pengumpulan Data 

Faktor internal  Faktor eksternal

kelemahan­kelemahan yang ada digunakan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki  kinerja yang akan atau sedang dikerjakan. 

Faktor eksternal merupakan aspek di luar organisasi yang mampu memberikan  pengaruh  nyata  terhadap  proses  penyusunan  suatu  kebijakan.    Faktor  ini  meliputi  peluang dan ancaman dari pelaksanaan kebijakan yang diambil.  Aspek sosial, politik,  ekonomi,  budaya,  dan  teknologi  merupakan  hal  yang  sangat  penting  dalam  perumusan  kebijakan  yang digunakan untuk  pengembangan  unit penangkapan  ikan  dan  rumpon.   Adanya pola pikir masyarakat  yang positif terhadap pemerintah akan  memberikan  peluang  bagi  kebijakan  pengembangan  unit  penangkapan  ikan  dan  rumpon yang disusun oleh pemerintah. 

SWOT  merupakan  singkatan  kekuatan  (strengths)  yaitu  unsur  dari  potensi  sumberdaya  yang  dapat  melindungi  dari  persaingan  dan  dapat  menciptakan  suatu  kemajuan  dalam  pengembangan  unit  penangkapan  dan  rumpon.  Kelemahan  (weaknesses)  adalah  unsur  dari  potensi  sumberdaya  yang  tidak  dapat  bersaing  sehingga  tidak  dapat  melakukan  suatu  kemajuan  dalam  pengembangan  unit  penangkapan  dan  rumpon.    Peluang  (opportunities)  adalah  unsur  lingkungan  yang  dapat  memungkinkan  suatu  usaha  atau  kegiatan  mendapatkan  keberhasilan  yang  tinggi.  Ancaman  (threats)  adalah  unsur  lingkungan  yang  menghalangi  atau  mengganggu  kegiatan  pengembangan unit  penangkapan dan  rumpon  jika  tidak  ada  tindakan pengelolaan yang tegas diambil (Rangkuti, 2005).  Gambar 2  Diagram analisis SWOT (Rangkuti, 2005).  BERBAGAI  PELUANG  KELEMAHAN INTERNAL  KEKUATAN INTERNAL  BERBAGAI  ANCAMAN 

3. Mendukung strategi turn around  1. Mendukung strategi agresif 

Keterangan  dari  masing­masing  kuadran  dalam  gambar  menurut  Rangkuti  (2005) adalah : 

Kuadran 1 :  Merupakan  situasi  yang  sangat  menguntungkan.  Perusahaan  memiliki  peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.  Strategi  yang  harus  diterapkan  dalam  kondisi  ini  adalah  kebijakan  pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). 

Kuadran 2 :  Meskipun  menghadapi  berbagai  ancaman,  perusahaan  ini  masih  memiliki  kekuatan  dari  segi  internal.    Strategi  yang  harus  diterapkan  adalah  menggunakan  kekuatan  untuk  memanfaatkan  peluang  jangka  panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar). 

Kuadran 3 :  Perusahaan  menghadapi  peluang  dalam  melaksanakan  kebijakan,  akan  tetapi  dari  pihak  internal  masih  terdapat  kelemahan­kelemahan  yang  harus dikurangi. Strategi yang diterapkan adalah dengan memanfaatkan  peluang  yang  ada untuk  mengurangi  kelemahan dengan cara meninjau  kembali teknologi yang digunakan dan menawarkan produk baru. 

Kuadran 4 :  Merupakan  situasi  yang  sangat  tidak  menguntungkan  karena  dalam  menentukan  dan  melaksanakan  suatu  program  terdapat  berbagai  ancaman  dan  kelemahan  internal.  Strategi  yag  digunakan  dengan  cara  bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta  menghindari ancaman.

Tabel 1 Matriks Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT)  IFAS 

EFAS  STRENGTHS (S)  WEAKNESSES (W) 

OPPORTUNITIES (O)  STRATEGI SO  Ciptakan strategi yang  menggunakan kekuatan  untuk memanfaatkan  peluang  STRATEGI WO  Ciptakan strategi yang  meminimalkan kelemahan  untuk memanfaatkan  peluang  TREATHS (T)  STRATEGI ST  Ciptakan strategi yang  menggunakan kekuatan  untuk mengatasi  ancaman  STRATEGI WT  Ciptakan strategi yang  meminimalkan kelemahan  dan menghindari ancaman  Menurut  Rangkuti  (2005),  strategi  SO  dibuat  berdasarkan  jalan  pikiran  yaitu  dengan memanfaatkan  seluruh kekuatan  untuk merebut dan memanfaatkan  peluang  sebesar­besarnya.    Strategi  ST  adalah  strategi  dalam  menggunakan  kekuatan  yang  dimiliki  untuk  mengatasi  ancaman.    Strategi  WO  diterapkan  berdasarkan  pemanfaatan  peluang  yang  ada  dengan  cara  meminimalkan  kelemahan  yang  ada.  Strategi  WT  berdasarkan  pada  kegiatan  yang  bersifat  defensif  dan  berusaha  meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 

Menurut David  (2004), mencocokkan faktor­faktor  keberhasilan eksternal dan  internal  merupakan  kunci  untuk  membuat  strategi  alternatif  yang  dapat dijalankan.  Tahap  pencocokkan  ini  dapat  menggunakan  matriks  strengths  weaknesses  opportunities  threats  (SWOT)  dan  matriks  internal  eksternal  (IE).    Matriks  IE  menempatkan  berbagai  divisi  dari  suatu  organisasi  dalam  sembilan  sel  yang  diilustrasikan pada gambar dibawah ini.

Total Nilai IFE yang diberi Bobot  Tot al  N ila i E FE  y an g D ibe ri B ob ot   Kuat  3,0­4,0  Rata­rata 2,0­2,99  1,0­1,99 Lemah  Tinggi 

3,0­4,0  I  II  III 

Sedang 

2,0­2,99  IV  V  VI 

Rendah 

1,0­1,99  VII  VIII  IX 

Gambar 3  Matriks internal eksternal (IE) (David, 2004). 

Menurut David (2004), matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang  mempunyai dampak strategis yang berbeda. 

(1)  Divisi  yang  masuk  dalam  sel  I,  II,  dan  IV  merupakan  kondisi  tumbuh  dan  membangun.    Strategi  yang  digunakan  adalah  strategi  intensif  (penetrasi  pasar,  pengembangan  pasar,  dan  pengembangan  produk)  atau  strategi  integratif  (integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horisontal). Pada divisi ini  harus  dapat  memanfaatkan  semua  potensi  perikanan dan  sarana  prasarana  serta  sumberdaya  manusia  yang  ada  untuk  pengembangan  pembangunan  perikanan  tangkap di Pangandaran. 

(2) Divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII merupakan strategi pertahankan dan  pelihara.    Strategi  yang  banyak  digunakan  adalah  penetrasi  pasar  dan  pengembangan  produk.  Pada  divisi  ini  potensi­potensi  perikanan,  sumberdaya  manusia dan sarana prasarana yang ada di pertahankan dengan melakukan strategi  untuk pengembangan unit penangkapan ikan dan rumpon. 

(3)  Divisi  yang  masuk  dalam  sel  VI,  VIII,  dan  IX  merupakan  kondisi  yang  tidak  menguntungkan.    Strategi  yang  digunakan  adalah  strategi  defensif  (divestasi,  likuidasi).  Dengan  keterbatasan  potensi  perikanan  tangkap  yang  ada,  ide  atau  gagasan­gagasan  baru  dapat    menjadi  modal  dalam  pengembangan  unit  penangkapan dan rumpon

3  METODOLOGI 

Dokumen terkait