• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Teknik Analisis Data

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Mekanisme Pemeriksaan Kontruksi Reklame

Sementara itu, selain melakukan pemeriksaan perizinan, Tim Penertiban Reklame juga melakukan pengkajian/pemeriksaan terhadap kotruksi reklame tang telah terpasang. Hal ini dilakukan agar dapat megetahui sampai dimana pihak penyelenggaraan reklame memahami dan mematuhi Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Cara Perizinan Reklame dengan melihat dari segi aspek teknis spesifikasi kontruksi bangunan reklame.

Adapun peletakan titik kontruksi reklame menurut Peraturan pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008 tetang Perizinan Reklame pada pasal 5, yakni :

1. Reklame yang dapat dipasang pada median jalan adalah reklame papan dengan ketentuan :

a. Ketinggian ruang bebas untuk reklame jenis kecil menimal 2,50 M dan jenis besar 5,50 M.

b. Dipasang dalam posisi vertikal.

d. Jarak minimal semua jenis reklame dengan alat pemberi isyarat lalu-lintas (Traffic Light) adalah 25 M dan tidak mengganggu pandangan fesilitas sarana dan presarana lalu-lintas angkutan jalan raya.

2. Reklame yang dapat dipasang pada halte bus adalah reklame papan dengan ketentuan :

a. ketingian maksimum 1,5 M dari bagian bangunan yang tertinggi.

b. Kontruksi menempel pada bangunan dan luas disesuaikan dengan bentuk bangunan.

c. Media reklame tidak boleh melampaui badan jalan.

3. Reklame yang dapat dipasang pada Jembatan Penyeberangan Orang ( JPO )

adalah reklame papan dengan ketentuan :

a. Ketinggian maksimum 1,5 M dari bagian bangunan yang tertinggi b. Ukaran maksimum 32 M2 dan dipasang pada kagiatan 1,5 M dari lantai

dasar jembatan.

4. Reklame yang dapat dipasang pada Pos Jaga Polisi / Pos, Pengawasan WC Umum, Gapura, Jam Kota Telpon Umum dan Bus Surat adalah reklame papan dengan kotruksi menempel dan luas disesuaikan dengan bentuk bangunan.

5. Reklame yang dapat dipasang pada gelanggang Olah Raga, terminal. Pasar dan Tempat Rekreasi dan Hiburan adalah reklame papan, kain, poster udara, suara, slide atau film megatron. Selain itu, adapun pemasangan kotruksi reklame menurut Perayuran Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008 tetang Cara Perizinan Reklame pada BAB IV pasal 9, 11 dan 12 yakni :

Pasal 9 :

1. Penyelenggara reklame yang akan memasang reklame wajib mengajukan izin pemasangan.

2. Pada kawasan selektif pemasangan reklame diwajibkan dengan Ketentuan a. Peletakan titk pada pemasangan kontruksi reklame, yang berupa

identitas lembaga pemerintahan dan swasta berada di luar ruang Milik Jalan dan ditempatkan pada pagar bagian dalam halaman.

b. Pemasangan reklame yang berupa identitas nama merk took dilakukan menempal pada bangunan.

Penulis menginterprestasikan dengan merujuk pada hasil wawancara, dokumentasi, observasi dan konsep yang telah didapat maka penulis menginterprestasikan bahwasannya dalam hal mekanisme pemeriksaan perizinan merupakan suatu bentuk proses kegiatan yang dilakukan oleh Tim penertiban Raklame utuk mengetahui terhadap izin raklame dengan melalubeberapa tahapan yang telah tertata sesuai Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008.

Pasal 10 :

Pelaksanan pembangunan kontruksi reklame bertiang yang pada ruas-ruas jalan Kota harus dilaksanaknn pada malam hari (pukul 20.00 s/d 05.00 WIB )

Menurut pendapat peneliti Pelaksanaan pekerjaan pembangunan reklame bertiang yang pada ruas jalan telah sesuai dengan ketentuan Pasal 10 Peraturan Walikota Bandar Lampung 35 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksnaan Peraturan Daerah

Kota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perizinan Reklame.

Pasal 11 :

1. Pemasangan reklame yang berdekatan dengan jaringan PLN untuk jarak aman dengan papan reklame, sebagai berikut :

a. Jaringan tegangan terendah (220 / 380 ) jarak horizontal 1,5 M dan jarak vertikal 2,5 M.

b. Jaringan tegangan menengah 1 Phase (PH) (20 KV) jarak horizontal 2,5M dan jarak vertikal 2,5 M.

c. Jaringan tegangan menengah 3 phase (PH) (20 KV) jarak horizontal 3 M dan jarak vertikal 3 M.

2. Apabila tetang kontruksi reklame tersebut terbuat dari bahan konduktif / pengantar arus maka tiang tersebut perlu dilengkapi dengan arde dan isolasi.

3. Setiap kontruksi reklame bersinar harus dilengkapi dengan bukti pemasangan instalasi listrik dari Kantor PLN Cabang Bandar Lampung.

Menurut pendapat peneliti pasal 11 Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 35 Tahun 2009 masih ada yang melanggar dari bunyi ayat pasal 11 sebagaimana masih terdapat reklame berukran besar yang berdiri di atas tangga penyeberangan berlintasan dengan aliran listrik yang dapat membahayakan keselematan masyarakat.

Pasal 12 :

1. Bagi penyelenggaraan reklame bertiang yang berisi pesan layanan masyarakat oleh perintah dan lembaga pemerintah non departemen akan ditempatkan pada panggung reklame yang peletakan titik pemasangan kontruksinya ditetukan oleh Pemerintah Daerah.

2. Pembangunan panggung/kontruksi reklame bertiang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan Pemerintah Daerah.

Berdasarkan menurut pendapat peneliti Pasal 12 Peraturan Walikota Bandar Lampung tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota bandar lampung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Tata Cara Perizinan Reklame belum berjalan sepenuhnya sesuai dengan isi pasal 12 terbut diatas.

Berdasarkan hasil wawancara kepada Muslimin selaku Koordinator Tim Penertiban Reklame Kota Bandar Lampung pada tanggal 23 November 2009 diperoleh informasi, bahwa mekanisme pemeriksaan kontruksi reklame, meliputi :

1. Pemeriksaan dilakukan pada saat awal peletakan dan pemasangan kontruksi yang dilakukan oleh pihak penyelenggaran reklame.

2. Selanjutnya Tim penertiban Reklame malakukan penyusuaian terhadap peletakan dan pemasangan kontruksi reklame dengan merujuk pada Perda

Nomor.14 tahun 2008 BAB III pasal 5 dan BAB IV pasal 9, 10, 11, dan 12.

3. Kemudian apabila telah sesuai, Tim Penertiban Reklame meminta kepada penyelenggara reklame untuk membuat laporan mengenai kondisi pada kontruksi reklame yang telah terpasang, setiap 3 (tiga) bulan sekali.

3. Dan setelah menerima hasil laporan yang telah diberikan pihak penyelenggra reklame Tim Penertiban Reklame segera mengerahkan anggotanya utuk meninjau kembali kelapangan.

Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan dan wawancara kepada anggota Tim Penertiban Reklame Kota Bandar Lampung pada tanggal 23 November 2009 diperoleh infornasi, bahwa mekanisme pemeriksaan kotruksi reklame, meliputi :

1. Melakukan pemeriksaan pada waktu pertama peletakan dan pemasangan 2. Untuk selanjutnya Tim melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian

peletakan dan pemasangan kontruksinya.

3. Setelah diperiksa, kemudian Tim meminta kepada pihak penyelenggara untuk membuat laporan tetang kondisi kontruksi reklame tersebut.

4. Laporan dibuat setiap 3 (tiga) bulan sekali, untuk selanjutnya pihak Tim penertiban melakukan pemeriksaan kembali.

Kemudian menurut hasil wawacara kepada koordinator Lampung Tim Penertiban Reklame Kota Bandar Lampung Yusdinal dan Aziduddin selaku

anggota Tim Penertiban Reklame, pada tanggal 23 November 2009 diperoleh informasi, bahwa mekanisme pemeriksaan kontruksi, meliputi :

1. Pada awal peletakan dan pemasangan kontruksi melakukan pemeriksaan. 2. Yang kemudian disesuaikan dengan merujuk pada Peraturan Daerah

Nomor 14 Tahun 2008 tetang Perizinan Reklame dalam hal peletakan dan pemasangan kontruksi reklame oleh pihak penyelenggaranya.

3. Selanjutnya memberikan arahan kepada penyelenggara untuk membuat suatu laporan berkenaan dengan kondisi kontruksi reklame yang telah terpasang, setiap 3 (tiga) bulan yang kemudian kami melakukan pemeriksaan kembali.

B. Pembahasan

Dokumen terkait