• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

2.1.5 Media Online

Perkembangan digitalisassi produksi berita dan kemampuan menyebarkan berita secara cepat akan menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalisme media online.

Diawali dari munculnya citizen jurnalism, melalui blog-blog pribadi yang dapat digunakan secara gratis, perlahan-lahan secara tidak langsung kegiatan pemberitaan di internet mulai dilakuakan meskipun susunan dan kajian yang dibahas tidak selalu konsisiten dengan waktu dan kejadian, namun hal ini dinilai sebagai awal munculnya media online.

Penemuan portal web menyebabkan revolusi besar-besaran di bidang jurnalisme dengan munculnya online (cyber) jurnalism, revolusi ini berkaitan dengan kecepatan penyebaran pesan kepada khalayaknya. Sebuah kejadian dapat ditulis dan disebarkan ke seluruh dunia hanya beberapa detik setelah peristiwa tersebut tejadi. Kemudian dengan hadirnya media online memungkinkan munculnya varisasi pemberitaan disertai gambar-gambar ekslusif dan menarik, gambar tersebut tersaji secara jernih seperti gambar-gambar yang terdapat dikomputer.

Perusahaan penerbitan surat kabar meluncurkan edisi internet pada akhir tahun 1990-an untuk mencoba menangkap khalayak baru bagi informasi yang mereka kumpulkan. Surat kabar tiba di layar adalah unsur penting dari strategi ramah-pemakai, tetapi internet tidak menghasilkan pendapatan sebanyak edisi kertas karena edisi kertas dapat memuat lebih banyak iklan dibandingkan edisi online. Edisi kertas juga menghasilkan pendapatan dari penjualan kios dan langganan, tetapi tentu saja kebanyakan edisi internet tersedia secara cuma-cuma (Shirley Biagi, 2010).

Media online merupakan salah satu terobosan di dalam dunia jurnalisme. Hal ini dapat dikatakan baru, meskipun prakteknya sudah memakan waktu tak kurang dari sepuluh tahun terakhir. Media online yang berkembang saat ini umumnya lebih memacu seorang jurnalis dalam “mencari” berita, berbeda dengan jurnalisme tradisional yang selama ini hanya menunggu informasi dari Humas suatu lembaga atau siaran pers lalu menyiarkannya. Atau menunggu penugasan dari atasan untuk meliput atau mewawancarai narasumber (Nurudin, 2009: 201).

Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah menghilangkan teknologi yang lama. Radio tidak menggantikan surat kabar, namun menjadi sebuah alternatif, menciptakan sebuah kerajaan dan khalayak baru. Demikian pula halnya dengan televisi, meskipun televisi melemahkan radio, tetap tidak

dapat secara total mengeliminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa jurnalisme online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media lama. Melainkan tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi berita dan mendapatkan konsumen berita. Jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalime tradisional, namun meningkatkan intensitasnya. Dengan menggabungkan fungsi-fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional (Santana, 2005: 135).

Istilah media digital (digital media) menggambarkan semua bentuk media komunikasi yang menggabungkan teks, gambar, suara, dan video menggunakan teknologi komputer. Digital media membaca, menulis, dan menyimpan data secara elektronik dalam bentuk numerik menggunakan kode nomor untuk data (teks, gambar, suara dan video). Karena pertumbuhan yang cepat, komunikasi digital telah menjadi faktor terbesar dalam pengembangan semua industri media massa saat ini. Jaringan digital “individu bebas dari belenggu dan geografi birokrasi perusahaan dan memeungkinkan mereka untuk berkolaborasi dan bertukar pikiran dengan rekan terbaik di manapun di dunia”, kata futuris George Gilder. “Jaringan komputer memberikan setiap hacker potensi kreatif sebagai konglongmerat pada era industri dan kekuatan komunikasi dari pengusaha TV dari era penyiaran.

Dalam dunia digital yang saling terkait, kecepatan dan kenyamanan jaringan telah mengubah industri media massa dan menghapus semua ide sebelumnya tentang bagaimana harus berkerja. Saat ini media terus berkembang, “media digital tidak muncul secara spontan dan independen dari media lama” kata Roger Fidler. Media digital terkait dan terhubung dengan media lama, Fidler mengatakan media saat ini merupakan anggota dari sistem yang saling bergantung, dengan “kesamaan dan hubungan yang ada antara masa lalu, saat ini dan bentuk-bentuk yang muncul”. (Shirley Biagi, 2010).

Saat ini hampir seluruh media berita memiliki web yang hadir dalam beberapa bentuk. Terdapat tiga kelompok situs berita dalam kaitannya dengan isi (Santana, 2005: 136).

1. Model situs berita secara general yang kebanyakan digunakan oleh media berita tradisional sekedar merupakan edisi online dari medium induknya. Isi orisinilnya diciptakan kembali oleh internet dengan cara mengintensifkan isi dari kapasitas- kapasitas teknis dari cyberspace. Sejumlah fitur interaktif dan fungsi-fungsi multimedia ditambahkan. Isinya di update lebih sering dari pada medium induknya. Washington post online

News Online adalah contoh-contoh tipikal tipe ini.

2. Pada model situs kedua, bentukkan situs Web-nya berisikan orisionalitas indeks, dengan cara mendesain ulang dan mengubah isi dari berbagai media berita. Saloon, Slate and Drudge Report masuk ke dalam tipe ini. Situs ini memendekkan portal-portal pemberitaan melalui indeksisasi dan kategorisasi, hasil seleksi berbagai media berita dan isi mereka. Berbagai model situs ini memfokus isu-isu spesifik, melayani kepentingan komunitas dan kelompok-kelompok sosial tertentu, serta membuat saluran pertukaran pikiran dan diskusi interaktif dengan pembacannya.

3. Model situs ketiga ini berisi diskusi dan komentar-komentar pendek tentang berita dan media. Media-media watchdogs masuk ke dalam kelompok ini. Mereka menjadi saluran untuk diskusi masyarakat mengenai permasalahan yang mencuat.

Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi lima perbedaan utama yang ada di antara jurnalisme online dan media massa tradisional (Santana, 2005 :137) :

1. Kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media. 2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca.

3. Tidak seorang pun untuk dapat mengendalikan perhatian khalayak. 4. Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung. 5. Interaktifitas web.

Dapat dikatakan media online adalah suatu wadah (media) yang berfungsi menyampaikan pesan informasi kepada khlayak dengan waktu penyajian yang relatif cepat dibandingkan dengan media massa cetak, televisi serta media lainnya.

Dokumen terkait