• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk

6. Pelaksana Admin Pembiayaan & Jasa

3.1.8 Mekanisme Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk

Kegiatan pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Kebon Jeruk merupakan salah satu transaksi yang banyak dilakukan. Kegiatan Pembiayaan mudharabah ini harus berjalan sesuai dengan prosedur pembiayaan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam subbab ini, penulis akan menjabarkan pelaksanaan kegiatan pembiayaan mudharabah yang berlangsung pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk, sesuai dengan hasil wawancara dan observasi langsung.

Tahap-tahap pelaksanaan pengajuan pembiayaan mudharabah yaitu sebagai berikut:

1. Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan dan mengisi form registrasi serta melengkapi dokumen yang dibutuhkan

Tahap awal dari proses pembiayaan mudharabah ini adalah pengajuan dari nasabah ke bagian marketing pembiayaan yang disebut dengan Account Officer (AO) untuk mengajukan permohonan pembiayaan usaha yang telah dilakukan oleh nasabah. Selain itu, nasabah melakukan pengisian form registrasi serta dokumen yang harus dilengkapi. Untuk pengajuan yang dilakukan oleh nasabah berbentuk Badan,dokumen yang harus dilengkapi adalah

67 1. Legalitas pendirian Usaha (fotocopy Akta Pendirian Perusahaan, fotocopy Seluruh Akta Perubahan, fotocopy pengesahan Menteri Hukum dan HAM, fotocopy pengumuman pada lembar berita Negara) 2. Legalitas izin usaha (fotocopy Surat Izin Perdagangan Usaha (SIUP),

Surat Izin Kontraktor (SIUK) 3. Identitas diri dan pasangan 4. Kartu Keluarga dan surat nikah 5. Copy rekening 3 bulan terakhir 6. Akte pendirian usaha

7. Identitas pengurus

8. Laporan keuangan 2 tahun terakhir 9. Past performance 2 tahun terakhir

10.Rencana usaha 12 bulan yang akan datang 11.Data obyek pembiayaan

2. Account Officer (AO) melakukan pemeriksaan informasi intern

Account Officer melakukan pemeriksaan informasi intern tentang nasabah yaitu melakukan BI-Checking, memeriksa daftar Blacklist nasabah, daftar pembiayaan macet, daftar orang bermasalah, daftar penolakan pembiayaan, aktivitas rekening. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah, dan penghasilan serta asset nasabah sesuai dengan kewajaran normal atau tidak.

68 Pada tahap ini Account Officer melakukan pemeriksaan Surat Permohonan serta dokumen-dokumen yang dibutuhkan yaitu Legalitas Permohonan, kelengkapan dan keabsahan dokumen permohonan, Legalitas jaminan, Laporan Keuangan dan dokumen lainnya.

4. Account Officer (AO) melakukan wawancara

Pada tahap ini Account Officer melakukan wawancara tentang pengajuan permohonan yang dilakukan, wawancara dilakukan untuk memastikan kondisi nasabah, permohonan pembiayaan dan keadaan keuangan. Jika terdapat pembiayaan yang bermasalah pada pembiayaan sebelumnya pada bank lain, pada tahap ini Account Officer meminta penjelasan pada nasabah selengkap-lengkapnya, jika penjelasan mengenai kasus tersebut masih dalam tingkat kewajaran, maka persetujuan dalam melakukan pembiayaan dapat dilakukan.

5. Account Officer (AO) mencari Informasi antar Bank

Account Officer mencari Informasi antar yaitu bank Indonesia, Cabang BSM, bank-bank setempat atau bank-bank lain yang berhubungan dengan nasabah yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana riwayat nasabah pada dunia perbankan, dan aktivitas pembiayaan yang pernah dilakukan sebelumnya pada bank-bank lain.

6. Account Officer melakukan trade checking dan market checking

Tujuan trade dan market checking yaitu, untuk mengetahui perkembangan usaha yang dilakukan oleh nasabah yaitu bagaimana suppliernya, pelanggan pada usaha mereka, persaingan usaha lainnya, dan memastikan

69 marketabilitas produk usaha yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

7. Account Officer (AO) melakukan analisa pembiayaan

Pada tahap ini, Account Officer melakukan analisa pembiayaan dengan menggunakan prinsip 6C, yaitu

a. Character : Keadaan atau watak dari nasabah baik dalam kehidupan

pribadi maupun lingkungan usaha

b. Capital : jumlah dana atau modal sendiri yang dinilai calon nasabah

c. Capacity : Kemampuan yang calon nasabah untuk menjalankan

usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan

d. Collateral : Barang-barang yang diserahkan oleh nasabah sebagai

agunan terhadap pembiayaan yang diterimanya

e. Condition of economy / Marketing : Penilaian terhadap kondisi

Politik, sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi kondisi perekonomian.

f. Constraint : batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu

jenis bisnis dijalankan pada tempat tertentu.

Ruang lingkup yang digunakan pada analisa pembiayaan adalah a. Aspek Hukum

b. Aspek Karakter

c. Aspek manajemen (badan) d. Aspek Teknis (badan) e. Aspek Pemasaran (badan) f. Aspek keuangan

70 h. Aspek sosial ekonomi

i. Mitigasi resiko

j. Rekomendasi/usulan pembiayaan k. Penetapan persyaratan pembiayaan

8. Account Officer (AO) membuat Proposal

Setelah melakukan analisa pembiayaan, Account Officer (AO) melakukan pembuatan proposal untuk diproses ketahap selanjutnya yaitu pemutusan pembiayaan yang oleh komite pembiayaan.

9. Melakukan Pemutusan Pembiayaan

Dalam tahap ini diadakan rapat komite pembiayaan untuk memutuskan pembiayaan diterima atau ditolak. Admin pembiayaan akan membuat surat:

a. Jika tidak disetujui Pelaksana Marketing Support membuat surat penolakan kepada calon nasabah

b. Jika disetujui Pelaksana Marketing Support membuat Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) yang berisi :

i. Biaya administrasi keterlambatan ii. Biaya cadangan

iii. Pengikatan akad pembiayaan iv. Jaminan

v. Syarat-syarat penandatangan akad vi. Syarat pencairan

vii. Syarat-syarat selama masa pembiayaan viii. Pernyataan menjamin

71 ix. Convenant-convenant

x. Event of default

Tabel 3.1

Tabel Ketentuan Komite Pembiayaan

Komite Pembiayaan Limit Wewenang Susunan Komite Tingkat Cabang Pembiayaan dengan limit

< Rp 750 juta

1.Kepala Cabang 2.Marketing Manager 3.Account Officer Pembiayaan dengan limit

> Rp 750 juta

Dilakukan oleh kantor pusat

Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri

10.Pelaksanaan akad Mudharabah

Pelaksanaan akad mudharabah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : a. Secara Notariil : dengan menggunakan jasa Notaris apabila

pembiayaan yang dilakukan dengan limit melebihi Rp 500 juta

b. Secara bawah tangan : tanpa menggunakan jasa notaris apabila pembiayaan yang dilakukan dengan limit kurang dari Rp 500 juta.

Selain notaris atau saksi, pelaksanaan akad mudharabah harus dihadiri oleh nasabah, suami/istri nasabah, atau pemilik/wakil perusahaan atau ahli waris, dan Account Officer.

11.Pencairan Pembiayaan

Pelaksanaan pencairan dilakukan dengan 2 prinsip, yaitu: 1. Dual Control

72 Proses pencairan harus dilakukan oleh unit lain yang terpisah. Dengan pemisahan fungsi maka akan terjadi proses rechecking oleh unit lain atas proses pembiayaan nasabah.

2. Comply with

Pencairan pembiayaan merupakan implementasi persetujuan yang tertuang dalam analisa, SP3 dan akad yang memuat syarat-syarat, sehingga setiap pencairan harus memenuhi persyaratan tersebut. Langkah-langkah pencairan dilakukan dengan beberaapa tahap, dibawah ini adalah tahap-tahap untuk melakukan pencairan:

1. Pengajuan tertulis dari nasabah disertai kelengkapan persyaratan. Diterima oleh Account Officer (AO)

2. Unit Administrasi pembiayaan melakukan pengecekan dokumen. Dimasukkan dalam Daftar Pengecekan Realisasi Pembiayaan (DPRD). Kemudian memberikan rekomendasi kepada Account Officer (AO).

3. Account Officer menerima rekomendasi tersebut untuk

ditindaklanjuti nasabah.

4. Setelah lengkap sesuai DPRD dan rekomendasi dibuatkan Costumer Fasility (CF) dan Surat Pencairan (SP)

5. Unit Admin Pembiayaan menyerahkan CF dan SP kepada unit pelaksana data entri dan pencairan untuk dilakukan proses pembuatan fasilitas dan pencairannya.

6. Pelaksana data entry mencetak print out data entry data dan diserahkan kepada unit admin pembiayaan untuk dicek kesesuaiannya. Kemudian Manager Operasi melakukan otorisasi.

73 7. Unit admin Pembiayaan mengisi formulir SIPD (Sistem Informasi

Penyediaan Dana).

Pencairan dapat dilakukan dengan 3 cara :

1. Transfer ke rekening giro penjual/developer/dealer 2. Transfer ke rekening tabungan BSM nasabah

3. Transfer ke rekening giro perusahaan/ instansi Bank, berdasarkan kuasa dari masing-masing nasabah.

12.Penyimpanan Dokumen kedalam Lemari Arsip Penyimpanan

Setelah dilakukan proses pencairan dana, dan diperiksa ulang dokumen-dokumen dimasukkan kedalam tempat penyimpanan dokumen-dokumen yang dilakukan oleh Bagian Administrasi Pembiayaan yang sebelumnya dicatat dalam buku registrasi pembiayaan. File pembiayaan dibagi menjadi 2 kelompok:

a. File arsip umum (general file) : terdiri dari semua dokumen yang sudah di copy yang disimpan oleh Admin Marketing Support

b. File arsip hukum (legal file) : semua dokumen yang asli disimpan oleh Admin Pembiayaan diruang khusus yang disebut dengan hasanah.

13. Monitoring

Jenis monitoring pembiayaan ada 3 jenis, yaitu: 1. On Desk Monitoring

Adalah pemantauan pembiayaan secara administratif melalui instrumen-instrumen administrasi.

74 Adalah pemantauan pembiayaan secara langsung ke lapangan/lokasi pembiayaan.

3. Exception Monitoring

Adalah pemantauan pembiayaan yang menekankan pada hal-hal yang memerlukan pengertian khusus.

Dokumen terkait