• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5 : Strategi Monev

5.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK

Pelaksanaan Monev SSK dibagi menjadi monev terkait perencanaan dan monev terkait pelaksanaan SSK. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan SSK. Hal ini untuk menghindari terjadinya ketimpangan yang lebih luas antara perencanaan dan pelaksanaan. Monev SSK juga dilakukan untuk melihat ketepatan penggunaan sumber daya baik keuangan maupun manusia dengan indikator kinerja input untuk, a. Mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang

dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.

b. Meninjau distribusi sumberdaya sebagai dasar analisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan dalam SSK.

Monev SSK terkait Perencanaan.

Monev SSK terkait perencanaan dimulai sejak penyelenggaraan penjaringan aspirasi masyarakat atau musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan, Kecamatan dan Kota. Kemudian berlanjut terhadap penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) hingga penyusunan RAPBD dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD).

Tujuan dari pelaksanana monev terkait perencanaan adalah untuk mengawal dan menetapkan kerangka kerja strategi sanitasi yang telah disusun dalam Buku Putih Sanitasi guna mengukur efektivitas proses perencanaan pada subsektor sanitasi dan keterkaitannya.

Strategi Monev SSK yang dilakukan adalah dengan menyusun beberapa indikator monev terkait perencanaan dan kaitannya dengan Buku Putih Sanitasi Kota Padang Panjang. Melakukan pendokumentasian pengembangan dan perubahan yang terjadi pada proses perencanaan terkait dengan subsektor sanitasi dan kaitannya dengan Buku Putih Sanitasi Kota Padang Panjang. Melakukan identifikasi lessen learn yang diperoleh dalam proses perencanaan tersebut dan melakukan pencatatan sebagai bahan masukan bagi kegiatan di subsektor sanitasi. Beberapa dokumentasi yang harus dilakukan adalah terkait dengan rekapitulasi usulan kegiatan dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kabupaten. Dokumen RKA-SKPD, RAPBD dan rancangan penjabarannya serta DPA-SKPD. Dokumen tersebut kemudian dianalisis berdasarkan indikator monev terkait perencanaan yang telah disusun oleh tim monev sebelumnya untuk mengukur proses perencanaan yang telah dilaksanakan. Adapun tahapan pelaksanaan monev terkait perencanaan secara garis besar adalah sebagai berikut:

1) Tim Monev (Pokja Sanitasi) melakukan penyusunan indikator/instrument perencanaan bidang sanitasi. 2) Tim Monev kemudian melakukan pembahasan terkait indikator/instrument yang telah disusun secara

bersama-sama untuk mematangkan indikator/instrument monev.

3) Melaksanakan monev terkait perencanaan sesuai dengan indikator/instrument yang telah ditetapkan.

4) Melaporkan hasil monev sementara kepada seluruh tim monev berupa temuan dan masalah yang terdapat dalam proses perencanaan subsektor sanitasi.

5) Melakukan pembahasan hasil monev dengan menetapkan beberapa tindakan yang diperlukan terkait perencanaan subsektor sanitasi.

6) Menyusun laporan monev terkait perencanaan subsektor sanitasi.

Tabel Monev SSK Proses Perencanaan Bidang Sanitasi

Tujuan Monev SSK Proses Perencanaan Bidang Sanitasi: Menetapkan kerangka kerja untuk mengukur efektivitas proses perencanaan sanitasi

Apa yang dikukur Deskripsi Indikator Instrumen Penanggungjawab

Pengintegrasian Dokumen Buku Putih Sanitasi, SSK serta rencana kegiatan bidang sanitasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan SKPD melalui forum perencanaan.

Jenis kegiatan yang diusulkan terkait sanitasi, isu sanitasi terkini yang diperoleh dari tingkat musrenbang hingga penyusunan DPA-SKPD. Laporan pelaksanaan proses perencanaan. Sekretariat Pokja, SKPD terkait.

Pengintegrasian wilayah prioritas ke dalam dokumen BPS dan SSK dengan usulan kegiatan yang direncanakan.

Peta wilayah prioritas kegiatan sanitasi berdasarkan dokumen sanitasi PBS dan SSK Zoning daerah beresiko terkait sanitasi Sekretariat Pokja, SKPD terkait.

Monev SSK terkait Pelaksanaan.

Monev SSK terkait pelaksanaan dilaksanakan setelah proses perencanaan selesai. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara rencana dengan hasil yang dicapai, capaian tujuan dan sasaran serta masalah yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan subsektor sanitasi. Dalam hal ini, monev tidak hanya menjadi tanggungjawab tim monev, namun juga melibatkan perhatian masyarakat dan media sebagai fungsi kontrol pelaksanaan kegiatan. Keterlibatan media dikelola oleh bagian Humas Sekda Kota Padang Panjang. Monev yang melibatkan masyarakat dapat disampaikan dalam bentuk saran, kritik ataupun keluhan kepada Pemda melalui Bappeda. Dokumen Monev SSK terkait pelaksanaan bidang sanitasi secara rutin juga dapat dilihat dari dokumen laporan Realisasi Fisik dan Keuangan setiap SKPD yang mempunyai kegiatan di subsektor sanitasi. Selain itu, Inspektorat selaku pengawas internal kegiatan Pemko juga dapat mengawal pelaksanaan monev subsektor sanitasi.

Dokumen yang diperlukan untuk melakukan monev terkait pelaksanaan subsektor sanitasi diantaranya adalah, rekapitulasi laporan yang disampaikan oleh masyarakat baik berupa saran, kritik maupun keluhan. Dokumen laporan Realisasi Fisik dan Keuangan setiap SKPD. Laporan hasil pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat terutama yang berkenaan dengan kegiatan subsektor sanitasi. Dokumen tersebut kemudian dianalisis berdasarkan indikator yang telah disusun terkait pelaksanaan kegiatan di subsektor sanitasi dan dilaporkan hasilnya kepada semua pihak terkait untuk dilakukan tindak lanjut. Secara umum, monev ssk terkait pelaksanaan kegiatan subsektor sanitasi adalah sebagai berikut.

1) Melakukan penyusunan indikator/instrumen terkait dengan pelaksanaan kegiatan subsektor sanitasi berdasarkan dokumen perencanaan dan dokumen pendukung lainnya.

2) Mengumpulkan dokumen sekunder yang dibutuhkan untuk analisis terkait pelaksanaan kegiatan subsektor sanitasi.

3) Melakukan pembahasan terhadap indikator/instrument dan dokumen yang ada.

4) Melakukan penilaian awal terhadap hasil monev pelaksanaan kegiatan subsektor sanitasi antara rencana dan realisasi.

5) Melakukan pembahasan hasil penilaian awal untuk melihat sinkronisasi antara perencanaan dengan pelaksanaan serta adanya input dan isu lain yang berkembang untuk dilakukan tindak lanjut.

6) Menyusun laporan monev terkait pelaksanaan kegiatan subsektor sanitasi.

Evaluasi Strategi Sanitasi Kota Padang Panjang yang akan dilaksanakan nantinya diharapkan dapat menemukan penyebab munculnya deviasi antara rencana yang tercantum pada SSK dengan realisasi capaian kegiatan. Deviasi dapat dilihat berdasarkan jumlah kegiatan yang diusulkan dalam SSK dengan jumlah kegiatan yang dapat

diakomodir oleh SKPD. Selain itu deviasi juga dapat dianalisis berdasarkan perbandingan jumlah investasi dan output kegiatan bidang sanitasi yang telah dilaksanakan.

Kegiatan evaluasi capaian strategis menggunakan data perencanaan dan data pelaksanaan kegiatan yang telah didokumentasikan oleh Pemko dan dinilai berdasarkan sasaran capaian subsektor sanitasi. Selain itu, juga perlu memperhatikan kontribusi diluar pemerintah kabupaten, yaitu pihak swasta dan masyarakat. Evaluasi yang dilakukan dengan metode survey juga perlu dilakukan secara menyeluruh di Kota Padang Panjang untuk dapat menilai capaian beberapa indikator yang telah disusun secara lebih luas. Survey tersebut hendaknya dilakukan minimal setiap tahun sekali dengan metode yang sama. Sedangkan evaluasi dampak pelaksanaan kegiatan bidang sanitasi tersebut dianalisis dalam jangka waktu yang lebih panjang (5 tahunan) untuk mendapatkan hasil yang lebih rasional.

Pelaporan Monev

Pelaporan hasil Monev SSK diperlukan untuk memberikan gambaran tentang kemajuan (progress) implementasi SSK dan kinerja kebijakan/program secara subjektif dan sistematik. Pelaporan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat sebagai pelaku monev, baik institusi pemerintah maupun non-pemerintah. Selanjutnya, laporan yang dihasilkan oleh berbagai pihak tersebut dapat diverifikasi dan dikonsolidasi agar menghasilkan informasi yang akurat dan sistematis.

Pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi SSK Kota Padang Panjang menyampaian tiga hal yaitu deviasi capaian pelaksanaan SSK terhadap rencananya, potensi penyebab deviasi dan rekomendasi. Pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi akan disampaikan kepada elemen pemerintah kota yaitu Walikota, tim pengawas, tim pengarah/kepala SKPD, dan juga ketua DPRD. Pelaporan juga disampaikan kepada pihak swasta yaitu BUMN/BUMD dan pelaku bisnis. Pelaporan kepada masyarakat disampaikan kepada ulama, forum kota, perguruan tinggi/universitas maupun masyarakat langsung. Pelaporan diberikan dalam bentuk audiensi dan forum selain laporan tertulis. Media yang digunakan untuk pelaporan adalah presentasi dan sosialiasi melalui media cetak dan elektronik.

Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan secara teratur dan berkala serta disusun dalam bentuk laporan lengkap dan laporan populer sederhana, menarik dan mudah dipahami serta diakses oleh publik. Berkenaan dengan hal tersebut, maka bentuk pelaporan dapat dibedakan menjadi 2 periode, yaitu:

a) Laporan Jangka Pendek/Laporan Tahunan (annual report)

Laporan Tahunan terdiri dari laporan monev perencanaan dan monev pelaksanaan SSK. b) Laporan Jangka Panjang/Laporan 5 tahunan

Laporan jangka panjang merupakan laporan 5 tahunan yang disusun berdasarkan hasil laporan tahunan dan dianalisis dalam analisis evaluasi dampak perencanaan dan pelaksanaan SSK subsektor sanitasi di Kota Padang Panjang terhadap pelaksanaan pembangunan di Kota Padang Panjang dan kemanfaatannya bagi masyarakat luas.

Diseminasi

Hasil monitoring dan evaluasi program percepatan pembangunan sanitasi merupakan hak publik yang dapat diakses secara terbuka, cepat dan mudah. Oleh sebab itu, hasil laporan monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan perlu didiseminasikan kepada para pengambil keputusan, media massa dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi seperti media cetak, elektronik, dan media komunikasi lain yang mudah diakses oleh publik.

Pemanfaatan dan Tindak Lanjut

Hasil temuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan: (1) memberikan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan program pengembangan sanitasi (2) melakukan pengarusutamaan dan sinkronisasi berbagai kebijakan dan program (3) meningkatkan keterbukaan pengelolaan, dan (4) sebagai pertanggungjawaban publik terhadap pelaksanaan kebijakan dan program.

Pada tingkat pemerintahan, hasil monitoring dan evaluasi program pembangunan sanitasi menjadi pembahasan pada rapat kerja daerah. Selanjutnya, hasil pembahasan dalam pertemuan ditindaklanjuti dalam bentuk reorientasi perencanaan dan penganggaran pembangunan. Pemerintah daerah kemudian akan mengeluarkan rekomendasi kebijakan yang harus ditindaklanjuti oleh SKPD terkait dalam bentuk keputusan, baik berupa tindakan untuk meneruskan, menghentikan sementara ataupun membatalkan suatu kebijakan dan program pembangunan subsektor sanitasi.

Tabel 5.2

Mekanisme Monev Implementasi SSK

Objek Pemantauan Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan Pelaporan Penanggung Jawab Utama Pengumpul Data dan Dokumentasi Pengolah Data/Pemantau Penerima Laporan Format

Sarana dan Prasarana limbah rumah tangga

KLH KLH KLH 15 hari KLH

Saranan dan Prasarana Persampahan

KLH KLH KLH 15 hari KLH

Sarana dan Prasarana Drainase

Din PU Din PU Din PU 15 hari Din U

Program sosialisasi PHBS Din Kes. Din Kes Din Kes 1 bulan Din Kes Program Penguatan/ sosialisasi

Masyarakat bidang persampahan

BPM BPM BPMPN 1 bulan BPM

Pelaksanaan Program Keg. Sanimas, Pamsimas

Din PU Din PU Din PU 1 bulan Din PU

Penyiapan Master Plan dan Perda Limbah , Sampah dan Drainase

Din PU , KLH

Din PU, KLH Din PU, KLH 15 hari Din PU , KLH Penguatan forum Kota Sehat Bappeda Bappeda Bappeda 10 hari Bappeda Peningkatan kapasitas kader

kesling melalui pelatihan sebanyak 5 (lima) orang/ kelurahan (16 kel) pada akhir tahun 2018

Dokumen terkait