• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pengawasan Lingkungan Hidup di Kota Padang Panjang Menindaklanjuti ditetapkannya Peraturan Walikota Padang Panjang

PETA WILAYAH KOTA PADANG PANJANG MAP OF PADANG PANJANG MUNICIPALITY

D. Mekanisme Pengawasan Lingkungan Hidup di Kota Padang Panjang Menindaklanjuti ditetapkannya Peraturan Walikota Padang Panjang

Nomor 15 Tahun 2017 tentang Sistem Perizinan Lingkungan Hidup, secara otomatis memberikan otoritas bagi terlaksananya pengawasan Lingkungan hidup di Kota Padang Panjang. Hal ini ditegaskan dalam :

1. Pasal 2

Maksud ditetapkannya peraturan walikota ini adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan sistem perizinan lingkungan hidup dalam rangka pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak terhadap lingkungan

2. Pasal 3

Tujuan ditetapkannya peraturan walikota ini untuk memberikan perlindungan terhadap kelestarian lingkungan hidup dengan meningkatkan

pelayanan perizinan lingkungan hidup dan meningkatkan upaya pengendalian dan pengawasan bagi setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak terhadap lingkungan.

3. Pasal 25

(1) Walikota melalui Kepala Perangkat Daerah urusan Lingkungan Hidup bertanggung jawab melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan ini.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara teknis dan operasional dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab Kepala Perangkat Daerah urusan Lingkungan Hidup.

(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui :

a. monitoring pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terhadap usaha dan/atau kegiatan.

b. mengevaluasi laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh pemrakarsa.

c. melakukan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan.

(4) Sesuai dengan ayat (2) dan (3) maka Kepala Perangkat Daerah urusan lingkungan Hidup berwenang menugaskan:

a. pejabat yang berwenang.

b. pejabat pengawas lingkungan Hidup (PPLHD).

(5) Dalam melaksanakan tugasnya, pejabat pengawas lingkungan hidup dapat melakukan koordinasi dengan pejabat penyidik pegawai negeri sipil.

(6) Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dilarang menghalangi pelaksanaan tugas pejabat pengawas lingkungan hidup.

Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan diatas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Lingkungan Hidup melaksanakan tugas disamping sebagai instansi pemberi izin pengelolaan lingkungan hidup juga bertindak selaku pengawas bagi usaha-usaha yang telah diberikan izin dengan bidang teknis pelaksana yaitu Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup.71

Dalam Pasal 12 Peraturan Walikota Padang Panjang Nomor 18 Tahun 2019 menegaskan bahwa Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup bertindak selaku penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan program pembinaan dan penegakan hukum lingkungan dalam hal ini pengawasan perizinan pengelolaan lingkungan hidup. Pengaplikasiannya dilaksanakan oleh Seksi Pembinaan dan Penegakan Hukum Lingkungan.

Fungsi seksi ini yang terkait dengan pengawasan perizinan adalah sebagai berikut :

i. perencanaan program kegiatan pembinaan dan penegakan hukum lingkungan;

71 Peraturan Walikota Padang Panjang Nomor 18 Tahun 2019

ii. pembinaan masyarakat dan pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam mentaati ketentuan hukum lingkungan;

iii. pengawasan PPLHD dan penerapan izin lingkungan;

iv. penegakan hukum lingkungan

Dengan spesifikasi uraian tugas sebagai berikut :

1. melakukan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan berdasarkan dokumen perizinan lingkungan hidup dan saran serta masukan dari pihak terkait untuk mengurangi resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;

2. melakukan pembinaan dan monitoring terhadap Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) sesuai kode etik yang berlaku dalam rangka peningkatan kinerja pengawasan lingkungan hidup;

3. melaksanakan pelayanan penanganan pengaduan dugaan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban lingkungan;

4. melakukan pembinaan dan penegakan hukum lingkungan secara terpadu berdasarkan peraturan yang berlaku sebagai upaya peningkatan ketaatan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;72

Pengawasan perizinan pengelolaan lingkungan hidup ini dilaksanakan dengan memperhatikan Undang-undang juga beberapa ketentuan peraturan daerah Kota Padang Panjang sebagai berikut :

72 Peraturan Walikota Padang Panjang Nomor 18 Tahun 2019

a. Peraturan Dearah Kota Padang Panjang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

b. Peraturan Walikota Padang Panjang Nomor 57 Tahun 2005 tentang Mekanisme

Pengaduan Masyarakat Dalam Masalah Lingkungan Hidup

c. Peraturan Walikota Padang Panjang Nomor 15 tahun 2017 tentang Sistem

Perizinan Lingkungan Hidup

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Tim Pengawas keanggotaannya boleh melibatkan Tim Kota (OPD Terkait seperti Pol PP, Dinas PMPTSP, Dinas Dagkop UKM, DKK) ataupun Tim yang keanggotaanya berasal dari Dinas Perkim LH saja.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Izin merupakan alat pemerintah yang bersifat yuridis preventif, dan digunakan sebagai instrument administrasi untuk mengendalikan perilaku masyarakat. Karena itu, sifat suatu izin adalah preventif, karena dalam instrument izin, tidak bisa dilepaskan dengan perintah dan kewajiban yang harus ditaati oleh pemegang izin.

Selain itu, fungsi izin adalah represif. Izin dapat berfungsi sebagai instrument untuk menanggulangi masalah lingkungan disebabkan aktivitas manusia yang melekat dengan dasar perizinan. Artinya, suatu usaha yang memperoleh izin atas pengelolaan lingkungan, dibebani kewajiban untuk melakukan penanggulangan pencemaran atau perusakan lingkungan yang timbul dari aktivitas usahanya.

Perizinan merupakan wujud keputusan pemerintah dalam hukum administrasi negara. Sebagai keputusan pemerintah, maka izin adalah tindakan hukum pemerintah berdasarkan kewenangan publik yang membolehkan atau memperkenankan menurut hukum bagi seseorang atau badan hukum untuk melakukan sesuatu kegiatan. Instrumen perizinan diperlukan pemerintah untuk mengkokritkan wewenang pemerintah.

Tindakan ini dilakukan melalui penerbitan keputusan tata usaha negara.

Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (UU-PPLH) terdapat 2 (dua) jenis izin yakni; pertama, izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan (Pasal 1 angka 35).

Kedua, izin usaha dan/atau kegiatan adalah izin yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan (Pasal 1 angka 36). Dalam UU ini izin lingkungan merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dan/atau kegiatan. Untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan, orang atau badan hukum, terlebih dahulu mengurus dan mendapatkan izin lingkungan. Sementara izin lingkungan itu sendiri diperoleh setelah memenuhi syarat-syarat dan menempuh prosedur administrasi.

Perizinan lingkungan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup tercermin pada ketepatan atau kepastian pada pemenuhan persyaratan izin lingkungan, yang secara administratif relevan untuk memberikan perlindungan lingkungan. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh izin lingkungan memiliki arti penting untuk mengantisipasi dampak yang timbul pasca diterbitkannya izin. Disisnilah pertingnya perizinan lingkungan harus berlandaskan kepada falsafah hukum islam dengan menitikberatkan pada kemaslahatan umat.

Persyaratan-persyaratan sebagaimana disertakan dalam dokumen perizinan menjadi arahan yang harus dipatuhi bagi pemegang izin. Lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk menerbitkan izin harus memformulasikan seluruh aspek operasional kegiatan yang dilaksanakan oleh pelaku usaha dalam bentuk izin lingkungan.

B. Saran

Setelah penulis paparkan dari awal sampai akhir perkenankanlah penulis menyampaikan saran-saran, yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Pemerintah Kota Padang Panjang dalam mengawasi dan menjaga pengelolaan lingkungan hidup sebagai tindak lanjut dari perizinan lebih maksimal dalam menjalankan fungsinya demi menjamin kelestarian lingkungan hidup karena sejatinya yang akan menikmati lingkungan ini tidak hanya kita saja tetapi generasi penerus bangsa ini. Karena itu sinergitas seluruh OPD sebagai anggota Tim pengawasan Perizinan dan pengelolaan lingkungan hidup mencapai tujuan yang telah ditetapkan sekaligus mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang mendukung visi dan misi Kepala Daerah.

2. Diharapkan kepada Pemerintah untuk menjamin ketersedian Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya untuk dapat melaksanakan peran dan tugasnya. PPLHD seyogyanya memiliki kompetensi sebagai pengawas yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan

dan sikap yang sesuai dengan petunjuk tata laksana seorang pengawas yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, karena telah mengikuti pendidikan dan latihan untuk menjadi seorang pengawas. Pejabat p

3. Perlunya peningkatan peran serta masyarakat dalam mensosialisasikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan pendekatan islami (hukum islam & fiqih lingkungan), dalam bentuk Optimalisasi Knerja Kader Lingkungan Hidup dimasyarakat dan Kader Adiwiyata di sekolah.

Dokumen terkait