• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Landasan Teori

3. Media Pembelajaran PAI

Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”.37 Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau pesan. Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga mendorong terjadinya proses belajar pendidikan dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik, dan dapat meningkatkan

performance mereka sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.38

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian siswa akan lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

37 Ibid, hal. 136

38 Asnawir dan , Basyirudin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002.), hal. 11.

Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin canggih yang mengakibatkan timbulnya alat-alat pembelajaran yang semakin canggih, antara lain:

a. Visual aid yaitu alat-alat pendidkan yang dapat diserap melalui indra penglihatan. Misal: gambar-gambar yang diproyeksi, gambar-gambar di papan tulis, model, skema, dan lain-lain.

b. Audio aid yaitu alat-alat pendidikan yang diserap dengan indra pendengaran. Misal: radio, tape recorder dan lain-lain. c. Audio visual yaitu alat-alat pendidikan yang diserap dengan

indra penglihatan dan pendengaran. Missal: televisi, film, slide dan lain-lain.39

Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain40:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperti;

a) Objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model

b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lampau bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal

39

Zuhairini dkk. Methode Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hal. 51-52

40 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986), hal. 16-17

e) Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain

f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan sebagainya.

3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak. Dalam hal ini media berfungsi untuk; a) Menimbulkan kegairahan belajar

b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan

c) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya

4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, serta latar belakan antara guru dan siswa, maka guru akan banyak mendpat kesulitan. Masalah ini dapat diatasi dengan media yaitu dengan kemampuannya dalam: a) Memberikan perangsang yang sama

b) Mempersamakan pengalaman yang sama c) Menimbulkan persepsi yang sama

Encyclopedia of Educational Reseach dalam Hamalik (1994: 15)

sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad, merincikan manfaat media pendidikan secara lebih sederhana, antara lain:

a. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme

b. Memperbesar perhatian siswa

c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat elajaran yang lebih mantap d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup

f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar41

Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan fungsi kompensatoris.42 Adapun rinciannya yaitu; a. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

b. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tngkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambaryg dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

c. Fungsi kognitif pada visual dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

41 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 25 42 Ibid, hal. 16

d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran dapat terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Adapun klasifikasi media yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menurut Anderson sebagaimana dikutip oleh Dede Rosyada dkk yaitu;

No. KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL

1. Audio pita audio (rol atau kaset)

piringan audio

radio (rekaman siaran)

.2. Cetak buku teks terprogram

buku pegangan/manual

buku tugas

3. Audio-Cetak buku latihan dilengkapi kaset

gambar/poster (dilengkapi audio) 4 Proyek Visual Diam film bingkai (slide)

film rangkai (berisi pesan verbal) 5. Proyek Visual Diam

dengan Audio

film bingkai (slide) suara

film rangkai suara

6. Visual Gerakan • film bisu dengan judul (caption) 7. Visual Gerak dengan

Audio

film suara

8. Benda benda nyata

model tiruan (mock up)

9. Komputer • media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional)

Melihat tabel diatas dapat diperoleh bahwa menurut Anderson ada 9 kelompok media. Dalam setiap kelompok ada contoh media yang dapat digunakan menurut jenisnya masing-masing. Sebagai contoh jika seseorang ingin menggunakan media visual gerak dengan audio maka media instrulsional yang dapat digunakan yaitu film, video, DVD maupun VCD.

Dokumen terkait