• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN LITERATUR

A. Kajian Teoritis

3. Media Boneka

a. Pengertian Media Boneka

Media adalah alat peraga gambar atau benda-benda lain yang dapat mendukung proses penyampaian bermain, cerita atau menyanyi.40Media boneka adalah bentuk tiruan dari manusia atau hewan yang khusus cara menggunakannya dengan menggerakkan

jari-jari tangan.41 Pengertian lain menunjukkan bahwa, media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si

40Fauziddin, Op.cit, h.35

41

Kartini Datuamas, Penerapan Metode Bercerita Menggunakan Media Boneka Tangan Dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pada Anak Kelompok A2 TK Aisyiyah 1 Tolitoli,

pembelajar.42Pada umumnya ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media, yaitu:

1. Selalu dalam keadaan siap pakai

Media yang digunakan hendaknya dalam keadaan siap pakai, sehingga setiap saat bisa dipergunakan dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Sesuai dengan usia anak

Media yang tidak sesuai dengan perkembangan anak menyebabkan anak kebingungan dan bila digunakan akan menimbulkan kerancuan karena daya pikir anak masih terbatas. Jadi media yang digunakan harus sesederhana mungkin.

3. Tidak terbuat dari bahan yang berbahaya

Bahan yang dipakai harus dipastikan tidak berbahaya (seperti tajam, menimbulkan alergi dan lainnya) bagi anak. 4. Mudah dipahami anak

Baik atau buruknya media tidak ditentukan oleh bagus dan kurang bagusnya bahan yang dipakai, namun lebih kepada kesesuaian antara media dengan materi yang disampaikan. Media yang digunakan harus tepat. Dasar penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat ditemukan dalam Alquran, sebagai berikut:

42

Khairunnisa, Dina Aryanti, Penerapan Media Boneka Tangan dalam Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IIIb MI At-Thayyibah, Al-Adzka Jurnal Ilmiah, Vol. VIII, No. 02, September 2018, h. 108

ُِّتَٰ َجِّ يَلۡٱِّبۡ

َُُو

ُ ِّرهبُّزلٱ

ُ

ُ َمۡ َلِّۡإُٓا وَ ۡلَۡزَُأَو

َُرنِّ لٱۡ

ُ

ُ ًِّۡهَۡلِّۡإُ َلِّ زهُُ ا وٌَُ ِّسا وَِيِّلُ َ ِّ يَبهِّلِ

ًُۡههَيَػَىَو

َُنوهرَهَفَجَح

.

Artinya: “(Mereka kami utus) dengan membawa

keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Az-Zikr (Alquran) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka agar mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl, 16: 44)43

Penjelasan dari ayat di atas adalah Allah telah mengutus rasul-rasul terdahulu dengan membawa bukti yang jelas, dengan menurunkan Alquran agar bisa dijelaskan kepada seluruh manusia mulai dari makna, hukum yang masih samar-samar atau kurang jelas agar manusia merenunginya dan memperoleh petunjuk. Dengan menggunakan media boneka ini, anak akan lebih mudah memahami isi cerita. Di sinilah tugas guru untuk membuat anak paham dengan pelajaran lewat media yang digunakan.

Media boneka adalah media yang terbuat darikain yang dibentuk menyerupai wajah dan bentuk tubuh dari berbagai bentuk dengan berbagai macam jenis sifat yang dimainkan dengan menggunakan tangan dan digerakkan menggunakan jari-jari tangan.44

43

Departemen Agama RI, Op.cit, h. 272

44

Berdasarkan beberapa uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian media boneka adalah alat peraga yang terbuat dari kain yang dibentuk menyerupai wajah dan bentuk tubuh dari berbagai bentuk dengan berbagai macam sifat yang dimainkan menggunakan tangan dan jari-jari tangan.

b. Jenis-jenis Media Boneka

Ada beberapa jenis media boneka yang dapat digunakan sebagai alat peraga, yaitu:

1. Boneka jari, adalah boneka yang dimainkan dengan menggunakan jari tangan. Kepala boneka diletakkan pada ujung jari kita.

2. Boneka tangan, adalah boneka yang mengandalkan keterampilan dalam menggerakkan ibu jari telunjuk dan telunjuk yang berfungsi sebagai tulang tangan. Boneka tangan biasanya berbentuk kecil dan dapat digunakan tanpa alat bantu yang lain.

3. Boneka gagang, adalah boneka yang mengandalkan keterampilan mesinkronkan gerak gagang dengan tangan kanan dan kiri. Satu tangan dituntut untuk dapat mengatasi tiga gerakan sekaligus sehingga dalam satu adegan guru dapat memainkan dua tokoh sekaligus. 4. Boneka gantung, adalah boneka yang mengandalkan

diikatkan pada materi tertentu seperti kayu, lidi, atau punggung boneka.

5. Boneka tempel, adalah boneka yang mengandalkan keterampilan memainkan gerakan tangan. Boneka tempel tidak leluasa bergerak karena ditempelkan pada panggung dua dimensi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media boneka terbagi menjadi 5 jenis yaitu boneka jari, boneka tangan, boneka gagang, boneka gantung dan boneka tempel.

c. Manfaat Media Boneka

Ada beberapa manfaat yang diambil dari bercerita

menggunakan media boneka ini, antara lain:45

1. Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya, dan persiapan yang terlalu rumit.

2. Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka dapat dibuat cukup kecil dan sederhana.

3. Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang memakainya.

4. Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah suasana gembira.

Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa manfaat media boneka begitu banyak salah satunya adalah

45

membantu anak dalam mengeluarkan pendapat, melalui media boneka ini juga guru tidak memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan cukup dengan boneka, baik boneka tangan atau boneka jari sebagai alat media untuk anak memahami isi cerita dan dapat menceritakannya kembali. Media boneka ini juga dapat mendorong anak untuk berani berimajinasi karena imajinasi penting sebagai salah satu kemampuan mencari pemecahan masalah.

d. Langkah-langkah Pembelajaran Media Boneka

Media boneka digunakan dalam kegiatan belajar harus

dipersiapkan dengan matang sesuai dengan tema yang

dipergunakan. Hal ini agar tujuan pembelajaran terlaksana dengan

baik, maka perlu kita perhatikan beberapa hal berikut:46

1. Rumuskan tujuan pembelajaran yang jelas, dengan

demikian akan dapat diketahui apakah tepat

penggunaan media boneka ini untuk kegiatan pembelajaran.

2. Buatlah naskah atau skenario sandiwara boneka dengan jelas dan terarah.

3. Hendaknya diselingi nyanyian agar menarik perhatian penonton dan penonton diajak bernyanyi bersama.

46Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak

Usia Dini Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005), h. 78

4. Permainan atau cerita menggunakan boneka ini hendaknya jangan terlalu lama.

5. Isi cerita sesuai dengan umur dan daya imajinasi anak. 6. Selesai cerita hendaknya berdiskusi tentang peran yang

telah dimainkan.

Pemilihan media boneka disesuaikan dengan usia dan pengalaman anak, boneka yang digunakan mewakili tokoh manusia dan hewan. Boneka biasanya berwujud ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, nenek, kakek dan bisa ditambahkan anggota keluarga yang lainnya. Boneka juga dapat dibuat dan dibentuk sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada anak. Penggunaan berbagai macam jenis boneka dapat membangkitkan antusias anak dalam mengikuti pembelajaran, anak akan lebih senang dan tertarik untuk mendengarkan cerita

melalui penggunaan media boneka.47

Pemilihan bercerita dengan menggunakan media boneka akan tergantung pada usia dan pengalaman anak. Tetapi media boneka secara spontan dapat langsung digunakan anak tanpa skenario khusus dari guru. Guru hanya mengenalkan benda, cara menggunakan boneka dan menyiapkan alat peraga pendukungnya kemudian anak dibiarkan bermain sendiri sesuai yang telah

47Dian Deki Damara, M.Ismail Sriyanto, Ruli Hafidah, Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Penggunaan Media Boneka Pada Kelompok B1 TK Bustanul Athfal Aisyiyah Bulakan Sukoharjo, Kumara Cendikia, Vol. 7,No. 3, September 2019, h. 286

diceritakan guru pada awalnya (anak bisa menceritakan kembali) bahkan bisa ia kembangkan sendiri sesuai imajinasinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode bercerita menggunakan media boneka ini harus memiliki tujuan yang jelas. Pada saat cerita berlangsung usahakan tidak terlalu memakan waktu yang lama karena anak akan mudah bosen jika berlama-lama. Akan lebih baik bercerita setelah guru selesai bercerita, anak diajak berdialog atau tanya jawab agar anak memahami isi cerita dan dapat menceritakannya kembali dengan media boneka yang digunakan tadi.

Dokumen terkait