• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Saran

5.2.4 Bagi Media di Daerah

Media yang saat ini efektif dan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat adala media masa, maka dari itu media masa seharusnya bekerja sam dengan pemerintah daerah untuk mempublikasikan ILPPD kepada masyarakat. Selain itu, perlu dibentuk media khusus atau lembaga yang menangani pengaduan masyarakat di bidang pertanggungjawaban kepala daerah. Sehingga mekanisme pertanggungjawaban kepala daerah kepada publik bisa lebih tegas dan apabila masyarakat menilai ada kejanggalan dari laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah maka masyarakat bisa melaporkannya untuk kemudian bisa ditindak lanjuti.

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber dari buku-buku:

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Kaloh, 2007. Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: Rineka Cipta Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). 2000. Jakarta: Balai Pustaka Kansil,1984. Hukum Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Posdakarya

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Posdakarya

Miles dan Huberman, 1984, Analisis data Penelitian Kualitatif, Diterjemahkan oleh Tjejep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum,2010.Semarang: FH UNNES Ridwan,HR.2006.Hukum Administrasi Negara, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Saifudin,2009.Partisipasi Publik dalam Pembentukan Peraturan Perundang- undangan.Yogyakarta: FH UII Press

Sirajudin, 2011. Hukum Pelayanan Publik. Malang: Setara Press

Suyitno dan Murhadi, 2007. Pengenalan Penelitian, Yogyakarta: UKM Penelitian UNY

Sahlan dan Hidayat, 2008. Paparan Kuliah/Buku Ajar Hukum Otonomi Daerah. Semarang: FH UNNES

SF. Marbun dan Mahfud MD.1987. Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara.Yogyakarta: Liberty

Sabarno, Hari 2007. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa. Jakarta: Sinar Grafika

Sujamto, 1983. Otonomi daerah yang Nyata dan Bertanggungjawab (edisi revisi). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Widjaja, 2001. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

B. Sumber dari perundang-undangan: -UUD 1945

-UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah -UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

-UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

-UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Dari KKN

-UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan pengelolaan dan Tanggungjawab Negara.

-PP 56/2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah -PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara

-PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten

-PP 3/2007 tentang LPPD,LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi LPPD Kepada Masyarakat.

-PP 6/2008 tentang Pelaporan keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintahan. C. Sumber dari internet:

http://www.google.co.id http://www.batangkab.go.id

HASIL DOKUMENTASI

1. UUD RI 1945

2. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

4. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Negara

5. UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 7. PP 56/2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah

8. PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara

9. PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten

10.PP 3/2007 tentang LPPD,LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi

Dokumen pendudukung: -Foto

PASCA BERLAKUNYA UU. NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

(STUDI DI KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH)

Abstraksi

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan akan mengubah pula bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Sebagaimana diketahui bahwa setiap pejabat publik yang dipilih maupun diangkat untuk kepentingan publik serta menggunakan dana publik wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya. pertanggungjawaban tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan dari Kontrak Sosial yang dibuatnya dengan pemilik kedaulatan (rakyat) yang pelaksanaanya harus bernaung pada regulasi yang berlaku maupun asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah misalnya Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik, asas partisipasi masyarakat dan sebagainya

I. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Inggar Fitriani Jenis kelamin : Perempuan Umur : 25 tahun Jabatan : Swasta II. PERTANYAAN

1. Apakah anda mengetahui ILPPD Kabupaten Batang Tahun 2010? 2. Apakah ada sosiali tentang ILPPD Kab. Batang tahun 2010?

3. Apakah anda termasuk orang yang mengikuti perkembangan tentang informasi penyelenggraan pemerintahan daerah di Kab. Batang?

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLIKASI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK KEPALA DAERAH PASCA BERLAKUNYA UU. NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN

DAERAH

(STUDI DI KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH)

Abstraksi

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan akan mengubah pula bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Sebagaimana diketahui bahwa setiap pejabat publik yang dipilih maupun diangkat untuk kepentingan publik serta menggunakan dana publik wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya. pertanggungjawaban tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan dari Kontrak Sosial yang dibuatnya dengan pemilik kedaulatan (rakyat) yang pelaksanaanya harus bernaung pada regulasi yang berlaku maupun asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah misalnya Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik, asas partisipasi masyarakat dan sebagainya

I. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Parwito, AG. S.H. Jenis

kelamin

: Laki-Laki Umur : 55 Tahun

Jabatan : Mantan Anggota DPRD Kab. Batang

II. PERTANYAAN

1. Apakah anda mengetahui ILPPD Kabupaten Batang Tahun 2010? 2. Apakah ada sosiali tentang ILPPD Kab. Batang tahun 2010?

3. Apakah anda termasuk orang yang mengikuti perkembangan tentang informasi penyelenggraan pemerintahan daerah di Kab. Batang?

B2

Responden

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLIKASI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK KEPALA DAERAH PASCA BERLAKUNYA UU. NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN

DAERAH

(STUDI DI KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH)

Abstraksi

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan akan mengubah pula bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Sebagaimana diketahui bahwa setiap pejabat publik yang dipilih maupun diangkat untuk kepentingan publik serta menggunakan dana publik wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya. pertanggungjawaban tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan dari Kontrak Sosial yang dibuatnya dengan pemilik kedaulatan (rakyat) yang pelaksanaanya harus bernaung pada regulasi yang berlaku maupun asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah misalnya Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik, asas partisipasi masyarakat dan sebagainya

. I. IDENTITAS RESPONDEN Nama : RR. Sulistyoningsih, S.H Jenis kelamin : Perempuan Umur : 35 tahun

Jabatan : Karyawati swasta II. PERTANYAAN

1. Apakah anda mengetahui ILPPD Kabupaten Batang Tahun 2010? 2. Apakah ada sosiali tentang ILPPD Kab. Batang tahun 2010?

3. Apakah anda termasuk orang yang mengikuti perkembangan tentang informasi penyelenggraan pemerintahan daerah di Kab. Batang?

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLIKASI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK KEPALA DAERAH PASCA BERLAKUNYA UU. NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN

DAERAH

(STUDI DI KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH)

Abstraksi

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan akan mengubah pula bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Sebagaimana diketahui bahwa setiap pejabat publik yang dipilih maupun diangkat untuk kepentingan publik serta menggunakan dana publik wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya. pertanggungjawaban tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan dari Kontrak Sosial yang dibuatnya dengan pemilik kedaulatan (rakyat) yang pelaksanaanya harus bernaung pada regulasi yang berlaku maupun asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah misalnya Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik, asas partisipasi masyarakat dan sebagainya

. I. IDENTITAS INFORMAN Nama : Giyarto, S.H Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 54 Tahun

Jabatan : Kasubbag Bidang Tata Pemerintahan Kab. Batang II. PERTANYAAN

Pertanyaan:

1. Bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Batang, apakah sudah memenuhi prinsip otonomi daerah?

2. Bagaimana implikasi hukum pertanggungjawaban Kepala Daerah di Kabupaten Batang tahun 2010?

3. Menurut anda, apakah LPPD yang disampaikan Kepala Daerah sudah partisipatif dan menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Batang?

A2

Kasubag Tata

Pemerintahan Informan

104 PEDOMAN WAWANCARA

IMPLIKASI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK KEPALA DAERAH PASCA BERLAKUNYA UU. NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN

DAERAH

(STUDI DI KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH)

Abstraksi

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan akan mengubah pula bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Sebagaimana diketahui bahwa setiap pejabat publik yang dipilih maupun diangkat untuk kepentingan publik serta menggunakan dana publik wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya. pertanggungjawaban tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan dari Kontrak Sosial yang dibuatnya dengan pemilik kedaulatan (rakyat) yang pelaksanaanya harus bernaung pada regulasi yang berlaku maupun asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah misalnya Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik, asas partisipasi masyarakat dan sebagainya

I. IDENTITAS INFORMAN Nama : Supriyanto, S.H.,MH Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 52

Jabatan : Kabag Hukum Setda Kab. Batang II. PERTANYAAN

1. Bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Batang, apakah sudah memenuhi prinsip otonomi daerah?

2. Bagaimana implikasi hukum pertanggungjawaban Kepala Daerah di Kabupaten Batang tahun 2010?

3. Menurut anda, apakah LPPD yang disampaikan Kepala Daerah sudah partisipatif dan menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Batang?

4. Menurut anda, apakah LPPD yang disampaikan Kepala Daerah sudah memenuhi unsur good governance?

A3

Kab. Batang Informan

IMPLIKASI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK KEPALA DAERAH PASCA BERLAKUNYA UU. NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN

DAERAH

(STUDI DI KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH)

Abstraksi

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengakibatkan akan mengubah pula bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Kepala Daerah. Sebagaimana diketahui bahwa setiap pejabat publik yang dipilih maupun diangkat untuk kepentingan publik serta menggunakan dana publik wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya. pertanggungjawaban tersebut pada dasarnya merupakan perwujudan dari Kontrak Sosial yang dibuatnya dengan pemilik kedaulatan (rakyat) yang pelaksanaanya harus bernaung pada regulasi yang berlaku maupun asas-asas penyelenggaraan pemerintahan daerah misalnya Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik, asas partisipasi masyarakat dan sebagainya

.

I. IDENTITAS INFORMAN

Nama : Gotama Bramanti,S.H Jenis

kelamin

: Laki-laki Umur : 32 Tahun

Jabatan : Wakil komisi A DPRD Kab. Batang II PERTANYAAN

1. Apa bentuk pertanggungjawaban kepala daerah kepada DPRD?

2. Bagaimana implikasi hukum pertanggungjawaban Kepala Daerah di Kabupaten Batang tahun 2010?

3. Menurut anda, apakah LPPD yang disampaikan Kepala Daerah sudah partisipatif dan menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Batang?

4. Menurut anda, apakah LPPD yang disampaikan Kepala Daerah sudah memenuhi unsur

5. HASIL WAWANCARA

0 Informan Responden

Tanggal Sumber Hasil Tanggal Sumber Hasil

Apa saja bentuk pertanggungj awaban kepala daerah? 26/05/2011 Giyarto, S.H Kasubag Tata Pemerintahan Kab. Batang Bentuk-bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah pasca berlakunya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sesuai PP No. 3 Tahun 2007, adalah: LPPD Kepada Pemerintah LKPJ Kepada DPRD ILPPD Kepada masyarakat Implikasi hukum pertanggungjawaban 28/5/2011 28/5/2011 RR. Sulistyoningsi h, Responden tidak mengetahui pertanggungjawaban kepala daerah dan tidak pernah mengetahui ada penginformasian tentang pertanggungjawaban kepala daerah Responden tidak mengetahui tentang implikasi hukum pertanggungjawaban kepala daerah

0 Informan Responden

Tanggal Sumber Hasil Tanggal Sumber Hasil

Bagaimana implikasi hukum pertanggungj awaban Kepala Daerah di Kabupaten Batang tahun 2010? Kepala Daerah di Kabupaten Batang tahun 2010, bahwa LKPJ disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan demilkian diharapkan telah mengakomodir semua kepentingan dari unsure-unsur masyarakat dan meminimalisir kesalahan dalam bentuk laporan, RR. Sulistyoningsi h, S.H S.H Parwito, AG. S.H

Responden tidak pernah ikut sosialisai ILPPD

0 Informan Responden

Tanggal Sumber Hasil Tanggal Sumber Hasil

sedangkan isi dari laporan tersebut diterima dan di sahkan oleh DPRD. 27/02/2011 Gotama bramanti, S.H. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kabupaten Batang sudah memenuhi prinsip- prinsip sesuai dengan ketentuan

28/02/2011 Inggar Fitriani Responden tidak mengetahui tentang

implikasi hukum pertanggungjawaban

0 Informan Responden

Tanggal Sumber Hasil Tanggal Sumber Hasil

pearturan yang berlaku. Mekanisme yang ada sekarang berbentuk LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati). Dalam hal ini DPRD dianggap sebagai repressentasi dari masyarakat, dimana dalam proses LKPJ tidak ada bentuk atau mekanisme menerima atau menolak, DPRD hanya member

0 Informan Responden

Tanggal Sumber Hasil Tanggal Sumber Hasil

28/02/2011 Supriyanto, S.H.MH catatan. Yang di bahas di dewan berupa LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan)yang dikeluarkan oleh BPKP Preovinsi Jawa Tengah, karena apabila ada opsi menerima atau menolak rawan korupsi

Bentuknya LKPJ, LPPD, ILPPD

28/02/2011 Uri Pujo Pawarto Responden tidak pernah ikut sosialisai ILPPD

Wawancara dengan Giyarto, S.H, Kasubag Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Batang.

Foto 2

Wawancara dengan Gotama Bramanti, S.H., Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Batang

Foto 3

Wawancara dengan Nur Slamet Untung, S.E., Wakil DPRD Kabupaten Batang Foto 4

Wawancara dengan Gandi,S.H., Staf Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Batang

Dokumen terkait