• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) a)Pengertian teknologi dan informasi

KAJIAN PUSTAKA A.Landasan Teori

3. Media pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) a)Pengertian teknologi dan informasi

Istilah teknologi informasi (Information Technology) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi dikenal dengan teknologi komputer atau pengolahan data elektronik atau EDP (Electronic Data Processing).19 Dalam KBBI online, definisi Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.20 Dalam hubungannya dengan sistem informasi, informasi dapat kita definisikan sebagai kumpulan data yang terstruktur yang kita komunikasikan lewat bahasa lisan, surat kabar, video, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat mempunyai dua pengertian, yaitu 1) sebagai benda nyata (information as a thing) dan 2) sebagai sesuatu yang abstrak.21 TIK adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. 22

19

Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunkasi (Bandung: Alfabeta, 2010),

h. 7 20

KBBI. (On-Line). Tersedia di http://kbbi.web.id/teknologi (2 Januari 2017)

21 Sri Ati. “Pengantar Konsep Informasi, Data, dan Pengetahuan” (On-Line). Tersedia di: repository.ut.ac.id/4042/1/ASIP4204-M1.pdf. (2 Januari 2017)

22

Budiana, Sjafirah, Bakti. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam

Pembelajaran Bagi Para Guru Smpn 2 Kawali Desa Citeureup Kabupaten Ciamis”. Jurnal Aplikasi

b)Jenis media berbasis TI

Beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis TI,23 adalah:

1. Internet

Internet adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan internet kemudian muncul model-model e-learning, distance learning, web base learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet merupakan jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi dalam proses belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan pendidikan berbasis TI tersedia akses internet.

Saat ini wilayah Indonesia yang terjangkau jaringan internet semakin meluas hal ini sebagai dampak dari perkembangan yang pesat dari jaringan telekomunikasi. Mulai dari jaringan telepon rumah/kantor, jaringan Speedy telkom, leased line ISP, sampai dengan komunikasi melalui GPRS, 3G, HSDPA dengan memanfaatkan modem GSM dan CDMA dari provider seluler adalah sederetan teknologi yang dapat digunakan untuk akses internet. Dengan kata lain, saat ini tersedia banyak pilihan teknologi untuk melakukan koneksi pada jaringan global.

23Ali Muhson. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 (Tahun 2010), h.7

2. Intranet

Apabila penyediaan infrastruktur internet mengalami suatu hambatan, maka intranet dapat dijadikan alternatif sebagai media pendidikan berbasis TI. Karakteristik intranet hampir sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal (dalam suatu kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model-model pembelajaran sinkron dan tidak sinkron dapat dengan mudah dan lebih murah dijalankan pada intranet. Menurut penulis, pada kondisi-kondisi tertentu intranet justru dapat menjadi pilihan tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI.

3. Mobile Phone

Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telepon seluler, hal ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telepon seluler yang pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui telpon seluler. Begitu canggihnya perkembangan teknologi ini sampai memunculkan istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning (mobile M-learning).

4. CD-ROM / Flash Disk

Media CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-ROM/flash disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling murah.

4. E-Learning

a. Pengertian e-learning

Dalam menciptakan harmonisasi dan dinamika pembelajaran yang kreatif, maka diperlukan peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT) sebagai instrumen teknologi pembelajaran interaktif. Salah satu produk TIK untuk pembelajaran adalah e-Learning. 24

E-learning merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.25 Didukung oleh pendapat munir bahwa Istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet.26 Pembelajaran elektronik (E-Learning) dapat dilakukan secara online dan offline. Pembelajaran yang dilakukan secara offline, contohnya dengan menggunakan CD yang berisi materi pembelajaran. Sedangkan pembelajaran yang dilakukan secara online, contohnya pembelajaran yang memanfaatkan media Internet yaitu yang melakukan pengaksesan terhadap website pembelajaran.27

24

Mohammad Yazdi. “E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi

Informasi”. Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 2, No. 1, (Maret 2012 ), h . 145 25

Numiek Sulistyo Hanum. “Keefektifan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran (Studi

Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning Smk Telkom Sandhy Putra Purwokerto)”. Jurnal

Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, (Februari 2013), h. 92 26

Munir. Pembelajaran Jarak Jauh Berbaasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

(Bandung:Alfabeta.2009), h. 169 27

Meliana Christianti, Djoni Setiawan K. “Media Web Site sebagai sarana Alternatif dalam

MelakukaProses Pembelajaran Secara Elektronik ”. Jurnal Informatika UKM, Vol. I, No. 2,(Desember

b. Karakteristik e-learning

Karakteristik e-learning,28 antara lain adalah:

a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; dimana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks). c. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan

di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

d. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

c. Pengembangan model e-learning

Pendapat Haughey (Dalam Suyanto 2017) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu29 :

a. Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan

28

Suyanto. Pengenalan E-Learning (On-Line). Tersedia di: www.jurnalilmukomputer.com (2 Januari 2015)

29 Ibid

kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

b. Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

c. Model web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing siswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

Dalam hal ini Kunci determinasi elektronik yang akan dikembangkan oleh penulis termasuk kedalam model Web Enhanced Course. Karena kunci determinasi ini nantinya akan digunakan sebagai media untuk menunjang kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.