BAB I. PENDAHULUAN
G. Media Audio Visual Powerpoint
segiempat di kelas VII D?
3. Apakah dengan adanya media Audio Visual Powerpoint dapat
memperbaiki kesalahan konsep dasar bangun datar segiempat di kelas
VII D?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai oleh
peneliti dari diadakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan konsep tentang bangun
datar segiempat di kelas VII D.
2. Untuk mengetahui cara merancang media Audio Visual Powerpoint
untuk membantu menyelesaikan kesalahan konsep dasar bangun datar
segiempat di kelas VII D.
3. Untuk mengetahui apakah dengan adanya media Audio Visual
Powerpoint dapat memperbaiki kesalahan konsep dasar bangun datar
segiempat di kelas VII D.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Penelitian dengan menggunakan media Audio Visual Powerpoint ini
dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran konsep dan sifat-sifat bangun datar
segiempat. Guru dapat lebih mengeksplorasi pemakaian media ini pada
pembelajaran konsep dasar bangun datar segiempat sehingga dapat
semakin membantu siswa memahami materi segiempat.
2. Bagi peneliti
Peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan
sebagai referensi untuk penelitian yang lebih lanjut dan pengembangan
pembelajaran materi bangun datar segiempat pada kelas VII,
menambah pengetahuan mengenai dunia pendidikan dan juga sebagai
bahan untuk menyelesaikan tugas akhir.
3. Bagi siswa
Media ini dapat memperbaiki kesalahan konsep tentang segiempat,
meningkatkan pemahaman mereka dalam pembelajaran dan
kemampuan berfikir mereka yang akan mendorong siswa untuk dapat
menjawab permasalahan yang ada.
E. Batasan Istilah
1. Konsep adalah gagasan abstrak tentang sesuatu yang memungkinkan
pengklasifikasian suatu objek tertentu merupakan contoh atau
non-contoh dari gagasan abstrak tersebut.
2. Bangun datar adalah bangun yang semua titik penyusunnya terletak
pada bidang datar yang sama.
3. Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan
pesan informasi.
4. Media Audio Visual adalah merupakan media perantara atau
penggunaan media dan penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi siswa agar mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap yang dirancang.
5. Powerpoint adalah media untuk menyampaikan materi dimana isi dari
materi yang ada didalamnya merupakan pokok-pokok dari materi
tersebut.
Dengan demikian penelitian ini adalah upaya untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang konsep dasar bangun datar segiempat dan
pemanfaatan media Audio Visual Powerpoint dalam memperbaiki
kesalahan konsep.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran
Menurut Hilgrad (dalam Tanlain, 2009:10) belajar adalah proses dalam
terbentuknya tingkah laku atau perubahan tingkah laku melalui praktek atau
latihan. Sedangkan menurut Gagne (dalam Tanlain, 2009 : 11) ada enam
peristiwa - peristiwa yang diidentifikasi dialami oleh orang yang sedang
belajar itu disebut peristiwa - peristiwa belajar (learning events). Keenam
peristiwa belajar itu adalah :
1. Menerima rangsangan syaraf.
2. Menyeleksi pengamatan.
3. Membuat kode dan menyimpan.
4. Memperbaharui.
5. Mengorganisasi respons.
6. Menampilkan kinerja, balikan, dan pengukuhan.
Dari uraian di atas mengenai belajar dan peristiwa di dalam proses
belajar, maka terdapat istilah yang relevan yaitu pembelajaran. Pembelajaran
merupakan proses dimana kegiatan belajar dilakukan secara terstruktur oleh
pemberi stimulus (pendidik) terhadap individu maupun kelompok yang diajar
(peserta didik) dan sumber belajar. Pembelajaran merupakan bantuan dalam
bentuk penyaluran (mentransfer) ilmu pengetahuan, serta pembentukan sifat
dari pendidik terhadap peserta didik, dengan kata lain pendidik membantu
peserta didik agar dapat membentuk tingkah lakunya serta mampu mengalami
keenam peristiwa belajar menurut Gagne tersebut di atas. Menurut Wikipedia
(2008, dalam Andani, 2009:10) proses pembelajaran dialami sepanjang hayat
seorang manusia serta berlaku dimanapun dan kapanpun.
Menurut Gagne (1979, dalam Tanlain, 2009:28). Pembelajaran adalah
suatu rangkaian peristiwa eksternal yang mempengaruhi siswa sedemikian
rupa, sehingga proses belajarnya berlangsung dengan mudah. Dalam
pengertian pembelajaran menurut Gagne, disebutkan pembelajaran
merupakan peristiwa eksternal yang berarti ada proses campur tangan dari
orang lain, dalam hal ini adalah guru yang mempermudah siswa memperoleh
suatu pemahaman baru.
Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan
yang dirancang oleh guru untuk membantu siswa mempelajari suatu
kemampuan dan atau nilai dari suatu proses yang sistematis melalui tahap
rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar
mengajar.
B. Pemahaman dan Kesalahan Konsep Matematika
Pemahaman matematika didefinisikan sebagai kemampuan
mengaitkan notasi dan simbol matematika yang relevan dengan ide-ide
matematika dan mengkombinasikannya ke dalam rangkaian penalaran logis
(Skemp, 1987). Hurlock (1980) menyatakan pemahaman sebagai kemampuan
untuk menangkap sifat, arti, dan keterangan mengenai sesuatu dan mempunyai
gambaran yang jelas mengenai hal tersebut.
Konsep matematika yaitu suatu ide abstrak yang memungkinkan orang
untuk mengklasifikasikan apakah suatu objek tertentu merupakan contoh atau
non-contoh dari ide abstrak tersebut (Suwarsono dan Sugiarto, 2008 : 3)
Menurut Marpaung (1999, dalam Sudarman 2010) matematika tidak
ada artinya kalau hanya dihafalkan. Banyak siswa dapat menyebutkan definisi
jajargenjang, tetapi bila kepada mereka diberikan suatu persegi panjang dan
ditanyakan apakah persegi panjang itu jajargenjang, mereka menjawab
“tidak”. Kutipan ini menunjukkan kegagalan siswa dalam memahami konsep,
sehingga pembelajaran matematika berorientasi pemahaman perlu
diperhatikan. Kesalahan-kesalahan konsep dasar seperti itulah yang sering
terjadi pada siswa. Salah satu upaya untuk memperbaiki konsep adalah
menyampaikan materi pembelajaran sekonkret mungkin. Salah satu caranya
adalah dengan menggunakan media. Untuk mengetahui kesalahan konsep
yang dimaksud, maka peneliti menggunakan tes, tes tersebut adalah tes
diagnostik.
Pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk
menangkap pengertian yang benar tentang suatu gagasan atau ide abstrak.
C. Tes Diagnostik
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat
mengkon-disikan siswa mencapai kemajuan secara maksimal sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru yang baik tentu selalu berusaha
menciptakan pembelajaran yang efektif. Untuk mengetahui keberhasilan
siswa dalam pelajaran matematika, tes merupakan alat ukur yang utama dan
skor perolehan sebagai ukuran keberhasilannya. Tes diagnostik adalah tes
yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga
hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut
berupa perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kelemahan/masalah yang
dimiliki siswa.
Fungsi tes ini adalah untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan
yang dialami siswa, merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya
pemecahan sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi.
Karakteristik tes diagnostik adalah untuk mendeteksi kesulitan belajar
siswa, karena format dan respon yang dijaring harus memiliki fungsi
diagnostik, dan dikembangkan berdasar analisis terhadap sumber-sumber
kesalahan atau kesulitan.
(http://www.slideshare.net/lanangkelima/test-diagnostik). Berikut adalah karakateristik dari tes diagnostik :
a. dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar siswa, karena itu
format dan respons yang dijaring harus didesain memiliki fungsi
diagnostik,
b. dikembangkan berdasar analisis terhadap sumber-sumber kesalahan
atau kesulitan yang mungkin menjadi penyebab munculnya
masalah (penyakit) siswa,
c. menggunakan soal-soal bentuk supply response (bentuk uraian atau
jawaban singkat), sehingga mampu menangkap informasi secara
lengkap. Bila ada alasan tertentu sehingga mengunakan bentuk
selected response (misalnya bentuk pilihan ganda), harus
disertakan penjelasan mengapa memilih jawaban tertentu sehingga
dapat meminimalisir jawaban tebakan, dan dapat ditentukan tipe
kesalahan atau masalahnya, dan disertai rancangan tindak lanjut
(pengobatan) sesuai dengan kesulitan (penyakit) yang
teridentifikasi.
Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan
secara maksimal dalam proses belajarnya. Siswa sering menghadapi kesulitan
atau masalah dan membutuhkan bantuan serta dukungan dari lingkungan
sekitarnya untuk menyelesaikan kesulitan atau masalah tersebut. Agar dapat
membantu siswa secara tepat perlu diketahui terlebih dahulu apakah kesulitan
atau masalah yang dihadapi siswa tersebut, baru kemudian dianalisis dan
dirumuskan pemecahannya. Untuk keperluan ini diperlukan tes diagnostik.
D. Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun geometri yang setiap titik penyusunnya
terletak pada bidang datar yang sama.
1. Segiempat
Segiempat adalah bangun datar yang dibentuk dari empat buah titik,
setiap tiga titik tidak boleh segaris yang dihubungkan. (Jacobs, R Harold,
1974)
Bangun datar segiempat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Diagram Keluarga Segiempat
a. Persegi
Persegi adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar dan
sama panjang, serta salah satu sudutnya 90º. (Jacobs, R Harold, 1974)
Trapesium Jajargenjang Layang-layang
Persegi panjang Belah ketupat
Persegi