• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoretis

2.1.8 Media Pembelajaran

Secara etimologis media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari “medium” yang berartitengah, perantara, atau pengantar”. Istilah perantara atau pengantar ini, digunakan karena fungsi media sebagai perantara atau pengantar suatu pesan dari si pengirim (sender) kepada si penerima (receiver) pesan (Asyhar, 2012:4).

Media menurut Hamdani (2011:72) adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Criticos (dalam Daryanto, 2010:4)

sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Sedangkan media menurut Santoso (dalam Subana dan Sunarti, 2011:287) merupakan semua bentuk perantara yang dipakai orang sebagai penyebar ide/gagasan sehingga ide/gagasan itu sampai kepada penerima.

Berdasarkan beberapa pengertian media dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang digunakan dapat untuk menyalurkan informasi atau pesan dari sumber informasi kepada penerimanya.

2.1.8.2 Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau maksud-maksud pelajaran (Hamdani, 2010:243).

Menurut Schramm (dalam Asyhar, 2012:7) tentang media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurut Anderson (dalam Sukiman, 2012:28) media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa.

Pengertian lain tentang media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Daryanto, 2010:6). Sedangkan media pem- belajaran menurut Gerlach dan Ely (dalam Asyhar, 2012:7) memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun

suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Berdasarkan beberapa pengertian media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber informasi kepada penerima untuk mencapai kondisi pembelajaran yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

2.1.8.3 Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rifa’i (dalam Sukiman, 2012:43) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik, yaitu:

1. pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

2. bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;

3. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru mengajar pada setiap jam pelajaran;

4. peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Hamalik (dalam Sukiman, 2012:41) menyatakan bahwa pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada peserta didik. Penggunaan media pembelajaran juga akan sangat membantu keefektivan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran) pada saat itu.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang manfaat media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai banyak manfaat dalam membantu pelaksanaan proses pembelajaran yaitu media pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi lebih menarik, meningkatkan motivasi belajar siswa, siswa lebih aktif dalam pembelajaran, mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran.

2.1.8.4 Jenis Media Pembelajaran

Meskipun beragam jenis dan format media sudah dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran, namun pada dasarnya semua media tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu (Asyhar, 2012:44-46):

1. media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengendalikan indera pengelihatan peserta didik. Dengan media ini, pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat bergantung pada kemampuan pengelihatannya. Beberapa media visual antara lain: buku, jurnal, peta, gambar, poster, dan globe;

2. media audio, adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan verbal seperti bahasa lisan, kata-kata, dan lain-lain. Sedangkan pesan nonverbal adalah dalam bentuk bunyi-bunyian, musik, dan lain-lain. Contoh media audio yaitu tape recorder, radio, dan CD player;

3. media audiovisual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan pendengaran dan pengelihatan. Contoh media audiovisual adalah film, program tv, dan lain-lain;

4. multimedia, yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pemelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera pengelihatan dan pendengaran melalui medi teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis komputer dan teknologi komunikasi dan informasi. Contoh multimedia adalah presentasi powerpoint.

2.1.8.5 Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Ketika memilih media untuk kepentingan pembelajaran, sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut (Sudjana dan Rivai, 2010:4):

1. ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan;

2. dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa;

3. kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar; 4. keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang

diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya;

5. tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung;

6. sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuia dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

Menurut Asyhar (2012:81) kriteria media pembelajaran yang baik dalam proses pemilihan media adalah sebagai berikut.

1. Jelas dan rapi. Media yang baik harus jelas dan rapi dalam penyajiannya. Media yang kurang rapi dapat mengurangi kemenarikan dan kejelasan media tersebut, sehingga fungsinya tidak maksimal dalam perbaikan pembelajaran.

2. Bersih dan menarik. Bersih disini berarti tidak ada gangguan pada teks, gambar, suara, dan video. Media yang kurang bersih biasanya kurang menarik karenaa akan mengganggu konsentrasi dan kemenarikan media. 3. Cocok dengan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum

tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perseorangan.

4. Relevan dengan topik yang diajarkan. Media harus sesuai dengan karakteristik isi berupa fakta, konsep, prinsip, prosedural, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras den sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

5. Sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media yang baik adalah media yang sesuai tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

6. Praktis, luwes, dan tahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang pilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun, dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia disekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

8. Ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar. Media yang terlalu besar sulit digunakan dalam suatu kelas yang berukuran terbatas dan dapat menyebabkan kegiatan pembelajaran yang kurang kondusif.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam memilih media pembelajaran harus memenuhi kriteria tertentu yaitu berkualitas tinggi, relevan dengan materi pembelajaran, mudah digunakan, serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa.

Dokumen terkait