• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.11 Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Iswidayati (2010:1) media mempunyai pengertian segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperjelas materi atau mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan Gagne dalam Sadiman (1986:5) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs dalam Sadiman (1986:5) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian tersendiri. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apa pun penfertian yang diberikan, ada persamaan di antara pengertian tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

2.11.2 Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Iswidayati (2010:10) fungsi utama media pembelajaran adalah menambah pengalaman atau menanggulangi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Hal tersebut dikarenakan setiap siswa atau peserta didik mempunyai pengalaman yang berbeda. Media pembelajaran dapat digunakan untuk menemukan

objek yang sulit ditemukan siswa sebagai pengalaman belajar. Media juga memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa) di dalam proses pembelajaran. Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Gambar 3. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran

Fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran yang berlangsung saat interaksi antara siswa dengan lingkungan.

Tiga kelebihan kemampuan media menurut Gerlach dan Ely dalam Daryanto (2010:9) adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

GURU SISW

A METODE

PESAN MEDIA

2. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.

3. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau radio.

Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Verbalisme, artinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi, karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.

2. Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.

3. Perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan, dan bimbingan guru.

4. Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.

2.11.3 Multimedia Pembelajaran Interaktif

Menurut Daryanto (2010:51-52) multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

1. Multimedia linier

Merupakan suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.

2. Multimedia interaktif

Merupakan suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.

2.11.4 Manfaat Multimedia Pembelajaran

Manfaat yang diperoleh apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan, dan digunakan secara tepat dan baik, yaitu:

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.

2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah, seperti gunung, bulan, dan lain-lain.

3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet, dan lain-lain.

4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, dan lain-lain. 5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi,

harimau, dan lain-lain.

6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

2.11.5 Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer

Menurut Bruner dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:11), ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar seperti ini digambarkan oleh Dale dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:12) sebagai proses komunikasi. Dalam gambar tersebut Dale menyimpulkan, semakin bawah menunjukkan, pengetahuan yang diperoleh semakin besar dan semakin tinggi pengetahuan yang diperoleh semakin kecil.

Komputer dalam pengembangan masa kini merupakan suatu perangkat yang canggih dan dapat dimanfaatkan dalam masalah pendidikan dan pembelajaran. Komputer merupakan medium yang cocok dalam proses pembelajaran masa kini disamping media yang lain (Latuheru, 1988:118). Dalam hal ini komputer

memberikan pengalaman melalui benda tiruan kepada peserta didik sehingga memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi.

Kelebihan dari media yang menggunakan komputer adalah :

1. Bekerja dengan komputer sebagai sesuatu yang baru bagi siswa, menimbulkan motivasi bagi mereka untuk lebih menekuni materi yang disajikan.

2. Dengan adanya warna, musik, dan grafik yang dianimasi dapat menambahkan realisme dan merangsang untuk mengadakan latihan-latihan kerja, simulasi, dan sebagainya.

3. Kecepatannya dalam hal menanggapi respon siswa, justru merupakan sesuatu yang mengandung nilai-nilai penguatan (reinforcement).

Secara umum multimedia diartikan sebagai kombinasi teks, gambar, seni, grafik, animasi, suara, dan video. Teknologi multimedia mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena bisa mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video. Aneka media tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan kerja yang akan menghasilkan suatu informasi yang memiiki nilai komunikasi yang sangat tinggi, artinya informasi bahkan tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi, dan animasi yang dapat membangkitkan selera dan memiliki nilai seni yang tinggi dalam penyajiannya.

2.11.6 Klasifikasi Multimedia Perangkat Praktikum

Menurut Iswidayati (2010:25) komputer multimedia merupakan suatu piranti yang mampu memproses data teks atau kata-kata, angka, gambar/grafis/image, video,

maupun audio. Komputer multimedia ini sangat menarik bagi siswa dan guru. Hal ini dikarenakan berbagai tampilan audio visual dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks dapat dicapai melalui program-program atau software yang tersedia dalam komputer multimedia. Software aplikasi yang dapat digunakan untuk menyusun media pembelajaran dalam kategori audio visual antara lain MS Power Point, Adobe Premiere, 3D Max, dan sebagainya. Dalam penyusunan media pembelajaran audio visual ini para guru tidak harus menggunakan software aplikasi yang rumit, cukup menggunakan program MS Power Point.

2.11.7 Microsoft Office PowerPoint sebagai Media Interaktif

Microsoft PowerPoint adalah program aplikasi bisnis yang berguna untuk membuat slide dan dokumen presentasi. Versi terbaru program ini adalah Microsoft PowerPoint 2010, yang dirilis pada tanggal 15 Juni 2010 sebagai bagian dari paket Microsoft Office 2010. Software Microsoft PowerPoint dibuat dan dikembangkan oleh Microsoft Corporation.

Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada kemudahan dan kepraktisannya dalam menyusun slide presentasi. Bisa dikatakan, jika seseorang ingin membuat presentasi, maka yang terlintas di benaknya adalah menggunakan PowerPoint. Fitur animasi dan transisi yang tersedia cukup membantu tugas pembuat presentasi, demikian juga dengan fitur penyisipan materi multimediaseperti suara dan video. Cukup dengan beberapa klik, ketik, dan sisipkan, maka sajian presentasi dapat disusun secara cantik dan profesional. Program Microsoft Power Point banyak

diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang pendidikan, bisnis, dan perkantoran.

Dokumen terkait