• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Media Pembelajaran

2.2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima peasan. Gerlach & Eli dalam Arsyad (2014:14) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Menurut Arief Sadiman et al., dalam Sari, (2015: 28) bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sehingga proses pembelajaran terjadi.

Menurut Cahyono (2019:2) media pembelajaran adalah media media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.

Sedangkan menurut Ismilasari, 2013:4) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan peran, serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar

12

dan dibaca. Media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.

Jadi, menurut beberapa ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau tenaga yang secara keberadaan membantu guru dalam keterlaksanaan proses pembelajaran.

2.2.1.2 Jenis Media Pembelajaran

Perencanaan dan pemilihan media pembelajaran ditentukan dari awal agar proses belajar dapat tercapai. Media pembelajaran yang bersifat memudahkan siswa memahami materi dan meningkatkan keterampilan. Secara umum”jenis media pembelajaran dibagi menjadi tiga macam Suprihatiningrum, (2016: 323), yaitu:

1) Media audio adalah media yang dapat bersuara atau mengeluarkan suara. 2) Media visual adalah media yang menampilkan sebuah gambar atau objek

saja.

3) Media audio”visual adalah media yang menampilkan gambar atau objek serta dapat mengeluarkan suara.

Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan oleh guru pada proses pembelajaran. Media yang digunakan disusun berdasarkan pengetahuan setiap siswa dapat diterima atau dipahami melalui panca indera . Secara Khusus jenis media pembelajaran dapat dibagi beberapa kategori Azhar Arsyad, (2014: 80- 93), antara lain:

13

1) Media berbasis manusia. Pembelajaran dengan menggunakan media manusia dapat dilakukan oleh guru apabila kegiatan pembelajaran dapat dilihat langsung oleh siswa.

2) Media berbasis cetakan. Media pembelajaran dengan berbasis cetakan bisanya berbentuk majalah, LKS, buku . Media ini dapat digunakan sebagai contoh langsung penulisan dalam sebuah majalah atau koran. 3) Media berbasis visual. Media dalam bentuk ini dapat mempermudah

siswa untuk memahami informasi dan memperkuat daya ingat siswa . 4) Media berbasis audio-visual. Media ini menggabungkan antara suara dan

visual, media ini juga memerlukan storyboard dan penulisan naskah yang membutuhkan rancangan dan persiapan yang baik .

5) Media berbasis computer. Komputer dapat dijadikan sebiah media dikarenakan mampu menyajikan beragam informasi yang dapat membantu siswa pada proses belajar.

Media pembelajaran memiliki banyak macamnya, dan juga beraneka ragam”bentuknya yang dapat dimanfaatkan sebagai proses belajar mengajar.

Berdasarkan rancangan dan manfaatnya, media pembelajaran”memiliki dua jenis yakni mulai dari yang seerhana sampai dengan yang kompleks atau canggih. media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut:

1). Media yang”dirancang “(by design), yaitu media dan sumber belajar yang secara khusus”dirancang dan dikembangkan sebagai suatu

14

komponen system pembelajaran untuk memberikan”fasilitas belajar yang tepat dan bersifat formal.

2). Media yang”dimanfaatkan”(by utilization) yaitu”media dan”sumber bahan belajar yang tidak di,,desain,,khusus untuk”,keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat”ditemukan, digunakan dan dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran.

2.2.1.3 Kriteria media pembelajaran

Media pembelajaran segala sesuatu yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi saat proses pembelajaran. Media yang dapat digunakan guru saat proses pembelajaran memiliki beberapa kriteria. Kriteria media pembelajaran menurut Jalmur, (2016:23) yaitu:

1. Tujuan Pembelajaran, 2. Kesesuaian dengan materi, 3. Gaya belajar siswa

4. Karakteristik siswa, 5. Lingkungan,

6. Sarana dan Prasarana

Dalam memilih media”pembelajaran terdapat beberapa pertimbangan saat pemilihan media yang tepat, sehingga Suprihatiningrum (2016: 324) berpendapat bahwa beberapa pertimbangan memilih media yang akan digunakan, diantaranya:

1. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Metode pembelajaran yang digunakan

15 3. Karakteristik materi pelajaran 4. Kegunaan media pembelajaran

5. Kemampuan guru dalam menggunakan jenis media

6. Efektivitas media dibandingkan dengan media yang lainya

Jadi pneliti menyimpulkan bahwa karakteristik diatas adalah isi pembelajaran yang kemudian dicapai oleh guru dalam mencapai proses pembelajaran yang efektif.

Sedangkan menurut Aqib dalam Haryono, (2015: 67), mengemukakan hal yang harus dilakukan untuk mempertimbangakan media dalam pembelajaran yang digunakan sehingga tidak salah dalam memilih, yaitu:

1. Kompetensi pelajaran, 2. Karakteristik peserta didik.

3. Karakteristik media yang akan digunakan. 4. Waktu yang tersedia.

5. Ketersediaan fasilitas. 6. Konteks penggunaan. 7. Biaya yang diperlukan.

Peneliti menyimpulkan bahwa yang dikemukakan oleh Akib dalam Haryono, (2015:67) diatas tidak jauh beda dengan karakteristik yang dikemukakan oleh Suprihatiningrum (2016: 324). Bahwa karakteristik adalah berisikan fasilitas yang kemudian dijadikan sebagai pembantu dari keterlaksanaan pembelajaran.

16 2.2.1.4 Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad Azhar, (2014:25) Media berfungsi sebagai intruksi dimana informasi yang terdapat pada media tersebut harus melibatkan peserta didik baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Sedangkan Sanjaya, (2008: 207) mengemukakan bahwa media pembelajaran memiliki beberapa fungsi antara lain:

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

Fenomena-fenomena penting atau objek-objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam dengan video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat dugunakan bila diperlukan.

Peneliti melihat bahwa apabila dalam hal ini media poster tidak memiliki fungsi yang dapat membuat siswa bisa menangkap hasil dari materi pembelajaran, maka media poster dianggap tidak mampu merubah proses pembelajaran menjadi lebih baik.

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat meniadakan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan materi benda disekitar ku, guru membutuhkan alat bantu. Alat bantu yang dimaksud harus bersifat mampu dipahami oleh siswa.

17

Sehingga dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa fungsi yang disebutkan diatas adalah bersifat mudah dipahami dan menghilangkan penafsiran yang dapat membuat pembelajaran menjadi tidak efektif dan efesien lagi.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa agar perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh, media pembelajaran dapat meningkatkan gairah dan belajar siswa karena dalam media pembelajaran bisa memudahkan siswa yang artinya pelajaran-pelajaran yang susah bisa dibuat mudah dan jela dengan media pembelajaran. Sehingga dengan sendirinya siswa termotivasi dengan media pembelajaran tersebut.

4. Media pembelajaran memiliki nilai praktis, diantaranya sebagai berikut: a. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimilki

siswa.

b. Media dapat mengatasi batas ruang kelas.

c. Media dapat memungkinkan terjandinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.

d. Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.

f. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik.

18

g. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru. h. Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

i. Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.

Berdasarkan definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat penyampaian pesan yang secara ilmiah memberikan edukasi terhadap penerima pesan. Para ahli mengemukakan media adalah manusia, materi dan kejadian yang memiliki pesan khusus terhadap apa yang terdapat dalam media tersebut. Media pembelajaran juga memiliki jenis, diantaranya media audio, visual, audio visual dan media berbasis manusia. Media pembelajaran juga memiliki fungsi, fungsi tersebut adalah bahwa dengan media pembelajaran proses pembelajaran bisa terlaksana dengan efektif dan efesien.

2.2.2 Poster

2.2.2.1 Definisi Poster

Menurut Irfiandita, (2014: 695-698) Media poster merupakan media yang menyajikan informasi dalam bentuk visual bertujuan mempengaruhi dan memotivasi siswa yang melihatnya. Menurut Irfiandita diatas poster adalah media gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar, dan kata-kata untuk dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikan pesan. Definisi poster ini digunakan oleh Amalia, (2013: 1-8) pada skripsi. Jadi Irfiandita mendefinisikan poster itu adalah media yang menyajikan

19

informasi dalam bentuk visual guna mempengaruhi peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Sanjaya, (2014: 162) Poster merupakan media yang digunakan dalam menyampaikan suatu informasi, saran, atau ide-ide tertentu, sehingga dapat merangsang keinginan yang melihatnya untuk melaksanakan poin dari pesan tersebut. Tentu yang didefinisikan oleh Sanjaya ini bahwa poster itu adalah sebuah alat dalam menyampaikan pesan yang secara umumnya membuat sang penerima pesan tertarik akan kejelasan informasi yang terdapat dalam poster tersebut.

Definisi poster juga tidak hanya dikemukakan oleh Irfianita & Sanjaya, menurut Sudjana dan Rivai dalam Maiyena Sri, (2013: 20) poster adalah kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk manangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.

Jadi, paparan dari beberapa ahli diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa poster merupakan bentuk media gambar yang berupa tulisan maupun gambar yang secara jelas memuaskan seorang penerima pesan. Poster tidak hanya memberikan kejelasan akan informasi, namun terdapat ilustrasi gambar yang kian membuat seorang penerima pesan seakan informasi yang disampaikan tersebut modelnya sama seperti kenyataan aslinya. Pada definisi diatas juga, ada potensi yang sangat besar yang peneliti lihat dari poster ini. Terutama untuk digunakan dalam proses pembelajaran pada materi benda disekitar ku. Tidak hanya itu, peneliti juga melihat bahwa penggunaan poster juga bisa

20

dilakukan atau digunakan disekolah lain atau pada materi selain benda disekitar ku. Peneliti juga menyimpulkan bahwa pemikiran siswa sejauh mata mengukur, ada reaksi positif sehingga memungkinkan bahwa siswa cenderung pahan terhadap informasi yang disampaikan.

2.2.2.2 Karakteristik Poster

Pada poster terdapat sejumlah karakteristik yang secara umum dapat menguatkan terhadap poster dan keberadaanya. Zaman dkk, (2009:77) dan Sanjaya, (2014: 162) mengemukakan beragam karakteristik poster antara lain:

1) Karakteristik Poster:

a. Berupa suatu lukisan/gambar.

b. Menyampaikan suatu pesan, atau ide tertentu. c. Memberikan kesan yang luas atau menarik perhatian

d. Menangkap penglihatan dengan seksama terhadap orang-orang yang melihatnya.

e. Menarik dan memusatkan perhatian orang yang melihatnya. f. Menggunakan ide dan maksud melalui fakta yang tampak.

g. Merangsang orang yang melihat untuk ingin melaksanakan maksud poster.

h. Berani, langsung, dinamis dan menimbulkan kejutan. i. Ilustrasi tidak perlu banyak, menarik dan mudah dimengerti. j. Teks ringkas, jelas dan bermakna.

21

l. Dalam rangka simbol visual, kata, dan lukisan harus membawa ide tertentu.

m. Dapat dibaca dalam waktu yang singkat.

n. Warna dan gambar harus kontras dengan warna dasar.

o. Sederhana tetapi mempunyai daya tarik dan daya guna yang maksima.

Dari penjelasan tentang karakteristik yang dimaksud diatas bahwa poster itu memiliki beragam indikator dan ciri khas tersendiri dibandingkan media-media yang lain.

2) Menurut Sanjaya, (2014: 162) poster yang baik harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Mudah diingat, artinya orang yang melihat tidak akan mudah melupakan kandungan pesan.

b. Dalam satu poster hanya mengandung pesan tunggal, yang digambarkan secara sederhana dan menarik perhatan.

c. Dapat ditempelkan atau dipasang dimana saja, terutama di tempat yang strategis yang mudah diingat orang.

d. Mudah dibaca dalam kurun waktu yang singkat.

Jadi, pemaparan tentang poster yang baik memiliki

karakteristik yaitu dalam poster tersebut mengandung ide, pesan dan bisa membantu siapapun yang menggunakan poster.

Ahli lain Mayena dalam Yusandika dkk (2018: 90) mengemukakan bahwa poster yang baik memiliki karakteristik antara lain:

22 a. Tingkat keterbacaan (readability) b. Mudah dilihat (visibility)

c. Mudah dimengerti (legibility) d. Serta komposisi yang baik

Jadi karakteristik poster diatas menjelaskan bahwa dalam poster itu terdapat hal-hal yang membuat tertarik siapapun orang yang melihat dan membacanya.

3) Kelebihan Media Poster

Tidak hanya sampai pada karakteristik, media poster juga memiliki kelebihan. Kelebihan media poster ini tidak jauh persis dengan definisi-definisi yang sudah dijelaskan diatas, adapun kelebihan media poster antara lain:

a) Dalam pmbuatan:

1) Dapat dibuat dalam waktu yang relatif singkat. 2) Bisa dibuat manual (gambar sederhana). b) Dalam penggunaan:

1) Dapat menarik perhatian khalayak.

2) Bisa digunakan untuk diskusi kelompok maupun pleno. 3) Bisa dipasang (berdiri sendiri).

4) Poster berukuran besar, sehingga mudah dan menarik untuk dibaca dan dilihat.

23

5) Poster mempunyai bentuk tulisan yang singkat, padat dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk membaca dan memahaminya.

6) Poster dapat ditempel atau diletakan dimana saja serta memiliki kata-kata yang menarik untuk dibaca.

Dari kelebihan dalam pembuatan dan penggunaan ini, peneliti menemukan ada kemudahan yang sangat berpengaruh atau sesuai dengan keadaan jaman pendidikan kita sekarang. Dimana keadaan pendidikan yang serba mengharuskan seorang guru membuat bahan ajar dan sebagainya, membuat guru kewalahan dan repot terhadap keperluan dalam proses pembelajaran. Dari kelebihan pembuatan dan penggunaan diatas, jelas bahwa tenaga pendidik sangat terbantu dan tidak memerlukan waktu yang banyak. 2.2.2.3 Poster Menambah Gairah dan Motivasi

Dalam poster terdapat sebuah pesan yang singkat dan jelas. Juga, pesan yang akan disampaikan memiliki gambar sebagai ilustrasi dari pesan tersebut. Hal ini membuat siapa yang membaca atau terlibat dengan pesan yang ada dalam poster tersebut tertarik dan memiliki gairah dalam membacanya. Selain itu dengan gambar dan penjelasanya singkat membuat siapa yang membaca menjadi semangat.

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa poster adalah sesuatu yang berisikan gambar dan pesan yang singkat. Selait itu dalam poster memiliki karakteristik, karakteristik tersebut mengacu pada bentuk da nisi daripada poster. selain itu, juga terdapat kelebihan dan

Dokumen terkait