• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1.3 Media

Media dalam proses pembelajaran, memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Media mengacu pada

penyampaian informasi dalam intuitif dengan berbagai macam cara rangsangan melalui penyatuan media yang berbeda seperti grafis, animasi, komputer, video gerak dan suara. Artinya bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi dengan berbagai cara. Misalnya dengan penyatuan media-media yang berbeda seperti media grafis, animasi, komputer, video gerak dan suara. Penyatuan media yang berbeda ini supaya mempermudah untuk menyampaikan sebuah pesan.

2.1.3.1 Pengertian Media

Kata “media” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara mendasar kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Azhar Arsyad (2009: 3), media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Soeparno (1998: 1) media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima pesan. Sadiman (2006: 7) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar terjadi. Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk (Alwi, 2002: 726). Menurut Heinich (1993) dalam Anitah, (2009: 183) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver), mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials),

komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat yang digunakan dalam proses mengajar. Media dapat berupa perangkat keras maupun lunak. Fungsi media untuk menyampaikan dan memperjelas materi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Perangkat keras adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti radio, televisi, koran, dan buku. Sedangkan perangkat lunak adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya. Cerita yang terkandung dalam film atau materi yang ditampilkan dalam bentuk diagram, bagan, grafik.

2.1.3.2 Media Pembelajaran

Menurut Romwiszowski (1988) dalam Wibawa (2001: 12), media merupakan pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.

Media dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Dengan adanya media siswa dan guru terbantu dalam pembelajaran. Siswa akan mudah menyerap informasi dan pesan yang terkandung dalam suatu pembelajaran. Guru dapat mengembangkan keterampilan mengajar dan membantu meringankan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Penggunaan media baik digunakan dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas. Melalui media siswa mampu berdiskusi dengan siswa di kelas. Media dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas.

Rossi dan Breidle (1966) dalam Sanjaya, (2006: 163), media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari media yang sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal, media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan media yang diproduksi pabrik, media yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan media yang sengaja dirancang. Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.

Sutikno (2009: 1), menyatakan bahwa:

ada tiga jenis media, yaitu media audio, visual dan media audio visual. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, piringan hitam. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual dapat menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti filmstrip (film rangkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.

Rudy Brets, (1997) dalam Asra, (2007: 5-7), ada tujuh klasifikasi media, yaitu:

(1) media audio visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada televisi, televisi dan animasi,

(2) media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara dan sound slide, (3) audio semi gerak yaitu media yang menampilkan suara yang bergerak, seperti: tulisan jauh bersuara,

(4) media visual bergerak yaitu media yang menampilkan gambar yang bergerak, seperti film bisu,

(5) media visual diam adalah media yang menampilkan gambar diam, seperti halaman cetak, foto, microphone, slide bisu,

(6) media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara, seperti: radio, telepon, pita suara, casette recorder,

(7) media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri. Heinich dalam Anitah (2009: 183), menggolongkan (1) media yang tidak diproyeksikan, meliputi gambar, grafik, bagan, chart, dan peta; (2) media yang diproyeksikan meliputi slide, film bisu, film strip/loop, overhead proyektor, dan epidascop; (3) media audio, meliputi radio, casette recorder, dan piringan hitam, (4) media video; (5) media berbasis komputer; (6) multi media kit IPA.

Heinich ( 1982) dalam Anitah (2009: 183), menggolongkan (1) media yang tidak diproyeksikan, meliputi gambar, grafik, bagan, chart, dan peta; (2) media yang diproyeksikan meliputi slide, film bisu, film

strip/loop, overhead proyektor, dan epidascop; (3) media audio, meliputi radio, cassette recorder, dan piringan hitam, (4) media video; (5) media berbasis komputer; (6) multi media kit IPA

Klasek (1997) dalam Asra, (2007: 5-8), membagi media pembelajaran sebagai berikut: (1) media visual; (2) media audio; (3) media display; (4) pengalaman nyata dan simulasi; (5) media cetak; (6) belajar terprogram; (7) pembelajaran melalui komputer atau sering dikenal Program Computer Aided Instruction (CAI).

Dokumen terkait