• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Komunikasi Eksternal Dan Aktifitasnya

BAB II : Peran Sekolah Dalam Menjaga Komunikasi Publik

F. Media Komunikasi Eksternal Dan Aktifitasnya

Humas eksternal adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara citra sekolah/ lembaga pendidikan dengan segi kemajuan jaman, ilmu

pengetahuan dan teknologi telah menjadi isu pokok dalam pembangunan negara.54

Tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal Public Relations atas dasar untuk memperoleh dukungan, pengertian, dan kepercayaan publik luar (eksternal public) menciptakan kesediaan kerja sama dari publik, adalah: 1. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan,

terhadap para pegawai dan metode yang digunakan. 2. Memberi advies dan counsel pada pimpinan tentang

segala sesuatu yang ada hubungannya dengan humas menganai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan dan lain dll.

3. Memberikan penerangan-penerangan yang obyektif, agar publik tetap informed tentang aktifitas dan perkembangan badan itu

4. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu.

Komunikasi dengan eksternal publik dapat diselenggarakan diantaranya dengan:

a. Personal contac (Kontak Pribadi)

Unsur penting dalam hubungan ini adalah adalah perlakuan terhadap perorangan-perorangan yang berhubungan dengan badan/instansi.

b. Press release

Dalam menyiapkan press relase hendaknya diperhatikan soal-soal teknis mengenai penyusunan dan pengetikan pesan dan distribusinya. Biasanya press release diberikan

54 Rika Rahmawati dkk., Tugas Humas 3 (Laporan Hasil Observasi SMK), (Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, 2011).

kepada wartawan untuk bahan pemberitahuan akan suatu kegiatan suatu media untuk bisa dimuat di media. c. Press Relations

Press relations ini adalah berhubungan dengan jalinan hubungan yang baik dengan para pemimpin atau wakil surat-surat kabar, majalah-majalah, kolomnis, penulis feature, pemimpin radio dan televisi.

d. Press Conference & Press Breifings

Dalam keadaan tertentu dan mengenai pengumuman tertentu, dianjurkan untuk menyelenggarakan pers conference dari pada hanya press relase saja. Press conference ini hanya diselenggarakan bila ada peristiwa-peristiwa penting saja di suatu instansi./badan. Instansi dapat mengadakan press conference atas dasar inisiatrifnya sendiri atau atas permintaan wakil pers sendiri.

e. Radio dan Televisi

Pemanfaatan radio televisi bagi media humas pendidikan di sekolah saat ini agak mengalami kemajuan dimana banyak sekolah mulai muncul pemberitaannya di kedua media itu. Apalagi media tersebut sekarang banyak dijumpai ditiap rumah masyarakatnya khususnya media televisi.

Siaran radio sebagai sarana penyebaran informasi memiliki keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian dalam waktu yang singkat dapat disebarkan informasi kesemua pelosok perdesaan. Tetapi ada beberapa kelemahan siaran radio sebagai

media penyebaran informasi khususnya yang berkaitan dengan program pendidikan. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

Diperlukan kemampuan yang tinggi dalam membuat, mendesain kemasan acara siaran yang mampu menarik minat masyarakat untuk mendengarkan siaran radio. Masyarakat pedesaan pada umumnya lebih senang mendengarkan radio dalam bentuk hiburan seperti lagu-lagu dan drama.

Untuk itu maka, acara siaran radio apabila digunakan sebagai salah satu teknik hubungan sekolah dengan masyarakat maka, isi siaran/materi yang harus disampaikan dikemas melalui selingan-selingan pesan pendek diantara acara-acara yang menarik perhatian masyarakat seperti hiburan dan sandiwara radio. Di samping itu dapat pula dilakukan dialog radio dan dialog interaktif melalui radio yang digabungkan dengan acara hiburan. Dengan demikian acara tersebut akan diikuti oleh masyarakat.

f. Film

Film dapat berupa film dokumentasi, atau hiburan, yang berisi informasi-informasi, pendidikan, dan sebagainya. Menurut hemat kami film ini bisa berupa film kegiatan sekolah atau prestasi sekolah sehingga menimbulkan motivasi bagi yang melihatnya. Sepertinya hal film Laskar Pelangi yang sekarang banyak diputar dan ternyata meledak penontonya.55

g. Penyelenggaraan Pameran

Pamaren atau exhibition merupakan sarana yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan persuasif. Karena publik pengunjung pameran akan melihat, mendengar, meraba, mencium bahkan mungkin mencoba benda-benada yang dipamerkan. Efektifitas pameran karena ialah karena pada sarana komunikasi itu publik dapat menyaksikan peragaan proses tertentu, dapat bertanya sepuas hati.56 Dalam konteks sekolah misalnya pihak sekolah dapat mengikuti pameran pendidikan misalnya untuk tingkat regional. nasional dan kalau memungkinkan tingkat Internasional sehingga dikenal oleh masyarakat luas.

h. Pembuatan Poster

Dalam kehidupan manusia yang semakin modern, sejalan dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, poster sebagai sarana komunikasi semakin penting perananya. Kenyataan ini tampak dikota-kota besar yang secara meraksasa menjulang, poster berwarna-warni dan beraneka ragam di malam hari sungguh meriah dan mempesona.57 Dalam hal ini pihak sekolah bisa membuat poster misalnya berupa poster sapnduk, poster tranposat yang dipasang di tempat umum seperti kerata api stasiun. Misalnya tentang siswanya yang berprestasi. Media Poster sebagai media penyebaran informasi akan

56 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung. PT. Citra Adtya Bakti. 2000), 140-141.

57 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat: suatu studi Komunikologis, (Bandung. PT. Citra Adtya Bakti. 2000), 14/9.

sangat efektif untuk mencapai khalayak sasaran melalui distribusi dan penempatan yang sangat fleksibel. Poster dapat ditempatkan ditengah-tengah masyarakat seperti pasar, (sebagai tempat pertemuan mingguan masyarakat perdesaan), kantor pelayanan masyarakat desa (kantor Kepala Desa, Rumah RT dsb), bahkan dapat diberikan langsung ke rumah-rumah sasaran, serta tempat-tempat lainnya. Dengan demikian poster diarahkan untuk mencapai khalayak sasaran sebagai berikut:

1. Masyarakat/orang tua yang memiliki anak usia sekolah, anaknya terancam DO dan orang tua yang anaknya lulus SD/MI tapi tidak melanjutkan atau diduga tidak akan melanjutkan ketingkat SLTP, lebih-lebih pada saat ini tentang pelaksanaan ujian akhir nasional.

2. Tokoh masyarakat dan tokoh agama.

3. Institusi-institusi masyarakat seperti tempat pengajian, langgar, mushola dan mesjid.

4. Kantor Pelayanan Masyarakat (Sekolah, kantor pendidikan di Kabupaten/Kodya dan Kecamatan. Agar poster ini benar-benar dapat menyentuh dan menggugah kemauan orang tua murid/masyarakat untuk mendukung program belajar anak dan program sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah atau pengembangan sekolah, maka pesan harus didisain sesuai dengan kondisi masyarakat (religius, budaya dan sebagainya).

BAB III

STRATEGI PENINGKATAN PUBLIC IMAGE

LEMBAGA PENDIDIKAN